perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
i want you...
"darren..apa kau mau menemaniku menjenguk tante nichole ?"
"sure baby.. Kemana pun kamu pergi aku akan selalu siap" ujar darren mengecup telapak tanga maura
"pekerjaanmu bagaimana ?"
"sudah ada dua sekertarisku yang mengurusnya baby..aku hanya mengecek saja" ujar darren
"enak sekali kerjaanmu" cibir maura
"siapa bilang? "
"ya itu semua pekerjaan kau limpahkan pada sekertarismu" ujar maura
"tidak semua maura... Aku juga harus lembur mengecek merevisi dan jika ada kesalahan tetap aku yang menanggungnya"
"memangnya yang punya perusahaan juga bisa salah?"
"aku juga manusia jika kau lupa maura" ujar darren
"kita mau kemana?" tanya maura
"penthouse?" ujar darren tersenyum jahil
"no darren... Aku tidak mau dibuat kelelahan lagi olehmu" ujar maura
"aku bercanda baby... Kita akan kerumahku "
"rumah?"
"ya... Lebih tepatnya rumah kedua orangtuaku"
"a-apa?"gugup maura
"kenapa wajahmu menjadi pias begitu maura? Hm?"
"ti-tidak..au hanya kaget saja.."
"tak usah takut..orangtuaku tidak akan memakanmu"
"iya..tapi kau yang terus memakanku" cibir maura
Darren terkekeh mendengar ucapan kekasih kecilnya itu. setelah beberapa saat mereka sampai disebuah rumah. Ah lebuh tepatnya istana
Lihat saja jarak gerbang ke dalam pintu utama sangat jauh. saat gerbangnya terbuka otomatis terdepat beberapa orang berjejer didekat gerbang dengan berpakaian serba hitam
"darren..mereka pengawal rumah ini?"
"hm.. " ujar darren
"banyak sekali"
"ya..memang banyak..."
"kalau boleh tau kenapa?"
"suatu saat kau akan tahu alasannya baby..." ujar darren fokus memasukkan mobilnya ke garasi
Garasi ada disebelah kiri rumah. Garasi nya saja sangat modern seperti di pusat perbelanjaan. Terdapat lift dan sangat luas. Begitu banyak mobil yang terparkir disana. Dari roll royce , porce , bmw tipe terbaru , ah jangan lupakan beberapa mobil sport yang harganya bisa ratusan juta dollar
"darren .mobimu banyak sekali"
Darren lalu menatap maura " bukankah dirumahmu juga banyak? Hm?"
"tidak sebanyak ini..lihatlah .. Banyak mobil dari yang antik hingga termahal.." ujar maura antusias
"ya.. Itu beberapa koleksi papa .. Dan yang lainnya punya adik ku"
"maura yang tenga sibuk memandangi beberapa mobil itupun melihat ke arah darren " adik? Kau punya adik?"
"yeah.. Lihatlah nanti kau akan tau semuanya" ujar darren
Darren menggandeng tangan maura masuk ke dalam lift. Keduanya tiba di lantai utama dan disambut beberapa pelayan
"darren sebenarnya kau dan daddy ku lebih kaya siapa ? Sepertinya pelayan dirumahku tidak sebanyak ini" bisik maura
darren hanya tersenyum tipis lalu mengusap puncak kepala maura. Para pelayan yang melihat itu saling pandang karena baru kali ini mereka melihat tuan muda nya tersenyum hangat.
"permisi tuan muda... Apakah anda ingin memakan sesuatu"tanya seorang pelayan
Wajah darren yang tadinya hangat seketika datar dan menatap pelayan itu " antarkan makanan ringan saja ke ruang keluarga dan panggil mama papa"
"baik" jawab pelayan itu berlalu pergi
Maura yang melihat perubahan wajah darren lalu menarik lengan darren " dareen kenapa wajahmu seketika jadi menyeramkan begitu ?hm?"
"tidak..aku biasa saja"
"cih..padahal tadi menyeramkan sekali" cibir maura
Darren menunduk dan mendekat ke telinga maura"lebih menyeramkan mana hm? Dengan saat aku diranjang ?"
pipi maura bersemu merah dan menjadi salah tingkah " darren... Jangan begitu..geli.."
"hm? Apa mau aku buat lebih geli lagi?" ujar darren mulai menghirup aroma dileher maura
"darren please..." ujar maura mencegah darren yang sudah kehilangan akal
"maura.. Ayo kita ke kamarku saja... Rasanya aku sudah tidak taham" ujar darren
"tap---"
Belim sempat maura berbicara seseorang menegur mereka dari lantai atas "darren ..kurang ajar sekali kau ini!" bentaknya
"lihat lah ma..anak kita... " ujar papa morgan
"kau mau jadi p*d*f*l ya ? Memacari anak dibawah umu? Hah" ujar mama rose tidak suka
darren menghentikan aktivitasnya " aku hanya ingin memperkenalkan kekasihku saja ma ..pam.jangan membuatdia takut"
"kami tidak menyangka seleramu bahkan tidak bisa ditebak" ujar papa morgan
"ini hidupku..aku yang menjalani jadi papa dna mama tidak usah banyak berkomentar"
Maura yang berada diantar keluarga itu seketika membeku lidahnya kelu seakan dia tidak tau harus berkata apa dan harus bagaimana
"siapa namamu?" tanya papa morgan
"ma-ura om" ujar maura gugup
"siapa keluargamu?" tanya mama rose
"wi-wiliam davion" ujar maura lagi
"william davion ? Kqu berasal dari keluarga davion?"
"i-iya tante"
"pa... Anak kita ternyata memang tidak pernah salah memilih" ujar mama rose
"haha..jangan takut maura..kami hanya bercanda .." ujar papa morgan
Maura yang tadinya tegang menghembuskan nafas panjang seketika tubuhnya lemas. Seakan baru diterbangkan ke langit dan dihempaskan ke tanah
"kami tau kamu anak william dan emira.. Kami hanya sedang bergurau" ujar mama rose
Maura mengangguk kikuk " i-iya tante"
Mama rose lalu berjalan merangkul maura " ayo duduk..tante ah..panggil mama saja... Mama sudah buatkan kue buat kamu..coba nanti kamu rasakan" ujar mama rose
"terimakasih tan- eh mama"
"ma... Jangan ambil maura dariku" rengek darren
"lihatlah pa.. Anakmu yang dingin itu... Setelah menemukan orang yang tepat jadi seperti anak kecil kehilangan permen" cibir mama rose
"biarkan saja ma..selama ini kita jodohkan sama siapa saja juga tidak ada yang cocok.. Ini malah memacarai anak dibawah umur" ujar papa morgan menggeleng kepalanya
"sepantasnya maura itu jadi kekasihnya martin pa." pancing mama rose ingin membuat darren marah
Dan benar saja darren menatap tajam kedua orangtua nya " ma.. Jangan berbicaraeperti itu lagi atau aku tidak akan membawa maura kemari"
"lihatlah maura... Pacar tuamu itu" adu mama rose
Maura hanya terkekeh melihat tingkah darren yang berbeda dari biasanya. Di luar dia terlihat tegas dan berwibawa namun setelah dirumah dia tidak ubahnya seorang anak kecil yang haus kasih sayang
"ah ya..sayang sekali martin berada di newyork... Kalau tidak dia akan ku kenalkan padamu maura" ujar mama rose
"memangnya dia kuliah atau bekerja ma?"
"hah..jangan tanyakan dia maura.. Dia hidup bebas .. Entah dia pergi ke newyork tanpa memberitahu kami" ujar papa morgan
Mauara hanya manggut-manggut mendengar ucapan papa morgan.
"ah kami permisi dulu maura..sbenarnya kami mau ke jepang siang ini..pas sekali kamu datang "
"mama papa mau pergi lagi?" gerutu darren
"perjalanan bisnis darren" ujar papa darren
"kalau begitu kami permisi..have fun maura..darren" ujar mama rose lalu berdiri dan pergi bersama papa morgan
"mereka terlihat seperti pasangan muda ya darren"
"hmm..begitalah mereka..setiap hari bulan madu"cibir darren.
"justru menyenangkan punya pasangan seperti itu" ujar maura
"kau juga mau seperi itu baby?"
"ya..suatu saat nanti.."
"baiklah... Sekarang kamu mau disini atau....pulang?"
Maura yang mengerti maksud darren berbalik menatap darren dan. Mendekat "aku tidak mau pulang honey... Aku mau... Bermain denganmu" bisik maura tangannya sudah membelai lembut kedua pipi dareen
Darren meremas pinggang maura " jangan disini baby..ayo ke atas " ajak darren tiba-tiba menggedong maura ala bridal style
maura mengalungkan tangannya dileher darren dan menatap.lurus darren
"kenapa kau tampan sekali ? Aku jadi takut jika ada yang merebutmu" ujar maura
"tidak akan ada yang merebutku darimu baby"
"oh ya?" ujar maura mendekat pada wajah darren
"lihatlah. Kai juga begitu cantik.." goda darren
Maura melancarkan aksinya dengan membuka seluruh pakaian darren " berjanjilah padaku kau tidak akan menduakan dan meninggalkanku" ujar maura
Darren tidak mau kalah dia menyibak gaun maura " dan kau jangan pernah berbohong atau mengkhianatiku baby"
Maura tersenyum miring dan meng eksplor tubuh darren" tidak akan .. Jika kau tidak memulai hm?"
"ahh..kau sangat ahli sekrang baby..." ujar darren menjambak pelan rambut maura
setelah puas bermain maura berdiri dan menatap darren " come here baby.. I want you..." lirih maura dengan tatapaj menggoda dan mengarahkan kedua buntalan yang masih terbalut kain itu.
darren pun menerjang maura dengan kasar dan melempar asal semua kain yang masih menempel ditubuh maura
"lihat saja maura tak akan ku biarkan kau bisa pergi dariku" lirih darren
***