Buta sejak lahir dan diasingkan dari keluarga, Nola Neilson kehilangan sosok ibu yang mencintainya. Ayahnya menikah dengan selingkuhan dan membawa anak-anak haram ke dalam rumah. Meski mengalami kekerasan, dia tidak pernah marah sedikit pun.
Ketika Nola dibawa pergi dari lubang neraka keluarga Neilson oleh pelindung mendiang ibunya, dia dijodohkan dengan Halbert Jefford—bos mafia yang mencuci tangannya dengan darah sepanjang hidupnya.
Jangan pernah membuat gadis itu marah karena akibatnya akan fatal. Meski Nola buta, dia mampu melihat mereka dengan kemampuan Supernatural nya. Bisakah Nola hidup berdampingan dengan Halbert yang dingin dan kejam?
Halbert tidak percaya adanya keberuntungan di dunia ini tapi dia mulai mempercayai keberuntungan yang diberikan istrinya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lin Yehua
Sekretaris akhirnya tutup mulut. Dia membenarkan gelungan rambutnya dan memegang dokumen dengan baik.
Hari ini ada rapat tentang pembelian proyek di salah satu tempat yang dekat dengan pantai. Perusahaan mereka ingin menbangun resort di sana namun ada sedikit kendala. Bukan hanya perusahaan Jefford Corp yang menginginkan lokasi dekat pantai itu, tapi juga perusahaan ternama lainnya seperti Mingzhu Group, salah satu perusahaan dari Negara C.
Mingzhu Group menginginkan lokasi dekat pantai itu untuk membuat cabang perusahaan baru. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, mereka membutuhkan tempat untuk membangun pabrik baru.
Mingzhu Group berani melawan Jefford Corp yang telah mengakar di Negara A sejak lama. Mereka mungkin cari mati.
Hanya saja, pewaris Mingzhu Group ini cukup menarik, sepertinya tertarik pada Halbert. Pewaris wanita dalam keluarga memang berbeda.
......................
Di kantor Halbert.
Halbert menuntun Nola tanpa memedulikan pihak lain yang ada di ruangan tersebut. Dia membiarkan Nola duduk sambil makan sesuatu yang ada di meja.
Di seberang mereka, seorang wanita berpakaian modis mengerutkan kening. Sedikit tidak suka. Bukankah rumor mengatakan jika Halbert Jefford ini tidak pernah membawa wanita atau bergandengan tangan dengan wanita.
Namun melihat gadis cantik di samping Halbert, seperti dia mengira jika pihak lain tidak bisa melihat.
"Tuan Halbert, apakah ini adikmu?" tanya Lin Yehua, wanita berpakaian modis yang tampak sombong dan agak dingin.
"Ini kekasihku," jawab Halbert tanpa basa-basi.
Ekspresi Lin Yehua sedikit berubah, ada keengganan di matanya. Gadis buta itu kekasih Halbert yang tampaknya tidak cocok dengan wanita kelas atas mana pun?
Apakah dunia bercanda dengannya?
"Selera Tuan Halbert memang beda," ujarnya. "Apakah dia tahu seperti apa wajahmu? Mungkin di matanya kamu jelek?" cibirnya.
Nola tidak mengatakan apapun dan makan permen yang diberikan oleh Halbert. Tapi tak lama dia melihat Lin Yehua dengan di tatapan kosong, mata abu-abunya sedikit menyelidik. Meski dia tidak bisa melihat penampilan apa yang dimiliki pihak lain, dia masih bisa merasakannya. Wanita itu mengejeknya.
Dia sudah terbiasanya mendapatkan perlakuan seperti itu. Tapi bukan berarti Halbert tidak menanggapinya.
"Jika Nona Lin masih ingin mengikuti pelelangan tanah di dekat pantai itu, lebih baik jaga kebersihan mulut!" Halbert menatapnya dengan dingin.
Lin Yehua sepertinya tidak terlalu takut. "Tuan Halbert bercanda. Tentu saja aku masih menginginkan tanah itu. Tapi aku lebih rela memberikan tanah itu jika Tuan Halbert mau jadi kekasihku. Alih-alih bersama gadis buta yang bahkan tak bisa melihat jalan di depan, bukankah kamu lebih cocok untukku?"
"Kamu tidak layak!" Tanpa basa-basi, Halbert menolak dan agak jijik dengan Lin Yehua.
"Kamu—!" Lin Yehua sedikit tidak nyaman di hatinya. Tidak ada pria yang berani menolaknya. Tapi Halbert tak berpikir lebih dulu dan langsung menolak.
Nola hanya menggigit bibir bawahnya. Permen yang dia makan saat ini rasanya tidak lagi manis seperti sebelumnya. Menjadi orang buta, apakah begitu buruk dan hina?
Ya, Halbert mungkin luar biasa. Identitasnya juga tidak biasa. Keluarga Jefford sudah berkuasa sejak lama dan Kakek Jefford juga telah menjaga ibunya di masa lalu. Apakah pilihannya untuk tetap di keluarga Jefford adalah benar atau salah?
"Tuan Halbert tidak mau makan buah yang baik. Kalau begitu, tunggu saja! Tanah di dekat pantai itu pasti akan menjadi milik Mingzhu Group kami. Jangan memohon ketika kalah," ejek Lin Yehua kesal dan dia segera meninggalkan kantor Halbert dengan langkah lebar dan penuh amarah.
Nola melihat kepergiannya, menghitung suara langkah wanita itu hingga keluar dari ruangan. Lalu dia menurunkan kelopak matanya perlahan. Setelah itu, Nola mencubit jas licin Halbert.
Pria di sampingnya menoleh. Gadis itu menunduk dan tidak tahu apa yang sedang dipikirannya.
"Jangan dengarkan ucapannya." Halbert tidak pandai membujuk orang, hanya tidak ingin gadis itu terus memikirkan apa yang dikatakan Lin Yehua.
Nola sama sekali tidak memedulikan nya dan menatap Halbert dengan ekspresi kosong. "Kamu akan mendapatkan tanah itu tanpa usaha. Percayalah padaku," katanya.
"Oh, beri keberuntungan untukku?" Halbert bercanda. Dia duduk optimis tentang tanah itu, tentu saja pasti akan mampu mendapatkannya. Keluarga Jefford tidak miskin.
"Ya. Berikan padamu," jawab Nola serius.
Halbert akhirnya terdiam. Dia tak mau lagi mengurusnya di sini. "Tunggu di sini dan jangan berkeliaran. Biarkan sekretarisku yang menemanimu di sini. Apakah kamu dengar?"
"Ya." Nola kembali menunduk. Dia tidak mau lagi makan permen.
Halbert akhirnya meninggalkan kantor dan pergi ke ruang rapat untuk bertarung harga mendapatkan tanah yang diinginkannya itu.
......................
Saat Halbert tiba di ruang rapat yang cukup luas, Lin Yehua juga sudah di sana dengan ekspresi sombong. Karena Halbert menolak untuk berkencan dengannya, maka dia tidak perlu berbelas kasihan pada ketampanan. Ibunya berkata jika semakin kuat wanita, pria akan mengaguminya.
Maka dari itu, Lin Yehua ingin menggunakan kemampuannya untuk membuat Halbert terpesona.
mampir yuk ke novel ku juga☺❤