Kisah satu keluarga yang memiliki ilmu spiritual dan memiliki khodam pendamping dari bangsa Jin. Namun tanpa diduga itu juga terus berlanjut hingga ke anak cucu mereka.
Lalu apakah yang terjadi pada anak cucu mereka? Apakah bisa terlepas dari perjanjian dengan bangsa Jin?
Simak terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SYIRIK PART 2
Setelah selesai mengantongi seluruh uang dan emas, Danu keluar dari sana, dan kembali dengan perasaan bahagia, pasalnya bukan hanya kepuasan bathin tapi juga harta, dan apa yang ia inginkan sudah di dapatkan.
Danu keluar dari alam gaib dengan mudah tanpa diganggu apapun, karena ia sudah melakukan perjanjian dengan Jin, maka Danu dinyatakan sudah menjadi bagian dari mereka.
Danu yang di masa sekarang melihat Danu muda sudah keluar dari alam gaib, ia melihat dirinya begitu bahagia, akhirnya ia teringat bahwa waktu itu ia sudah tertipu daya akan rayuan Jin.
"Hahaha.. dengan ini, aku bisa kaya, dan tunjukin ke Ayah, kalau aku bisa sukses tanpa bantuan Ayah." Danu yang seakan mendapatkan jackpot, ia langsung bergegas pulang kerumahnya.
Danu sudah sampai dirumahnya, Danu masih setia mengikuti dirinya yang masih muda, dan mengingat-ingat kejadian dimasa lampau.
"Ayah.. Ayah.. lihat Danu bawa apa Yah." Danu berteriak, dan mencari-cari keberadaan Ayahnya.
Namun justru yang terlihat adalah Ibunya, "Bu.. dimana Ayah?"
"Ayah mu ada di ruangan belakang lek, memangnya ada apa toh?"
"Nanti Danu ceritakan Bu, sekarang Danu mau ketemu Ayah dulu." Dengan antusiasme yang sangat tinggi, Danu berlari mencari Ayahnya.
Tibalah di salah satu ruangan, Danu akan membuka pintunya, namun terdengar suara percakapan, dalam hatinya, "Apa Ayah lagi ada tamu?"
Seketika Danu sadar jika ruangan itu, tidak di izinkan siapapun masuk kedalamnya, karena Ayahnya selalu melarang orang lain masuk kecuali Ayah sendiri.
Danu mendekatkan telinganya dan menguping pembicaraan Ayah dan orang yang berada di dalamnya, seketika mata Danu terbelalak dan air mata mengucur di wajahnya.
Danu menjauhi pintu itu, dengan wajah yang sangat syok, Danu yang sedari tadi melihat dirinya di waktu masih muda, bingung mengapa dirinya menangis waktu itu, dia mengingat-ingat kembali namun ia lupa, apa yang dulu ia dengar.
PRANKKK...
Danu tidak sengaja menjatuhkan guci yang berada disana, dan ia langsung bergegas berlari menjauhi ruangan itu.
Pintu terbuka, keluarlah seorang laki-laki yang wajahnya sangat mirip dengan Subroto, mungkin Subroto bisa dibilang reinkarnasi dari kakeknya.
Danu yang sekarang mencoba mendekati ruangan itu, dia penasaran dengan siapa Ayahnya dulu berbicara, ia melewati Ayahnya sendiri dan lansung masuk kedalam ruangan yang gelap dan hanya ada penerangan dari lilin.
Danu semakin mendekat dan lebih dekat lagi, dia terjatuh karena terkejut, bagaimana tidak, ia melihat sesosok makhluk yang sangat menyeramkan, berbadan besar, gigi bertaring, mata merah tubuhnya di penuhi dengan bulu yang hitam pekat, serta tanduk seperti domba di kepalanya.
Danu mencium aroma amis yang sangat kuat, sehingga membuatnya mual tak tertahankan, ketika Ayahnya masuk kedalam lagi, ia menyalakan lilin satu lagi, Danu akhirnya bisa melihat dengan jelas sosok makhluk menyeramkan itu.
Danu melototkan matanya, "Apa dia sedang memakan daging manusia?" Danu langsung menyentuh perutnya dan menutup mulutnya.
Danu begitu terkejut melihat jasad anak kecil di meja yang di penuhi dengan sesajen yang lain, dan makhluk itu memakannya.
'Apa Ayahnya dulu melakukan pesugihan?' Pertanyaan-pertanyaan terus muncul di benaknya.
Sesosok makhluk itu masih dengan mulut yang memakan jasad anak kecil, dan Ayah yang membaca mantra-mantra, entah mantra apa yang ia ucapkan.
"Soedibjoe kamu harus ingat, malam jumat kliwon aku akan menggantikanmu, mendatangi istrimu, kamu harus menyiapkan segalanya untukku, maka kekayaanmu tidak akan pernah habis, whahaha."
Danu yang mendengar ucapan itu, syok kuar biasa, mungkinkah yang Danu dengar tadi adalah ini? Danu bangkit dari duduknya dan langsung bergegas pergi dari ruangan itu.
Air mata membasahi pipinya, ia kaget Ayahnya akan mengorbankan keluarganya untuk praktek pesugihannya.
"Pantas waktu itu banyak anak kecil di desanya." Danu terus mengingat-ingat kejadian dulu, namun seberapa keras pun dia berusaha pada kenyataanya ia melupakannya,
"Sebenarnya apa yang terjadi dulu, mengapa ia melupakannya?" Bathin Danu.
Danu pergi menjauh dari rumah itu, dan tiba-tiba ada seorang nenek-nenek yang berjalan di depannya, dengan tongkat penyangga ditangannya.
Nenek itu melirik ke arah Danu, "Sedang apa kamu disini? Tidak seharusnya kamu berada disini."
Danu yang di ajak bicara, seketika kaget, karena nenek itu bisa melihat dirinya yang dari masa depan, "Apa anda bisa melihat saya?"
"Ya, seharusnya kamu pulang, asalmu bukan disini, ini adalah alam bawah sadarmu yang terlupakan."
"Maksud sampean apa? Aku tidak tahu cara untuk kembali." Danu bingung cara untuk kembali karena ia seakan terjebak.
"Lek, lupakan masa lalu, dan kembalilah kejalan yang benar, semoga Tuhanmu menerima tobatmu." Nenek-nenek itu tiba-tiba menghilang dari pandangan.
"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha pemaaf, bersujud lah kepadanya dan bertobat dengan sungguh-sungguh, jangan pernah kembali ke jalan yang penuh dengan kesesatan, karena Allah tidak mengampuni dosa syirik, dosa yang menyekutukan-NYA."
Danu mendengar ucapan sang nenek, sehingga ia duduk lemas mengingat dulu ia begitu hina, menghalalkan segala cara untuk ambisinya, sehingga ia mudah terpengaruh akan tipu daya setan.
Cahaya menerangi mata Danu sehingga membuatnya silau, dan kini Danu sudah kembali kemasa dirinya yang sudah tua renta.
"Ayah.. Ayah, kenapa menangis, Ayah bangun Yah." Subroto mencoba membangunkan Ayahnya namun tidak ada respon sama sekali, hanya tubuh yang bergerak-gerak seperti terikat akan tali.
"Nak, kamu tunggu disini yah, Ayah mau panggil Dokter dulu." Aji menuruti perkataan Ayahnya, dan hanya menunggu di depan kakeknya.
Namun pandanganya tidak terlepas oleh kakeknya, yang dimana siluman ular melilit tubuh sang kakek.
"Bukankah itu sakit?" Aji akhirnya membuka suara, karena melihat sosok wanita setengah ular sedang melilit tubuh kakeknya.
Mendengar ucapan Aji, wanita itu menjawab, "Tidak kah lebih sakit orang-orang dulu yang dia korbankan, untuk menjadi tumbalnya?"
Di umur Aji yang masih kecil, ia tidak tahu harus menjawab dan merespon apa, "Bukankah kakek Danu sudah bertobat? Kakek sekarang rajin ibadah." Dengan polosnya Aji menanyakan kepada sosok jin yang menyerupai ular.
"Mungkin tubuhnya iyah, namun di hatinya, ia masih meragukan keimanannya, jika kamu tidak percaya, datangi lah kamar belakang rumah kakekmu, disana kamu akan menemukan petunjuk.''
Aji hanya diam membisu, seakan-akan ia tahu, karena ia juga tahu ada yang Ayahnya sembunyikan dari keluarganya.
Kira-kira apa yang di dengar Danu diwaktu masih muda ya?
***
Note
Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang dalam ibadah atau pengabdian. Dalam Islam, syirik merupakan dosa besar yang tidak dapat diampuni dan bertentangan dengan prinsip dasar tauhid.
Contohnya adalah menyembah berhala, berdoa kepada makhluk lain seperti jin atau orang-orang suci, atau menganggap bahwa Nabi, wali, atau tokoh agama tertentu memiliki kekuatan ilahi. Syirik kecil merupakan penyekutuan dalam hal-hal yang lebih kecil atau tidak langsung dalam ibadah.
"Dzalika hudallahi yahdi bihi may yasya'u min 'ibadih, walau asyraku lahabitha 'an-hum ma kanu ya'malun"
"Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan".
(Al-An'am ayat 88)
Inilah yang segera difahami dari istilah syirik jika disebutkan secara umum di dalam al-Qur’an, as-Sunnah, dan perkataan Salaf (orang-orang zaman dahulu yang shalih). Sehingga barangsiapa menjadikan ilah (sesuatu yang diibadahi), dia mengibadahinya atau mentaatainya dari selain Allah, maka dia adalah orang musyrik -menurut bahasa wahyu dan riwayat. [Lihat Al-Madkhal Lid-Dirasah al-‘Aqidah al-Islamiyah ‘ala Madzhab Ahlis-Sunnah wal-Jama’ah, hlm. 125-126].
Di dalam kitab Muqarrar Tauhid lish-Shaff ats-Tsalits al-‘Ali fil-Ma’ahid al-Islamiyah, juz 3, halaman 10 disebutkan, syirik (kemusyrikan) adalah menjadikan sekutu atau tandingan bagi Allâh Ta’ala di dalam rububiyah (perbuatan-Nya), uluhiyah (hak-Nya untuk ditaati secara mutlak dengan penuh kecintaan dan pengagungan), dan asma’ wa sifat (nama-nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang sempurna). Dan yang umum, terjadinya kemusyrikan adalah di dalam uluhiyah. Yaitu seseorang berdoa kepada Allâh dan kepada selain-Nya, atau mempersembahkan sesuatu dari jenis-jenis ibadah kepada selain Allâh, seperti: penyembelihan binatang, nadzar, rasa takut, berharap, dan kecintaan.
kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ sekalian takut lupa baca lagi novel seru nya 🙏