Davina Himawan tidak pernah menyangka pernikahannya dengan Jodie kandas di tengah jalan. Pernikahan yang awalnya begitu bahagia, dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah Vina mengetahui suaminya berkhianat dengan wanita lain. Wanita itu tak lain sekertaris suaminya sendiri. Lolita.
Davina memilih pergi meninggalkan istana yang telah ia bangun bersama Jodie, laki-laki yang amat di cintainya. Bagi Vina yang menjunjung tinggi kesetiaan, pengkhianatan Jodie tak termaafkan dan meninggalkan luka teramat dalam baginya.
Bagaimana kisah ini?
Apakah Davina mampu bangkit dari keterpurukan atau kah ia akan merasakan sakit selamanya? Ikuti kelanjutannya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU KEMBALI
Davina menelisik penampilannya di depan cermin. Khusus malam ini sengaja Davina mau berhias secantik mungkin karena ia tidak mau keluarga nya mengetahui gurat kesedihan di wajahnya.
Beberapa jam yang lalu Davina sekuat tenaga menutupi perasaan nya ketika Yati bertanya tentang Jodie yang tidak menemani nya.
Meskipun Davina memberikan alasan namun wanita paruh baya itu tidak bisa percaya begitu saja. Ia terus mencerca Davina dengan pertanyaan seputar kondisi rumah tangga ia dan Jodie. Karena Davina akhir-akhir itu sudah jarang berkomunikasi apalagi mengunjungi keluarganya di Bandung.
Yati tahu, tiga tahun berumah tangga hingga kini belum di karuniai anak pasti mempengaruhi pikiran Davina. Yati terus menguatkan keponakannya itu untuk tetap bersabar dan tetap berusaha, semua itu kehendak yang mahakuasa. Jika sudah waktunya, saat ini atau esok hari pasti akan terjadi.
*
Davina dan sepupu-sepupunya duduk di tempat yang sudah di sediakan.
Ketika Arini dan Hendro masuk ke dalam ballroom yang di sulap menjadi sangat indah, nampak pasangan itu sangat bahagia di dampingi keluarga masing-masing.
Bunga-bunga segar hingga lampu dengan sinar temaram tertata di setiap sudut ruangan megah itu.
Tamu yang hadir pun bukan orang sembarangan banyak pejabat maupun pengusaha yang datang memenuhi undangan Arini dan Hendro. Mengingat Arini dan Hendro memiliki orang tua pejabat pada masanya, jadi wajar jika mengadakan pesta di hotel berbintang dengan banyak tamu undangan.
Arini sendiri berprofesi sebagai dokter estetika. Sementara Hendro berprofesi pengacara yang namanya sedang naik daun, banyak menangani kasus artis ternama tanah air. Jadi wajar malam ini pesta pernikahan mereka bertabur bintang.
Ada perasaan haru menyaksikan pernikahan saudaranya itu, terutama di saat melihat keluarga dari mama Davina berkumpul. Namun kalau boleh jujur di palung terdalam hati Davina merasa sedih, karena Jodie tidak bersamanya kini.
Lamunan Vina buyar ketika orang-orang EO terlihat sibuk saling bicara melalui radio komunikasi HT yang mereka genggam.
"Sepertinya tamu penting yang datang", bisik Ajeng saudara Vina yang lainnya.
Vina menganggukkan kepalanya, senyum menghiasi wajah cantiknya.
Terlihat panitia menyambut kedatangan seseorang yang di dampingi petugas EO.
"Oh my God Vin, pria itu sangat tampan", bisik mawar tepat di telinga Vina.
Vina tak menjawab apapun. Lidahnya kelu. Sementara netra bening gadis itu tak berkedip menatap sosok yang baru saja tiba. Dan di hantar keruangan VIP.
"Tuan Daniel?"
"Apa Vin? Kamu mengenai pria tampan yang baru datang itu", tanya Mawar menolehkan wajahnya menatap Davina.
"Oh I-ya. T-idak".
Mawar merasa aneh melihat Vina, gadis itu menjauhkan wajahnya menelisik wajah Vina.
"Maksudku, aku tidak mengenal nya. Tapi aku hanya tahu namanya Daniel. Kami bertemu secara tidak sengaja", ucap Vina berusaha menjelaskan. Tapi penjelasannya malah membuat Mawar menatapnya curiga.
"Sudahlah kamu jangan banyak tanya. Karena ceritanya panjang", cicit Davina lagi yang tanpa sengaja tatapannya beradu pandang dengan Daniel.
Daniel tampak kaget ketika melihat Davina duduk di tempat keluarga mempelai tepat di depannya yang hanya terpisah oleh pagar besi pembatas berwarna emas.
Dari kejauhan Daniel mengangkat gelas minuman berisi air mineral kedepannya yang di tujukan untuk Davina. Davina terlihat salah tingkah. Terutama saat ini ada Mawar di sampingnya yang mencubit lengannya.
"Byusett Vin, dia menyapa mu. Kalian kenal baik ya. Kamu harus mengenalkan aku padanya. Aku yakin kalian kenal baik.."
Vina mengusap lehernya. "Hm...aku harus ke toilet", bisiknya pada Mawar. Tanpa menunggu jawaban sepupunya itu, Vina pergi.
*
Vina menelisik wajahnya, sedikit merapikan rambut bergelombang panjang nya yang ditata menyamping terpaut di satu bahunya.
Sementara ia memilih gaun pesta berwarna biru terang yang mengekspos satu bahunya. Kulit putih mulus yang di miliki gadis itu begitu kontras dengan gaun yang membalut tubuh semampai nya.
Vina mengeringkan tangannya. "Siapa yang mengundang tuan Daniel, apa ia berteman dengan Arini dan Hendro?", gumamnya sambil melangkah membuka handle pintu toilet.
Davina hendak kembali ke tempatnya. Berkumpul dengan keluarganya.
"Kau keluarga Hendro atau Arini? Kenapa kamu ada bersama keluarga mereka?"
...***...
To be continue
Hari ini udah 3 bab update,
tinggalkan komentar kalian jika mau up lagi 🙏