Bercerita tentang seorang anak yang bernama mugi yang terlahir sebagai rakyat jelata dan menjadi seseorang penyihir hebat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muchlis sahaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyerangan gelombang pertama.
Presiden Albert begitu kesal, dia kembali seorang diri dengan para bawahan nya yang telah mati di hajar oleh Leona, wakil presiden Albert datang menemui dirinya.
" Ada apa pak?, apa kau gagal?. "
" kita tidak ada pilihan lain lagi, kita akan menghancurkan desa itu " ucap presiden Albert.
" Baiklah " balasnya.
Mereka semua menyiapkan peralatan perang seperti, pesawat tempur yang membawa bom, dan beberapa pasukan pembunuh, Aaron juga terlibat, akan tetapi hati dari Aaron tidak tega melakukan semua itu.
" Kenapa?, kenapa harus menjadi seperti ini, " ucap Aaron dengan suara hati, tubuh nya bergemetar seakan tidak tega untuk melakukan itu.
Albert dengan rasa kebencian yang tinggi berkata kepada seluruh pasukan nya.
" Baiklah, hari ini, malam ini juga kita akan menghancurkan desa Li-Han shi tanpa sisa!. "
Seluruh pasukan bersorak menyuarakan teriakan semangat di dalam diri mereka.
Di desa Li-Han shi, Ziyan memikirkan sesuatu yang buruk akan terjadi di desanya.
" Apa kah desa ini akan baik-baik saja?, aku merasakan hal yang buruk akan terjadi malam ini. "
Leona mencoba menenangkan Ziyan, Leona mengelus tubuh belakang Ziyan sembari berkata.
" kau tidak perlu memikirkan hal itu Ziyan, jika mereka datang kembali kita akan mengalahkan mereka semua. "
" iya, aku tau itu, dan aku berharap mereka tidak menyerang kesini. "
Disisi lain, Aaron masih memikirkan tentang penyerangan malam nanti, dia duduk di sebuah kursi sembari memegangi kepala nya.
" peperangan akan pecah?, korban akan berjatuhan kembali, aku sangat tidak bisa melihat ini terjadi. "
Aaron mengepalkan tangan nya dengan begitu kuat, gigi bergergeretak berbunyi seolah merasakan sebuah kegeraman yang tinggi.
" mereka pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk mencapai sebuah tujuan yang begitu mengerikan, ego mereka terlalu tinggi, aku harus menghentikan mereka, " ucap Aaron.
Aaron berjalan ke sebuah lemari dan mengambil topeng badut dan pisau panjang nya, Aaron berjalan mengarah pintu keluar dengan berkata.
" aku akan mengkhianati desa Hurley dan berpihak kepada desa Li-Han Shi. "
Kembali di masa sekarang, dimana desa Li-Han Shi sudah hancur terkena serangan bom banyak sekali korban dari desa tersebut, melihat kejadian itu Albert tertawa tiada henti.
" Rasakan lah itu Ziyan!, warga mu sudah banyak yang mati, sekarang aku lah yang akan menguasai tempat ini, desa Li-Han Shi akan menjadi tempat industri terbaik ku. "
Di sisi lain, di balik kehancuran gedung, Ziyan melihat Leona yang sudah terbaring tidak berdaya, ziyan berlari mendekati Leona dengan rasa khawatir.
" Ibu!, " teriak ziyan.
Dengan rasa sakit dan suara yang terputus-putus Leona berkata kepada ziyan.
" Zi-yan, a-ku se-rahkan, ma-sa de-pan, Li-Han Shi, ke-pada mu. "
Leona pun menghembuskan nafas terakhir nya dan mati pada saat itu, Ziyan menangis dan berteriak.
" ibu!... "
Air mata dari ziyan tidak terbendung, dia menangis sejadi-jadinya, Misha yang masih selamat dengan tubuh yang terluka hanya bisa terdiam, keadaan dari desa Li-Han Shi benar-benar hancur menjadi abu.
Malam di penyerangan desa Li-Han Shi di turuni hujan, tangisan dari Ziyan di iringi hujan dan kilatan petir yang dahsyat, para pasukan pembunuh dari desa Hurley menyusuri bangunan-bangunan yang hancur, jika ada penduduk yang hidup mereka akan langsung menghabisi nya.
Ziyan yang menangis sembari di peluk misha kedatangan seseorang yang menggunakan topeng badut, di balik topeng badut itu adalah Aaron.
" kau menangis?, kenapa engkau menangis?, "
ucap Aaron.
Ziyan sedikit terkejut dengan kedatangan Aaron yang menggunakan topeng badut.
" apa kau tidak melihat nya?, ibu angkat ku mati, dan desa ku hancur, " balas ziyan.
" jadi kau ingin menangis untuk menikmati kehancuran ini?, kalau aku tak punya alasan untuk menangis atau meratapi kehancuran ini, " balas dari Aaron dengan suara yang begitu dingin dan dalam.
Ziyan sedikit tersentuh mendengar perkataan dari Aaron, tubuh dari Ziyan seolah tumbuh sedikit semangat.
Aaron melanjutkan perkataan nya.
" kau...., benar-benar menyebalkan. "
Tidak lama setelah itu, beberapa pasukan pembunuh dari desa Hurley datang.
" disana masih ada yang hidup!, ayo bunuh dia, " ucap salah satu pasukan pembunuh itu.
mereka dengan cepat bergerak ke arah ziyan, misha dan juga Aaron.
Aaron yang menyadari pasukan pembunuh itu datang menghampiri dirinya langsung menggenggam dengan erat pisau panjang nya.
" aku berkeringat?, bukan, ini hanya hujan, tidak mungkin aku di buat berkeringat dengan orang-orang bodoh itu, " ucap Aaron.
Sepuluh dari pasukan pembunuh itu langsung datang menghadapi Ziyan, Misha, dan juga Aaron, mereka semua menodongkan senjata mereka di hadapan Aaron, Ziyan dan juga Misha.
" Jangan bergerak, jika kalian ingin mati lebih cepat dan tidak menyakitkan, jika kalian mencoba melawan, maka kematian kalian akan begitu menyakitkan, " ucap salah satu pasukan pembunuh.
" meskipun mereka mencoba melawan, mereka tidak akan sanggup melawan kekuatan kita, iyakan?, " ucap lagi salah satu dari mereka, dan seluruh dari pasukan pembunuh itu tertawa.
Suara petir yang di iringi kilatan nya terdengar, hujan semakin lebat, Aaron sedikit tertawa tipis dengan berkata.
" akan aku tunjukan kepada kalian kekuatan dari rasa sakit yang sebenarnya, " balas Aaron sembari di iringi suara petir dengan keliatan nya yang menerangi topeng badut Aaron.
seluruh pasukan pembunuh itu sedikit terkejut, tetapi mereka tidak gentar dan langsung menyerang Aaron.
" perkataan mu itu seperti kau di atas kami semua!, akan aku tunjukkan kepada mu rasa sakit terkena sayatan pedang!. "
Aaron dengan sigap menahan serangan itu menggunakan pisau panjang nya, tatapan Aaron di penuhi amarah, Aaron membalas.
" inikah kekuatan mu?, jangan bercanda. "
Aaron dengan cepat melancarkan sebuah tebasan kepada pembunuh itu, melihat kejadian itu, pasukan pembunuh yang lain tidak tinggal diam dan lansung menyerang Aaron, mereka semua pun saling bertukar serangan dengan suara dan kilatan pedang putih terpancar.
Disisi lain, di desa Sendai tepat di ibu kota nya pagi pun tiba dengan suasana yang begitu cerah, mata hari bersinar terang menyinari bumi, para murid bersekolah memasuki kereta untuk bersekolah, disana juga ada mugi dan juga temannya.
Disana mereka semua bercerita tentang keter yang menghancurkan hutan karena pertarungan nya.
" Hai apa kamu melihat nya mugi?, " ucap salah satu teman mugi.
" mengetahui apa?, " balas mugi.
" itu loh, iblis keter, " balas teman mugi.
mugi semakin kebingungan " iblis keter? "
" aku sempat lihat saat keter akan menggunakan sihir ledekan itu, cahaya energi sihir yang menyelimuti hutan, seperti gerbang nereka, " jawab teman dari mugi.
dan teman mugi yang satu lagi berbicara.
" wah sayang sekali itu di hutan, kalau semisal nya di menyerang kota kita maka aku akan memeluk para cewe untuk menyelamatkan mereka. "
mugi dengan entengnya berkata dengan suara hatinya.
" ternyata aku terlalu mencolok.