Dimana Kasih?

Beberapa tahun setelah peristiwa meninggalnya Kasih dan David.

Frans telah berhasil. Ia telah berhasil menjadi seorang yang gagal.

Seperti itulah keadaannya sekarang. Tidak ada yang bisa disalahkan. Ia harus bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Jangan pula membawa-bawa takdir.

Di dalam perusahaan Frans tidaklah beranjak kemana-kemana. Karirnya mentok menjadi seorang karyawan biasa. Ia gagal menyamai prestasi mendiang sang ayah yang sangat berjasa di perusahaan tersebut.

Jika bukan karena nama besar ayahnya dan pertemanannya dengan Erik, mungkin Frans jauh-jauh hari sudah dibuang.

Meski sudah tua. Frans masih saja suka dengan dunia malam. Pada akhirnya ia juga belum berkeluarga.

Pada suatu malam Frans pulang sendirian dari klub malam idola. Ia dalam kondisi mabuk berat. Karena tidak bisa menyetir sendiri ia pulang diantarkan taksi.

“Kenapa belum sampai-sampai?”, kata Frans setengah sadar.

Frans melihat keluar jendela mobil. Sekarang ia tengah berada di jalan raya yang sepi.

“Hei sopir bodoh”,

“Kamu mau bawa aku kemana?”,

“Aku menyuruhmu untuk mengantarkanku ke apartemenku”, ucap Frans dengan suaranya yang masih parau.

“Tuan Frans, apa tuan masih mengingatku?”, kata sopir itu.

Frans malah tertawa. Ia sama sekali tidak mengenali siapa sopir itu.

“Untuk apa aku mengenalmu?”,

“Siapa kamu?”, jawab Frans dengan nada merendahkan.

“Jika tuan Frans lupa, maka aku akan mengingatkannya”, kata sopir itu.

Dulunya sopir taksi itu adalah seorang sopir truk. Ia baru beberapa bulan yang lalu keluar dari penjara. Ia dipenjara karena kasus kecelakaan yang menyebabkan orang yang ditabraknya sampai meninggal dunia. Ia di penjara selama delapan tahun.

Delapan tahun yang lalu ada seseorang yang menawarinya sebuah pekerjaan dengan bayaran yang sangat tinggi. Ia juga dijanjikan tidak akan sampai terkena masalah jika bersedia melakukannya. Apalagi sampai masuk penjara. Dijamin aman.

Namun pada kenyataan ia justru harus masuk bui selama itu. Dan tidak dibayar.

Ia kehilangan seluruh hidupnya. Saat ia keluar dari penjara tidak ada lagi tempat untuk pulang. Istri dan anak-anaknya sudah pergi meninggalkannya.

Seseorang yang mempekerjakannya adalah Frans.

Sopir truk itu disuruh untuk menabrak bagian depan sebuah mobil yang di dalamnya ada Kasih dan David sebagai penumpangnya.

“Apakah sekarang tuan Frans sudah mengingat saya?”, tanya sopir.

*

Beberapa hari kemudian.

Sekelompok pemuda sedang menikmati berenang di sungai. Tiba-tiba mereka semua berlomba-lomba berenang ke tepian.

Mereka ramai-ramai melihat ada sosok tubuh manusia yang hanyut. Bisa dipastikan dengan jelas sosok yang mengapung itu adalah mayat manusia.

Petugas kepolisian dan tim SAR pun segera tiba di lokasi dan mengevakuasi mayat yang hanyut tersebut setelah menerima laporan.

Jenazah di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi guna mendukung penyelidikan.

Tidak sampai 24 jam akhirnya pihak berwenang mengumumkan identitas jenazah yang ditemukan di sungai tersebut.

Siapakah orang yang sudah meninggal itu?

Dia adalah Frans.

Keterangan lebih lanjut tentang penyebab kematian dan kronologinya akan disampaikan setelah polisi selesai melakukan proses penyelidikan.

*

Malam itu Frans dibunuh oleh sopir taksi yang seharusnya mengantarnya pulang ke apartemennya. Motifnya jelas adalah untuk balas dendam.

Frans yang saat itu masih dalam keadaan mabuk tidak bisa melawan lebih jauh ketika ia dieksekusi. Frans dipukul di bagian kepala berulang-kali menggunakan palu hingga tewas. Jasad Frans selanjutnya dibuang ke sungai begitu saja.