Tak Seperti Yang Dulu

Pagi sudah menyapa. Sepasang suami istri baru itu sedang bersiap untuk pergi berdua.

Ya, Zayn mengajak Nala untuk berkeliling mencari ruko yang akan di sewa. Sesekali keduanya bercanda.

Pinggang Zayn tak luput dari pelukan Nala yang seolah tak ingin lepas. Sejak keluar dari kost, sudah hampir dua jam mereka berkeliling. Namun masih belum juga menemukan tempat yang cocok di mata Zayn.

Di sebuah perempatan lampu merah, keduanya berhenti sambil terus berdiskusi. Hal itu tak luput dari pandangan sepasang suami istri yang berada dalam sebuah mobil mewah yang ada di samping Zayn dan Nala.

"Mereka pasangan yang serasi ya mas?!", kata perempuan itu. Seseorang yang duduk di balik kemudi itu mengiyakan.

"Seperti aku saat masih muda ya sayang?", tanyanya. Bukannya membalas candaan suaminya, justru perempuan bernama Dinara itu mengangguk.

"Sama persis kayak kamu mas?!", jawab Dinar. Bisma, suami dari Dinar itu pun turut menatap Zayn yang tersenyum dengan salah satu giginya yang gingsul menambah kesan manis.

Bisma meraba giginya juga yang gingsul.

"Kebetulan saja sayang kalau dia mirip sama aku!", kata Bisma. Dinar tersenyum tipis.

"Iya mas."

Tak lama kemudian ,lampu hijau pun menyala. Motor Zayn lebih dulu melesat di bandingkan dengan mobil Bisma.

🌾💕🌾💕🌾💕🌾💕

"Jadi pas nya berapa nih pak?? Ambil tiga bulan dulu deh! Jangan mahal-mahal, ngga kasian apa sama kita yang baru mau rintis!", kata Zayn.

"Ya gimana ya, kalo bengkel mah udah pasti bakal kotor kan nih tempat."

"Ya kan nanti kita bersihin pak?!", Nala ikut bicara.

"Duh...gimana ya....???", pemilik ruko itu bimbang.

"Ayolah pak, ngga kasian nih sama kami yang baru mau rintis usaha biar ngga jadi beban orang tua terus?", tanya Zayn.

"Tapi...kalian ngga tinggal bersama kan...?", tanya pemilik ruko itu. Zayn mengeluarkan fotokopi buku nikah mereka yang di lipat kecil.

"Kami udah nikah, halalan toyiban! Bukan karena tekdung duluan ya pak!", kata Zayn menjelaskan.

Pemilik ruko itu manggut-manggut. Karena menimbang kedua muda mudi itu pasangan muda yang mau mandiri, akhirnya pun kesepakatan terjadi.

Zayn membayar sewa ruko itu sementara tiga bulan. Dan berharap ke depannya bengkel akan ramai.

"Deal ya???!", kata Zayn. Pemilik ruko itu pun menyahut.

"Deal??!!"

Lalu Zayn dan pemilik ruko itu bersalaman.

"Sayang, kamu tunggu sini dulu. Aku ke ATM sebentar!", pamit Zayn.

"Iya ", jawab Nala. Perempuan itu duduk di salah satu bangku yang ada di luar ruko.

"Keren ya neng, masih muda udah mau buka usaha. Pasti suami neng orang kaya ya...?", tanya pemilik ruko itu.

"Yang kaya orang tuanya pak. Kami tetap harus berdiri di kaki sendiri, begitu kan pak?", Nala tanya balik.

"Iya betul nak! Semoga kalian berdua sukses ya. Masalah rumah tangga banyak macamnya, tapi....seberat apa pun masalah kalian sebagai suami istri jangan pernah berpikir untuk mengakhiri. Percaya lah, mempertahankan itu jauh lebih sulit di banding dengan mengawali dan mengakhiri. Paham?", tanya laki-laki yang cukup sepuh itu.

"Kalau meninggalkan demi kebaikan bersama ...bagaimana pak?", tanya Nala.

"Jangan! Semua akan merasa sakit hati sesuai porsinya. Memang kamu ada niat ninggalin suami kamu itu? Dia tampan dan bertanggungjawab, kurang apa?"

Nala tersenyum mendengar pemaparan dari pemilik ruko.

Banyak hal yang harus di korbankan, pak! Dan aku tidak mungkin mengatakannya sama bapak! Batin Nala.

Tak lama kemudian, Zayn datang dengan kantong jaketnya yang penuh.

"Ini pak uangnya, mohon di terima!", kata Zayn. Bapak itu pun tersenyum. Lalu setelah itu ia pun memberikan kunci ruko tersebut.

"Terimakasih nak Zayn!", kata pemilik ruko.

"Sama-sama nak."

Setelah menerima kunci, Zayn pun membuka ruko yang terdiri dari dua setengah lantai dengan kamar mandi yang ada di lantai atas dan bawah.

Tapi hanya ada satu kamar tidur ,itu pun berada di lantai atas. Setelah puas melihat-lihat, akhirnya Nala dan Zayn bisa tersenyum puas dan tenang karena sudah mendapatkan ruko itu.

💫💫💫💫💫💫💫

Terimakasih 🙏