penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...
Yuk kita ramaikan ...
Up setiap hari...
Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....
Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...
Selamat membaca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Syifa pun mengerutkan kening nya mencoba memikirkan siapa kah pengirim pesan itu . Kemudian Syifa pun melihat foto profil nomor tersebut dan seketika itu dia langsung membulatkan mata nya.
"Hah, ini kan Bu Andin. Oh jadi selama di Cirebon dia selalu sarapan dan makan malam sama mas Haris ya. Mas Haris kok nggak pernah cerita sih."
Kemudian Syifa pun membuka galeri foto di ponsel Haris . Tidak banyak foto di galeri tersebut hanya ada beberapa foto pernikahan mereka dan foto saat Haris masih kuliah di luar negeri . Tapi ada beberapa foto Haris dengan perempuan yang kelihatan nya begitu akrab.
"Siapa perempuan itu? di lihat dari foto nya seperti nya Mas Haris sangat akrab sekali dengan orang itu. Dasar laki-laki, kemarin katanya nggak pernah dekat dengan perempuan mana pun."
Syifa pun menutup HP Haris setelah melihat foto itu rasa nya Syifa sangat kesal melihat kedekatan Haris dengan perempuan lain walaupun itu hanyalah foto lama dan belum tentu mereka mempunyai hubungan yang spesial. Tapi tetap saja rasa nya gak bisa terima.
.
Ting tong .-. Ting tong .-. .-.
Suara bel berbunyi berkali-kali.
Syifa pun berjalan dengan cepat menuju pintu untuk membukakan pintu.
Sebelum membuka pintu Syifa pun terlebih dahulu melihat dari jendela, untuk memastikan apakah itu Haris atau bukan.
Setelah mengetahui bahwa itu adalah Haris Syifa pun dengan cepat membuka pintu nya. Terlihat Haris sudah berdiri di depan pintu dan tersenyum saat Syifa membukakan pintu untuk nya.
"Assalamualaikum, Sayang."
Haris pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan menutup kembali pintunya.
"Waalaikumsalam, maaf ya Mas sudah menunggu lama . Tapi aku lagi di dapur makanya lama bukain pintunya."
Haris pun mendekatkan diri nya pada Syifa lalu memeluk nya untuk beberapa saat.
" Mas sudah mandi belum? "
Tanya Syifa sambil melepaskan pelukan nya
"Belum."
Jawab Haris sambil menggelengkan kepala nya.
"Ya sudah ayo Mas mandi dulu sana. "
Haris pun menganggukkan kepala nya dan tersenyum lalu pergi berjalan ke arah kamar. Sedangkan Syifa dia berjalan ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk Haris.
Syifa pun membawa segelas teh hangat ke kamar lalu meletakkan nya di atas meja kecil yang berada di samping tempat tidur . Syifa pun merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil menunggu Haris selesai mandi, tapi belum selesai Haris keluar dari kamar mandi Syifa pun sudah terlelap dalam tidurnya.
Haris pun yang melihat Syifa tertidur pulas dia tidak tega membangunkan nya dan membiarkan Syifa tetap tidur . Lalu Haris meminum teh yang sudah disiapkan Syifa untuknya dia meminumnya sampai habis. Setelah itu Haris juga merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur tepat di samping Syifa. Hanya dalam hitungan detik saja Haris pun sudah tertidur pulas, karena dirinya benar-benar lelah dan belum istirahat sepanjang malam.
Syifa pun membuka matanya setelah jam menunjukkan pukul 10.00 pagi . Syifa pun terkejut karena bangun terlambat dan masih melihat Haris tertidur pulas di samping nya .-.
"Mas, Mas bangun Mas sudah siang! apa Mas gak ke kampus hari ini?"
Haris pun tidak membuka matanya, dia hanya mengganti posisi tidurnya dan menarik Syifa ke dalam pelukannya.
"Mas lepasin ini sudah siang!"
"Memangnya kenapa kalau sudah siang, saya masih mau tidur sama kamu."
"Tapi mas ."
Shuuutt...
Haris pun menutup mulut Syifa dengan jari telunjuknya
"Saya gak masuk kerja hari ini, saya mau istirahat saja ditemenin sama kamu. "
Haris pun semakin mengeratkan pelukannya seakan tak mau Syifa menjauh darinya.
" Sudah, iya aku temenin tapi ini tolong lepasin dulu Mas aku gak bisa nafas . "
Haris pun tertawa kecil mendengar kata-kata Syifa. Haris pun melonggarkan pelukannya dan kembali menutup matanya lalu tertidur.
Dengan sangat hati-hati Syifa pun berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Akhirnya Syifa berhasil bangkit dari tempat tidurnya tanpa membangunkan Haris yang masih tertidur. Syifa pun langsung ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya, setelah itu baru Syifa keluar dan meninggalkan kamar.
Syifa pun pergi ke dapur karena sudah merasa lapar, tapi dia belum memasak apapun pagi tadi karena Haris terus memintanya untuk menemaninya tidur.
"Hari ini rasanya aku malas sekali untuk masak, mungkin karena sudah siang dan sudah lapar jadi bawaannya malas."
Syifa pun mengambil susu dari dalam kulkas dan menuangkannya ke dalam gelas. Dia juga mengambil 2 potong roti tawar lalu mengolesinya dengan selai coklat. Syifa pun sarapan roti dan susu, dia memakannya sambil memainkan hp-nya. Tiba-tiba Syifa ingat kalau dia belum mengabari Nadia kalau besok pas acara pameran busana dia ingin Nadia memakai salah satu busana yang dirancangnya. Syifa pun langsung buru-buru menuliskan pesan untuk Nadia
(Nad acara pameran besok kamu pakai salah satu busana aku ya . )
Beberapa menit kemudian Syifa pun menerima balasan pesan dari Nadia.
( Maksud kamu aku jadi modelnya gitu? )
( Iyaa, mau yah Nad. )
( Tapi aku belum pernah tampil di depan banyak orang. Aku takut ngecewain kamu .)
( Sudah santai saja, aku juga nggak terlalu berharap lebih Kok, itung-itung buat pengalaman aja sih. )
( Oke deh. )
Syifa pun tersenyum dan merasa lega setelah Nadia setuju dengan rencananya. Syifa pun langsung menghabiskan sarapannya karena dia begitu bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Syifa pun menjahit busana itu sesuai dengan gambar yang sudah dibuatnya. Setiap hari dia menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan busana itu, hingga akhirnya hampir sampai . Syifa pun hanya perlu menjahit bagian bagian kecil saja lalu kemudian menyetrikanya agar jahitannya terlihat rapi.
Saat Syifa sedang menyusun pakaian yang sudah selesai dijahitnya ke dalam koper, tiba-tiba dia dikejutkan dengan kehadiran Haris yang berdehem tepat di belakangnya.
Ehemm
"Astagfirullah, Mas suka ya buat aku jantungan seperti ini."
Syifa punya memutar badannya menghadap ke arah Haris sambil mengelus dadanya.
"Maaf sayang saya nggak niat ngagetin kamu, mungkin karena kamu terlalu serius sampai nggak sadar saya sudah berdiri di belakang kamu."
"Tuh kan jadi aku yang salah . "
Jawab Syifa kesal sambil terus menyusun bajunya ke dalam koper.
"Maaf ya, saya yang salah . Kamu mau ke mana sayang kenapa pakai koper segala?"
"Mau pergi."
Jawab Syifa singkat
"Jangan bercanda di siang hari gini sayang. Mau ke mana kamu?"
" Mas gimana sih , besok kan aku mau pergi ke acara pameran busana yang pernah aku sampaikan sebelumnya. "
"Oh besok ya acaranya, saya hampir lupa."
"Mas mau ke mana sudah rapi seperti itu bukan nya kalau mau ke masjid sudah terlambat yah ?"