Evelyn hanya seorang gadis desa yang pergi merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Beruntung sekali karena dia mendapat pekerjaan di Mansion Revelton, keluarga kaya nomor satu di Spanyol.
Namun siapa sangka ternyata kedatangannya malah membawa petaka untuk dirinya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
"Kau membiarkannya masuk?" suara keiner sedikit meninggi.
"Maaf Tuan, tapi Tuan Besar mengancam dan saya tidak punya pilihan lain."
"Katakan padanya aku akan segera menemuinya."
Lucio pamit undur diri, masih dengan membelakangi Keineer. Eve yang sejak tadi berdiam diri sedang menahan rasa malunya.
"Ada apa?" Keineer menaikan dagu Eve hingga tatapan keduanya bertemu. Wanita itu tampak menggelengkan kepala.
"Kau malu pada Lucio?"
Lagi-lagi Eve hanya bisa menggangguk karena memang dia merasa malu.
"Lain kali tidak usah malu. Lucio sudah tahu semuanya dan dia tentu bisa memakluminya. Sekarang naiklah ke kamar lewat pintu tadi aku harus menemui seseorang dulu." Keineer mencium kening Eve dengan begitu lembut.
... ---...
"Ada perlu apa Papa menemuiku dan dari mana Papa tahu jika aku ada di sini?"
"Memata-matai ku?" Keineer melirik Jenner Revelton yang sejak tadi tampak berdiam diri.
Keduanya memutuskan untuk berbicara di dalam mobil karena berbicara di dalam vila takutnya Eve menguping dan kemungkinan bertemu dengan Jenner. Lucio juga tampak berada di luar mobil untuk berjaga-jaga.
Jenner mengeluarkan beberapa lembar foto dari balik saku jas yang dikenakannya dan menyodorkannya pada Keineer. Keineer dengan segera menerima foto tersebut.
"Jadi benar Papa memata-mataiku?"
"Bukan papa tapi kakakmu, Christian.
"Kenapa putra sulung Papa itu selalu mencari gara-gara denganku? Dia selalu mengusikku dan Papa tidak pernah bertindak!" Keineer terlihat marah.
"Papa mohon, Kein. Tinggalkan wanita itu!"
Keineer terkekeh pelan. Saat ini dia ingin sekali terbang ke Prancis untuk menyusul sang kakak, Cristian Revelton.
Hubungan Keineer dan kakaknya memang kurang cukup baik.
"Aku tidak bisa!"
"Apa kurangnya Clara di matamu, Kein? Dibanding dengan dia yang merupakan bekas pelayanmu tentu Clara lebih unggul di atasnya."
"Papa tidak perlu ikut campur mengenai urusanku."
"Kein, apa kau ingin mengulang kesalahan Papa di masa lalu? Kelakuanmu terasa seperti tamparan untuk Papa."
"Dia hanya mainanku." ucap Keineer.
"Mainan?" Jenner tertawa remeh.
"Kau memberikan fasilitas mewah dan kau bahkan memberikan banyak hal untuknya. Berdalih membuat hotel untuk istrimu padahal kau ingin membawanya liburan. Apa seperti itu mainan?"
"Wah, ternyata Papa sudah tahu sejauh jauh itu ya."
"Dengar Kein, tinggalkan wanita itu. Papa tidak ingin kesalahan Papa di masa lalu akan diulang kembali olehmu."
"Astaga Papa, aku sampai melupakan satu fakta bahwa aku juga terlahir dari seorang pelayan yang Papa selingkuhi."
"Keineer Revelton!" suara Jenner mulai meninggi.
"Papa tenang saja aku tidak pernah serius dengan Eve dia hanya mainanku tentu jika dibandingkan dengan istriku Eve bukan apa-apa. Cintaku hanya untuk Clara seorang aku akan melepaskannya jika sudah puas."
"Papa tidak habis pikir padamu. Sebenarnya apa yang dilakukan Clara sampai membuatmu menjadi seperti ini."
"Wanita itu terlalu sibuk dengan dunianya. Sudahlah Papa tenang saja hal ini tidak akan sampai bocor kemanapun. Sebaiknya Papa pulang ke Prancis dan bertindaklah pada Christian atau aku sendiri yang akan bertindak. Aku paling tidak suka dimata-matai!"
"Pikirkan baik-baik ucapan Papa, Kein. Segera tinggalkan wanita itu!"
Keineer tetaplah Keineer yang tidak menghiraukan ucapan Papanya dan memilih keluar dari mobil. Pria itu bahkan mengabaikan Lucio yang memandangnya dengan bingung.
...---...
"Berikan keamanan yang lebih ekstra untuk Eve. Jangan sampai orang-orang Revelton berani menyentuhnya."
"Baik, Tuan." tidak ada yang bisa dilakukan oleh Lucio selain mengiyakan setiap ucapan Tuannya.
"Kapan Carol datang?
"Dia baru saja tiba di bandara, Tuan."
"Katakan pada Carol jaga kekasihku saat aku tidak ada di Vila!"
"Baik Tuan." Lucio pamit undur diri dari hadapan Tuannya.
Sepeninggal Lucio di taman belakang Vila Keineer duduk termenung di seorang diri.
Diam-diam Keineer terkekeh pelan dia sedang menertawakan takdirnya sebagai anak yang terlahir dari rahim seorang pelayan.
Itu karena Berta dulu adalah seorang pelayan di keluarga Revelton. Istri pertama Jenner Revolton adalah Caty Revelton, Ibu Christian.
Saat itu Jenner jatuh sakit sedangkan Caty harus mengambil alih Revelton Company. Dan mau tidak mau Caty terpaksa menyewa seorang pelayan untuk mengurus suaminya. Namun seiring berjalannya waktu Jenner mulai jatuh pada pesona Berta. Dan berakhir melakukan hubungan terlarang sampai Berta mengandung Keineer.