Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Burhan lansung mencengkram tangan kety dengan sangat marah.
"Kenapa kamu melakukan ini kety....!!, kamu sudah melibatkan anakku..ini semua karena kamu bukan anakku yang harus kau libatkan...,kau..kau lihat...kau lihat..kau tau siapa orang tempat kamu berhutang,kamu tidak tau seperti apa orangnya kety...!!"Triak Burhan menghempaskan tangan istrinya.
"Keterlaluan kamu Mas..,aku melakukan ini juga untuk menambah biaya Hotel dan Juga Resto kamu..apa ini balasan kamu mas hah.." kety lansung pergi meninggalkan Burhan.
AKKKHHH....Sial...sial... Pekik Burhan lalu menjambak rambutnya sendri.
"Bagaimana caranya aku mengatakan dengan Devi...dia bahkan tidak mau mengangkat telepon dariku..sial..sial benar sialan kau kety.." Ucap Burhan marah.
Burhan berjalan menuju keluar rumahnya lalu segera masuk kedalam mobilnya kemudian melajukan mobilnya menuju suatu tempat.
Di tempat lain.
"Tuan Muda,kami mendapatkan informasi,Tuan Luke membuat Ulah lagi.." Ucap Raka.
"Apa yang dia lakukan..?" tanya Dafa.
"Dia mengaitkan Rekan bisnis kita dengan Keuntungan yang sangat Tinggi Tuan,bahkan dia meminjamkan uangnya dengan jumlah yang sangat besar bahkan memberikan sahamnya kepada bagi siapa yang mau bekerja sama dengannya Tuan.." jelas Raka.
Dafa menyeringaikan senyumannya dengan tangannya terus masih menanda tangan berkasnya.
"Biarkan saja,kita lihat seberapa mampu dia bisa mengalahkan kita..." Ucap Dafa.
"Ia Tuan..saya juga dengar Ayahnya Nona Devita ikut juga dalam bisnisnya Tuan.." Ucap Raka lagi.
"Kenapa kau harus melaporkan itu denganku,kau pikir aku perduli..!" Ucap Dafa lagi.
"Siapa tau anda ingin tau..." jawab Raka membuat Dafa menatap tajam kearah Raka.
"Tidak penting! Pergi sana temui Kembaranmu suruh keruanganku sekarang...!!" Ucap Dafa.
"Baiklah Tuan.." Raka lansung melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Dafa.
"Selalu bikin serba salah anda Tuan.. giliran nggak di cari nanyain,saat di kasi tau informasinya bilangnya tidak penting.sungguh aneh anda Tuan.." Gerutu Raka menuju ruangannya.
Di kediaman Utama keluarga Willen.
Devita kembali memberikan Oma Rosita makan siang dan juga setelah itu membantu Oma meminum obatnya.
Ponsel Devita bergetar dalam saku jasnya,yang kemudian Devita ambil lalu dia lihat siapa yang menghubungi dirinya siang itu.Devita menyimpan kembali ponselnya namun tidak lama terdengar lagi panggilan masuk namun tidak Devita hiraukan,kemudian tidak lama suara pesan masuk kedalam ponselnya.
"Kenapa tidak di angkat nak..?" tanya Oma yang sejak tadi memperhatikan Devita mengabaikan ponselnya.
"Itu teman saya Oma..,saya ijin keluar dulu ya Oma.." Ucap Devita yang di angguki Oma.
"Dokter.." Devita menoleh kearah Mommy Sofia yang memanggilnya saat itu.
"Ia Nyonya..ada apa nyonya?" tanya Devita.
"Makan siang dulu yuk sekalian ada yang mau saya sampaikan sama Dokter?" Ucap Mommy sofia.
"Baik Nyonya.." Ucap Devita patuh kemudian mengikuti langkah Mommy sofia menuju ruang makan.
"Silahkan duduk.." Ucap Mommy Sofia yang di ikuti Devita lansung duduk di samping Mommy Sofia.
"Kita makan dulu ya,silahkan di ambil makanannya.Pilih aja mana yang mau kamu makan.." Ucap Mommy Sofia.
"Baik Nyonya.." Ucap Devita menurut, perlahan mengambil makanan yang ingin dia makan.
"Saya sudah bicara dengan Dokter Hendra,Kamu selama bekerja disini, kamu akan bekerja setengah hari saja sedangkan sore sampai malamnya, Dokter Hendra yang akan mengurusi Oma.." Ucap Mommy sambil mengunyah makanannya.
"Emm tapi Nyonya.." Ucap Devita bingung.Mommy menghentikan makannya lalu perlahan memegang tangan Devita sambil tersenyum.
"Saya tau kamu hanya tinggal berdua dengan Adik kamu..saya sengaja melakukan itu supaya siang sampai malam kamu bisa menghabiskan waktu kamu bersama adik kamu..,tidak usah merasa tidak enak.saya sangat mengerti dengan posisi kamu.." Mata Devi sudah berkaca-kaca saat itu mendengar ucapan Mommy Sofia,dia tengah menahan tangis harunya.
"Nyonya sungguh baik sekali..saya sungguh merasa tidak enak Nyonya.." Ucap Devita.
"Hemm saya yang harus berterimakasih sama kamu,berkat kamu ibuku masih bisa melihat Dunia ini.setelah makan ini kamu sudah bisa pulang ya.." Ucap Mommy Sofia masih memegang tangan Devita.
"Ia Nyonya,terimakasih banyak nyonya..terimakasih Nyonya.." Ucap Devita.
"Sama-sama.Saya ada buat makanan untuk adik kamu,nanti di bawa ya.., saya panggil bibik dulu untuk mengambilnya." Ucap Mommy Sofia.
"Bik makanan yang tadi bawa sini bik.." Ucap Mommy Sofia yang segera bibik ambilkan makanan yang akan dia berikan untuk Devita.
"Ini Nyonya.." Ucap Bibik lalu meletakan di samping Mommy Sofia.
"Di bawa ya..saya buatkan khusus untuk adik kamu.." Ucap Mommy memberikan kepada Devita.
"Makasih banyak Nyonya..,nyonya kenapa harus repot sekali memberikan segala makanan Nyonya.." Ucap Devita.
"Sama-sama,saya sangat senang membuatnya,lain kali ajaklah adik kamu kemari ya,saya mau ajak dia bermain.." Ucap Mommy Sofia lagi.
"Baik Nyonya.." Ucap Devita.
"Ayo di makan lagi makanannya." Ucap Mommy sofia mengajak Devita melanjutkan makan mereka.
10 menit kemudian,Devita pamit pulang dengan Mommy Sofia.
Devita sudah mulai melajukan mobilnya menuju rumahnya.dalam perjalanannya, Ponselnya kembali berdering yang ternyata ayahnya sejak tadi terus menghubungi dirinya,namun Devita terus mengabaikan panggilan dari Ayahnya.
Berapa belas menit kemudian dia sampai di depan rumahnya namun wajahnya lansung berubah terlihat sangat marah melihat mobil ayahnya sudah terparkir di depan pagar rumahnya.
jadi oma punya anak pada saat usia 15thn, dan anaknya melahirkan cucu oma di usia 15thn juga😱😱😱