Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Hari ini Rafa akan mulai masuk kantor lagi, pagi ini Mila menyiapkan sarapan untuk mereka, di karenakan mama ayu dan papa damar melanjutkan perjalanan mereka ke luar negeri untuk berlibur.
" mas mau sarapan pakai apa ?" tanya Mila pada Rafa.
" mas , makan sandwich saja sayang " jawab Rafa
Mila meletakkan sepotong sandwich di piring Rafa, Mila lebih memilih makan nasi goreng putih sebagai menu sarapannya, maklum Mila belum merasa sarapan kalau tidak makan nasi.
keduanya makan dengan hikmat, tak lama mereka menyudahi sarapan mereka.
" mas, nanti siang Mila boleh ke kantor membawa makan siang untuka mas, sekalian Mila mau kasih oleh - oleh buat melati " ijin Mila pada Rafa.
" boleh sayang, mas senang ada kamu di kantor " jawab Rafa.
" mas pergi ya, assalamualaikum " pamit Rafa
" waalaikumsallam, " jawab Mila sambil mencium takzim tangan Rafa.
Mila memandangi mobil Rafa yang telah keluar dari gerbang kediaman keluarga Damarion.
Mila memutarkan nadanya menuju dapur, dia ingin meminta koki untuk menyiapkan beberapa makanan untuk dia bawa nanti siang ke kantor Rafa.
setelahnya Mila menuju halaman belakang, Mila menyirami beberapa tanaman yang ada disana, sebenarnya dia sudah di larang oleh paman yang merawat kebun itu, tapi maira mengatakan akan menyirami nya saja tanpa melakukan hal lain lagi, dengan terpaksa paman tersebut mengijinkannya.
selesai menyirami tanaman, mila mengirimi pesan pada adiknya guna menanyakan apakah barang yang dia kirim sudah sampai atau belum.
Mila menikmati angin pagi dengan duduk di bangku taman yang tersedia di sana. bahkan Mila tak segan mengajak tukang kebun dan para pekerja lain yang ada di sekitar nya.
Mila tidak memiliki teman selama berada di kota , temannya hanya melati saja selama ini, jadilah sekarang dia menjadikan para pekerja di mansion sebagai teman nya.
para pekerja di mansion awalnya merasa segan saat awal awal Mila mengajak mereka bercerita, namun lama kelamaan mereka nyaman juga dengan Mila.
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
Di sisi lain Rafa dan rendi telah sampai di kantor.
Rendi dan Rafa berjalan menuju lift yang dikhususkan untuk para petinggi perusahaan.
" apa jadwal ku hari ini ren ?" tanya Rafa saat dirinya duduk di kursi kebesarannya.
" hari ini hanya rapat internal saja tuan " jawab Rendi.
" baiklah jika begitu, panggil saya jika sudah akan di mulai rapatnya " ucap Rafa
Rendi segera undur diri dan keluar dari ruangan Rafa menuju ruang rapat guna melihat apakah persiapan sudah selesai atau belum.
Rafa menghela nafas saat melihat banyaknya berkas yang harus di kerjakan nya. padahal selama dirinya pergi bulan madu terkadang Rafa masih mengerjakan pekerjaannya lewat email.
tanpa membuang waktu satu persatu berkas di periksa oleh nya, Rafa mengerjakan dengan teliti agar dia tidak melakukan kesalahan yang akan merugikannya kelak.
jam sepuluh pagi Rendi masuk ke dalam ruangan Rafa dan mengatakan bahwa rapat sudah bisa di mulai.
rapat ini mengenai progres apa saja yang sudah di kerjakan para karyawannya selama Rafa tidak ada di kantor.
satu per satu orang mulai mempresentasikan kinerja mereka selama satu Minggu lebih Rafa tidak berkantor.
Rafa sangat puas dengan apa yang di kerjakan mereka, karena tidak banyak keluhan dari bos mereka, rapat kali ini berjalan dengan cepat. dan mereka bisa bernafas lega sebab Rafa puas dengan pekerjaan yang mereka kerjakan.