Kisah seorang gadis bernama Selina yang terpaksa harus menikah dengan seorang pria tampan nan kaya yang bernama Lazuardi, menikah bukan karena cinta melainkan karena terjadinya sebuah accident yang tak terduga menimpa keduanya.
Akankah mereka bahagia...akankah mereka dapat membina rumah tangga seperti yang di harapkan setiap orang...????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
❤️ Happy Reading ❤️
''Cih, sudah punya suami tapi masih bisa-bisanya janjian dengan orang lain.'' cibir Ardi yang sebenarnya sedang di landa cemburu saat ini.
Selin hanya diam dan tak menang ucapan Ardi, yang terpenting dirinya bisa pergi ke CB mall sore ini.
Selama perjalanan cukup hening, karena baik Selin ataupun Ardi sama sekali tak ada yang membuka percakapan kembali hingga sampai di depan mall.
''Kok?'' tanya Selin heran saat Ardi ikut keluar dari mobilnya.
''Aku ingin tau siapa senarnya orang yang telah membuat janji denganmu...istriku.'' kata Ardi yang membuat Selin langsung berjalan begitu saja.
Melihat sang istri yang berjalan begitu saja meninggalkannya...membuat seorang Lazuardi langsung berjalan tergesa untuk menyusul dan menyamai langkahnya dengan sang istri.
Sebagai pemilik perusahan yang menaungi mall tersebut membuat para staf yang bertemu dengan mereka menunduk hormat.
Bahkan manager mall pun langsung turun menuju di mana keberadaan Ardi saat ini begitu mendapatkan info dari bawahannya.
Ardi yang setengah fokus bersama istrinya pun mengabaikan kehadiran sang manager dan asistennya lah yang memberikan pengertian pada manager tersebut tentang kedatangan Ardi di sana.
Dan tibalah pasangan suami istri itu ke tempat area bermain untuk anak-anak.
''Kok kesini?'' tanya Ardi dengan heran.
''Iya, memang aku janjiannya di disini.'' jawab Selin sambil kepalanya celingak-celinguk kesana kemari.
''Onty...'' seru Sena yang lebih dulu melihat keberadaan bibinya.
''Sayang...'' sahut Selin sambil melambaikan tangan kanannya.
Ya yang menghubungi Selin tadi malam adalah Sena yang menggunakan ponsel milik bundanya.
Orang yang di cemburui Ardi tak lain dan tak bukan adalah keponakan istrinya sendiri.
''Oh ya ampun...'' gumam Ardi yang masih bisa di dengar oleh Selin.
''Kenapa?'' tanya Selin.
''Enggak apa-apa.'' sahutnya.
''Jangan bilang kalau kamu berpikir bahwa kau janjikan dengan laki-laki lain di sini.'' tebak Selin dengan memincingkan matanya ke arah Ardi.
''Enggak.'' bantah Ardi dengan cepat.
''Onty...'' panggil Sena yang sudah semakin berjalan mendekat ke arah Selin dengan kedua orangtuanya yang mengekor di belakang bocah kecil itu.
Grep
''Kangen onty.'' lirihnya setelah bisa menggapai dan memeluk tubuh adik satu-satunya dari ayahnya itu.
Sena yang dari dulu sudha terbiasa dengan Selin merasa sangat kehilangan saat ontynya itu menikah.
''Ouh sayangnya onty, onty juga kangen sama Sena.'' sahut Selin.
''Kenapa onty gak tinggal di rumah lagi?'' tanya bocah itu setelah mengurai pelukannya.
''Gak bisa dong sayang...kan onty sudah nikah, jadi onty harus ikut kerumah om Ardi.'' papar Selin memberi pengertian. ''O iya Sena...salim dulu sama om Ardi.'' kata Selin memberi tahunya.
''Bagaimana kabar kalian Sel, Di?'' tanya Satria.
''Kami baik kak, kakak dan kak Dela sendiri gimana kabarnya?'' tanya Selin.
''Kami juga baik.'' jawab Dela. ''Sena terus saja nanyain kamu Sel...kangen katanya.'' sambung Dela lagi.
''Maaf ya kak,aku belum bisa Mein ke rumah, soalnya lagi sibuk banget.'' tutur Selin yang merasa tak enak.
''Iya kamu ngerti dengan kesibukan kalian, apalagi Ardi yang notabene seorang pemimpin perusahaan besar.'' sahut Satria yang pengertian.
''Kenapa gak bawa Sena kerumah saja kak...'' timpal Ardi.
''Gak enak, takut ganggu waktu istirahat kalian.'' kata Satria.
''Kakak ini ngomong apa.'' kata Ardi. ''Ya tentu saja enggak ganggu dong kak...kami malah senang dan Langit juga pasti seneng banget ketemu sama Sena.'' paparnya lagi.
''Eh kok ngobrol sambil berdiri.'' kata Dela. ''Ayo kita cari tempat duduk biar lebih enak ngobrolnya.'' katanya lagi.
Mereka berlima pun kemudian berjalan mencari tempat makan terdekat untuk duduk.
Sena sedari tadi tak pernah lepas dari Selin...bocah itu benar-benar menempel pada ontynya.
Bahkan makan pun yang biasanya sendiri, minta di suapi oleh ontynya tersayang.
''Onty...'' lirih Sena saat mereka akan berpisah karena telah sampai di area parkir.
''Sena pulang dulu sama ayah bunda ya...'' kata Dela.
''Tapi Sena mau sama onty.'' katanya dengan mata yang berkaca-kaca sehingga membuat Selin tak tega.
''Apa Sena mau ikut om sama onty pulang?'' tanya Ardi.
''Gak usah Di, soalnya besok Sena kan sekolah.'' sahut Dela sebelum Sena yang me jawabnya.
''Besok hari Sabtu sore, onty sama om Ardi dan Langit bakal nginep di rumah Sena.'' kata Selin. ''Jadi sekarang Sena pulang dulu sama ayah dan bunda ya...'' bujuk Selin.
''Bener onty?'' tanyanya dan di angguki oleh Selin. ''Janji...'' katanya lagi.
''Iya onty janji.'' kata Selin barulah bocah itu mau di ajak pulang kedua orangtuanya.
Selin dan Ardi pun pulang kekediaman keluarga Cakrabuana yang tentunya juga masih ada Boby di sana bersama mereka.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Mami...'' seru langit saat melihat Selin dan Ardi masuk ke kedalam rumah.
''Eith...jangan peluk sayang.'' kata Selin yang membuat wajah bocah tampan itu suram seketika. ''Mami masih kotor...baru dari luar jadi masih banyak virus dan bakteri yang menempel di tubuh mami, jadi mami mandi dulu.'' tutur Selin. ''Nanti Langit bisa peluk mami sepuasnya.'' imbuhnya lagi yang membuat wajah Langit bersinar kembali.
''Malam bangat pulangnya Di?'' tanya mama Mega.
''Iya tadi kamu berdua ada urusan di luar ma.'' jawab Ardi. ''Kami, keatas dulu ma...pa.'' pamitnya lalu berjalan menuju ke arah kamarnya berada bersama dengan Selin.
Cklek
''Kamu mandi duluan saja...'' kata Selin.
''Bagaimana kalau kita mandi berdua saja...'' goda Ardi.
''Apaan sih...gak jelas.'' sahut Selin.
Namun sedetik kemudian Ardi sudah mengangkat tubuh ramping itu di dalam gendongannya, Selin di panggil bak karung beras oleh Ardi menuju ke arah kamar mandi.
''Ardi...turunin gak.'' kata Selin dengan kakinya yang bergerak-gerak serta tangan yang memukul punggung Ardi.
''Diem atau aku makan kamu di kamar mandi.'' ancam Ardi yang membuat Selin langsung terdiam dan menghentikan gerakannya dengan seketika.
Mereka benar-benar mandi berdua saat ini...hanya mandi...gak ada kegiatan lainnya.
Sehingga membuat pipi Selin bersemu merah mengingat kegiatan mandi mereka yang dilakukan berdua untuk yang pertama kalinya.
''Kamu dari semalam kenapa sih?'' tanya Selin sambil menyisir rambutnya di depan cermin meja rias.
''Aku...kenapa?'' tanya Ardi yang saat ini sibuk dengan ponsel di tangannya.
''Aneh tau gak.'' sahut Selin yang langsung meletakan sisirnya di meja rias dan berbalik menatap ke arah Ardi.
''Aneh gimana?'' tanya Ardi yang agak paham dengan maksud sang istri.
''Iya aneh...tiba-tiba minta aku buat tidur di kamar ini, lalu tadi malam dan tadi di kantor, terus yang barusan...'' jabarnya.
''Aku cuma memberikan hak kamu dan menuntut hak aku, itu saja.'' jawab Ardi. ''Kita akan sama-sama melakukan kewajiban serta tanggung jawab layaknya pasangan suami istri pada umumnya.'' sambungnya lagi. ''Aku mau menjalani rumah tangga layaknya pasangan lainnya...apa itu salah?'' tanyanya.
''Ya gak salah sih.'' jawab Selin.
''Ya sudah , kita jalani aja rumah tangga kita ini seperti sewajarnya.'' sahutnya. ''Mulailah membuka hati kamu buat aku, karena aku pun akan melakukan hal yang sama.'' tuturnya. ''Sudah ayo turun...pasti yang lainnya sudah menunggu kita.'' sambungnya lagi pada Selin.