Akibat pengaruh obat perangsang menjadikan Jonatan Dirgantara seorang CEO muda Dirgantara Group terjebak one night stand dengan gadis asing.Mereka berdua sengaja di jebak oleh calon suami dari Alexandra Callista(gadis asing) yaitu delon yang tak lain adalah sahabat dari Jonatan Dirgantara demi menggagalkan perjodohanya.Malam laknat itu membuat dunia mereka berdua menjadi berantakan sehingga lahirlah seorang anak yang sangat Jenius yaitu Axel.Cerita ini lebih berfokus pada Axel si anak jenius.Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiisan kasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana berjalan mulus
Setelah di pastikan orang tua mereka sudah pergi.Brain dan Mona segera menjalankan rencananya.
"Nyet,,,sebenarnya apa rencana lo?"Mona penasaran dan Brainpun membisikan sesuatu kepadanya.
"What?Lo jangan gila,bisa-bisa kakak lo marah besar."
"Justru ini cara satu-satunya warisan dari bokap lo,Mon."
"Jangan bilang lo juga tahu masalalu orang tua kita?."
"Ya,,,tahu lah,orang gua nguping,,,!tai tenang aja,bokap gua masih belom tahu,,,kalau bokap gua tahu,,,bisa mampus bokap lo,Mon,,,makanya lo harus bantuin gua."ucap brai menakuti mona padahal jonatan sudah tahu.
"Gila,,,!gua gak ikutan,,,kalau gua ikutan sama saja gua gak ada bedanya sama bokap gua."
"Please lah,Mon!,,,ini demi perkembang biakan keluarga Dirgantara,atau apa lo mau gua kasih tahu bokap gua tentang rahasia ini?biar lo jadi anak yatim.
"Orangnya gak jelas,,apa lagi omongan lo gak jelas banget,,baiklah gua bantu asal lo jangan kasih tahu bokap lo,gua belum siap jadi yatim."
"Gitu kek dari tadi,,,!ya sudah,,,gua cari obatnya,lo panggil mereka supaya turun.
Brain pun menyambar kunci motornya membeli obat yang mereka maksud.Anak ini sungguh nekat karena terlalu muak dengan kakaknya.
**********
Saat ini telah tersusun banyak botol minuman di meja ruang keluarga.Brain yang sudah memasukan obat di sebagian botol itu.Dan Mona yang berhasil mengajak Axel dan verlee turun.
"Aku punya permainan untuk kita berempat."cetus Brain."
"Permainan apa?ini sudah larun kami ingin tidur."ucap Axel malas mengikuti permainan adiknya.
"Ini masih sore kak."tukas Brain mengejek kakaknya.
"Turuti saja keinginan mereka kak,,,apa sih susahnya bermain sebentar."timpal Verlee.
"Baiklah,mau main apa?"ucap Axel mengalah.
"Truth or dare kak,,,"Mona menjelaskan."
"Cukup,,,ayo segera kita mulai
"As your wish,,,ucap Mona riang memutar botol dengan kencang dan setelahnya tepat menunjuk brain.
"Yah,,,gua yang kena."
"pilih mana?"
"Dare."
"Mulai nyet,,,gua tantang lo adu panco sama kak Axel siapa yang lebih kuat.
"Gila lo nyet,,,udah pasti gua yang kalah,,,apa lo gak bisa lihat tangan kakak gua otot semua."brain melirik ngeri.
"Udah lah lakukan saja."Brain dan Axelpun adu panco,Axel mengalah supaya adiknya senang meskipun jelas-jelas pasti Axel yang lebih kuat.
"Wah keren juga lo nyet,,,bisa ngalahin kak Axel."puji Mona.
"Gua gitu."timpal Brain dengan sombongnya."
"Yuk,,,next."Brain kali ini yang memutar botolnya sengaja di arahkan ke Axel atau Verlee dan sasaranya tepat pada Verlee.
"Aku."verlee mendapat giliran yang pertama.
"Ya ,,apa yang kau pilih truth or dare kak Er?"
"Dare."ucap Verlee membuat Mona dan Brain saling lirik dan tersenyum.
"Oke kak,,,aku tantang kau menghabiskan semua minuman yang ada di botol ini.
"Astaga banyaknya."ucap Verlee menganga.
"Bagaimana kak,,,berani?"
"Baiklah,,,,akan ku habiskan."jawab verlee yakin.
"Biar ku bantu menghabiskanya."ucap Axel dan Mereka berdua akhirnya menghabiskan minuman itu bersama.
Dan setelah mereka berdua menghabiskan minuman dari botol tadi.Kini mereka berdua merasakan keanehan pada tubuhnya.Tubuh mereka terasa panas dan akhirnya mereka berdua berlari menuju kamar.
Sesampainya dalam kamar mereka berebut memasuki kamar mandi demi mengguyur tubuh mereka.
"Ach ,,,panas banget."rengek verlee hendak membuka dressnya namun di tahan oleh Axel.Axel yang sadar ada keanehan pada dirinya dan verlee setelah meminum minuman tadipun masih bisa mengontrol dirinya meski ia juga merasakan tubuhnya yang panas.
Mereka berdua saling pandang,saling menginginkan.Verlee yang sudah meraba dada Axelpun di cekal oleh Axel.Verlee tidak bisa mengontrol dirinya.Sedangkan Axel terus-menerus mengontrol dirinya hingga pertahananya runtuh ketika Verlee mencium bibirnya.Awalnya Axel tidak membalas,karena pertahanan dirinya terkalahkan oleh reaksi obatpun membuat ia membalas ciuman verlee bahkan mereka berdua saling mulumat.
Verlee sudah membuka dressnya dan menyisakan pakaian dalamnya yang melekat di tubuhnya.Lalu verlee membuka kemeja Axel dan memperlihatkan tubuh kekarnya yang begitu indah tercetak otot-ototnya yang orang-orang menyebutnya roti sobek.Mereka saling memperhatikan dari atas hingga bawah menambah kabut gairah yang makin menguat.
Axel mendorong Verlee ke arah ranjang dan menindihnya.Menciumi setiap inci tubuhnya tanpa terlewatkan sedikitpun dan terjadilah malam penyatuan mereka berdua.
Sedangkan Brain dan mona yang menguping di balik pintu melototkan matanya bahkan mulut mereka berdua menganga.
"Brain,,,gila,,,gila,,,gila,,,ini sangat gila!,,,kalau mereka besok sadar bisa habis kita,yet."
"Kita kabur yuk,yuk nyet?"ajak Brain memegang tangan Mona tanpa sadar dan berlari ke luar menuju arah garasi.
Namun sebelum membuka pintu mereka di hadang orang tua mereka yang ternyata sudah pulang.
"Kalian berdua mau kemana malam-malam begini pegangan tangan segala?"tanya Jonatan seketika dua bocah itu tersadar dan mengibaskan tanganya.
"Idih,,,Mon,longapain pegang-pegang tangan gua."protes brain."
"Mata lo udah katarak?jelas-jelas lo yang genggam tangan gua dan menyeret kemari."
"Udah-udah kalian mau kemana?sahut Delon.
"Yuk Yah,,,Bund kita pulang,,,Mona ngantuk."ucapnya menggenggam tangan kedua orang tuanya dan posisinya ada di tengah-tengan Delon dan mita.
"Baiklah kami harus pulan Tan,,,Call,,,!thanks untuk hari ini."ucap Mita dan delon berpamitan sedangkan mona meledek Brain dengan cengiranya karena terbebaskan.
Sedangkan brain menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal memikirkan cara untuk kabur dari rumah ini.
"Brai,,,masuk ke kamarmu,kau besok terlambat sekolah,segeralah tidur."Suara bariton Jonatan menyuruh brain.Brain pun menghembuskan nafasnya kasar dan menuju kamarnya.Sedangkan Jonatan melingkarkan tanganya ke pinggang callista mengajaknya ke kamar.
hu