Daniel Van Houten, mafia berdarah dingin itu tak pernah menyangka dirinya di vonis impoten oleh dokter. Meski demkian Daniel tidak berputus asa, setiap hari ia selalu menyuruh orang mencari gadis per@wan agar bisa memancing perkututnya yang telah mati. Hingga pada suatu malam, usahanya membuahkan hasil. Seorang gadis manis berlesung pipi berhasil membangunkan p3rkurutnya. Namun karna sikap tempramental dan arogannya membuat si gadis katakutan dan memutuskan melarikan diri. Setelah 4 tahun berlalu, Daniel kembali bertemu gadis itu. Tapi siapa sangka, gadis itu telah memiliki tiga anak yang lucu-lucu dan pemberani seperti dirinya.
____
"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" Azkia
"Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." Azam
"Talau olang dahatnya atang agi. Tami atan ucil meleka." Azura.
_____
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Dor!
Ayang bergelinjak, reflek ia berjongkok sambil menutup telinga ketika mendengar suara letusan senjata api. "Ampun Tuan, ampun..."
Pria itu malah menyeringai melihat gadis di depannya ketakutan.
"Berdiri! Dan buka pakaian kau!" perintah pria itu penuh penekanan.
Ayang yang dalam keadaan ketakutan, cepat-cepat berdiri. Wajah tetap menunduk, takut bertentang mata dengan pria di hadapannya.
"Tunggu apa lagi buka pakaian kau! Dasar wanita jalang!" bentak pria itu.
"Ba-baik, Tuan." Perlahan Ayang meloloskan gaun dari tubuhnya, bersamaan dengan itu bulir bening jatuh membasahi pipi. Ayang menyilangkan kedua tangan menutupi dada yang hanya di tutupi secebik kain kecil, kedua kakinya pun dikatup rapat.
"Buka semuanya!"
Kali ini Ayang memberanikan diri mengangkat wajah, menatap sendu pria yang memerintahnya, meminta belas kasihan.
"Kenapa kau seperti wanita suci? Bukankah kau ingin menjual diri padaku? Sekarang cepat lakukan perintahku atau kepala kau itu benar-benar kupecahkan!"
Pria itu kembali membidikkan senjata di tangannya tepat di kepala Ayang.
Ayang menggigit bibir bawah. Perlahan tangannya melepaskan pakaian yang tersisa.
Pria yang duduk di hadapannya nyaris tak berkedip melihat tubuh putih mulus gadis di hadapannya
Sebelumnya, pria berdarah campuran Indo-Germany itu di vonis dokter mengalami kelumpuhan pada alat vital. Tapi, ia tidaklah mempercayai hasil dari pemeriksaan dokter tersebut, hingga akhirnya dokter pun mati di tangannya. Setiap malam, ia selalu menyewa wanita panggilan untuk memancing hasrat kelelakiannya, berharap bisa kembali berfungsi. Sayangnya sejauh ini belum ada satupun wanita yang bisa membangunkan naganya yang tertidur itu.
Pria itu adalah Daniel Van Houten, seorang pemimpin mafia yang berkedok sebagai CEO di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang property.
* *
Kini pakaian Ayang telah terlepas semua, ia menyilangkan kedua tangan di dada, menutupi bagian tubuh yang selama ini tak pernah di lihat siapapun.
Daniel menyeringai tipis, ia merasakan senjatanya di bawah sana mulai bereaksi. "Mendekatlah." Daniel menggerakkan jari memberi isyarat pada gadis itu agar mendekat.
Ayang tergugu di tempat, tubuhnya gemetar ketakutan.
"Kemarilah."
Kali ini Ayang mendekat, sungguh ia takut mendengar suara pria itu. Langkahnya terhenti satu meter dari posisi Daniel berdiri.
"Jatuhkan tangan kau!"
Nafas Ayang semakin memburu, cemas, takut, malu menyerang perasaannnya saat ini.
"Jatuhkan tangan kau!"
Suara itu semakin menggelegar, membuat Ayang bergelinjak dan lansung menjatuhkan tangan yang menutupi dada.
"Awh!" Ayang menjerit ketika telapak tangan Daniel mengenggam kasar bagian tubuhnya.
"Sekarang berlutut dan buka celanaku!"
Sontak wajah Ayang terangkat, menatap sendu pria di hadapannya.
"Lakukan sekarang!"
Ayang perlahan berjongkok menuruti perintah pria menakutkan itu. Ia mulai melepaskan ikat pinggang dan melorotkan celana bahan pria itu.
Daniel kemudian menarik rambut Ayang agar kembali berdiri dan secepat kilat menarik pinggang gadis itu hingga menempel padanya.
Detik berikutnya, Daniel mencengkram kuat pipi Ayang, lalu menyapa bibirnya dengan rakus. Ia merasakan senjatanya dibawah sana semakin bereaksi. Lalu sebelah tangan gadis itu diambil dan diarahkan kesenjatanya yang masih berada di dalam kain berbentuk segitiga.
Nyaris Ayang menjerit kala telapak tangannya merasakan benda panjang milik Daniel yang belum mengeras sempurna. Perasaannya semakin cemas saat, terbayang apa yang akan terjadi padanya malam ini. Namun, seketika ia teringat akan ibunya yang terbaring di rumah sakit.
"Pegang dan keluarkanlah! Kau harus bisa memuaskannya."
Ayang meneguk saliva kasar mendengar permintaan pria itu. "Ta-tapi, Tu-Tuan benar-benar akan memberikan saya uang kan?" Dengan mengumpulkan segenap keberanian Ayang bersuara.
Daniel melepaskan keluhan kasar, lalu mengeluarkan sebuah cek dari saku jasnya."Kalau kau bisa memuaskanku, kau bebas menentukan tarif tubuh kau ini. Tapi kalau tidak! Kepala kau ini akan kupecahkan." Daniel kemudian mendorong kepala Ayang dengan pistol yang masih di pegangnya.
Ayang sedikit lega membayangkan akan mendapatkan uang untuk pengobatan bundanya. Ia menghela nafas dalam-dalam lalu mulai mengusap benda panjang milik Daniel.
Daniel menengadah merasakan tangan mulus Ayang tengah mengurut senjatanya yang semakin mengeras dan membesar dengan sendirinya.
"Hahaha, aku sudah sembuh." Tawanya menggema di dalam ruangan itu, lalu melumat buah melon yang menggantung indah di depannya.
Sedang Ayang semakin intens mengusap milik Daniel. Ia ingin semua ini cepat berakhir.
Secepat kilat Daniel mengangkat tubuh Ayang dan membaringkannya ke atas tempat tidur. Dengan terburu-buru ia juga melepaskan seluruh pakaian yang melekat di badannya sebelum mengukung tubuh gadis itu. Bibirnya juga tidak tinggal diam, menyapa bibir Ayang dan berpindah mencium leher jenjang gadis itu.
Teriakan Ayang tidaklah di pedulikan, malah suara itu membuatnya semakin bersemangat. Selama ini ia tidak lah pernah mendengar wanita berteriak di bawah kungkungan tubuhnya. Tanpa ingin menyerah Daniel terus mencoba menerobos masuk ke dalam tubuh Ayang, tapi masih saja gagal.
"Sial! Kenapa tidak bisa!" dengusnya sambil terus berusaha memasukkan miliknya yang telah berdiri gagah.
Gairah Daniel semakin menggebu-gebu, ia sudah tak sabar lagi ingin memasuki inti tubuh gadis yang telah berhasil membangunkan miliknya yang bertahun-tahun tak bisa bereaksi.
"Argh... Sakiiiit!" Ayang menjerit keras, air mata mengalir deras merasakan sakit yang teramat menyakitkan di bagian inti tubuhnya yang telah di masuki Daniel.
Daniel malah menyeringai karna telah berhasil memasuki inti tubuh gadis itu. Dengan penuh semangat, Danial mulai mendayung, cepat dan sangat dalam, tanpa memperdulikan jeritan gadis dibawahnya.
Beberapa menit berselang Daniel mengerang, di sertai menyemburnya lahar hangat miliknya.
Ayang menutup wajah dengan kedua telapak tangan kala Daniel mencondongkan tubuh hendak menyapa bibirnya.
"Dasar wanita jalang! Lepaskan tangan kau itu!"
Plak! Plak!
Daniel memukul tangan Ayang membuat tangis gadis itu semakin keras keluar.
Tak dapat menyapa bibir Ayang, Daniel kembali menggoyangkan pinggulnya, ia masih belum puas merasakan kenikmatan yang baru sekarang bisa ia rasakan.
Tak terhitung berapa kali ia melakukannya, mengeluarkan lahar panas dalam tubuh Ayang, hingga ia benar-benar lelah dan terkapar diatas ranjang. Begitupun Ayang, ia juga terlelap kerna tak kuat menahan kesakitan.
* * *
Selang beberapa jam kemudian, Ayang terjaga. Tubuh yang terasa remuk coba di gerakkan. Perih. Apalagi di bagian inti tubuhnya.
Perlahan Ayang turun dari ranjang dengan gerakan yang amat pelan, takut membuat pria menyeramkan yang tengah terlelap di sampingnya bangun. Ayang memunguti pakaian yang berserak di lantai dan membawa masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah membersihkan tubuh dan berpakaian di dalam kemar mandi, Ayang mendekati meja nakas untuk mengambil cek.
Melihat pistol juga ada disana, Ayang mengambil benda itu dan membidikkan tepat di kapala pria yang tengah terlelap. Nafasnya memburu cepat, antara ingin menembak pria itu atau tidak.
yg ada ayang tambah stres dan membenci danil
lanjut kak/Drool/
hadirkan kebahagiaan untuk ayang
sudah 3 THN kok masih asih Tor...?
Ayahnya Ayang ada sangkut sama si Daniel?
vote untuk mu thor