Seorang anak perempuan bernama Fionna Graciella yang berumur 21 tahun itu harus berkorban menggantikan posisi sang kakak yang enggan menikah dengan pria pilihan kedua orang tua nya itu
Akhirnya dengan sangat terpaksa ia pun menggantikan posisi sang kakak untuk menikahi pria yang tak ia cintai itu atas paksaan kedua orang tua nya.
Bagaimana kah kisah hidup nya?
Yuk baca!!
Hargai setiap karya dan segala usaha seseorang untuk menulis, sukai dan komentari ceritaku.
Terimakasih❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
Bab 11. Jarak
Seorang wanita itu baru saja keluar dari kamar mandi sembari menoleh kanan kiri yang tak ada batang hidung Alvaro terlihat. Dirinya merasa lega namun baru saja ia menghela nafas, Alvaro memasuki kamar nya sontak membuat Fionna segera terkejut. Namun ia pun tetap berusaha memasang wajah yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antaranya dan Alvaro sejak malam
Fionna duduk di kursi meja rias nya untuk mengeringkan rambut yang baru saja ia keramasi itu, Alvaro tak mau mengganggu dan segera pergi untuk mandi. Saat ia sudah memasuki kamar mandi Fionna pun menoleh ke arah pintu kamar mandi, namun tiba-tiba saja pintu itu terbuka kembali. Alvaro yang melupakan handuk nya itu segera keluar kembali untuk mengambil handuk
Namun tentu saja ia melihat Fionna yang menoleh ke arah pintu kamar mandi dengan alasan penasaran pada nya. Alvaro berjalan dengan tatapan terus mengarah ke Fionna dengan senyuman miring nya. Fionna pun segera mengalihkan pandangan nya dan memutarkan bola mata nya dengan malas, lalu Alvaro pun kembali memasuki kamar mandi untuk mandi.
“Mengapa Satya tak mengabariku soal pemotretan ya, atau jadwal nya lagi kosong?”kata Fionna sembari melihat ke arah ponsel
Biasanya Satya slalu mengabariku. Tapi kali ini ia sama sekali tak mengirim text padaku. Kata Fionna dengan tatapan heran nya
_
Cuaca hari ini tak terkira yang ternyata hujan cukup deras yang tiba-tiba itu. Fionna keluar rumah tanpa pamit pada Alvaro. Ia berniat untuk menemui Satya yang kini kunjung tak menghubungi nya sama sekali. Sesampai di tempat itu ia terkejut dengan seorang model baru, Fionna terdiam sejenak sesaat itu juga Satya terkejut. Namun ia tetap berusaha tenang mendekat ke arah Fionna
“Fionna?”
“Oh, pantas saja kau tak mengabariku terlebih dahulu. Tapi apa emang sedadakan itu ya mengganti model tanpa memberitahuku dulu?”
“Aduh, maaf Fionna aku ada urusan sangat penting”
Satya terlihat berusaha menghindar dari Fionna, namun Fionna tak menyadari itu. Ia yang merasa sedikit kecewa pun segera pergi meninggalkan tempat yang biasa slalu ia kunjungi ini, di luar masih hujan. Fionna berlari ke halte yang tak terlalu jauh itu untuk meneduh, ia menyilangkan lengan di dada nya sembari mengusap lengan karena merasa sangat kedinginan
Tiba-tiba saja ada seorang pria yang memakaikan jaket tebal pada tubuh nya. Fionna pun segera menoleh ke arah orang itu yang ternyata Satya.
Jujur saja untuk menghindar itu sangat sulit untuk Satya lakukan, ia yang merasa sangat tak tega itu tetap berfikir untuk menjaga Fionna saat jauh dari jagaan Alvaro kakak nya itu. Wanita itu terheran menatap Satya yang tiba-tiba saja datang itu, bukan kah tadi katanya sangat sibuk
“Mau ikut aku?”
Fionna hanya menganggukan kepala nya, lalu Satya pun segera berjalan menggunakan payung nya itu berduaan dengan Fionna. Satya pun membawa Fionna kembali ke perusahaan nya. Ia pun memberikan minuman hangat pada Fionna
“Terimakasih.”
Wanita itu pun segera menyeruput coffe capucino yang Satya berikan dengan meminum nya secara perlahan. Fionna merasakan bahwa Satya sedikit menjaga jarak dari nya, namun ia hanya berfikir ini hanya suatu kebetulan saja
Selang beberapa lama Alvaro datang menghampiri Fionna yang duduk dengan secangkir coffe nya itu, Fionna yang melihat seseorang berdiri di hadapan nya pun segera mendongkak kepala nya yang ternyata itu adalah Alvaro.
Tentu saja Satya yang memberitahu Fionna ada disini, Alvaro mengusap kepala istrinya dengan lembut dengan satu tangan yang masuk kedalam saku. Alvaro pun melepas jaket milik adiknya lalu ia segera melepas jas milik nya untuk di kenakan ke sang istri, Fionna menatap Satya dengan sorot mata aneh nya, Satya pun mengalihkan pandangan nya dan tak terlalu menanggapi keduanya
Alvaro duduk di samping sang istri, melihat rambut Fionna yang basah terkena hujan itu. Ia menggelengkan kepala nya dengan tatapan terus mengarah pada wajah sang istri
“Sudah selesai? Ayo kita pulang”
Dengan terpaksa Fionna pun menuruti perintah suami nya itu, lalu mereka pun berpamitan pada Satya. Fionna di buat aneh dengan Satya yang bicara sama sekali tak menatap nya. Okey dia memang menjaga jarak denganku sekarang. Batin Fionna dan segera menarik lengan Alvaro untuk segera keluar.
Di perjalanan Fionna hanya terdiam dan memikirkan sikap Satya yang benar-benar berubah, tapi itu tidak menjadi sebuah masalah untuknya. Lagi pula ia memang sudah mempunyai suami yang harus ia jaga perasaan nya. Fionna hanya terdiam dan membuat Alvaro yang menatap nya itu dengan penuh tanda tanya
“Lain kali, jika kau akan keluar izin dulu kepadaku, mulai sekarang di terapkan untuk saling izin saat akan kemanapun”kata Alvaro sembari tersenyum mengangkat kedua halis nya. Fionna menghela nafas nya dan tersenyum pada Alvaro
“Ya, aku minta maaf”
Alvaro tersenyum dan melajukan mobil nya, namun saat ia sudah akan menuju rumah nya. Ia ada kepentingan mendadak di kantor, ia pun memutarkan arah yang tadi nya menuju rumah kini pergi menuju kantor nya.
Fionna yang sudah mengetahui itu pun hanya terdiam, dan sesampai nya di kantor. Fionna seorang diri di ruang kerja suami nya itu, sementara Alvaro ia ada rapat yang sangat penting yang akan di mulai
Wanita itu duduk di kursi yang ada di ruang kerja suami nya itu, saat baru saja ia duduk ia di kejutkan dengan bingkai foto yang foto itu ialah foto pernikahan dirinya bersama Alvaro. Fionna tersenyum senang. Ternyata Alvaro memang tidak seperti yang ia pikirkan selama ini
Lalu ia pun membuka laptop milik Alvaro untuk menonton sebuah drama menggunakan laptop milik suaminya itu. Fionna yang mulai merasa ngantuk itu meletakan kepala nya di meja kerja suami nya itu. Lalu setelah lumayan lama nya menunggu Alvaro ia benar-benar tak sengaja tertidur dengan posisi laptop yang masi menyala itu
Alvaro kembali ke ruangan nya dan tentu saja ia terkejut melihat sang istri yang tertidur posisi duduk dengan kepala di meja seperti itu. Ia pun segera menghampirinya perlahan. Fionna benar-benar tertidur dengan sangat lelap, ia segera mematikan laptop yang masih menyala itu. Alvaro yang tak tega membangunkan pun segera mengangkat tubuh istri nya, tapi sebelum itu ia meminta orang kepercayaan nya untuk segera menyiapkan mobil di bawah. Alvaro pun segera membopong tubuh Fionna dengan sangat hati-hati
...***...
Pukul lima sore Fionna terbangun dari tidur nya yang sudah berada di kamar, bukan kah tadi ada di kantor Alvaro. Fionna pun beranjak dari kasur nya lalu pergi ke bawah, di bawah tak ada Alvaro hanya ada pelayan saja. Dirinya pun menanyakan Alvaro namun pelayan itu memberi tahu bahwa Alvaro keluar sedari tadi
Fionna pun naik kembali menuju kamar nya untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia kembali ke bawah lagi untuk menyiapkan makanan saat Alvaro pulang nanti. Hari ini aku akan masak beef yakiniku dan udang saus mentega. Fionna segera menyiapkan bahan nya dan segera memasak yang akan di masak itu
Harum begitu semerbak di seluruh ruangan, selesai memasak pun Fionna menghidang makanan itu dengan sangat baik dan tampilan yang begitu menarik. Selesai memasak ia memilih untuk bersantai di balkon kamar nya dengan beberapa cemilan yang ia bawa dan tak lupa ia menyetel sebuah film drama di ponsel nya
Jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat tigapuluh menit, Alvaro kembali ke rumah. Saat baru saja ia melangkah ke dalam rumah nya ia di kejutkan dengan aroma masakan yang begitu lezat, Alvaro bertanya siapa yang memasak itu dan pelayan pun mengatakan Fionna lah yang memasak nya. Dengan antusias Alvaro pergi ke meja makan yang disana memang tersedia makanan yang begitu lezat dengan tampilan yang sangat rapi dan menarik.
Alvaro tersenyum, ia membuka jas milik nya dan segera duduk di meja makan untuk pergi makan.
“Fionna sudah makan bi?”
“Ah, sudah tuan. Nyonya sudah makan”
Alvaro mengangguk lalu segera menyantap makanan yang di masak oleh istrinya itu. Tentu saja Alvaro slalu menyukai masakan yang di buat oleh Fionna itu. Rasanya begitu tak ada tanding, setiap suapan itu benar-benar berselera oleh rasa masakan nya itu, Alvaro menghabisi tanpa sisa begitu tak bisa di pungkiri keahlian sang istri dalam memasak itu benar-benar menakjubkan