Setelah setahun menjalani pernikahan Palsu, Rendi tidak tahu jika Devi mengandung putranya. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Dev dengan Rendy setelah kelahiran putranya itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malaikat ku
Sore itu aku kaget saat Mas Rendy datang ke rumah.
"Eh, Mas Rendy?"
Sial, kenapa aku tidak bisa menutupi kehidupanku saat melihat Mas Rendy ada di depan pintu rumahku.
"Sore Dev, maaf jika aku mengganggumu," jawab Mas Rendy
"Sore Mas, kamu sama sekali tak menggangguku hanya saja aku sedikit kaget, bagaimana bisa Kamu tahu rumahku,"
"Oh, kalau itu aku sengaja menanyakan alamat rumahmu dari kepala sekolah, kebetulan ada yang ingin aku bicarakan denganmu Apa aku boleh masuk?" tanya Mas Rendy
"Oh tentu, silakan masuk?"
Mas Rendy pun segera masuk dan duduk di ruang tamu. Bola matanya tak berhenti berkeliling menatap setiap dinding rumahku. Sepertinya ia tengah mencari sesuatu dan tiba-tiba saja pandangannya tertuju kepada figura besar yang ada di ruangan itu. Itu adalah fotoku dan Al yang terpajang di ruang tamu.
Satu-satunya foto yang terpajang di ruang tamu.
Ia tersenyum simpul saat menatap foto kami. Namun tiba-tiba senyumnya berubah menjadi tatapan sendu dan ia pun mulai mengeluarkan sapu tangannya untuk mengusap air matanya.
"Dia benar-benar mirip denganku. Saat pertama kali aku bertemu dengannya aku pikir dia adalah kembaranku, dan benar saja dia adalah putraku," ucap Mas Rendy haru
"Apa Mas pernah bertemu dengannya?" tanyaku
Mas Rendy menganggur dan menceritakan pertemuannya dengan Al.
"Diamana dia sekarang, apa aku boleh menemuinya?" tanya Mas Rendy
"Tentu saja, kamu ayahnya jadi mas boleh bertemu dengannya kapan saja. Tunggu sebentar, aku akan memanggilnya,"
Aku pun buru-buru menuju ke kamar Al, ku lihat ia sedang belajar mengerjakan PR.
"Sayang, ada yang mau ketemu sama kamu," ucapku menghakiminya
Tanpa banyak bicara Al menutup bukunya dan segera keluar mengikuti ku.
Al kemudian menghampiri Rendy dan mencium punggung tangannya.
"Om papanya Adel kan?"
Mas Rendy mengangguk.
"Iya nak,"
"Ada apa datang ke rumah ku??" tanya Al lagi
"Aku ingin menemui mu," jawab Mas Rendy
"Kenapa ingin bertemu aku, bukankah kita sudah bertemu disekolah. Lagipula anak-anak tidak suka berteman dengan orang tua, jadi om tidak perlu repot-repot datang ke rumah ku," jawab Al membuat Mas Rendy tertawa
"Benar sekali nak, tapi apa kamu tidak ingat bagaimana kamu menolong ku di taman?" tanya Rendy
"Iya, memangnya kenapa?"
"Aku hanya ingin berterimakasih padamu, dan memberikan sedikit hadiah untukmu," jawab Mas Rendy kemudian mengeluarkan sebuah paper bag kepada Al
"Tapi aku tulus menolong mu tanpa mengharapkan imbalan,"
"Iya aku tahu, anak baik sepertimu pasti tidak akan meminta imbalan atas apa yang sudah kamu berikan kepada orang lain. Anggap saja ini sebagai hadiah, hadiah pertemanan kita," ucap Rendy
"Ok," jawab Al begitu singkat
Ia kemudian mengambil hadiah itu dN membukanya. senyumnya langsung mengembang saat melihat mobil balap dan caranya ada di depan matanya.
"Waw, Bagaimana kau bisa tahu kalau aku suka mobil balap?" tanya Al
"Karena aku juga suka mobil balap, dan aku akan membelikan lebih banyak lagi mobil balap untukmu jika kamu mau berteman denganku, bagaimana??"
"Ok deal!" seru Al kemudian berjabat tangan dengan Mas Rendy
Sore yang indah aku sangat bahagia bisa melihat hal bertemu dengan ayahnya walaupun ia belum tahu jika pria yang ada di depannya adalah ayah kandungnya.
semenjak hari itu mas Rani jadi sering datang ke rumahku hanya untuk menemui Al, ia juga suka mengajaknya bermain diluar.
Hingga suatu Hari, NIla tahu dan ia datang melabrak ku.
Ia menuduh aku sengaja menggunakan Al untuk menggoda Mas Rendy.
Ia datang ke rumah dan merusak beberapa perabot rumahku.
I juga datang ke sekolah untuk melaporkan perselingkuhan ku dengan mas Rendy kepada kepala sekolah.
Tentu saja hal ini membuat aku kesal dan tidak tinggal diam.
Aku pun memberitahu ibu kepala sekolah tentang hubungan kau dengan Mas Rendy.
"Mas Rendy dulu adalah suamiku. Kami memiliki seorang putra dari pernikahan kami yaitu Al. Dan kedatangan Mas Rendy ke rumahku adalah untuk melihat anaknya yang selama tidak pernah ia temui," ucapku
"Jangan bohong kamu Dev, aku tahu kamu pasti masih mencintai Mas Rendy kan, makanya kamu sengaja mendekatkan putramu padanya agar dia luluh lagi padamu. Dasar wanita ular, bisa-bisanya menjadikan anakmu sebagai umpan!" cibir Naila
"Sumpah demi anakku, aku sama sekali tidak ingin menggoda suamimu!" sahutku
Naila seperti kesetanan hari itu, melihat reaksiku ia bahkan sengaja menyiram kepalanya dengan menggunakan air minum.
*Byuurr!!
"Aku tak percaya, aku yakin kamu sengaja kembali ke Jakarta setelah lima tahun untuk mendapatkan apa yang belum bisa kamu ambil dari mas Rendy kan, kamu ingin menguasai harta mas Rendy dengan menggunakan putramu!"
Kali ini aku benar-benar kesal dan tidak bisa menerima penghinaan Naila.
*Plaakkk!.
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Naila.
Tak terima aku menamparnya, ia bahkan menjambak rambutku dan terus menyerang ku.
Beruntung Mas Rendy datang dan membawanya pergi.
"Mamah tidak apa-apa?" ucap Al berusaha menghiburku
"Iya nak, mamah baik-baik saja,"
"Tenang saja mamah, aku percaya kalau mamah bukan orang seperti itu," jawab Al kemudian memeluk ku
Ya Tuhan aku begitu bersyukur memiliki Al, di saat aku sedang sedih seperti ini ia selalu saja bisa menyejukkan hatiku.
"Kamu baik-baik saja Dev,"
Tiba-tiba seorang pria datang mengulurkan tangannya padaku.
"Ed???"
pantas saja mereka mendukung kesaksian Devi
giliran perselingkuhannya dengan Nayla terbongkar eeeh dia langsung pura-pura sok alim dan merasa jika semua aset yang ia terima itu adalah murni miliknya
soookooor
rasain noooh
kok jadi curiga neeeh