NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #30

"Sungguh?" Shannon mengangguk cepat. "Kau tidak keberatan, jika kita tidur disini?" Arthur mengerlingkan matanya.

"A- apa? kau mengajakku tidur bersama." Rona merah alami mewarnai sisi wajahnya yang tidak bisa di sembunyikan. Pikirannya yang sudah tidak polos lagi, berkelana entah berantah.

Arthur mengulum bibirnya berniat menggoda kekasih kecilnya itu. "Mungkin kita bisa menghabiskan malam yang panjang, dan bersenang-senang." Ucap Arthur, menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Shannon. Arthur mengikis jarak diantara mereka, memberi kecupan di dekat bibir ranum Shannon

Shannon tersentak, dan membuat Arthur tergelak. "Apa yang sedang kau pikirkan, heh?" Arthur menggigit dagu Shannon dengan gemas.

Maniknya membulat, reflek Shannon memukul tangan Arthur. "Aku tidak memikirkan apapun." Elaknya, wajahnya bertambah merah karena rasa malunya.

"Kau terlihat menggemaskan ketika tersipu seperti ini."

"Aku memang menggemaskan Arthur. Dan kau patut bersyukur telah mendapatkan hatiku." Sahut Shannon untuk menghilangkan gugup dengan tindakan manis Arthur yang suka tiba-tiba.

"Ya, kau Kekasihku yang sangat menggemaskan, dan aku adalah pria tua yang paling beruntung mendapatkan hatimu," Arthur mengusap lagi pipi Shannon. "Sekarang aku akan menggelar alas untuk kita tidur, dan menyalakan perapian."

"Kau serius ingin kita tidur disini, Arthur? " tanya Shannon sekarang ragu-ragu, dan penuh harap Arthur membatalkannya."Jika, kau tidur di lantai, aku khawatir kau akan pegal-pegal, dan kau akan merasa nyeri pada bagian ototmu." Lanjutnya tidak kehabisan akal.

"Aku tidak merasa khawatir. Karena, aku akan meminta kekasihku yang cantik untuk memijat punggungku." Seloroh pria itu dengan mengedipkan satu matanya.

Arthur mengambil alas dari dalam lemari, kemudian ia menggelarnya di depan perapian. Shannon membantu pria itu, ia menurunkan bantal sofa, meletakkannya di atas alas tersebut.

Arthur menyalakan api pada perapian. Pria itu membuka satu persatu kancing kemejanya, lalu melepaskannya Shannon meneguk ludahnya susah payah. Ia melihat punggung lebar Arthur yang terdapat ukiran bergambar 3 ekor burung yang sedang terbang. Gambar yang mengisyaratkan kebebasan, tapi entahlah.

Shannon buru-buru memalingkan wajahnya yang sudah memerah layaknya buah tomat.

Arthur menyematkan kemejanya di sandara sofa kemudian ia merebahkan tubuhnya di atas alas, di samping Shannon. "Kenapa kau duduk, sayang? tidurlah." Perintah Arthur sambil menepuk pelan bagian sisinya.

Shannon menoleh, melihat Arthur sudah pada posisi miring, dengan tangan kirinya berada diatas bantal.

Oke Shannon, kau harus terbiasa dengan apa yang kau lihat saat ini. Hilangkan rasa gugupmu, dan sekarang hadapi situasi dengan santun. Gumam Shannon dalam hatinya.

Shannon menarik ikatan pada rambutnya, hingga rambut panjangnya tergerai. Kemudian ia merebahkan tubuhnya, dan menjadikan bisep Arthur sebagai bantalannya. Keduanya saling berhadapan, dan Shannon menjaga jarak aman.

"Aku berharap tidak ada yang memergoki kita, tidur berdua disini, Arthur. " Shannon menengadahkan wajahnya untuk melihat wajah kekasihnya.

"Justru, aku mengharapkan itu terjadi." Ucap Arthur menarik tubuh Shannon agar lebih mendekat dengannya hingga membuat telapak tangan Shannon menyentuh tubuh polos kekasihnya.

Shannon tersentak, dan ia berusaha semaksimal untuk bersikap biasa. "Hubungan kita sudah berjalan dua belas hari, dua belas jam, lewat empat lima menit."

"Kau menghitungnya?"

"Ya, aku menghitungnya, sayang." Dengan gerakan pelan, Arthur mulai membelai rambut panjang Shannon. "So, selama itu juga aku bersabar menunggumu siap untuk mempublikasikan hubungan kita. Kau tau Shannon, banyak hal yang ingin aku lakukan bersamamu, tanpa bersembunyi-sembunyi seperti ini."

Mendengar keinginan Arthur, Shannon mengulas bibirnya membentuk senyuman. Jauh di lubuk hatinya, Shannon juga menginginkan apa yang Arthur inginkan. Apa sudah saatnya ia mewujudkan keinginan mereka?

"Kenapa kau hanya tersenyum?" Arthur menyentil hidung kekasihnya.

"Aku sedang memikirkan, tentang keinginanmu. Lalu, apa harapan terbesarmu?"

"Berumur panjang agar aku bisa selalu bersama denganmu, Shannon." Ada rasa ketakutan yang terselip dari kalimat Arthur barusan, dan hal ini berkaitan tentang masa lalunya. "Bagaimana denganmu?"

"Aku juga, Arthur. " Shannon membawa tangannya membelai garis rahang tegas Arthur. "Aku juga ingin selalu bersamamu.“

Perapian kecil di ruang perpustakaan memancarkan cahaya kecil diantara remang. Paras Shannon terlihat sangat cantik. Manik hijaunya berbinar indah, menatap Arthur dengan senyuman bahagia.

Keduanya bertatapan tanpa ada kata. Dari cara memandang, dan gestur tubuh mereka menunjukkan jika mereka saling mencintai.

Arthur menghapus jarak wajah mereka, hingga bibir mereka saling bertemu. Keduanya berciuman seraya memejamkan mata menikmati kelembutan dari bibir mereka yang saling memangut pelan menciptakan rasa candu.

Ciuman mereka berakhir, Arthur menempelkan dahi mereka seraya memainkan ibu jarinya di bibir Shannon yang merekah, dan berkilau karena perbuatannya.

"Your lip sweet like candy." Goda Arthur berbisik berhasil membuat Shannon berdebar apalagi lirikan manik legam Arthur yang aduhai. Shannon berusaha menguasai dirinya, kemudian ia tersenyum lebar.

"Dan aku berharap kau tidak terkena diabetes, Arthur." Bisik Shannon. Kemudian keduanya tertawa, membuat rasa takut Arthur menghilang perlahan. Shannon selalu bisa menghiburnya, merubah suasana hatinya menjadi hangat.

Arthur mengeratkan pelukannya bersikap posesif, dan Shannon tidak malu lagi membalas pelukan Arthur.

"Pelukanmu sangat nyaman."

"Kau pernah mengatakannya, sayang."

Shannon menempelkan hidungnya pada dada Arthur, lalu menghidu aroma parfum yang menguar dari tubuh sang kekasih. "Dan kau sangat wangi."

"Ucapan terlalu jujur, Sayang, dan tindakanmu sangat berbahaya untuk kesehatan pria tuamu ini. Sebaiknya kita tidur." Bisik Arthur sangat lembut, dan suara terdengar parau.

"Kau tidurlah, aku akan mengusap rambutmu." Sejurus kemudian, Shannon memindai tangannya, menyentuh helaian rambut coklat Arthur dan melaksanakan keinginannya.

Arthur tersenyum lembut. "Kau melakukan, apa yang pernah Ibuku lakukan padaku Shannon." Sekilas ingatan pada masa kecilnya itu hadir.

"Apa Ibumu kerap membelai rambutmu sebelum kau tidur, hmm?"

"Ya, itu benar, " bisik Arthur di antara hembusan napasnya yang tidak beraturan. Kedekatan mereka menciptakan atmosfer pada tubuhnya yang berubah menjadi panas. Arthur harus menahan diri dari godaan yang menggoyahkan imannya. Mengingat-ingat bahwa kekasihnya berbeda dengan para wanita yang pernah di kencaninya.

Keduanya kembali terdiam. Arthur menarik garis bibirnya, kemudian ia memejamkan mata.

Biasanya di jam malam seperti ini, Arthur mendengar suara desahan wanita yang menikmati permainannya. Suasana kali ini berbeda, tenang, dan Arthur menikmati bersama kekasihnya.

Suara dengkuran halus di dengar Shannon menandakan jika Arthur sudah dalam keadaan terlelap. Shannon tersenyum sumringah. Memandang Arthur yang sedang terlelap, tidak membuat Shannon jenuh. Shannon memanjakan matanya menelisik wajah Arthur yang tampan yang tidak termakan usia. Justru, sebaliknya.

Semakin tua semakin menggoda 😏 Bener tak netizen?

"Selamat tidur, dan semoga kau memimpikan kita. I love you, Arthur." Shannon memberikan kecupan singkat di bibir Arthur, kemudian ia ikut memejamkan mata.

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!