sudah jatuh tertimpa tangga, itulah istilah yang tepat bagi nasib Ridho seorang pemuda miskin.
Baru beberapa hari di tinggal mati ayah nya Intan sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka, dan memilih kawin dengan pemuda kaya dari kota.
Dalam kehancuran hati nya, Ridho pergi ke kota, membawa peruntungan nasib nya.
Di kota, takdir membawa nya harus menikahi Anastasya seorang dara cantik, namun sangat angkuh dan arogan.
Anastasya yang tidak menyukai Ridho, berusaha menyingkirkan pemuda itu dari kehidupan nya.
Disaat hati Ridho mulai putus asa, muncul Rita yang memberi nya semangat hidup dan bangkit kembali.
Namun di saat Ridho dan Rita mulai akrab, justru benih cinta mulai bersemi di hati Anastasya.
Bagai mana Ridho mengatasi kedua nya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tersulut Bara, yang Terbakar Hati.
Sudah satu Minggu ini Ridho dan Rita menjalankan usaha nya, meskipun dihari hari pertama tidak memuaskan, dan rada masih sepi, namun semakin hari, usaha mereka semakin di kenal orang banyak. hingga menjelang akhir Minggu, apa yang mereka upayakan mulai terlihat hasil nya.
Kini warung nasi goreng Riri semakin dikenal warga, terutama para pelajar SMA dan mahasiswa.
Awal nya Kakek Syarkawi bingung melihat Ridho setiap pagi selepas sholat subuh sudah pergi dari rumah, dan pulang ketika hari menjelang magrib.
Tetapi orang tua itu bukan lah manusia kemarin sore yang dengan mudah panik serta ribut, dia menghubungi beberapa agen rahasia yang selama ini setia kepada nya, untuk menyelidiki, kemana cucu menantu nya itu pergi setiap hari nya.
Tentu saja tidaklah perlu waktu lama bagi para anak buah nya untuk melacak, kemana saja Ridho selama ini.
Bahkan sebungkus nasi goreng spesial dengan suwiran daging ayam dan irisan hati terhidang di hadapan nya.
"Tuan!, menantu tuan bukan nya pergi Luntang Lantung, tetapi mengelola warung nasi goreng yang nampaknya mulai dikenal khalayak ramai dan memiliki pelanggan cukup banyak, dia mengelola nya bersama teman nya seorang gadis" kata kepala agen rahasia nya itu.
"Apakah kau sudah mencari tahu, siapa gadis yang bersama nya itu?" tanya kakek Syarkawi.
"sudah tuan, nama nya Rita, lengkapnya Maharita, putri dari pengusaha terkenal yang bernama Sarah tuan, dia bentrok dengan mama nya karena dilarang berteman dengan tuan muda, dan dia lari dari rumah dan hidup di kontrakan, bersama tuan muda dia membuka usaha warung nasi goreng Riri ini tuan" kata kepala intelijen nya.
"Riri?" ulang kakek Syarkawi.
"Benar tuan, mungkin kependekan dari Ridho dan Rita" ....
"Lalu bagai mana dengan hubungan mereka?" tanya kakek Syarkawi lagi. Terus terang dia tidak ingin ada gadis lain selain cucu nya yang menjadi pendamping Ridho.
"Sampai detik ini, mereka masih rekan kerja tuan, nampak nya tuan muda sangat profesional dalam hal hubungan kerja, dan kami juga menyelidiki tentang tuan muda tuan" kata pimpinan agen rahasia itu.
"Lalu apa hasil nya?" tanya Kakek Syarkawi.
"Dia berasal dari sebuah desa yang bernama Desa Paku sebuah ibukota kecamatan di lereng gunung Tanggui di pulau besar, ayah nya bernama Firman, meninggal beberapa bulan yang lalu karena kangker paru, sedangkan ibu nya sudah meninggal sewaktu dia berusia dua tahunan tuan, dia lulusan SMK dan pernah kerja dua tahun sebagai mekanik di bengkel, dia juga pernah berpacaran di Desa asal nya, namun di tinggal kawin oleh pacar nya karena kemiskinan, karena patah hati, dia pergi ke ibukota mencari peruntungan baru" lapor anak buah nya.
Kakek Syarkawi termenung beberapa saat lama nya, lalu menatap photo sebuah warung nasi goreng, meskipun kecil, namun terlihat jika pelanggan nya cukup banyak, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Hm!, awasi terus mereka, aku takut mereka akan di ganggu preman, karena di tempat itu termasuk wilayah kekuasaan Mat Sani, aku tidak marah, aku kagum dengan tekad dan kemauan nya, aku ingin membantu nya tetapi bila aku bantu langsung, dia pasti akan menolak ku, aku tahu jiwa cucu mantu ku itu" kata kakek Syarkawi.
"Bagai mana jika tanah di pinggir jalan dekat dengan warung nya itu tuan beli saja, lalu suruh orang orang kita menyamar sebagai pemilik tanah yang sedang butuh duit dan menawarkan tanah itu pada nya dengan berbagai keringanan dan kemudahan?" usul pimpinan agen rahasia nya itu.
"Kau cerdas, lakukan serapi mungkin, jangan sampai siapapun tahu, meskipun itu istri nya sendiri, kau paham maksud ku?" ....
"Saya Mengerti tuan, akan segera saya lakukan" ....
Begitulah tanggapan seorang senior yang sudah masak pengalaman.
Namun berbeda dengan Anastasya sendiri, yang berjiwa egois dan arogan itu.
Setelah beberapa kali tidak mendapati Ridho Dirumah saat dia pulang lebih awal, dia mulai bergerak sendiri.
Sabtu pagi, Anastasya sengaja bangun pagi pagi, namun pura pura masih tidur. Hingga dia melihat Ridho yang tidur di lantai bangun untuk sholat subuh berjamaah dengan Kakek Syarkawi, mbok Jum, Mpok Asih serta mang Soleh.
Suara Ridho yang sangat merdu, sempat membuat Anastasya terpesona dibuat nya beberapa saat.
Setelah selesai sholat subuh dan wirid nya, Ridho berganti pakaian, lalu pergi dengan motor nya, dan hanya berpamitan dengan Kakek Syarkawi saja.
Namun tanpa disadari nya, diam diam Anastasya mengikuti nya dengan motor metik yang baru dia beli.
Tentu saja Ridho tidak langsung ke warung nya, dia kerumah kontrakan Rita terlebih dahulu untuk membawa peralatan nya ke warung.
Tubuh Anastasya terasa limbung, tenaga nya tiba tiba lenyap begitu saja, melihat seorang wanita cantik dan muda menyambut Ridho di depan pintu.
Meskipun dari kejauhan dia tidak mendengar semua pembicaraan mereka, namun dari melihat keakraban diantara kedua nya, dia langsung menyimpulkan, jika memang ada sesuatu hubungan antara Ridho dan gadis itu.
Tanpa mencari tahu kebenaran nya lagi, Anastasya segera mutar motornya, kembali ke rumah kakek nya.
Sesampainya di rumah, gadis itu segera masuk kedalam kamar nya, menangis meraung sekuat nya, sambil membanting semua barang yang dapat dia pegang.
"Dasar Kakek Lampir sialan, Ridho bina*ang!, Ridho an*ing!, ban*sat bia*ab!, serigala berbulu domba, benar benar laknat kau Ridho!, sampai mati pun aku tetap membenci mu ban*sat!" teriak Anastasya membanting pas bunga ke lantai hingga pecah berantakan.
Mpok Asih yang mendengar nya, segera berlari terbirit birit, mencari Kakek Syarkawi untuk melaporkan hal itu.
Kakek Syarkawi yang mendengar laporan pelayan nya itu segera berlari tergopoh gopoh menuju kekamar Anastasya.
"Heii! Tasya!, hentikan semua ini, kau gila atau kemasukan setan heh?" bentak kakek Syarkawi.
"Aku gila kek!, aku ingin menghancurkan rumah ini, aku ingin membunuh semua wanita cantik di Dunia ini kek!" jawaban dari Anastasya justru membuat kakek Syarkawi semakin bingung saja.
Karena masih mengamuk menghancurkan barang barang, terpaksa kakek Syarkawi memeluk tubuh cucu nya itu.
"Lepaskan aku kek!, aku ingin membunuh bajingan itu, akan ku keluarkan isi perut nya yang kotor itu!" teriak Anastasya kalap.
"Sabarlah Tasya!, sabarlah, jelaskan pada kakek apa yang telah terjadi nak?" bujuk kakek Syarkawi memeluk tubuh gadis itu agar berhenti mengamuk.
Tasya memang berhenti mengamuk, namun masih meraung menangis di pelukan kakek nya.
"Apa yang terjadi nak?, tadi kau pergi dengan motor baru mu itu sambil bernyanyi nyanyi, tiba tiba pulang seperti orang kesurupan" tanya kakek Syarkawi membelai rambut cucu nya itu.
" Aku memang kesurupan hantu Nenek Lampir, aku mau minum darah gadis itu, lalu mengunyah jantung nya, dia sudah berani menginjak injak harga diri ku kek!" ucap Anastasya di sela tangisan dan raungan nya yang kencang.
Dara ini seumur hidup nya tidak pernah mengalami kekecewaan apapun, jadi ketika ada masalah melanda hati nya, bagi nya itu sudah seperti akhir Dunia ini.
"Gadis siapa yang kau maksudkan heh?, jangan sembarangan bertindak, atau kau mau masuk penjara kah?" tanya Kakek Syarkawi.
"Aku tidak perduli kek, aku hanya ingin membunuh gadis itu" Anastasya sesegukan menangis di pelukan kakek nya.
"Gadis siapa?, katakan pada kakek siapa dia, dan apa kesalahan nya hingga pantas mati" tanya kakek Syarkawi lagi.
"Gadis, gadis pacar nya Ridho ban*sat bia*ab jaha*am itu kek, Kakek Lampir ban*sat itu ingin membuat aku jadi janda muda kek" tangis Anastasya sesegukan.
Kini kakek Syarkawi bisa menebak penyebab cucu kesayangan nya itu mengamuk.
"Kau terlalu terbawa perasaan mu nak, bukan kah kau tidak menyukai nya, kau sering mencaci dan memaki nya, bahkan memukul nya, biarkan dia menemui Dunia nya nak, kau harus belajar apa itu ikhlas" ujar kakek Syarkawi pura pura tidak mengerti.
"Tetapi Tasya bukan kakek, dada Tasya terasa perih sekali kek, rasa nya sangat sakit, Tasya ingin menangis selama satu minggu di sini!" ratap gadis itu sambil menangis tersengal sengal.
Kakek Syarkawi tersenyum menatap cucu nya, dia tahu apa yang mulai tumbuh didalam hati cucu nya itu.
"Kau mencintai nya nak?" tanya kakek Syarkawi lembut.
"Tidak!, tidak!, aku tidak mencintai nya kek!" bantah Anastasya tegas.
"Kalau begitu biarkan burung itu terbang mencari sarang nya yang baru, yang sekira nya dia anggap nyaman" ujar Kakek Syarkawi.
"Aku akan membiarkan nya lepas kek, tetapi aku tetap akan membunuh siapapun gadis yang bersama nya, aku tidak rela… " tiba tiba Anastasya kelepasan bicara
"Tidak ada itu nak, melepaskan nya lalu menyiksa nya, itu rumus orang gila nama nya, yang ada ikhlas melepaskan nya, atau berjuang sekuat tenaga mempertahan kan nya, bila kau merasa dia salah satu yang sangat berharga bagi mu, perjuangan sekuat tenaga untuk meraih nya kembali, atau bila kau anggap dia tidak ada harga nya, lepaskan dia dengan ikhlas, biarkan dia menemukan kebahagiaan nya, pikirkan itu, semua keputusan ada pada mu, itu keputusan yang paling bijak nak" ujar kakek Syarkawi membaringkan tubuh Anastasya di atas tempat tidur nya, lalu meninggalkan nya seorang diri.
...****************...
