NovelToon NovelToon
Cahaya Untuk Zeyyan

Cahaya Untuk Zeyyan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani

Cahaya adalah gadis yatim piatu yang memiliki adik perempuan bernama Syila, mereka di rawat oleh pamannya setelah kedua orang tuanya meninggal. Cahaya berjanji kepada adiknya untuk terus bersamanya, bahkan jika ia dijodohkan pun akan berusaha melawan.

Suatu ketika pamannya sedang dililit hutang dan tidak mampu membayarnya, akhirnya Cahaya yang di jadikan tebusan hutang tersebut. Ia dijodohkan dengan Zeyyan yang memiliki cacat fisik yaitu kelumpuhan, serta bersifat dingin. Syila sangat kecewa karena Cahaya mengingkari janjinya.

Cahaya mencoba untuk tetap tegar menerima kenyataan ini dan bersikap baik serta sabar, ia berharap suaminya bisa mengizinkan adiknya tinggal bersamanya, agar ia bisa memenuhi janjinya. Zeyyan sedikit terempati setelah tahu latar belakang kehidupan Cahaya, dan juga karena kesabarannya untuk mengurus dirinya.

Namun suatu hari, tunangan Zeyyan hadir kembali setelah menghianatinya dan membuatnya terpuruk selama ini dan berusaha merusak rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah tingkah

Hari sudah sore Kedai aneka minuman dimana Syila bekerja akan segera tutup, karena itu para karyawan mulai membersihkan tempat itu, seperti meja pelanggan, dapur dan lain sebagainya. Dan saat ini Syila sedang membersihkan dapur bersama Reza dan beberapa karyawan lainnya. Setelah selesai seperti biasanya Reza mengajak Syila jalan-jalan sambil menikmati suasana di sore hari.

"Capek ya?" Tanya Reza melihat Syila terlihat sedikit lesu.

"Iya, Kak." Jawab Syila.

"Oh iya, yang datang tadi pagi itu kakakmu ya?" Tanya Reza.

"Iya, Kak." Jawab Syila malas.

"Laki-laki yang bersamanya itu suaminya?" Tanya Reza penasaran.

"Iya, Kak." Jawab Syila.

"Sepertinya dia itu orang yang baik." Kata Reza.

"Gak tau." Kata Syila malas.

"Kenapa kamu terlihat tidak senang kakakmu berkunjung?" Tanya Reza heran.

"Kak Aya itu terlalu berlebihan." Jawab Syila.

"Berlebihan bagaimana?" Tanya Reza penasaran, meski dirinya sudah tahu alasannya.

"Aku gak dibolehin buat temenan sama cowok, sama Kak Reza aja bilangnya jangan terlalu deket." Jawab Syila dengan nada kesal, tanpa ragu menceritakannya pada Reza, seperti bercerita kepada kakaknya sendiri.

"Itu karena kakakmu sangat menyayangimu." Kata Reza sambil tersenyum.

"Tapi itu terlalu berlebihan." Kata Syila kesal.

"Ya sudah ayo kembali saja dan beristirahat, aku juga udah capek mau pulang." Kata Reza.

"Kok tumben." Kata Syila didalam hati merasa heran karena tidak biasanya Reza pulang cepat.

"Iya, Kak." Kata Syila menyetujuinya saja.

.....

Cahaya dan Zeyyan sedang melakukan rutinitas paginya yaitu sarapan bersama, sedangkan Endra dan Riana sudah berangkat lebih dulu karena ada suatu hal yang harus diurus. Setelah sarapan selesai Cahaya mengantar Zeyyan sampai didepan rumah untuk berangkat ke kantor.

"Aku berangkat dulu." Ucap Zeyyan setelah sampai di depan rumah.

"Sebentar." Kata Cahaya sambil berjalan mengubah posisinya dari belakang, kedepan Zeyyan berada, kemudian  mengulurkan tangannya kepada Zeyyan.

"Apa?" Tanya Zeyyan heran.

"Salim." Jawab Cahaya.

"Oh." Kata Zeyyan mengerti dan menjabat tangan Cahaya. Sedangkan Cahaya mencium punggung tangan suaminya itu.

Deg deg deg

Jantung Zeyyan berdetak karena itu seperti ada getaran yang mengalir dari tangannya.

"Hati-hati dijalan." Kata Cahaya sambil tersenyum.

"I-iya." Kata Zeyyan jadi gugup.

Sedangkan Efan yang melihat itu pun hanya menahan tawa sambil berjalan mendekati Zeyyan kemudian membantunya menaiki mobil.

"Apa yang ingin kau tertawakan?" Tanya Zeyyan dingin kepada Efan.

"Tidak, Tuan. Tapi itu wajah Tuan sedikit memerah." Kata Efan sambil menahan tawa karena tingkah majikannya itu.

"Apa!" Kata Zeyyan kemudian mengambil ponselnya untuk bercermin.

Sedangkan Cahaya hanya tersenyum melihat itu dan menunggu hingga mobil  Zeyyan keluar dari pintu gerbang.

"Ternyata dia begitu lucu." Kata Cahaya sambil berjalan kembali kedalam rumah.

#

Sedangkan Zeyyan senyum-senyum sendiri disepanjang perjalanannya ke kantor, mengingat kejadian tadi sambil mengamati tangannya yang disentuh lembut oleh Cahaya tadi.

....

Saat ini Syila sedang bersama Reza, mereka menikmati waktu istirahat siang sebelum kembali bekerja.

"Kak, Reza. Nanti temenin aku ke pasar malam ya." Kata Syila sambil tersenyum.

"Maaf, Syila. Aku ada acara hari ini lain waktu aja ya." Kata Reza menolaknya dengan baik.

"Hmm, ya udah kalau gitu." Kata Syila sedikit cemberut.

"Kenapa sih dari kemarin kak Reza berubah, apa jangan-jangan kak Aya menemuinya dan melarangnya ya?" Kata Syila didalam hati merasa heran.

Reza menolaknya karena berpikir jika tidak baik pergi malam-malam jika hanya berdua saja dengannya, meski dirinya mengganggap Syila itu seperti adiknya sendiri, mengingat jika kakaknya yang selalu mengkhawatirkan dirinya, apa lagi ia tahu jika dirinya diawasi oleh seseorang. Reza menduga jika itu adalah orang suruhan kakak iparnya, karena Reza tahu jika Zeyyan bukan hanya orang biasa.

Semenjak hari itu Reza sedikit mengurangi interaksi kepada Syila untuk menghindari kesalah pahaman dari Cahaya karena kedekatannya dengan Syila.

.....

Seperti biasa Cahaya selalu melakukan rutinitas malamnya dengan membaca Al Quran setelah solat isya', dan seperti biasanya Zeyyan selalu mendengarkannya secara diam-diam. Setelah selesai ponselnya langsung berdering, ternyata Syila yang meneleponnya.

"Halo, assalamualaikum." Kata Cahaya setelah mengangkat telponnya.

"Waalaikumsalam." Ucap Syila dari telepon sana.

"Kakak, aku ingin bertanya." Kata Syila langsung ke intinya.

"Bertanya apa?" Tanya Cahaya heran, karena tidak biasanya Syila begitu.

"Kak Aya menemui kak Reza ya?" Tanya Syila.

"Tidak, memangnya kenapa?" Jawab Cahaya, kemudian bertanya kembali.

"Akhir-akhir ini dia seperti menghindar dariku." Jelas Syila.

"Itu bagus." Kata Cahaya santai.

"Kok bagus sih, apa kakak melarangnya untuk dekat denganku?" Tanya Syila lagi.

"Tidak, kakak belum bertemu dengannya atau bicara dengannya." Jawab Cahaya.

"Oh." Kata Syila.

"Jadi kamu menelepon kakak hanya ingin menanyakan itu?" Tanya Cahaya.

"Iya." Jawab Syila singkat.

"Apa kamu suka dengannya?" Tanya Cahaya.

"Tidak." Jawab Syila.

"Ya, bagus kalau begitu." Kata Cahaya.

"Ya sudah, aku capek ngantuk mau tidur. Assalamualaikum." Ucap Syila kemudian segera menutup telponnya.

"Iya, Waalaikumsalam." Ucap Cahaya menjawab salam dari adiknya, kemudian meletakkan ponselnya.

"Sepertinya dia begitu kesal padaku, apa aku terlalu berlebihan ya." Kata Cahaya sambil berpikir. Kemudian membereskan barang-barangnya dan pergi ke kamar dengan raut wajah yang kurang baik, membuat Zeyyan penasaran.

"Ada apa?" Tanya Zeyyan datar sambil bersandar ditempat tidur.

"Tidak, tidak ada apa-apa." Jawab Cahaya sambil duduk disofa.

"Apa Syila marah padamu?" Tanya Zeyyan menebak.

"Darimana dia tahu, apa dia masih mengawasiku?" Kata Cahaya didalam hati.

"Katakan saja!" Kata Zeyyan datar.

"Iya, sepertinya dia sedikit kesal padaku. Mungkin aku yang terlalu berlebihan." Kata Cahaya akhirnya berbicara.

"Oh, begitu. Efan masih mencari tahu tentang laki-laki itu, besok dia akan memberi tahunya." Kata Zeyyan.

"Iya, terima kasih." Ucap Cahaya sambil tersenyum.

"Hmm, sudah sana tidur!" Kata Zeyyan datar.

"Iya." Kata Cahaya sambil membaringkan tubuhnya dan menutupi diri dengan selimut, kemudian membaca doa dan memejamkan mata.

Sedangkan Zeyyan sendiri masih belum tidur, ia masih memandangi Cahaya yang sedang tidur, dari tempat tidurnya yang jaraknya kurang lebih empat meter. Ada sebuah rasa yang tak bisa diartikan olehnya, rasanya begitu tenang melihat istrinya sedang tidur seperti itu.

.....

Hari ini Zeyyan tidak pergi ke kantor, entah mengapa kali ini ia merasa bosan terus bekerja di kantor, ia ingin menikmati liburan.

"Aku bosan, tolong temani aku jalan-jalan ya." Kata Zeyyan kepada Cahaya.

"Baiklah kamu ingin jalan-jalan kemana?" Tanya Cahaya sambil tersenyum.

"Tidak tahu." Jawab Zeyyan datar.

"Em, kalau ke pantai bagaimana?" Tanya Cahaya memberi saran.

"Ke pantai." Kata Zeyyan sambil berpikir. Jika ke pantai apa yang akan ia lakukan, dulu sering sekali ia pergi ke pantai bersama Maria.

"Tidak, jangan ke pantai." Kata Zeyyan menolak.

"Ke taman?"

"Tidak."

"Kebun binatang?"

"Tidak."

"Mesium?"

"Tidak."

"Akuarium?"

"Tidak."

"Mall?"

"Tidak."

"Bioskop?"

"Tidak."

"Jadi kemana?"

"Entahlah." Jawab Zeyyan kesal sendiri, karena ia tidak tahu harus pergi kemana. Semua tempat yang Cahaya sebutkan sudah ia kunjungi bersama Maria, dan akan hanya mengingatkan masa lalunya yang buruk itu.

"Begini saja, dimana tempat yang belum pernah kamu kunjungi dan ingin kamu kunjungi?" Kata Cahaya memberi saran.

"Em, aku ingin ke kebun buah-buahan." Jawab Zeyyan setelah beberapa saat berpikir.

"Baiklah, kita pergi sekarang."

Mereka berdua pun segera pergi ke kebun buah-buahan yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya itu.

Bersambung.....

1
Mira Nadiyah
ini kapan update nya lama banget ya
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga Reni tak membully syila
Ade Diah
karyanya bagus, semoga dapat pembaca yang lebih banyak lagi, aamiin
Ade Diah
Luar biasa
Ade Diah
hai kak, udah ketemu menarik semoga terus berjodoh.
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
bawa aja syi gak enak kan udah dikasih
Yus Wirda
ceritanya bagus
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
su'udzon dluan si zeyyan
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
awal bab menarik
alifahnabilah
lucu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!