NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: nilam nuraeni

Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.

Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.

Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.

"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"

Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5. Rencana balas dendam.

Lalu Rere pun beranjak dari duduk nya dan berjalan mendekati pintu.

Ceklek..

Bodyguard Zeck nampak sudah berdiri akan menjemput nya, Rere hanya bisa pasrah dan ikut kemana dia di bawa.

Di larut malam ini Rere kembali di kumpulkan dengan teman-teman nya yang lain, dia melihat beberapa teman-teman nya yang agak berbeda dari sebelum nya.

Contoh nya Vanes yang tubuhnya berbau anyir khas spermm, tapi Rere tak menegur karena dia tau jika Vanes baru saja menlayani banyak pria.

"Rere apakah kau bercinta?" bisik Vanes.

"Ya, tapi aku tertipu" balas Rere juga berbisik.

"Tertipu bagaimana?" tanya Vanes tapi Rere tak menjawab karena Zeck datang.

Nampak Zeck yang mulai menawarkan para wanita nya, Rere melihat pria tua hidung belakng yang mulai memperlihatkan wajahnya juga siapa dirinya.

Satu persatu mulai menawar, Rere mulai cemas tak kunjung ada yang ingin menawar diri-Nya.

Hingga..

"Yang itu, saya mau yang itu" kata seorang pria.

Zeck melihat Rere, lalu dia tersenyum.

"Untuk yang ini sangat mahal tuan, dia adalah kesayangan sekaligus primadona" ucap Zeck tersenyum.

Rere tersentak, karena yang w dang di tawar adalah dirinya, ada rasa senang tapi sekaligus cemas takut yang membeli nya lebih keji dari Zeck.

"Katakan saja berapa harga nya" balas pria itu.

"10 Miliyar" kata Zeck sengaja menjual Rere dengan harga tinggi.

Lagi pula Zeck belum merasakan untung dari penjualan Rere, apalagi Rere belum pernah dia sentuh sedikitpun.

Nampak wajah cemas Rere, dia tidak yakin jika pria itu akan membeli nya karena harga yang Zeck berikan cukup mahal.

"Oke, deal" ucap pria itu dengan nada bicara nya yang terdengar santai.

Lalu seorang pria tua datang memberikan selembar cek yang berisi nominal uang yang di sebutkan.

Zeck berbinar saat melihat nominal yang tak sedikit, tentu saja dia senang bukan main karena modalnya membeli Rere sebelumnya bahkan hanya 10 % dari pembelian Rere saat ini.

"Sekarang dia milik anda tuan, terimakasih" ucap Zeck tersenyum senang.

"Mari nona ikut saya" ucap seorang pria tua.

Rere melirik Vanes, lalu dia tersenyum pada Vanes tanda dia senang.

Keduanya berpelukan meski Rere merasa tidak nyaman dengan bau anyir tubuh Vanes, bahkan di bagian rambut dan leher Rere mencium bau yang begitu sangat menyengat.

"Jaga dirimu baik-baik" kata Vanes berbisik.

"Tentu, aku juga berharap kamu bisa bebas dari tempat ini seperti ku, setidaknya punya tuan tidak akan di perdaya oleh banyak pria" balas Rere juga berbisik.

Vanes hanya tersenyum, tentu dia akan melakukan hal yang sama jika nanti ada yang mau membeli nya dengan harga tinggi seperti Rere.

Setelah itu Rere di bawa pergi, di mobil Rere yang baru masuk dia untuk pertama kalinya melihat siapa yang membeli nya, bukan pria tua yang tadi menyerahkan selembar cek pada Zeck.

Yang membeli nya adalah seorang pria muda, tidak bukan muda bisa di bilang lebih matang karena usianya sekitaran 30 tahun atau kurang.

"Aku menepati janji" ucap Pria itu.

"Aku bahkan belum mengatakan keinginan ku" balas Rere tersenyum.

"Apa lagi yang kau inginkan?" tanya pria bernama Edward itu.

Rere diam lalu melirik untuk menatap pria yang sedang duduk di samping nya.

"Bantu aku balas dendam, setelah itu aku akan menyerahkan hidup ku kepada mu, tuan" kata Rere dengan penuh keyakinan.

****

Setelah menempuh perjalanan cukup lama akhirnya mobil berhenti, pria bernama Edward itu melirik ke samping nya dan dia melihat Rere yang sudah tertidur pulas.

"Bawa dia masuk ke dalam, tidurkan di kamar Maura" kata Edward yang langsung keluar dari mobilnya.

Rere di bawa oleh asisten Edward yang bernama Tom, dan di tidurkan di kamar yang di suruh Edward.

Setelah menidurkan Rere Tom kembali menghadap sang majikan.

"Apakah menurut mu dia tak akan jijik pada ku seperti Maura?" tanya Edward.

"Tidak tuan, yang saya lihat nona Rere tidak memandang fisik tuan" jawab Tom cepat.

Edward nampak diam sebentar, lalu melirik Tom.

"Pastikan dia tidak akan meninggalkan ku seperti Maura, dia akan di sini selamanya bersama ku" ucap Edward tegas.

"Saya akan melakukan semua keinginan tuan" balas Tom cepat.

"Bagus, kalau begitu kau boleh pergi" kata Edward yang langsung pergi.

Di setiap langkah nya nampak terlihat Edward yang seperti tidak seimbang dalam berjalan nya, dia berjalan menaiki tangga hingga akhirnya Edward sampai di depan pintu kamar nya dan setelah itu tubuhnya tak terlihat lagi.

Pagi harinya Rere terbangun pagi seperti biasanya, dan saat melihat sekelilingnya dia kembali kebingungan dengan ruangan yang asing ini.

"Astaga aku lupa, semalam aku kan melakukan dengan dia, pria itu membeli ku dan__" ucap Rere terpotong.

Mata nya celingukan melihat ke sekeliling nya, dan saat tak menemukan siapapun di kamarnya Rere mengerutkan kening nya heran.

"Kemana pria itu, bukan kah Vanes bilang aku akan menjadi budak sex?" gumam Rere kebingungan.

Saat Rere masih bingung dia tiba-tiba teringat akan ponselnya, ponsel yang di berikan oleh Vanes saat masih di rumah pelacuran kemarin.

Ada banyak pesan dari Vanes, Vanes bukan hanya menanyakan tentang Rere tapi dia juga mengatakan jika semalam Laura gadis muda itu sudah meninggal.

Tidak di jelaskan apa penyebab Laura meninggal tapi Vanes mengatakan jika semua ini ada kaitannya dengan Zeck karena Laura meninggal setelah dibawa ke kamar Zeck.

"Zeck benar-benar manusia biadab, dia iblis aku berjanji akan menghancurkan mu Zeck sialan!" gumam Rere yang penuh kebencian.

Dan selain Zeck tentu saja ada satu orang spesial yang akan Rere beri pelajaran juga, siapa lagi kalau bukan Andre. pria bajingan yang telah menjual nya tanpa alasan jelas.

"Tunggu aku Andre, akan ku pastikan kamu akan bersujud di kaki ku meminta maaf padaku, tapi tentu saja aku tak akan melakukan nya, kau tak pantas di maafkan Andre, kau lebih pantas lenyap dari dunia ini" lanjut Rere dengan wajah yang berapi-api.

Tok..tok.

Rere yang sedang berbicara sendiri itu seketika melihat ke arah pintu.

Ceklek..

"Selamat pagi nona, tuan meminta nona untuk segera ke atas" ucap seorang wanita tua.

"Tuan siapa?" tanya Rere belum konek.

"Tuan muda, sebaik nya nona segera ke atas karena tuan tidak suka menunggu terlalu lama" jawab wanita tua yang bernama Ika itu.

Rere masih bingung tapi dia memilih unItuk ke kamar yang di tunjukkan oleh Bi Ika.

Saat sudah di depan pintu kamar nya Rere langsung mengetuk pintu.

"Masuk!" suara seorang pria terdengar di dalm kamar.

Rere memberanikan diri untuk masuk, dan saat sudah masuk Rere melihat Edward yang sedang duduk bersilang dada di ranjang king size nya.

"Kau terlambat 2 menit" ucap Edward.

"Maksudnya?" tanya Rere bingung.

"Aku tidak suka orang yang tidak bisa tepat waktu, kau telat dua menit karena aku hanya memberikan waktu 5 menit pada Bi Ika untuk membangunkan mu" jelas Edward panjang kali lebar.

Dan sekarang bibir Rere yang terbuka lebar karena mendengar penjelasan Edward yang menurutnya aneh karena ini pertama kalinya Rere mendengarkan omong kosong seperti ini.

"Bereskan kamar ku, dan ingat jangan kau ubah semua tata letak di kamar ini" ucap Edward lagi.

"Hanya ini?" tanya Rere santai.

Membuat Edward yang berdiri tersenyum kecut.

"Apakah kau bermimpi akan menjadi seorang ratu di rumah ini?" pertanyaan menohok itu keluar dari mulut Edward.

"Siapa juga yang mau jadi ratu, aku bahkan senang jika harus bersih-bersih rumah" Balas Rere cepat.

"Aku tidak bertanya kau senang atau tidak" Ketus Edward masih dengan wajah datar nya.

Dan sebelum mendengarkan jawaban Rere Edward malah pergi lebih dulu.

Rere melihat Edward yang akhirnya keluar dari kamar, entah kenapa Rere merasa ada sesuatu yang berbeda saat Edward berjalan.

"Apa aku salah lihat? tapi mata ku dengan jelas melihat jika langkah kaki nya tidak seperti biasanya, dia seperti__" Rere menutup bibirnya.

Rere metasa ada yang salah dari cari berjalan Edward, tapi dia tidak terlalu yakin dengan hal itu.

"Apa yang aku pikirkan, untuk apa aku penasaran dengan pria dingin itu. Lebih baik aku fokus dengan balas dendam ku saja" Lanjut Rere memilih untuk tak terlalu memikirkan Edward.

Rere pun akhirnya kembali beres-beres kamar Edward, dia tidak ingin terkena masalah jika sampai Edward kembali dan kamar masih berantakan.

Setelah selesai Beres-beres kamar Rere pun ke lantai dasar, dia berpapasan dengan Bi Ika yang sedang berjalan ke arah dapur.

"Bi apakah tuan orang nya memang seperti itu?" tanya Rere.

"Seperti apa non?" tanya balik Bi Ika tak mengerti.

"Dia pemarah" bisik Rere bertanya.

"Itu hanya berlaku untuk orang yang tidak tepat waktu non, kalau non tidak salah tuan juga tidak akan marah kok" jelas bi Ika.

Rere menaikan alisnya ke atas, lalu matanya melihat ke sekeliling nya.

"Tuan sedang di taman non, biasanya di jam-jam ini tuan selalu di taman depan"lanjut bi Ika seolah paham jika Rere mencari majikan nya.

Rere mengangguk lalu dia berjalan ke teras depan dan Rere tak menemukan Edward di sana.

Mata Rere melihat sekitarnya hingga dia melihat sosok Edward yang sedang berjalan dengan langkah kakinya yang seperti baru saja mengalami cidera di kaki nya.

"Apa sebelum nya dia jatuh?" gumam Rere bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Edward semakin dekat dan membuat Rere nampak terus melihat ke arah pria itu.

Edward yang sadar akan Rere yang terus memperhatikan nya nampak menghentikan langkah kakinya.

Ha

"Kenapa melihat ku?" Tanya Edward dingin.

Hah?

Rere yang ketahuan itu nampak gelagapan, berniat menghindari pertanyaan dari Edward.

"Aku melihat ke arah taman bunga, jangan geer" Balas Rere ngeles.

"Masuk!" Tegas Edward tahu Rere berbohong.

Mau tak mau Rere pun akhirnya memilih masuk, meski begitu dia tetap penasaran dengan kaki Edward yang berjalan tidak normal.

"Dia pasti jatuh" Batin Rere dalam hatinya.

1
Susi Akbarini
laaaaannnnjjjuutttttt ..
❤❤❤ ❤❤❤❤
Dia Amalia
kenapa gk jujur dr awal sblm menikah dgn keadaan yg virgin Rere 😔😔😔
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭
Chacha Nunuy Chasanah
kenapa sekarang byk bgt ya teman mkan temannya sendiri 🥺
yuning
wilo
yuning
ternyata....
yuning
betul wilo, tunggu saja jodoh untukmu
yuning
hati hati art baru re
Zahraputri Putri
Smg aja art nya bukan pelakor ya...
Aprisya
tebakkanmu benar ndre, tapi sayang kamu terlalu mudah untuk dibodohi
Aprisya
selamat menikmati hidangan yang ada andre, biar kamu tertular penyakit yang diderita vanesa
Chacha Nunuy Chasanah
semoga tdk ada gangguan pelakor yachh
yuning
semoga Irt nya baik
Chacha Nunuy Chasanah
masih setia kak
yuning
beri penjelasan sama Reyhan, kasian dia
Zahraputri Putri
😭😭😭😭 janganlah
Zahraputri Putri
masih Lo aq masih disini Lo thor
keke global
jelas baca donk thor...
yuning
lanjut dong,aku setia menunggu
Zahraputri Putri
hhmmmm..... entahlah Smg aja Rere gk tau😤
Zahraputri Putri
katanya mau ketemu maura sama Rere awas kalau kmu brgkt sendiri Lo Ed
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!