Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?
Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.
Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.
Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.
'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -
'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 27
2 MINGGU KEMUDIAN.
Bella tengah bersantai di kamar hotelnya, menikmati segelas jus buah dengan camilan sehat matanya sejak tadi memperhatikan acara berita menayangkan berita nya.
Bella sebenarnya cukup marah namun ia percaya pada asisten nya mampu mengatasi semua permasalahanya dalam sekejap.
TOK...
TOK...
TOK...
" Permisi! " panggil seseorang dari luar kamar hotel.
" Siapa? "tanya Bella mendekati pintu.
" Saya karyawan hotel mbak. " ucap Seorang pemuda dari luar pintu.
KLEK...
" Ada apa ya pak? saya tidak merasa memanggil anda. " tanya Bella menutupi sebagian wajahnya dengan masker.
" Oh ada kiriman paket atas Nama Nyonya Bella benar? " tanya Resepsionis itu.
" Ah ya, dari siapa ya Pak? "tanya Bella merebut cepat.
" Saya kurang tahu, pihak kantor pos tidak memberitahu. " ucap pihak karyawan hotel.
" Ya sudah Pak, makasih ya. " ucap Bella segera menutup pintu hotelnya.
BLAM...
" Sial, hampir saja ketahuan. " gumam Bella dalam hati.
Bella membuka kotak yang sedikit berukuran kecil itu, dahi wanita itu mengernyit bingung, hanya satu dokumen dilapisi map coklat.
Bella membuka dan membaca nya setiap kata demi kata, pandangan matanya terlihat memanas dan amarah mulai menguap.
" Sial! gue diceraikan sepihak! Eden bangsat. " umpat Bella melempar surat cerai berisikan dirinya yang telah resmi di gugat cerai Eden.
" Fucking! semua ini gara-gara Aaron dan wanita sialan itu! gue gak bakal diam aja. gue bakal rebut apa yang jadi milik gue. " ucap Bella menggebu-gebu.
DRRT...
DRRT...
DRRT...
" Ada apa kau menghubungi ku. " bentak Bella.
" Nyonya harus lihat berita sekarang. " ucap Friska cepat.
KLIK....
" Saya selaku pengacara menyatakan Tuan Eden telah resmi bercerai dengan Nyonya Bella Nalyssa sejak 2 hari yang lalu, alasan nya sudah pasti mengenai hubungan gelap Nyonya Bella dengan pacarnya, beberapa bukti-bukti yang menyatakan Nyonya Bella memang melakukan perselingkuhan diam-diam selama 3 tahun belakang. " jelas Pak Edward selaku pengacara keluarga Adengga.
" Lalu, anak siapa yang dikandung Nyonya Bella saat ini Pak Ed? apa itu anak Perselingkuhan nya? atau memang anak nya Tuan Adengga? " tanya wartawan berdesakan.
" Dari hasil pernyataan Beliau sendiri dimasa persidangan, itu bukan anak kandung atau bukan anak resmi biologis beliau, itu anak hasil dari perselingkuhan gelap nya. dan hakim sendiri tidak memberatkan pernyataan Beliau yang memang sudah terdapat bukti-bukti kuat. " sambung Pak Ed.
" Lalu bagaimana dengan anak pertama nya? apa dia juga bukan anak kandung Tuan Adengga? " tanya salah satu wartawan.
" Untuk masalah yang satu itu, saya tidak tahu, itu urusan masa lalu Beliau saya sebagai pengacara hanya menyampaikan mengenai keputusan yang diambil Tuan Adengga dan keluarga Beliau sendiri. " ucap Pak Ed.
" Apa keluarga nya tahu mengenai hubungan ini Pak Ed? tolong mohon dijawab? " desak salah satu wartawan.
" Kalian bisa menanyakan masalah ini kepada yang bersangkutan. " ucap Pak Ed.
KLIK...
" Sialan! kau Eden!!!! " pekik Bella frustasi.
Sudah tidak ada lagi sumber keuangan nya, Aaron mencampakkan nya. Eden menceraikan nya brand-brand yang bekerja sama dengan nya memutus semua kontrak bisnis nya namanya dikeluarkan dari entertainment.
" Semua hancur gara-gara kau Eden! " umpat Bella.
...✿ ✿ ✿ ✿...
Tampak dua orang pria yang satu nya asik melihat dokumen sedangkan yang satu nya sibuk memperhatikan televisi menayangkan berita yang cukup menariknya. dering ponsel menyadarkan keduanya ah ralat lebih tepatnya sang asisten saja yang cukup risih mendengar deringan ponsel tanpa henti.
Sedangkan Tuan nya sama sekali tidak merasa terganggu dan lebih menikmati tampilan dihadapannya.
DRRT....
DRRT....
DRRT...
DRRT...
DRRT...
DRRT...
DRRT...
DRRT...
" Tuan tidak berniat mengangkat telepon nya? " tanya Jeri melihat ponsel Tuan nya bergetar tanpa henti.
" Malas, orang tua ku dan Mbak Sonia hanya akan mengomentari ku saja. " ucap Eden ogah.
" Tapi mereka pasti khawatir dengan anda terutama pada cucu dan ponakan nya. " ucap Jeri.
" Baiklah-baiklah. " pasrah Eden mengambil ponselnya.
" Hal- "
" GILA! LO GAK APA-APA KAN?! LO GAK SYOK KAN ISTRI LO SELINGKUH?! SEKARANG LO DIMANA?! GUE KERUMAH LO KOSONG, ANAK LO DIMANA?! PONAKAN GUE GAK APA-APA KAN! " serbu Sonia rentetan.
" Ck, satu-satu kan bisa! tanyanya Mbak Sonia. " dengus Eden.
" Oke, gue gak nyangka Bella selingkuh dari lo yang mapan dan tampan. " ucap Sonia menenangkan diri.
" Ya bisalah, buktinya dia affair. " jawab Eden santai.
" Kok lo kelihatan tenang dan santai banget? lo sudah tahu lama istri lo selingkuh kan? " tuding Sonia.
" Ya, gue emang sudah tahu makanya gue ceraikan kan. " jawab Eden santai.
" Terus dimana keponakan kesayangan gue?! " sambung Sonia.
" Lo tenang aja, ponakan lo aman aja, tapi lo cukup beruntung Mbak gak adu cekcok lagi sama dia. " ucap Eden.
" Bagus dong, gue emang gak suka sama dia sejak awal, tapi ini lo masih di luar negeri atau sudah pulang? "tanya Sonia.
" Kenapa emangnya? " Eden balik bertanya.
" Kok ditanya lagi! sahabat gue kok gak pulang-pulang? lo apain dia hah! " ucap Sonia marah.
" Gak gue apa-apain kok, palingan cuman satu macam aja. " jawab Eden gamblang.
" Eden! lo jangan macam-macam sama gue ya, sahabat gue wanita baik-baik bukan kayak lo pergaulan nya bebas. " ucap Sonia tegas.
" Ya gue tahu, tapi lo jangan marah habis ini dan lo bisa temuin dia setelah ini. " ucap Eden ambigu.
" Apa maksud lo? Lo apain sahabat baik gue Eden!!! " sentak Sonia.
Eden tampak menghela nafas gusar sesaat ragu untuk menceritakan semuanya namun tidak mungkin ia sembunyikan terus meneruskan.
" Mbak datang aja ke Mansion gue di kota S disana ada Bobby juga, sementara Mbak tinggal disana saja dulu sebentar lagi para wartawan pasti mengincar Mbak. " ucap Eden tidak berniat memberitahu.
" Eden? katakan saja dimana Eve gak perlu lo mengalihkan pembicaraan. " ucap Sonia penuh ketegasan.
" Kalau Mbak menuruti omongan gue, datang aja kesana Mbak akan tahu jawaban nya. " ucap Eden mematikan sambungan teleponnya.
TUT....
" Huh... " Eden menghela nafas lelah.
" Apa Tuan yakin memberitahu semuanya secepat ini. " tanya Jeri.
" Tentu saja, gak mungkin gue sembunyikan selamanya kan? ujung-ujungnya juga bakal ketahuan nanti. mendingan gue kasih tahu duluan saja. " ucap Eden.
" Anda harus siap kena pukulan maut dari Tuan Besar dan Tuan Dewa. " ucap Jeri menutup mulutnya ia keceplosan.
" Gak masalah, gue sudah siap. " ucap Eden santai.
