Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melody dan Gala
Aska menatap Gala lurus "Nomor adik Gue ada sama Lo?" tanya Aska tanpa basa-basi.
"Kenapa?" tanya Gala. alih-alih menjawab ia malah balik bertanya.
"Nomor adik gue ada sama Lo gak?" ulang Aska.
"Kenapa?" lagi-lagi Gala tak menjawab laki-laki itu membalas tatapan Aska dengan tenang.
Rasanya Aska hampir emosi kalau saja Ares tidak berucap "Maksud Gala kenapa kalau nomor adik Lo ada sama di? Iya kan Gak?"
"Hmmmm" Gala hanya menjawab dengan gumaman.
Aska menghela napas. Memang sulit kalau bicara dengan titisan es batu. Yang ada dirinya nanti malah emosi sendiri. "Sudahlah lupakan saja!"
"Aneh!" gumam Ares yang tak dihiraukan oleh Aska.
"Malam ini kalian nginep disini kan buat Mabar?" tanya Aska.
"Iya dong, harus jadi!" kata Dion.
"Iya jadi!" jawab Ares.
Aska melirik Gala "Lo?" tanyanya.
"Juga," jawab Gala singkat.
"Juga apaan?" tanya Aska kurang paham.
"Dia juga nginep di sini maksudnya" lagi-lagi Ares menjelaskan, sebagai orang yang paling lama mengenal Gala, Ares tentunya paham betul bagaimana lelaki itu.
"Oh" sahut Aska. Perasaan dirinya juga dingin, tapi tidak sedingin Gala.
kalau bersama sahabatnya atau keluarga Aska selalu cair, berbeda dengan Gala yang bersikap dingin kepada semua orang.
*****
Melody terus menatap dirinya di cermin. Dia lapar. Dia takut turun ke dapur karena bibirnya masih bengkak. Dia tak mau orang-orang melihat bibirnya terutama kakak dan papanya. Mereka bisa marah besar kalau tau Melody habis dicium oleh seorang.
"Ih, Kak Gala ngeselin banget sih" gerutu Melody "gue kan lapar " gadis itu mengelus perutnya yang rata.
"Sabar ya cacing tahan dulu. Nanti kalau bibir gue udah gak bengkak Gue pasti makan banyak, supaya Lo dapat asupan nutrisi yang banyak "
sungguh ajaib ditengah banyaknya orang yang tidak suka dengan cacing dalam perutnya dan berusaha membunuhnya. Gadis itu justru ingin memberi asupan nutrisi pada cacing diperutnya.
Disaat Melody lagi bicara dengan cacing diperutnya tiba-tiba ponsel Melody bergetar
082xxx : Kenapa gak makan?
082xxx : Dari tadi siang aku lihat kamu belum makan.
Melody : Darimana Kakak tau kalau gue belum makan?"
Melody curiga Gala memata-matai nya
082xxx : Cepat turun ke dapur dan makan.
Melody : Enggak mau!
082xxx : Kamu mau turun sendiri atau aku yang ke atas dan gendong kamu.
"Gila" gumam Melody setelah membaca pesan Gala yang berisi ancaman.
"Aduh bagaimana ini dia kan tidak pernah main-main dengan ucapannya" wajah Melody menjadi pucat.
Dengan tangan bergetar Melody membalas pesan Gala.
Melody : Maaf gue bener-bener gak bisa bibir gue masih bengkak gara-gara Lo cium tadi siang. Gue takut nyokap, bokap dan kak Aska tau.
Tanpa diketahui Melody, Gala ternyata senyum-senyum membaca pesan terakhir dari Melody.
082xxx : Ya sudah Lo mau makan apa?
Melody mengerutkan keningnya " Ngapain dia nanya-nanya kayak gitu?"
Melody : Gue mau makan bakso, pangsit, pecel bumbunya yang banyak dan Lombok nya yang banyak. Sama buah apel dan minuman apa saja yang warnanya coklat.
Gala : ada lagi gak? Jangan makan lombok kebanyakan "
Melody : masih banyak sih tapi capek ngetiknya. makan itu gak enak kalau gak ada lomboknya
setelah itu Gala tak lagi membalas pesan dari Melody. sedangkan Melody memutuskan untuk secroll tiktok. Tak lama kemudian pintu kamar Melody ada yang mengetuk.
Melody mendengus kasar karena kegiatannya jadi terganggu. "Tunggu sebentar" teriak Melody sambil melompat dari kasur.
"Kenapa Mang?" ketika melihat tukang kebunnya berdiri di depan pintu.
"Ini Non, ada yang nitip ini untuk Non" lelaki yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi itu memberikan kantong kresek berisi makanan dan juga minuman kepada Melody.
"Dari siapa ini Mang?" tanya Melody heran soalnya dia tidak pernah memesan makanan sebanyak itu.
"Enggak tau Non, ini dari kurir. Katanya makanannya sudah di bayar. Saya pikir Non yang memesan makanan ini"
"Bukan, Mang" ucap Melody.
"Tapi, ini katanya untuk Non. Melody"
"Tidak apa-apa Mang, ini namanya rejeki anak Sholeh. Makanya, Mamang harus jadi anak Sholeh biar dapat rezeki nomplok kaya aku!" Melody terkekeh. Melody memang sering becanda dengan tukang kebunnya atau satpamnya.
"Ya udah Non Mamang mau balik kerja dulu karena tugas negara sudah selesai Mamang kerjakan" pamit laki-laki tua itu
"Tunggu mang!" cegah Melody waktu lelaki itu mau membalikkan badannya.
"Kenapa, Non?" tanyanya.
Melody memberikan salah satu kantong plastik berisi makanan kepada lelaki itu. "Ini untuk Mamang, terimakasih ya!"
"Saya atuh Non yang harusnya bilang terima kasih" ucap lelaki paruh baya itu.
Setelah tukang kebunnya pergi Melody menutup pintu kamarnya
dan tiba-tiba ponsel Melody bergetar
082xxx : Mau mangkok sama sendok?
Mata Melody berbinar dengan cepat jari-jari lentiknya menari-nari diatas keyboard ponselnya untuk membalas pesan dari Gala
Melody : Mau banget.
082xxx : Buka pintu kamar kamu!"
Melody mengerutkan keningnya heran, tapi ia tetap beranjak membuka pintu kamarnya. Mata Melody membelalak melihat Gala berdiri di depan pintu kamarnya sambil membawa piring, mangkok dan sendok.
"Wah, cepet banget" gumamnya yang sebenarnya ingin dia katakan dalam hati tapi malah bergumam. Yang membuat Gala tersenyum tipis.
"Makasih Kak" ucap Melody agak canggung.
"Jangan sering-sering telat makan!" ucap Gala kemudian menuju ke kamar Aska.
Melody menutup pintu kamarnya lalu memegang dadanya "Aduh, jantung Gue kenapa? Gue gak mungkin jatuh cinta sama kak Gala kan?"
Saat menuang bakso ke dalam mangkok ia meneliti piring, mangkok sama sendok yang diberikan Gala. Ia baru pertama kali melihat barang-barang itu dirumahnya. Mungkin itu Baru dibeli juga sama Gala.
...ΩΩΩΩΩΩ...
"Dari mana saja Lo?" tanya Ares ketika Gala baru saja memasuki kamar Aska.
"Kan gue tadi bilang mau kemana" jawab Gala datar.
"Main sabun Lo di toilet? Kenapa lama banget? Lagian dikamar ini kan juga ada toilet, ngapain Lo milih yang di bawah?" tanya Ares
Dia heran kenapa Gala baru kembali setelah setengah jam meninggalkan kamar Aska, padahal dia hanya ijin ke toilet yang ada di dapur.
"Bacot!" jawa Gala singkat. Kemudian ia ikut duduk di kasur Aska sambil bermain ponsel.
Dion memanjangkan lehernya untuk melihat layar ponsel Gala. Dia curiga kenapa Gala senyum-senyum sendiri. Jarang sekali dirinya melihat Gala seperti itu, belum sempat dia membaca pesan Gala. Dengan cepat Gala menutup layar ponselnya menggunakan telapak tangan.
"My sweet heart, siapa tuh?" tanya Dion. Ternyata dia berhasil membaca nama kontak yang dipandangi Gala barusan.
Ares dan Aska yang mendengar sontak kaget "Lo punya pacar?" tanya Aska.
Ngakak aku di bab ini, Sekarang siapa yg ngerjain siapa nih..🤣🤣