Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 - Desa Yang Hancur
Dalam waktu tiga puluh menit Han Sen selesai menyerap vitalitas Kadal Guntur, elemen petir miliknya menjadi lebih kuat dan itu adalah keuntungan yang besar untuknya.
Kekuatan fisiknya sekali lagi meningkat dan tinggal selangkah lagi dia akan menerobos ke Alam Nascent Soul. Belum lama sejak dia meninggalkan Kota Kayu dan dirinya sudah mendapatkan banyak hal yang bermanfaat.
Walaupun bukan sesuatu yang spesial namun itu akan sangat bermanfaat untuknya. Han Sen pergi dari tempat itu dan dibawah tempat itu dia melihat sebuah Gua yang kecil, Han Sen memutuskan untuk beristirahat sejenak dan menunggu sampai matahari terbit.
"Sampah itu pasti sedang panik sekarang dan memikirkan cara untuk balas dendam." Han Sen bersandar duduk dengan santai dan sedikit membuat tebakan.
Namun baginya sampah tetaplah sebuah sampah dan seekor Naga yang sebenarnya tidak akan memperdulikan Semut yang lewat didepannya.
Luo Feng mungkin cukup bangga dengan Jiwa Naga Bumi. Namun itu hanya sebatas yang terbaik di Dunia Fana, bahkan jika dibandingkan dengan Jiwa Burung Vermilion itu sangat jauh dibelakangnya.
Jiwa Naga Bumi paling banyak hanya meningkatkan kekuatan fisiknya saja menjadi fisik tirani. Sedangkan Jiwa milik Han Sen adalah Jiwa Naga Surgawi kuno dimana dalam kondisi puncaknya para Binatang Suci dipaksa tunduk kepadanya.
Sebagai orang yang sudah berdiri dipuncak sebagai Kultivator yang berada di peringkat pertama daftar Surgawi sekaligus penguasa Alam Mistik yang dikenal sebagai Kesombongan Surgawi, baginya menghadapi Luo Feng bukanlah sesuatu yang bisa dia banggakan sama sekali.
Han Sen selalu percaya bahwa Kultivator yang jenius itu adalah mereka yang memiliki kemampuan hebat dengan kekuatan yang dapat mengguncang langit. Luo Feng mungkin dulunya adalah orang yang hebat, bahkan di Dunia Fana yang memiliki Aura yang tipis dia dapat melangkah sampai Alam Virtual.
Namun setelah dia memutuskan untuk menggunakan Teknik Penanaman Jiwa maka dirinya sudah gagal dianggap sebagai Kultivator sekalipun memiliki ambisi.
Keesokan paginya Han Sen pergi dan melanjutkan perjalanannya. Tidak jauh dari Gunung terdapat sebuah Desa yang terlihat sangat sepi, dia tidak tahu apakah disana ada sebuah Toko yang menjual bahan obat atau tidak namun tanpa pikir panjang dia bergegas pergi kesana.
Han Sen perlahan melewati pintu gerbang dan siapa yang menyangka kalau keadaan Desa itu sungguh berantakan. Han Sen juga dapat merasakan beberapa Beast yang tidak jauh darinya dan kemungkinan sekumpulan Beast ini menuruni Gunung karena Kadal Guntur yang memicu Penerobosan.
*Groar.*
Raungan Beast terdengar ditelinganya dan puluhan ekor Harimau berlari kearah Han Sen, untungnya mereka tidak cukup kuat dan Han Sen sangat mampu untuk menghadapinya.
"Cari mati !" Han Sen menghentakkan kakinya ditanah dan membuat asap debu yang membutakan mereka.
Akar Kegelapan melesat kearah puluhan Beast dari dalam asap debu dan mengejutkan mereka, Akar Kegelapan menjerat mereka dengan sangat kuat dan tidak butuh waktu lama sampai vitalitas puluhan Beast itu menghilang dan hanya tersisa tulang belulang.
Han Sen melihat kedepan dan merasakan langkah kaki yang cukup berat. Beast Harimau Besi yang tingginya dua setengah meter meraung kearahnya dengan ganas, kekuatannya sudah setara dengan Tingkat Nascet Soul Tahap Awal dan Han Sen cukup senang dapat bertemu dengannya.
"Kemarilah Kucing kecil... kita lihat siapa yang jauh lebih keras, tinjuku atau pergahananmu itu yang jauh lebih unggul !" Han Sen berlari kearah Harimau Besi dan berniat mengadu kekuatan fisiknya.
*Groar.*
Harimau Besi meraung dengan keras dan cakarnya yang tajam menyapa langsung tinju Han Sen. Benturan antara keduanya tidak bisa terelakan dan Han Sen terdorong belakang, sedangkan cakar Harimau Besi dan kakinya patah karena keganasan tinju Han Sen.
Han Sen menghilang dan berubah menjadi bayangan hitam. Dalam sekejap dia sudah berada diatas kepala Harimau Besi dan tinjunya diselimuti oleh Petir yang ganas.
*Boom.*
Tinjunya tepat menghantam kepala Harimau Besi dan Petir yang ganas menambah kekuatan daya hancurnya. Kepala Harimau Besi hancur berantakan dan darah menyembur, Kegelapan membungkusnya dan setidaknya Elemen tanahnya cukup kuat dan vitalitasnya tidaklah sedikit.
Sekarang Akar Spiritual lima elemen hanya kurang elemen kayu. Untuk mendapatkannya tidaklah mudah dan Han Sen akan mencoba yang terbaik untuk melengkapinya dimasa depan.
Kesadaran Ilahi Han Sen menyebar dan dia merasakan tanda dari makhluk hidup disekitarnya, dia berjalan kearah sebuah Sumur disebuah kediaman yang sudah hancur dan segera dia melihat kedalamnya.
Seorang Gadis kecil yang kurang lebih berumur 16 tahun sedang bergelantungan dan hanya berpegangan dengan sebuah tali yang biasanya digunakan untuk menimba.
"Diluar sudah aman... aku akan menarikmu keluar !" Han Sen menarik tali dan mencoba mengeluarkan Gadis itu.
Sama halnya dalam mengejar kekuatan dalam berkultivasi butuh perjuangan dan peruntungan, yg mana dalam perjalanannya ada bumbu penyedap rasa seperti petualangan cinta, kisah asmara, tragedi cinta dlsj. karena disetiap petualangan baru dimunculkan figuran cantik manis nan jenius namun bagiku atau juga pembaca lainnya itu cuma menjadi hiasan sampul justru menonjolkan rutinitas hubungan harmonis suami istri yg lama² terasa monoton dan membisankan.......!/CoolGuy//Doubt//Tongue/