NovelToon NovelToon
Bangkitnya Pria Hina (Detektif Al)

Bangkitnya Pria Hina (Detektif Al)

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Alvaro rela mengorbankan mimpinya untuk menjadi seorang polisi demi sang istri. Dia bekerja keras di siang dan malam untuk bisa membiayai kuliah sang istri, sehingga akhirnya sang istri diterima bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan raksasa.

Suatu hari, istrinya tanpa sengaja menabrak seseorang hingga orang tersebut meninggal. Alvaro rela menggantikan istrinya sehingga dia yang dipenjara, mengakui kesalahan yang sama sekali bukan dia perbuat.

Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dan meninggalkan Alvaro yang telah banyak berkorban untuknya.

Setelah keluar dari penjara, Alvaro bekerja menjadi seorang detektif swasta, mengandalkan kemampuannya dalam mengungkapkan banyak kasus.

Alvaro tak pernah bisa melupakan bagaimana perlakuan buruk mantannya terhadap dirinya, Alvaro berjanji akan membalas semua perbuatan mantan istri dan selingkuhannya, sehingga dia memanfaatkan adik ipar sang mantan sebagai pion rencana balas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Tujuh jam sebelum pertemuan Alvaro dan Bianca...

Di pagi hari itu, Joana dibuat kesal oleh Alvaro karena seharusnya pengantin baru itu memikirkan acara bulan madu atau liburan ke tempat-tempat yang indah, pria ini malah menyuruh Joana membaca buku.

Bruukk...

Alvaro menyimpan tumpukan buku atau berkas diatas meja, tepat di depan Joana, ketika gadis itu sedang asik chatan bersama Agnes, sahabatnya yang kepo menanyakan masalah bagaimana kesannya malam pertama.

[Bagaimana malam pertamanya? Sakit gak?]

Tanya Agnes kepada Joana.

Joana akan malu jika bilang dia dan Alvaro tidak melakukan malam pertama, nanti dikira dia tak menarik buat suaminya, atau mungkin nanti Agnes curiga bahwa suaminya itu ho-mo.

Walaupun sebenarnya Joana curiga Alvaro ho-mo, tapi cukup hanya dia saja yang tahu. Kemanakan harga dirinya jika semua orang mengetahui bahwa sebenarnya seorang pria yang menikah dengan Joana adalah seorang pria ho-mo.

Joana segera membalas pesan tersebut dengan singkat.

[Ada deh.]

Joana pun tak tahu bagaimana rasanya malam pertama, banyak yang bilang sakit, ada yang juga yang bilang langsung enak, entah siapa yang benar. Yang pasti gadis itu masih polos dalam urusan ranjang.

Joana menghela nafas ketika Alvaro menyimpan tumpukan buku di meja yang ada di depannya.

"Apa ini?" tanya Joana sambil menunjuk buku-buku yang ada dihadapannya.

"Ini buku lah, masa martabak." jawab Alvaro, pedas.

Joana menghela nafas, menatap kesal kepada pria yang sedang berdiri dihadapannya itu, "Iya, aku tau ini buku, maksud aku buku-buku ini buat apa?"

"Dibacalah masa dimakan!" Alvaro menjawab pertanyaan dari Joana dengan pedas lagi.

Joana menghela nafas menatap Alvaro, dia sangat kesal kepada pria itu, pedas sekali ucapannya.

"Papamu menyuruh aku untuk mengajarkan kamu mempelajari tentang perusahaan." jawab Alvaro dengan nada datar.

Joana memang gadis yang susah diatur, siapa tahu mungkin dengan ayahnya menyuruh Alvaro untuk mengajarinya, Joana mau belajar tentang perusahaan. Mungkin karena usia Joana masih muda, dan baru saja lulus kuliah.

"Ya ampun Al, ini tuh masa-masa honeymoon kita lho, seharusnya kita liburan bersama, menghabiskan waktu kita dengan banyak bercinta dan berbagai gaya." Joana malah ingin menggoda Alvaro kembali, dia mengedipkan matanya. Padahal dalam hati berkata, 'Siapa juga yang ingin bercinta pria ho-mo sepertimu.'

Alvaro menelan saliva melihat ketika Joana berkedip kepadanya, membuatnya salah tingkah. "Mu-mumpung aku masih memiliki waktu cuti, jadi aku rasa kita harus gunakan waktu honeymoon kita untuk bersenang-senang dengan mereka." Alvaro berkata sambil menunjuk buku-buku yang ada disana.

Alvaro akan membantu Joana untuk mendapatkan apa yang memang sudah menjadi haknya, Joana adalah pewaris perusahaan Alpha yang sesungguhnya. Dengan begitu dia telah membuat Bianca dan Dimas hancur.

"Tapi ini terlalu banyak, Al. Bisa-bisa aku mabok buku kalau begini." gerutu Joana.

"Tapi gak ada dalam sejarahnya kan ada orang mati gara-gara membaca buku?"

Joana melihat Alvaro menatap tajam ke arahnya, pria itu kalau bersikap dingin seperti itu menjadi menakutkan.

"Hhhh..." Joana mendengus kesal, dia menyimpan ponselnya diatas meja. Dia segera meraih satu buku yang berada diurutan paling atas, dia terpaksa harus membacanya.

Alvaro duduk di kursi sofa yang bersebrangan dengan Joana, dia memperhatikan Joana yang sedang membaca buku. Alvaro menjadi penasaran, mengapa Joana tidak begitu antusias ingin menjadi pengganti ayahnya di perusahaan keluarganya itu.

"Memangnya kamu tidak ingin menjadi penerus di Alpha?" Alvaro menjadi penasaran dengan Joana yang terlihat begitu santai, padahal mungkin saja dari kubu sana sedang gencar berusaha untuk menguasai perusahaan.

Joana berhenti membaca buku sebentar, dia melirik Alvaro yang sedang duduk berseberangan dengannya. "Untuk apa? Harta tak menjamin hidupku akan bahagia."

Alvaro tertegun mendengar perkataan Joana, jika diperhatikan lebih lama, gadis itu memang sangat cantik, jauh lebih cantik dari Bianca, apalagi usianya masih muda. Memiliki mata yang indah, bibir yang tipis merah merona, rambut panjang yang terurai, berhidung mancung, dan berkulit putih yang mulus terawat.

Alvaro mengalihkan pandangannya ke arah lain, agar dia tak terpikat dengan seorang gadis yang statusnya sudah sah menjadi istrinya itu.

Joana meneruskan perkataannya. "Tapi demi papa, aku akan berusaha semampu aku agar aku bisa menjadi penerus Alpha."

"Baguslah, memang harus begitu." Alvaro mendukung semangat dari Joana.

Alvaro menjadi teringat dengan janjian pertemuannya bersama Bianca jam 3 sore nanti. "Em, Jo. Semalam ponsel kamu tidak aktif, makanya kakak ipar kamu menelponku."

Alvaro pasti tahu apapun tentang ponselnya Joana, karena ponselnya Joana telah disadap olehnya, makanya dia tahu apa yang dibicarakan oleh Joana dan sahabatnya di chatan tersebut ketika sahabatnya bertanya soal malam pertama.

"Apa yang kak Bianca bicarakan?" tanya Joana, dia sama sekali tidak menaruh curiga dengan hubungan antara Alvaro dan Bianca.

"Entahlah, dia hanya mengundang kita untuk makan bersama jam 3 sore nanti." setelah berkata seperti itu, Alvaro pun sama, dia ikut membaca berkas-berkas tentang perusahaan Alpha tersebut. Sesekali pandangannya beralih ke Joana yang sedang sibuk membaca, kemudian dia tersenyum, Joana ternyata nurut juga padanya.

Karena itu sekarang, setelah jam 3 sore, Alvaro telah berada di restoran xxxx bersama Joana.

Di ruang VVIP-A4 itu terlihat Alvaro dan Joana sedang menikmati makanan pembuka. Alvaro sudah mengirimkan pesan kepada Bianca, bahwa dia sekarang sudah berada di restoran.

Sebenarnya Joana sangat malas untuk bertemu dengan Bianca, karena dia tahu watak wanita seperti itu manis di depan, tapi menusuk di belakang. Tapi dia penasaran, untuk apa Bianca mengundang dia dan suaminya makan bersama. Padahal sebenarnya, Bianca hanya mengajak Alvaro saja, bukan dengan Joana.

Seperti Biasanya, Joana ingin bersikap jahil kepada Alvaro. "Lalu kapan kita akan melakukan malam pertama, Al? Apakah harus disini atau di hotel atau di rumah?"

Alvaro menghela nafas, dia terlihat salah tingkah, Joana menagih malam pertama seakan sedang menagih hutang padanya. Joana bercanda tak tau tempat. "Kita ini sedang ada di restoran."

"Tapi kan kita ada di ruangan VVIP, gak ada orang sama sekali." Joana sangat senang melihat Alvaro yang terlihat salah tingkah.

"Apa kamu tau apa itu malam pertama?" Alvaro rasa Joana belum pernah melakukannya dengan Dion.

"Taulah." Joana terkekeh.

"Seperti apa?" Alvaro bertanya dengan nada menekan.

Joana nampak kebingungan untuk menjelaskannya, wajahnya nampak memerah. "Emm... a-anu..."

"Anu apa?" Alvaro malah suka melihat Joana menjadi salah tingkah begitu.

Ceklek!

Pembicaraan mereka terhenti ketika ada seseorang membuka pintu, ternyata orang yang mereka tunggu telah datang, yaitu Bianca.

Bianca nampak kecewa ketika dia membuka pintu ruangan VVIP tersebut, sehingga angan-angan yang dia bayangkan bersama Alvaro hancur lebur, karena Alvaro tak datang sendirian, pria itu malah membawa istrinya. Sangat membuatnya kesal.

Alvaro malah menyuapi Joana secara tiba-tiba membuat Joana kaget, apalagi Alvaro menyuapinya dengan porsi yang banyak, sampai mulutnya Joana penuh.

"Al!" protes Joana.

"Makan yang banyak, biar gemoy." Alvaro malah mengacak-acak rambut Joana. Pria itu terkekeh geli.

Joana malah menatap kesal kepada Alvaro, dia menepis tangan Alvaro yang sedang mengacak-acak rambutnya. Joana tak dapat memprotesnya karena mulutnya penuh dengan makanan. Terpaksa dia harus mengunyahnya sampai habis.

Bianca membuang nafas dengan pelan, kalau tau seperti ini, dia memilih untuk tidak datang saja, dia sekarang menjadi bingung jika Joana bertanya kepadanya ada kepentingan apa dia mengundang Joana dan suaminya makan sore bersama.

1
Ignatius Sumardi
Biasa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Hati yoana untuk author aja hehe...
Torogan'micin Fram
mampir thorrr, cerita awal bikin hati trasa perih, kasihan Alvaro dapet wanita seperti itu
Ita Xiaomi
Bom merangkap alarm pengingat 🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Kocak 🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Terbukti bakatnya Gleen 😁
Ita Xiaomi
Auto ngakak. Ada2x saja 🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Jd ingat ama detektif Conan
Ita Xiaomi
Alvaro bermandi keringat jd kuli bangunan sedangkan istrinya luar biasa kelakuannya.
Ita Xiaomi
Aku mampir. Selama ini hanya lihat judulnya bolak-balik di beranda. Akhirnya aku baca. Berkah&Sukses selalu kk.
Mba Wie
Luar biasa
maruhun456
mapir thor mampir,, smbil nunggu up Casanova impoten
Zahraputri Putri
Alhamdulillah akhirnya ada juga balasannya
Zahraputri Putri
Waaahhhhh...baru baca kenapa aq jadi emosi..
Zahraputri Putri
haiii Thor baru mampir waktu dicerita farel mau mampir tpi jalanya selalu banyak tikungan🤭lah ini baru ada waktu mampir kesini, critanya ada kuli bangunan ya kyk PS yg lagi booming sekarang🙊😁
ok sukses selalu tak lanjut lagi ya👌
Falea
mantap 3 best friend ini
Datu Zahra
Biasa
Datu Zahra
Lumayan
Titik Wahyuni
yg kyk gini mah hrsnya dijadikan film
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!