kim Vincent adalah seorang CEO muda ternama di negara K, Vincent sukses di umurnya yang masih tergolong muda yaitu 26 tahun dan ia telah menikah dengan gadis pujaannya Kim Fafa, ia telah menyandang sebagai nyonya kim selama 2 tahun tapi belum juga di karuniai seorang anak dari pernikahannya
ada sebuah insiden saat Vincent diharuskan terbang ke negara I karena ada masalah dengan anak perusahaannya disana dan entah mau dikata takdir mempertemukannya dengan seorang gadis desa dan karena suatu hal ia harus menikahi gadis tersebut.
mau tau kelanjutannya mari kita baca >>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy fafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter dua puluh
" assalamualaikum aku pulang.... " yang tadi wajahnya ceria mendadak terkejut melihat pemandangan di depannya terasa ada jarum yang menusuk relung hatinya, tapi dengan cepat ia rubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum berjalan menghampiri mereka yang saat ini jadi canggung satu sama lain
" kamu udah pulang sayang... " tanya Vincent saat Fafa sudah ada di depannya
" iya mas.... " Fafa tersenyum menyalami tangan Vincent dan mengelus kepala Lisa walaupun hatinya tidak baik-baik saja tapi ia berusaha untuk tetap tersenyum
" Fafa ke atas dulu ya mas mau bersih-bersih " Fafa pun meninggalkan Vincent dan Lisa
Lisa melihat ke arah punggung Fafa yang hilang masuk ke dalam lift dengan perasaan tak enak, ya walaupun mereka selama ini akur tapi mereka menjaga hati satu sama lain Fafa pun tak seenaknya saja kalau ingin bermesraan dengan Vincent, Lisa menjadi tak enak kepada Fafa setelah kejadian tadi.
" kamu sih kak... " Lisa cemberut memukul lengan Vincent cukup keras
" akhh..... sakit tau dek " Vincent mengelus lengannya sungguh rasanya sangat panas bekas pukulan Lisa
" biarin... gak enak tau aku sama kak Fafa selama ini kita jaga perasaan masing-masing, lah tadi aku merasa berdosa banget sama kak Fafa " Lisa membuang wajahnya ke samping untuk menghilangkan gugupnya, sebenernya perasaan Lisa sekarang antara malu dan tak enak bercampur jadi satu atas apa yang terjadi barusan adalah yang pertama kali bagi mereka karena selama ini mereka belum pernah sedekat tadi
" kamu jangan khawatir nanti aku ngomong sama Fafa " mengelus kepala Lisa dan beranjak dari duduknya berjalan menaiki tangga menuju ke kamar utama di mana kamarnya dan Fafa berada.
Lisa hanya melihat kepergian Vincent dengan perasaan tak menentu, Lisa akui bahwa ia telah jatuh hati kepada Vincent, wanita mana yang tak akan jatuh hati selain paras Vincent yang tampan nan gagah juga sikap lembut serta tanggung jawabnya yang tak pernah mengecewakannya membuat Lisa memberanikan diri untuk jatuh hati pada Vincent walaupun ia tau cinta Vincent sangat besar kepada Fafa tapi tak masalah karena ia pun sadar diri posisinya di sini adalah yang ke dua ia tak berharap banyak Vincent bisa membalasnya.
ya allahh salahkah jika aku mencintai suami ku sendiri. batin Lisa duduk termenung di ruang keluarga
*
*
*
Sedangkan di kamar Vincent ia duduk di sofa menunggu Fafa selesai mandi ia akan jelaskan kejadian yang tadi entah bagaimana ia akan menjelaskannya karena jujur dirinya pun mulai nyaman saat bersama Lisa tapi ia tak ingin Fafa tersakiti cintanya pada Fafa masih sangat besar.
Di dalam kamar mandi terlihat Fafa sedang berdiri di depan wastafel ia melihat pantulan dirinya di cermin dapat ia lihat matanya memerah karena sempat menangis tadi sebenarnya Fafa sudah selesai sedari tadi saat ini ia hanya memakai kimono mandi dengan rambut yang tergulung handuk.
ya allahh aku tau ini akan terjadi tapi kenapa hatiku sakit melihatnya. batin Fafa kembali meneteskan air mata
Huft.... menghembuskan nafasnya agar ia tenang Fafa mencuci wajahnya agar tak terlihat seperti habis menangis karena ia tahu suaminya pasti menunggu di kamar.
cklek.... pintu kamar mandi di buka Vincent dapat melihat mata Fafa yang memerah sungguh perasaan bersalahnya pada Fafa sangat besar.
" loh mas kok di sini " Fafa tersenyum menghampiri Vincent seakan-akan tak terjadi apa-apa tapi di mata Vincent senyum itu menyakiti hatinya
" ada apa mas?? " Fafa bertanya seakan-akan tak terjadi apa pun tadi
" duduk sini.... " Vincent menyuruh Fafa duduk di pangkuannya, Fafa nurut mendudukkan dirinya di pangkuan Vincent
" sayang.... " lembut Vincent tapi entah mengapa suara lembut Vincent membuat Fafa berkaca-kaca
" hemm... iya mas " Fafa masih berusaha agar tak meneteskan air matanya.
" maafin mas sayang... "
" maaf buat apa mas " mengusap rambut Vincent yang ada di pelukannya
" mas mau jujur sama kamu " Vincent melepaskan pelukannya menatap mata Fafa dalam ia tau apa yang akan ia katakan ini akan menyakiti Fafa tapi ia tak mau berbohong sedikit pun kepada Fafa
" iya mas silahkan " Fafa mencoba kuat mendengarkan apa yang akan Vincent katakan
" mas sebenarnya udah ngerasa nyaman sama Lisa .... " Vincent jeda kalimatnya untuk melihat wajah Fafa terlihat tenang tapi matanya berkaca-kaca
" jujur selama mas sama dia belum pernah melakukan itu dan sekarang mas mulai nyaman dengannya... " Fafa tau jika Lisa belum pernah di sentuh oleh Vincent karena ia pernah bertanya kepada Lisa tentang ini,mungkin terkesan lancang tapi rasa penasaran Fafa sungguh besar jadi ia berani bertanya seperti itu kepada Lisa
" maafkan mas Fafa telah melukai hatimu kembali tapi insyaallah mas akan adil kepada kalian, cinta mas terhadap kamu masih sangat besar tapi mas juga tak bisa mengabaikan keberadaan Lisa di sini " Vincent memeluk Fafa
" gak papa mas kan udah seharusnya mas baik kepada kami dan bersikap adil tak apa jika cinta mas terbagi insyaallah aku ikhlas, jika mas ingin berhubungan dengan Lisa itu sudah kewajiban mas untuk memberi nafkah batin untuk Lisa, Fafa gak mau suami Fafa dosa karena tak menjalankan kewajibannya " tangan Fafa terkepal erat meremas kimononya walaupun mulutnya berkata demikian tapi entah hatinya merasakan begitu sakit mendengar kejujuran Vincent
*
*
*
Terlihat seorang wanita termenung di sebuah gazebo matanya memandang kosong kearah taman bunga kecil di hadapannya dengan hati tak menentu, sungguh sangat sulit berada di posisi saat ini ia bingung harus bagaimana.
ia sangat mencintai dan menghormati suaminya semua yang terjadi kepadanya bukan salah suaminya, ia sadar ini memang takdir jalannya harus seperti ini
" nyonya.... " wanita itu terkejut ada yang memegang pundaknya
" astaghfirullah.... ada apa bik "
" masuk nyonya angin malam ini tidak baik untuk kesehatan, anda sudah terlalu lama duduk di sini " Fafa melihat jam di tangannya ternyata sudah pukul sepuluh malam tak terasa sudah dua jam ia duduk di sini
" nyonya..... " bik nah memanggil Fafa lagi karena Fafa terlihat enggan beranjak dari sana
" bik.... hiks... hiks... hiks " bik nah agak terkejut Fafa memeluknya dan menangis dirinya pun merasakan betapa sesak dan sakitnya hati Fafa, bik nah tak berkata apa-apa ia hanya mengelus punggung Fafa menenangkan matanya pun sudah berkaca-kaca mendengar isakan Fafa sungguh menyakitkan. fyi fafa emang deket banget ya sama bik nah, bik nah udah Fafa anggap sebagai orang tuanya sediri.
ya allahh bahagiakan orang baik ini. batin bik nah
ya allahh sungguh sulit hati ini untuk ikhlas bantu aku ya allahh untuk ikhlas agar tak merasakan sakit di hati ku lagi. batin Fafa
di rasa puas melampiaskan rasa sakitnya dengan menangis Fafa melepas pelukannya
" maaf ya bik... baju bibik basah karena aku "
" gak papa fa.... " bik nah tersenyum menyeka air mata Fafa
" terimakasih ya bik selalu ada buat Fafa "
" iya Fafa.... dah sana masuk di sini dingin nanti sakit " bukan bik nah gak sopan ya manggil Fafa cuma nama aja tanpa embel-embel nyonya soalnya Fafa sendiri yang minta ke bik nah jika berdua aja panggil nama saja
" iya bik nah juga masuk istirahat " Fafa pun berlalu masuk kedalam rumah terasa sunyi memang sejak makan malam tadi Fafa duduk di gazebo belakang rumah tak ada yang tau ia di sana selama itu karena Vincent pun setelah makan malam langsung ke ruang kerjanya dan emang malam ini Vincent bermalam di kamar Lisa.