NovelToon NovelToon
Dokter Culun Tapi Jenius

Dokter Culun Tapi Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Identitas Tersembunyi / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:58.9k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

Rendra bisa menempuh pendidikan kedokteran lewat jalur beasiswa. Di kampus dia diremehkan karena miskin dan culun. Tak jarang Rendra bahkan dibully.

Namun dibalik itu semua, Rendra adalah orang yang jenius. Di usianya yang masih 22 tahun, dia sudah bisa menghafal berbagai jenis anatomi manusia dan buku tebal tentang ilmu bedah. Gilanya Rendra juga piawai mempraktekkan ilmu yang telah dipelajarinya. Akibat kejeniusannya, seseorang menawarkan Rendra untuk menjadi dokter di sebuah rumah bordil. Di sana dia mengobati wanita malam, pecandu, orang yang tertusuk atau tertembak, dan lain-lain. Masalah besar muncul ketika Rendra tak sengaja berurusan dengan seorang ketua mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3 - Departemen Penyakit Dalam

Usai membuat keributan, Vino pergi begitu saja dari hadapan Rendra. Sundutan rokoknya sukses membuat ban sepeda Rendra bocor.

Rendra menghela nafas panjang. Kejadian seperti ini memang sudah biasa terjadi. Dalam satu bulan, dia pasti menemukan sepedanya dirusak. Namun Rendra tak pernah bertindak apapun untuk melawan para pembully, terutama jika mereka tidak menindasnya secara berlebihan. Bagi Rendra, dia masih bisa bertahan selama pembullyan tidak sampai ke ranah fisik.

Selain pintar, Rendra juga bisa dibilang memiliki mental yang kuat. Lihat saja, dia bahkan bisa dengan tenangnya menghadapi para pembully yang mengganggu. Itu juga bukan jadi halangan bagi Rendra untuk menuntut ilmu.

Kini Rendra masuk ke wilayah kampus. Kebetulan ada hal yang ingin dia urus di sana. Mengingat dia dipilih menjadi kandidat untuk ikut pertukaran mahasiswa ke luar negeri. Rendra penasaran dengan ilmu yang dia akan dapatkan di negeri orang.

Usai mengurus urusannya, Rendra langsung ke rumah sakit. Untuk sekarang dia bertugas menjadi dokter koas di departemen penyakit dalam. Dalam pendidikan kedokteran sendiri ada masa yang disebut masa koas atau tahapan terakhir dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi dokter. Di tahap ini, para mahasiswa kedokteran akan mendapat tugas praktek di berbagai departemen spesialis di rumah sakit.

Sudah tiga bulan lebih Rendra menjalani masa koasnya. Dia telah melewati masa koas di departemen spesialis anak.

Hari itu Rendra bertugas menangani pasien yang cuci darah. Pasien tersebut tergolong masih sangat muda. Tepatnya berusia 18 tahun. Namanya adalah Anika.

Anika terbaring di hospital bed dengan tatapan kosong. Ini sudah cuci darah ketiga puluh kali baginya.

"Dok... Apa aku bisa sembuh? Sampai kapan aku akan terus begini?..." lirih Anika. Matanya tampak berkaca-kaca.

Rendra tersenyum tipis sembari memeriksa kondisi fisik Anika. "Jangan ngomong begitu. Harusnya kau bersyukur, karena penyakitmu bisa di obati. Kau juga bisa berjalan seperti biasanya. Banyak loh pasien di rumah sakit ini yang penyakitnya nggak bisa di obati," tanggapnya panjang lebar.

"Tapi aku capek, Dok... Aku nggak bisa kerja. Karena ini juga aku diputusin sama pacarku..." Anika terisak.

Rendra dan dua perawat yang ada di sana lantas bertukar pandang. Menemukan pasien yang putus asa seperti ini tentu adalah hal biasa.

"Semuanya sudah siap, Dok. Prosedur pencucian darah bisa kita lakukan," imbuh Fitri, salah satu perawat yang sekarang menemani Rendra.

Rendra mengangguk. "Tunggu sebentar," ucapnya seraya menatap Anika.

"Kau nggak boleh merasa tidak memiliki harapan dalam hidupmu. Kalau kau terus begini, bagaimana kau bisa sembuh? Karena biasanya orang yang cepat sembuh itu adalah orang yang percaya kalau dirinya akan sembuh. Percaya kalau semuanya baik-baik saja. Lupakan orang yang sudah menyakitimu," tutur Rendra panjang lebar. Dia memang tipe dokter yang peduli pada pasien. Setidaknya untuk saat ini.

Anika memecahkan tangis. Karena itu, Rendra akan melakukan prosedur pencucian darah saat Anika siap.

...***...

Setelah melakukan prosedur pencucian darah, Rendra sibuk mengikuti dokter Reza. Dokter Reza sendiri merupakan dokter senior spesialis penyakit dalam sekaligus pembimbing para dokter koas di rumah sakit Hermawan.

Dokter Reza memiliki beberapa pasien yang dirawat di rumah sakit. Bersama dua temannya, Rendra sibuk mencatat hal-hal penting tentang diagnosa dan penyakit.

Hari itu, Dokter Reza juga kedapatan pasien baru yang menderita kanker darah. Dia mengajak para dokter koas ke ruang operasi. Sekarang mereka sudah berada di ruangan dengan segala perlengkapan yang sudah steril.

Dokter Reza menatap para dokter koas secara bergantian dengan serius. Tak terkecuali Rendra.

"Apa kalian tahu dengan yang akan aku lakukan di ruangan ini?" tanya Dokter Reza.

Rendra sudah mengangakan mulut untuk menjawab. Namun kalah cepat dari Ian.

"Melakukan prosedur operasi kan, Dok?" ujar Ian.

"Anak ingusan juga tahu kalau sekarang aku akan melakukan operasi! Aku itu menanyakan tentang operasi seperti apa yang akan aku lakukan. Kalian kok mau jadi dokter cara berpikirannya pendek sekali!" omel Dokter Reza dengan mata melotot. "Jadi dokter itu bukan main-main loh!" tambahnya.

Memang kebanyakan dokter pembimbing galak. Mengingat ilmu kedokteran erat kaitannya dengan nyawa manusia. Rendra tak bisa membayangkan akan segalak apa dokter yang akan ditemuinya saat di departemen bedah.

Ian menunduk. Dia tak bersuara lagi karena tidak tahu dengan prosedur operasi apa yang akan dilakukan oleh Dokter Reza. Hal serupa juga dilakukan Erik.

Berbeda dengan Rendra. Dia yang tahu segera angkat suara. "Biopsi sumsum tulang, Dok! Kita melakukan proses ini untuk mengetahui perkembangan penyakit pasien," ungkapnya.

Dokter Reza mengangguk. "Benar sekali! Pintar kamu. Kalau begitu, kau dan kau keluar!" suruhnya, mengusir Erik dan Ian.

"Tapi, Dok. Kami--"

"Keluar!" tegas Dokter Reza. Nampaknya dia tidak memberikan keringanan untuk dokter koas yang ilmunya minim.

1
Patrish
sudah kepalang basah Rendra.... aku cuma mikir ibu mu...
nurjen
nikmati aja dra/Smile//Smile//Smile//Smile/wong dunia nya juga dunia novel wkwkwk
Was pray
kamu sudah masuk perangkap mr.man rendra, kamu terlalu polos sih ..jadi ya mudah sekali dipecundangi
Athu Thu
Luar biasa
tina
lanjut
Yuli a
nggak bisa mundur atau pun kabur ren... kamu udah setuju dan masuk keluarga besar mafia...
kalau keluar sama aja bunuh diri... udah ikut alur aja... sekarang nurut aja . entar urusan belakang.. kalau udah jadi orang hebat, dunia bisa kamu kendalikan...
Nur Janah
semoga Rendra tidak menyesali keputusannya
Setetes Embun💝
Duh ren,,,walaupun kamu bebas nyatanya kamu harus masuk dunia mafia.Kasian usaha kamu yang selama ini berjuang dari bawah😥
Setetes Embun💝: Walaupun masih belum jelas alurnya moga happy ending,,,ya kak othor😌
total 1 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
yang jelas di takuti
Leni Agustina
semakin penasaran.lanjut Thor
Aisyah 🐾
kan kan
Yuli a
bentar lagi kamu juga bakal dihormati ren... nunggu waktunya tiba, sambil menikmati prosesnya aja../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Patrish
wel come to the jungle Rendra.....
D_wiwied
hati2 ren, mr. man bukan gangster biasa.. jangan smpe salah melangkah, mungkin ini sdh jd jalanmu.. ngikut aja apa kata author dia yg lbh berkuasa /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nurjen: lanjutkan ⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩/Drool//Drool//Drool/
nurjen: lanjutkan ⏩⏩⏩⏩⏩⏩
total 2 replies
Leni Agustina
lanjut Thor, penasaran apakah mister man yg membunuh dr hakim atau vino.
tina
lanjut
W I 2 K
sepertinya mister men ini dalang dibalik semuanya....
Ass Yfa
takutnya kalo Rendra cuma diperalat
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
pasti yg bunuh dr hakim mister Man itu
Rita Sofiyani
ayo draa kmu bisa balas mereka yang sudah menindasmuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!