NovelToon NovelToon
CANDU CANDY

CANDU CANDY

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:48k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

⚠Jangan tertipu dengan cover ku yang manis ini ya, he he he⚠

Sebuah kisah yang menceritakan tentang si kembar identik. Sang kakak (Candy) yang melakukan penyamaran identitas demi membalas orang-orang yang sudah membuat adiknya (Candu) koma.
Segala cara akan ia tempuh, demi memberi hukuman setimpal untuk para pelaku.
Dapatkah Candy membalas dendam Candu?
Penasaran? Yuk ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CC26

Baru saja Tantry dan Tomas menghirup nafas lega, jagat maya kembali dihebohkan video asusila mereka. Video yang sebelumnya sudah ditangani oleh hacker dari perusahaan Erlangga, kembali mencuat di halaman sosmed.

Erlangga, selaku orang tua Tantry, menjadi sasaran empuk bagi Roy untuk melampiaskan amarahnya.

"Aku sudah membayarmu mahal, Er! Ini kah hasil pekerjaan anak buahmu yang selalu kau bangga-banggakan?!" sembur Roy sembari menghempaskan tubuhnya pada sofa empuk di ruangan kerja Erlangga.

"Tenanglah, Roy. Saat ini, tim ku sedang menangani nya. Ku harap, kau sabar menunggu," jelas Erlangga pias.

"Sabar? Jangan konyol, kau tau kan? Pemilu sudah dekat ...!" Roy meraih sebuah buku yang ada di meja, kemudian melemparnya tepat mengenai kening Erlangga.

Erlangga bergeming, meskipun keningnya berdenyut luar biasa. Melawan Roy, sama saja bunuh diri baginya.

Kedua pria baya yang tengah dilanda gelisah, sama-sama melempar pandangan kala pintu ruangan diketuk.

"Masuk ...!" perintah Erlangga.

Pintu terbuka, dua orang pria berkumis tipis masuk ke ruangan dengan wajah pias.

"Bagaimana?" tanya Erlangga, wajahnya penuh harap.

"M-maaf, Pak. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun ... video yang sudah dilenyapkan, kembali muncul. Bahkan semakin menyebar luas," jelas pria itu.

Lutut Erlangga lemas, nyaris ia terhuyung, pria baya itu memutuskan untuk duduk di kursi nya

"Apa tidak ada jalan lain? Apa kalian tidak punya teman seprofesi yang jauh lebih handal dari kalian? Kami akan bayar berapa pun! Tapi, pastikan video itu benar-benar lenyap!" geram Erlangga.

Kedua pria itu beradu pandang, ragu-ragu untuk bicara. Namun akhirnya, salah satu dari mereka memberanikan diri. "Ada, Pak. Seorang intel yang sangat terkenal, jejak karirnya luar biasa. Kebetulan saat ini dia sedang berada di negara ini, saya dengar orang itu sangat mahir dalam bidang apapun. Bayarannya sangat mahal-"

"Aku tak peduli dengan bayarannya, kau meremehkan uang ku?!" Roy beranjak dari duduknya, lalu berkacak pinggang. "Panggil orang itu kemari ...!"

"T-tapi, Pak. Sangat sulit menemui orang itu, jangankan menemui, bahkan menghubungi nya saja pun sangat sangat sulit."

"ITU URUSAN MU ...!" Roy mendekati pria tersebut, menampar keras kedua pipinya, kemudian mencengkram kerah baju nya. "BAGAIMANA PUN, CARI ORANG ITU, SEKARANG ...!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kedua hacker Erlangga Group berusaha mati-matian, hingga akhirnya dapat berkomunikasi dengan seorang intel yang sudah sangat terkenal di mancanegara. Setelah bernegosiasi, akhirnya kini sang intel sudah duduk di hadapan Roy dan Erlangga.

Pria tampan rupawan yang mengenakan kaca mata hitam, sibuk mengutak-atik laptopnya di kediaman Roy. Pria itu ditugaskan dan di bayar mahal demi menghapus semua video yang sudah menyebar (termasuk video yang sudah terdownload di segala ponsel dan perangkat lain dari para pengguna sosial media) dan memastikan tidak akan mencuat kembali.

"Done." Ucap pria itu setelah menekan satu tombol di laptopnya. "Silahkan kalian periksa."

Tomas yang ikut melihat kinerja pria itu pun merogoh dan menggulir layar ponsel nya. Benar saja, semua video itu lenyap bagai di telan bumi.

Selang menunggu tiga puluh menit, tak ada tanda-tanda video itu muncul kembali. Roy menatap tajam dua hacker Erlangga group. Dua orang yang ditatap pun mengangguk, seolah mengerti kegelisahan Roy.

Roy tertawa puas, bibirnya menyeringai licik dengan segala isi otaknya yang picik. Tujuannya hampir selesai, melenyapkan jejak video, lalu berlanjut melenyapkan sang intel dan juga kedua hacker Erlangga dari dunia demi keamanan pemilu nya nanti.

Roy tak henti-hentinya tertawa, tangannya pun bergerak memeriksa pistol yang selalu ia sembunyikan di bawah meja. Namun, tawa nya lenyap, berganti dengan terbahak nya sang intel.

"Apa kau mencari benda ini, Tuan?" Intel tersebut menatap sinis dengan mengacungkan pistol ke udara.

Roy terbelalak, namun berusaha tenang. Begitupun Erlangga, sementara kedua hacker sudah pias. Mereka berdua paham, mereka akan dilenyapkan oleh dua orang yang memiliki kuasa.

"Kirimkan uang ku dan biarkan aku beserta dua orang itu pergi dari sini," ucap pria itu dingin sembari menyimpan pistol tersebut kedalam jaketnya.

"Tidak semudah itu, siapapun yang menangani masalah ini, tidak boleh keluar hidup-hidup dari ruangan ini." Roy menyeringai kejam.

Pria bertopi hitam itu tersenyum sinis. "Benarkah, Tuan? Tapi ... sayang sekali, video itu secara otomatis akan tersebar kembali hingga menembus ke mancanegara jika aku tidak keluar dari ruangan ini hidup-hidup dalam kurun waktu tiga puluh menit."

Kalimat yang dilontarkan pria tampan itu sontak membuat Roy dan Erlangga tersentak, keduanya saling menatap dan saling menggerutu di dalam hati. Mereka berdua menyadari tak ada lagi jalan lain selain membayar 800 juta rupiah dan membiarkan ketiga orang di hadapannya pergi.

"Kau benar-benar licik!" dengus Roy sembari mentransfer 500 juta rupiah melalui internet banking.

Begitu juga dengan Erlangga, dengan sangat amat berat hati pria itu mentransfer 300 juta rupiah.

Setelah memeriksa transaksi pembayaran, pria itu meninggalkan kediaman Roy dengan tawa membahana. Kedua hacker pun mengekor di belakangnya.

"Kirimkan nomor rekening kalian pada ku, bersembunyi lah hingga situasi aman, karena saat ini posisi kalian terancam. Carilah pekerjaan yang layak." nasihat pria sembari sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil jeep hitam.

Pria berpakaian serba hitam itu menyandarkan tubuhnya, kakinya lemas, energinya terkuras. Pria itu mengeluarkan pistol dari jaketnya dan meletakkan ke dalam laci dashboard mobil. Berlanjut dengan merogoh ponselnya dan mentransfer masing-masing uang seratus juta rupiah pada dua hacker yang bernasib malang. Sisa uang yang dia dapatkan, lekas ia transfer pada rekening sang tuan. Pria itu menoleh ke kursi samping kemudi.

"Uangnya sudah ku transfer ke rekening mu," ucap pria itu.

Dengan tawa membahana. "Good job, Bisma. Kau memang pedang ku yang paling sempurna!"

Candy mengecup singkat pipi Bisma, hingga wajah pria itu merona. Benar-benar sebuah kebiasaan Candy yang sangat meresahkan iman serta imun nya.

Kalau begini terus, imun aman, iman gue bisa-bisa kejengkang! gerutu Bisma dalam hati.

"So, aman kah di dalam sana?" tanya Candy.

"Aman? Kamu gak lihat, aku keluar dari sana bawa pistol? Mana di sana gelap banget!" cicit Bisma seperti anak ayam.

Candy terbahak. "Jelas saja gelap, kau pakai kaca mata hitam sih! Dasar bodoh, ha ... ha ..."

Bisma cemberut, dengan sorot mata tajam pria itu berkata. "Kau harus mentraktir ku makan enak, modal mu sudah ku buat kembali!"

"Ha ... ha ... Aku akan mentraktir mu makan apapun yang kau mau!" Candy mengacak rambut Bisma, hingga kedua pipi pria itu kembali merona.

"Oh ya, simpan baik-baik video itu, munculkan kembali pada saat yang tepat," perintah Candy.

Gadis itu merogoh ponselnya yang terus-menerus bergetar. Nama papanya terpampang memanggil di layar. Candy segera menerima panggilan tersebut dan mendengarkan apa yang dikatakan papa nya.

Air muka Candy berubah-ubah, tegang, haru, air matanya pun mengalir begitu saja.

Gadis jelita itu mengakhiri panggilan dari papa nya, lalu menatap Bisma.

"C-candu siuman, Bisma ...!"

*

*

*

Selamat dan semangat membaca ya Readers!

Jangan lupa Vote nya 🤑

1
99Elektronik
benarkah???
99Elektronik
/Curse//Curse//Curse//Curse/
99Elektronik
Cair Candy 😭😭😭 traktir bakso 😭😭😭😭
99Elektronik
Caiiiiirrrrrrr!
99Elektronik
pinter otaknya 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 , ih bisma bukan sih? bisma kan?
99Elektronik
bravoooo, ini bisma bukan tor?
99Elektronik
dakjal dakjal!
99Elektronik
jahat bgt, sama kyk anaknya. titisan iblis trnyata
Elimar Latief
Bisma... ganteng ganteng....sereeeeem !!!
🍁𝐘𝐖❣️💋🅻🅺-🅰🅿🅿🅻🅴👻ᴸᴷ
Tu kn, bener tebakan ku, itu td Bisma yg lsng turun ke Arena demi 800Jt 🤣🤣🤣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅻🅺-🅰🅿🅿🅻🅴👻ᴸᴷ
Klo gk gitu, jgnkn 800Jt, Nyawa pun bisa mlayang, Bosss 🤣🤣🤣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅻🅺-🅰🅿🅿🅻🅴👻ᴸᴷ
hi hi Bisma, itu loe kn 🤭🤭🤭
Wy Ky
.
anjurna
1 vote untuk Kakak🥰
anjurna
Mata duiten!😒
anjurna
Masa sih nggak jelas🤭🤭🤭
anjurna
Inget Calix yang dulu buat ngikik🤣🤣🤣
anjurna
Pangeran berkudanya sudah datang🤭🤣🤣🤣
anjurna
Brutal banget si Nina😫😫😫
anjurna
Kau pun sama Nina.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!