keluarga kecil Sandra yang pada awalnya harmonis harus hancur karena kehadiran orang ketiga yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Lisa yang pada awalnya di pekerjakan oleh Sandra dengan niat membantu perekonomian lisa karena suaminya telah meninggal, tetapi justru kebaikan itu malah menjadi awal petaka untuk rumah tangga nya. lisa tanpa rasa malu menggoda suami Sandra yang bernama Dirga mereka diam-diam menjalin hubungan terlarang di belakang Sandra, pengkhianatan yang Dirga lakukan itu ternyata tidak di landasi kesadaran penuh Dirga karena ternyata Dirga terkena mantra pelet lisa.
bagaimana cara sandra menyadarkan kembali suaminya yang sudah terkena oleh mantra pelet lisa?
akankah rumah tangga Sandra bisa utuh kembali?
ikuti kisah perjalanan Sandra dalam mempertahankan rumah tangganya hanya di Noveltoon....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon niya_23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
“Heh! Angga mana ramuan yang kau janjikan kepada ku, kenapa belum kamu kirim juga ini sudah hampir seminggu!” Ucap Lisa dengan suara pelan dari ujung telepon.
“Sorry Lis, gue gak bisa ngirim sekarang, pagi ada urusan di luar kota, “ kilah pria itu.
“Heh, dengar yah gue gak peduli sama urusan lo yang jelas lo harus nepatin janji lo dulu sama gue, inget yah gue udah banyak ngasih uang buat lo, gue gak mau tau pokoknya lo harus segera kirim ramuan itu titik,” tegas Lisa sambil menutup teleponnya dengan kesal.
“Bicara sama siapa kamu Lisa?” tanya Dirga yang mendadak berada dj belakang Lisa, sontak hal itu membuat Lisa terkejut.
“Mas, kapan kamu datang aku tidak mendengar suara kamu, “ Jawab Lisa gugup.
“Aku tanya tadi kamu nelpon siapa?” Tanya Dirga sekali lagi.
“Anu… Mas itu tadi ibu yang menelpon aku biasa dia kangen sama aku Mas, “ jawab Lisa asal.
“Beneran itu ibu?” Tanya Dirga sedikit curiga.
“Iya Mas itu ibu, eh kita makan dulu aja yah aku sudah masak makanan kesukaan kamu, “ lisan menarik tangan Dirga ke meja makan.
“Duduk Mas, “ ucapnya. “aku ambilin kamu nasi yah? “ Lisa lalu mengambil sepiring nasi beserta lauknya untuk mengalihkan perhatian Dirga.
“Oh iya Mas, gimana udah di transfer uangnya ke rekening aku? “
“Belum Lis, tadi aku bahkan belum sempat bicara kepada sandra, “
“Loh kenapa Mas? bukanya tadi kamu ke rumah Sandra untuk membicarakan hal itu Mas?”
“Iyaa Lisa, tapi ternyata pas aku datang ke rumah Sandra tadi dia akan pergi ke Bandung ia bahkan sudah mengemasi kopernya dan langsung berangkat jadi aku tidak sempat bicara apa-apa padanya, “ terang Dirgantara.
“Dasar wanita itu aku yakin pasti dia sengaja melakukan hal itu iya kan Mas? dia bermaksud untuk menghabiskan uang itu sendiri, “
“Tentu saja Tidak seperti itu Lisa, Sandra tidak mungkin melakukan hal itu!”
“Oh jadi kamu lebih mempercayai dia daripada aku Mas? Kamu lebih mencintai dia juga daripada aku!”
“Lagi-lagi kamu membahas hal itu aku bosan,” teriak Dirga sampai ia tidak berselera meneruskan makan.
“Maksudku tidak seperti itu Mas aku hanya sedikit sensitif maklum aku sedang hamil jadi perasaan ku mudah kesal akan sesuatu, “ kilah Lisa. “kamu jangan marah yah gak enak di lihat anak-anak,” pinta Lisa.
Dirga lalu berusaha menahan amarahnya demi anak-anak, sejujurnya ia sudah bosan terus-menerus bertengkar perihal hal yang sama.
***
Setelah menempuh perjalanan selama dua jam Jakarta - Bandung akhirnya Sandra tiba di rumah sakit. Dengan tergesa-gesa menuju ruangan rawat inap ibunya.
“Assalamu'alaikum Bu, ini Sandra” ucap Sandra sambil membelai rambut ibunya yang terbaring di ranjang rumah sakit.
“Waalaikumsalam nak, loh ko Kamu kesini?” Mana suamimu apa dia tidak ikut?” tanya sang Ibu.
“Tidak buk, Mas Dirga sedang tugas di luar kota jadi tidak bisa datang, “ ucap Sandra berbohong agar tidak membuat ibunya cemas
“Oh begitu nak, kamu pasti capek menyetir sendiri kesini maafkan ibu yah sudah merepotkan kamu, "
“Nggak ko bu, Sandra juga kangen ibu. Terus Bi Inah kemana Bu?” tanya Sandra sambil celingukan mencari sosok perempuan paruh baya itu.
“Bi Inah sedang makan keluar dulu sandra kasian dia, biarkan dia istirahat saja dia sepertinya dia kecapean,” merawat ibu.
“Iya Bu Sandra mengerti sekarang biar Sandra yang merawat ibu yah, “
Tak lama berselang Bi Inah datang dengan membawa makan di tangannya. “Eh Bu sandra sudah datang, “ Ucap Bi Inah sambil tersenyum.
“Iya Bi Inah makasih yah sudah merawat ibu, “
“Iya bu sama-sama Bu Sandra, kata dokter bagaimana keadaan ibu sekarang Bi?”
“Ibu hanya kecapean Bu, keadaanya sudah membaik mungkin sore ini juga bisa pulang, “
“Alhamdulillah kalau gitu Bi, “
Sandra lalu membuka ponselnya ia teringat akan ucapan suaminya itu ketika ia terburu-buru berangkat ke Bandung tadi tanpa ragu ia langsung menghubungi Dirga.
“Assalamu'alaikum Mas Dirga, “
“Waalaikumsalam Sandra kamu sudah sampai?”;
“Sudah Mas Alhamdulillah, “
“Lalu bagaimana keadaan ibu?”
“Baik Mas ibu sudah boleh pulang nanti sore beliau hanya kecapean. Oh iya Mas tadi kamu mau bicara apa maaf aku tadi terburu-buru jadi aku tidak sempat untuk bicara sama kamu, “
“Iya San, tidak apa-apa aku mengerti keadaan kamu, hm begini San, boleh tidak aku minta transfer uang ke rekening Lisa, ada keperluan mendadak soalnya, pinta Dirga.
“Oh gitu Baiklah Mas, aku kirim sekarang yah, “
“Yang betul San, Terima kasih yah San, “
“Sama-sama Mas, begini saja aku akan kembalikan ATM kamu yah aku hanya minta pembagian keuangan yang adil saja Mas, aku pikir tindakan ku terlalu berlebihan terhadap kamu maafin aku yah Mas, “ Ucap Sandra
“Iya San, gak apa-apa justru aku yang berterima kasih kepada kamu sudah mengerti aku Terima kasih yah san, ucap dirga mengakhiri percakapan.
“Bagaimana Mas, Sandra mau kan untuk mentransfer uang untuk ku,” tanya Lisa yang sejak tadi berdirinya disamping Dirga.
“Iya, mau, “ sahut Dirga singkat ia mulai lelah akan sikap Lisa yang selalu membahas tentang uang.
“Kamu knp Mas, muka kamu kok ketus gitu? Apa Sandra mengatakan sesuatu yang aneh, “
“Tidak, bahkan dia berniat ingin mengembalikan ATM ku, “
“Ya bagus dong terus kenapa kamu kayak gak senang begitu?”
“Tidak tahu perasaan ku tiba-tiba tidak enak, seperti nya aku merindukan Sandra,” ucap Dirga keceplosan.
Ia melihat ke arah Lisa, wajah wanita itu tampak masam ia,menyadari kesalahannya Dirga langsung berusaha meralat ucapannya tadi. “Ma--maksudku bukan gitu Lis, aku senang dia akhirnya menyadari kesalahannya gitu maksudku, “
“Sudahlah Mas, kamu gak usah berkilah kalau kamu sangat merindukan dia sana kamu susul saja dia ke Bandung,” Ucap Lisa ketus ia lalu pergi meninggalkan Dirga.
“Kamu mau kemana Lisa,” teriak Dirga.
“Aku mah ke kamar mandi, “ sahutnya singkat.
Lisa rupanya telah menyadari perubahan Dirga, ia jadi semakin sering menyebutkan nama Sandra apa mungkin mantra kini sudah tidak mempan. “Aku butuh ramuan itu sekarang juga jangan sampai Mas Dirga semakin sadar akan rasa cinta nya kepada Sandra, “ ucapnya sendiri.
Lisa lalu menghubungi kembali lelaki yang bernama Angga itu untuk menagih ramuan yang dijanjikan nya tapi lagi-lagi ia susah dihubungi telepon darinya tidak kunjung diangkat.
“Kurang ajar orang ini kenapa dia tidak mengangkat telepon dari ku mana aku sudah memberinya uang banyak lagi, “ gerutu Lisa kesal
Bagaimanapun Mas Dirga harus tetap di sampingku aku akan berusaha untuk menjauhkan dia dari Sandra,” Tekadnya.
...----------------...
Jangan lupa kasih like dan komen kalian ya...biar author tambah semangat update!!! Terima kasih🥰😍
