Behind The Idol Mask

Seorang gadis muda cantik dengan rambut panjang termenung di tempat tidurnya. Dia menimbang-nimbang apakah keputusannya salah atau tidak.

Seminggu yang lalu dia meminta temannya, Wiwik, yang seorang pelacur untuk mengiklankan dirinya di medsos. Dia sudah terlalu bingung, pikirannya buntu harus bagaimana. Sudah berkali-kali dia menimbang-nimbang keputusannya.

"Mbak, makan dulu." Aryo, adik satu-satunya, menegurnya dari balik gorden pintu.

"Apa ibu sudah bangun?"tanya Norma segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Ibu masih belum bisa bangun, mbak. Tadi, budhe Wiyah ngasi makanan."kata Aryo lembut.

Ibunya yang sakit lama dan Aryo yang masih sekolah itulah yang membuat Norma bertekat melakukan hal ini.

Menjual keperawanan adalah hal yang dirasa cara satu-satunya memperoleh uang banyak.

Kebetulan, iklannya langsung mendapat tanggapan beberapa pria hidung belang. Dan tanggapan seorang pria yang bersedia membayar 100 juta untuk sekali layanan dengan bosnya lah yang dipilih oleh Norma.

Norma memintanya untuk mentransfer uang muka, 25% sebagai komitmen awal. Serta dia menjanjikan bahwa masih benar-benar perawan.

Kemudian paket itu datang. Paket yang membuat Norma mencelos.

Paket itu berisi hal-hal yang pria itu Norma pakai ketika melayani bosnya. Lingerie cosplay perawat serta sepatu stilleto alas merah.

Secarik kertas yang berisikan draft yang harus diucapkan ketika melayani pria tersebut juga ditaruh di dalamnya.

Oleh Norma, boks itu kemudian disembunyikannya di bawah ranjang ketika adiknya datang.

Hari Sabtu besok sore dia harus berada di titik penjemputan dan memakai perlengkapan tersebut.

"Mbak, seandainya Aryo punya uang, ibu pasti sudah sembuh ya..!"kata Aryo tiba-tiba di sela-sela mengunyah makanannya.

"Aryo boleh bekerja ya mbak. Pak Mahfud kemaren menawari Aryo jualan kerajinan yang akan dijual di Taman Nasional Haribo."kata Aryo berbinar-binar.

"Dek, biar mbak Norma aja. Kamu giat belajar aja biar dapet beasiswa lagi."sergah Norma.

"Mbak, aku bisa belajar di mana saja. Nanti di sela-sela berjualan, aku belajar deh.. janji! kata Aryo meyakinkan.

Aryo sebenarnya anak yang pintar. dia juga atlet lari kebanggan sekolahnya. Terlihat dari beberapa piala bertengger di atas lemari di ruang tamu serta foto kejuaraannya bersalaman dengan Pak Bupati.

Norma sendiri putus sekolah. SMA tidak tamat. Sekarang bekerja menjadi pelayan di sebuah kafe.

Dari kafe itulah Norma kenal dengan Wiwik yang seorang pelacur murah.

Setelah makan, Norma masuk ke kamar ibunya. Ibunya masih tertidur walaupun kadang-kadang terbatuk-batuk.

"Bu, maafin Norma. Norma ngga tau harus bagaimana. Restui keputusan Norma ya.. " kata Norma sambil menitikkan air mata.

Dia teringat ucapan Wiwik yang benar-benar mengiris hatinya. "Heh Nor, orang miskin seperti kita ini ngga butuh bicara soal keperawanan. Butuhnya itu iniii" sambil menepuk dompetnya. "Buat apa perawan kalau ibumu sakit ngga diobati terus adekmu putus sekolah. Beasiswa itu ngga bisa terus-terusan."provokatornya lagi.

Norma kembali masuk kamarnya, berganti baju dan bersiap kerja di kafe. Sabtu besok dia sudah membulatkan tekat untuk menjual keperawanannya sesuai dengan perjanjiannya dengan asisten pria itu.

Taman Nasional Haribo adalah suatu tempat wisata terkenal di wilayah itu. Udara yang sejuk serta track pendakian yang bisa dipilih levelnya adalah daya tarik utama. Disekitar itu pula banyak tumbuh kafe-kafe dan losmen murah. Tempat itu selalu penuh dengan wisatawan baik lokal maupun manca.

Mohon dukungan dan like nya ya Kakak-kakak..