2124/12/5 Bumi dilanda akan kehancuran, akibat polusi beracun dan kemarau panjang. Membuat 76% populasi manusia musnah dalam beberapa tahun saja
Akhirnya, manusia yang masih hidup membuat rancangan pesawat luar angkasa untuk bisa meninggalkan bumi dan mencari planet dengan kemungkinan kehidupan yang lebih baik
Tapi mereka tidak tahu bahwa bahaya menanti mereka di luar angkasa yang luas ini. Bahaya seperti apa?
Baca dan ikuti terus alur ceritanya!
Genre:Fantasi, action, romantis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 Pergi Ke Area Pendaratan
"Dengar ini Charlotte, para pasukan khusus tidak bisa melawan mereka semua. Kita akan mati semua jika di sini terus menerus. Jadi setidak nya kami akan menahan mereka, dan bawa lah warga-warga ke pesawat darurat." Ucap ayah Charlotte.
"Ayah selalu saja berkorban demi semua orang, dan selalu tidak sempat berkumpul bersama keluarga. Apa guna nya gelar pahlawan?" Teriak Charlotte.
"Suatu hari kamu akan mengerti. Ayah tidak ada waktu lagi, pergi lah naikin kereta itu lalu segera menuju pesawat darurat. Om mempercayai mu Ethan, ingat tugas terakhir yang om berikan."
Ayah Charlotte lalu pergi meninggalkan mereka untuk membantu di garis depan. Para pasukan mencoba memaksa Charlotte untuk menaiki kereta yang telah di persiapkan.
Para warga telah memasuki kereta. Kereta di bagi juga menjadi 10. Setiap kereta di isi oleh 100 orang dan 5 penjaga, kereta juga mulai berjalan secara otomatis, meninggalkan area pusat dengan cepat. Beberapa detik setelah nya, terdengar suara ledakan keras dari pusat. Tidak tahu apa yang terjadi sebenar nya di pusat sehingga ledak kan terjadi.
Dengan kecepatan kereta saat ini, hanya membutuh kan waktu 10 menit untuk sampai ke area pendaratan tempat pesawat darurat berada. Kondisi di dalam kereta saat ini masih ada yang panik dan murung, seperti tidak ada wajah kehidupan, ya.. dari mereka tidak begitu semua termasuk Jack yang masih bersemangat dan mencoba membuat suasana di kereta tidak begitu suram.
Charlotte masih diam saja sejak kejadian tadi, jadi kami tidak mengajak nya berbicara sementara waktu, untuk membiarkan nya bebas sendiri untuk sementara. Di sisi lain, Ethan merasa kan bahwa perut nya beberapa kali sakit. Tetapi Ethan mencoba menahan nya saja, tanpa memberitahu kan yang lain karena takut mereka khawatir saja.
Sudah hampir 5 menit lebih kereta berjalan untuk menuju area pendaratan, tepat nya di sebelah kiri pelindung (SpaceX Explorer). Tinggal menunggu sebentar lagi kita semua akan meninggal kan (SpaceX Explorer). Tapi apakah ini bakalan berakhir begitu saja?
Tidak sesuai harapan, kereta tiba-tiba saja macet dan tidak bisa berjalan ketika membutuhkan waktu satu menit lagi untuk sampai ke area pendaratan.
Kami seketika keluar semua dari kereta, kalo berjalan kaki menuju area pendaratan hanya membutuh kan waktu sekitar 12 menit saja kalo bergegas.
Dari sini mereka akan mulai berjalan, Ethan dan yang lain berusaha mengawal dan menjaga 100 warga dari serangan monster, monster ternyata juga banyak di sini mengakibatkan 4 orang warga meninggal karena serangan mendadak dari monster. Ethan dan yang lain sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi warga.
Di ujung lorong ini akhirnya mereka berhasil mencapai satu langkah lagi menuju area pendaratan, yaitu tinggal menaiki lift lalu berjalan ke depan beberapa menit dan sampai.
Dari belakang terlihat, salah satu monster yang membuat Ethan mempunyai bekas luka di perut mendatangi mereka dengan cepat. Ternyata dia mengikuti jejak kereta mereka dari tadi, sial nya lagi lift tidak bisa di masukin lebih dari 100 orang. Ethan dan Jack tertinggal karena mereka berada di belakang dari tadi.
"Ayo masih bisa ini kalo kita paksakan." Ucap Liam.
"Cepat lah Ethan dan Jack." Ucap Charlotte.
"Tidak, jika terlalu berlebihan maka lift akan gagal fungsi dan jatuh, jadi percuma saja. Pergilah dulu, kami bakalan nyusul." Ucap Ethan menekan tombol untuk menutup pintu lift.
Keberangkatan lift tidak bisa di hentikan lagi. Dan setelah itu terdengar dari luar lift suara..
BRAKK
BERSAMBUNG
dah lama gak baca cerita jadul macam ini sih, bikin nostalgia