ANTARA KITA

Nara masuk kedalam rumahnya, ia tadi di antar pulang oleh leo atas suruhan juan. Baru juga selangkah ia masuk ke dalam rumah tiba-tiba ia ditampar oleh ibu tirinya.

“Awws”rintih Nara memegang pipinya yang terasa panas.

“Bagus kamu! Pulang di antar sama cowok!, cowok kamu yang dulu mana? Hah! Udah miskin dia makanya kamu nggak mau lagi sama dia?”ucap melda.

”d-dia teman aku ma”ucap Nara.

“Halah! Bilang aja di mangsa baru kamu!”ketus melda.

“Beresin kamar arthur! Dia besok sore akan pulang”ucap melda.

Deg

Nara menatap ibu tirinya dengan tatapan terkejut.

“Kenapa kamu? Enggak senang anak saya balik rumah?”ketus melda.

“B-bukan ma”nara menunduk.

“Tapi bukannya arthur di penjara lama?”tanya Nara.

“Dia hanya memukul orang! Bagaiman bisa lama-lama di penjara walaupun lama ayahmu pasti membebaskan arthur!”

“Tidak usah banyak tanya sekarang cuci piring dan setelah itu bereskan kamar arthur! Jangan makan sebelum kamu melakukannya!”jelas melda.

Melda pergi darisana meninggalkan Nara dengan kecemasannya. Nara masih trauma dengan kejadian minggu yang lalu apalagi mengingat arthur yang sangat jahat kepadanya, dan sekarang ia harus kembali satu rumah dengan arthur, apa iya akan sanggup?.

Nara buru-buru masuk ke dalam kamarnya, ia kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada juan.

Nara| juan, arthur mau di bebaskan. Bagaimana ini? Kata mama arthur bakal pulang besok sore.

...----------------...

Juan sedang bersantai di ruang tamu dengan teman-temannya yang datang untuk menjenguk dirinya.

“Nara bro?”tanya leo yang baru saja tiba di rumah juan.

“Iya”jawab juan lalu ia membuka room chat dengan nara.

Wajah juan seketika berubah setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh nara.

“Kenapa?”tanya naren.

“Kata nara arthur bakal dibebaskan besok sore”ucap juan menatap teman-temannya.

“Kok bisa?”heran leo.

“Ya bisa lah anjin* , ayahnya kan kaya!”sahut araz.

“Gimana nih?”tanya juan panik.

“Tenang dulu, coba tanya sama nara ayahnya tau tidak anaknya di penjara karena apa?”jelas kenzo.

“Bentar”ucap juan.

Juan| ayah lo sama nenek lampir tau nggak arthur di penjara karena apa?

Nara| sepertinya mereka nggak tau, soalnya mama mengira arthur masuk penjara karena berantam, dan kemarin akun semat dengar ayah juga bilang arthur di tangkap polisi karena berantam dan balap liar

“Kayaknya ada yang nggak beres!”ucap juan.

“Ayah dan ibunya arthur nggak tau kalau anaknya di penjara karena narkoba, yang mereka tau anaknya itu di penjara karena balap liar sama berkelahi”jelas juan.

“Jangan bilang arthur sogok polisi untuk tidak mengunggukapkan kebenaran?”seru araz.

“Bisa jadi”sahut kenzo.

“Nah sekarang bagaiman? Apa yang harus kita lakukan?. Jika arthur kembali dia pasti tinggal di rumah itu! Dan Nara pasti akan kena tekanan batinnya”ucap naren.

“Kita kan punya foto-foto arthur yang sedang di club malam sama cewek, terus ada juga yang dia minum-minum. Kita kirim ke ayahnya, gua punya rencana!”jelas kenzo.

“Juan minta nomor ayahnya arthur sama nara”pinta kenzo pada juan.

Dengan segera juan meminta nomor ayahnya nara pada nara, saat itu juga nara mengirimkan nomor ayahnya pada juan, ia tidak banyak tanya ia yakin juan punya rencana terbaik.

“Besok kita kirim, araz lo kalau bisa cari bukti si arthur guna narkoba. Dan besok setelah pulang sekolah kita ke kantor polisi”ujarnya.

Mereka berempat menganggukkan kepalanya menyetujui rencana kenzo. Sekarang mereka sedang mencari foto-foto arthur yang berada di club.

...----------------...

Sore harinya, nara di suruh pergi ke supermarket untuk membeli keperluan ibu tirinya itu, ia pergi sendiri menggunakan sepeda listrik mbok srik.

Sampainya di supermarket nara langsung mencari barang-barang yang di suruh oleh melda, setelah itu barulah ia mencari keperluannya.

“Ya tuhan kenapa nyeri banget?”ucap Nara pelan sambil memegang pipi kananya yang memakai masker.

“Padahal yang lama belum hilang tapi sekarang makin berat””ucapnya.

“Aku harus pulang untuk minum obat, ini nyeri banget”ucapnya dalam hati.

Nara buru-buru menuju ke kasir untuk membayar, tapi ia tak sengaja menabrak oseseorang yang membuat keranjang belanjanya terjatuh.

“Maaf, maaf aku tidak lihat”ucap nara memungut barang-barangnya

“Nara?”ucap orang yang di tabrak oleh nara.

Nara tertegun, ia sangat mengenali suara itu. Nara mendongakkan kepalanya untuk memastikan.

“Kak kenzo?”gumam nara.

Kenzo berjongkok, ia membantu nara memungut barang-barang belanjaannya.

“Terimakasih”ucap nara setelah kenzo membantunya.

Kenzo menatap heran dengan nara yang memakai masker menutupi setengah wajahnya, ia menelisik sebentar wajah nara yang sepertinya bengkak sebelah.

“Lain kali hati-hati”ucap kenzo lalu pergi meninggalkan nara.

“Mulai sekarang belajar melupakan dia, nara”

Nara menghela nafasnya panjang, lalu ia pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya. Setelah itu ia pulang kerumahnya agar tidak terlalu telat.

...----------------...

Nara menaruh pesanan ibu tirinya itu di meja makan sesuai yang di bilang oleh melda. Setelah itu nara pergi ke kamarnya untuk istirahat karena sedari ia pulang sekolah ia belum menyentuh kasurnya itu.

Sebelum istirahat ia menyempatkan diri untuk makan terlebih dahulu karena ia ingin minum obat, setelah itu ia baru merebahkan diri dikasur miliknya.

*****

Niat ingin tidur sebentar namun malah sampe pagi, sepertinya efek dari ia kelelahan dan juga pengaruh obat yang ia minum. Nara juga tidak sempat untuk membuat bekalnya, ia harus segara ke sekolah jika tidak ia akan terlambat dan mendapatkan hukuman.

Untuk saja nara tiba di sekolahnya tepat waktu, ia berlari menuju kelasnya. Banyak yang bertanya-tanya kenapa hari ini Nara memakai masker? Biasanya tidak.

Nara sengaja memakai masker karena ia ingin menutupi bekas tamparan yang di berikan ibu tirinya, tamparan itu sangat keras hingga membekas dan menyebabkan pipi nara lebam.

padahal bekas yang sebelumnya belum hilang sekarang malah makin berat.

Mungkin jika ada juan ia akan sangat marah, apalagi jika mengetahui yang menamparnya adalah ibu tirinya.

“Ra, lo di panggil sama juan di roftoop, katanya disuruh pergi sekarang”ucap salah satu teman sekelas nara.

“Juan?”beo nara.

“Iya”

Nara terdiam, juan sudah mulai sekolah dan meminta nara menemuinya? Padahal nara justru ingin menghindari juan sampai bekas di pipinya itu memudar, tapi sekarang juan sudah mulai sekolah. Ia harus bagaimana?

“Iya nanti aku pergi. Bentar lagi buk nila masuk”ucap nara.

“Hari ini jamkos, guru sedang rapat untuk ujian semester, lo bisa pergi sekarang.”ucapnya lalu pergi ke kursinya.

Niat nara ia tidak ingin menemui juan dengan alasan ada guru di kelas, tapi sekarang sedang jam kosong ia tidak punya alasan.