NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

Setelah hari-hari panjang yang disibukkan dengan belajar yang melelahkan,kini mereka tengah bertempur dalam ujian akhir semester. Mereka tidak terlalu kesulitan karena sudah mempersiapkan diri sebelumnya.Sudah tidak ada masa-masa ujian yang silang indah pada jawaban. Kini mereka sudah memahami seberapa penting sebuah nilai yang tertulis di atas kertas untuk masa depan mereka. Mereka mengikuti ujian dengan baik. Hari pertama ujian memang sedikit menegangkan.Namun tetap bisa dilalui dengan baik. Sekar menatap lembaran ujiannya,ia merasa cukup puas karena berhasil mengerjakan ujian dengan baik.Karena dipersilahkan meninggalkan kelas,Sekar lekas berdiri dan mengumpulkan lembar jawabannya. Ketika keluar kelas,Sekar membawa buku bersampul coklat miliknya yang berisis puisinya selama ini.Sekar tidak pandai merangkai kata namun setiap kata yang ia tuangkan mampu mewakili semua perasaannya.Ia berjalan menyusuri koridor yang sejuta kenangan.Menatao setiap lorong yang akan menjadi lorong penuh asmara bagi mereka yang sempat merasakannya. Sekar melangkahkan kakinya menuju perpustakaan,karena tempat itu akan sangat tenang dan hening.Sekar menarik kursi di sudut agar tidak ada yang mengganggunya.Penjaga perpustakaan tidak akan banyak bertanya pada setiap pengunjung,ia hanya sibuk mengecek buku-buku.Sekar mulai menggores pulpennya pada kertas putih tulang yang terlihat sangat indah dan sederhana. Sekar mendapat buku itu dari mamanya.

                              Kisah Singkat

Pada waktu yang telah memberi kesempatan

Pada sebuah tempat yang telah menyatukan

Terlalu indah kisah yang kau persembahkan

Namun terlalu singkat untuk dirasakan

Gambaran perpisahan itu sudah mulai menghampiri

Perlahan langkah kaki akan menuju arah yang berbeda

Rangkulan hangatnya akan segera lepas

Tak akan terulang namun akan terkenang

Harum suasana masa putih abu itu akan berakhir

Aku masih disini

Bertanya pada diri sendiri akan seperti apa itu masa depan

Akan seperti apa itu kerasnya dunia

Menatap ragu setiap jalanan yang akan ku tempuh

Sungguh kisah singkat ini enggan ku akhiri.

Sekar menutup bukunya dan menatap seluruh ruangan itu.Ia tidak memiliki kesan istimewa di tempat itu namun ia menghabiskan banyak waktu di tempat itu.Sekar berdiri karena 5 menit lagi ujian selanjutnya akan berlangsung.Hari itu Raka tidak mengganggunya .Mungkin lelaki itu sedang pusing menghadapi ujian. Sekar justru senang karena akhirnya ia bisa menikmati suasana kelas yang aman dan tenteram.

"Kar,aku pengen nabok orang " tiba-tiba saja makhluk dibelakang Sekar bersuara membuat Sekar merinding karena baru saja ia merasa senang kini bocah tengik di belakangnya sudah mulai bersuara .

"Awas aja..." belum sempat Sekar menyelesaikan ucapannya, kepalanya sudah ditabok Raka. Setelah itu Raka tersenyum mengejek dan menjauhkan diri dari Sekar, waspada jika gadis itu mengamuk.

"Sekar, entar pulang sekolah gue ke rumah lo ya" kata Caca yang menghampiri Sekar dengan muka memelas .Sekar yang bingung menanyakan perihal Caca yang ingin kerumahnya.Caca bilang ingin belajar bersama karena ada banyak hal yang memang belum ia pahami terkait mata pelajaran yang akan ujian besoknya. Sekar mengangguk, ia senang karena akan punya teman belajar . Mendengar itu Raka langsung menarik rambut Sekar membuat kepala gadis itu sedikit mendongak.

"RAKA IH KENAPA SIH" rengek Sekar yang merasa kesakitan.

"Aku juga entar ke rumah kamu mau belajar bareng" Sekar langsung mengangguk karena kepalanya sudah perih akibat rambutnya ditarik Raka.Laki- laki itu memang agak lain.

Sore harinya,Raka datang lebih lebih dulu ke rumah Sekar dibanding Caca.Ia duduk menunggu Sekar yang baru mandi karena memang waktu janjiannya masih lama,cuma si Raka ini yang memang diluar nalar. Sekar menghampiri Raka yang tengah asyik menonton televisi yang sengaja dinyalakan oleh Sekar untuk menghibur Raka agar tidak kesepian saat ia mandi. Sekar membawa beberapa buku yang diperlukan dan sesuai dengan mata pelajaran besok. Sekar mengajak Raka untuk segera mulai belajar agar nanti ketika Caca datang Sekar tinggal mengulangi setidaknya bocah yang satu itu sudah mengerti agar ia tidak rusuh nantinya.Raka menyimak penjelasan Sekar dengan baik karena selama ini ia hanya sibuk tidur di kelas.Mendengar penjelasan gadis itu ternyata jauh lebih mudah.Keduanya serius belajar sampai bunyi ponsel Sekar yang mengejutkan keduanya.

Raka dengan refleknya menimpuk kepala Sekar dengan buku yang ia pegang. Laki-laki itu mengatup kedua tangannya sambil tersenyum sebagai tanda permintaan maaf.Sekar mengusap kepalanya lalu menerima telepon yang ternyata dari Caca.Caca meminta maaf karena tidak jadi datang sebab katanya gadis itu belajar bersama Sena yang kebetulan sedang ada di rumahnya.Sekar tidak masalah ,lagipula ia sudah belajar cukup lama dengan Raka ,jadi ia bisa mengakhiri sesi belajar itu.

"Kenapa ?" tanya Raka yang sudah penasaran sedari tadi.Sekar memberitahukan bahwa Caca tidak jadi datang yang ditanggapi bodo amat oleh lelaki itu. Yang penting kan dirinya sudah mendapat penjelasan gratis. Karena sudah mulai gelap , Raka pamit pulang sebelum turun hujan karena saat itu juga sedang mendung. Sekar mengantar Raka keluar. Namun saat hendak menaiki motornya, hujan deras turun tiba-tiba, membuat kedua remaja itu berlari kembali menuju teras rumah Sekar.Raka mengibas bajunya yang sedikit basah dan Sekar mengibas rambutnya yang baru saja ia keramas.

"Yah hujan Ka, neduh dulu aja ya siapa tau nggak lama" ujar Sekar sedikit merasa bersalah karena kini Raka harus terjebak hujan di rumahnya. Sekar sudah ijin sebelumnya kepada kedua orang tuanya untuk membawa temannya ke rumah.Kedua orang tuanya mengiyakan saja lagian teman tersebut adalah Raka yang memang sudah mereka kenal sebelumnya.

"Jadi nggak enak Kar sama orang tua kamu"

"Santai aja,lagian mereka udah tau kok tadi kamu ke sini"

Keduanya kini duduk di teras menatap hujan yang terus turun.Sekar tentu menyukai situasi itu jadi ia dengan senang hati akan menemani Raka menunggu hujan berhenti. Raka menarik tangan Sekar yang masih melamun untuk berlari ke luar.Sekar yang terlambat sadar kini sudah basah kuyup. Raka tertawa karena kini keduanya berada dibawah hujan yang membabi buta menghantam bumi.Karena sudah terlanjur basah, Sekar dan Raka memutuskan untuk bermain hujan.Tidak lupa Raka mengabadikan momen itu dengan ponselnya yang ia letakkan di meja. Halaman rumah Sekar cukup luas jadi mereka dengan bebasnya bermain di sana.Bahkan dengan usilnya, Raka mengambil sendal Sekar dan melemparnya ke atas pohon di seberang jalan . Sekar yang kesal mengejar Raka tanpa menghiraukan air hujan yang enggan berhenti seolah menikmati adegan romantis kedua remaja itu.Sekar tidak pernah tahu hari itu akan menjadi hari yang paling ia rindukan setiap kali hujan menghampiri bumi.Ia hanya menikmati hujan bersama Raka meskipun kini ia harus kehujanan.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!