Istri Hasil Rampasan
Kisah memilukan dari seorang gadis biasa yang harus menikah dan hidup bersama orang yang tak pernah ia kenal dan tak pernah ia cintai.
Ia ditinggalkan oleh calon suaminya dipelaminan tepat dihari pernikahannya.
Dalam kehidupan rumah tangganya selalu dipenuhi derai airmata dan rasa sakit.
Akankah dia berakhir bahagia dengan pernikahannya yang diawali dengan keterpaksaan?
Yuh baca sampai habis ya ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
" Kamu ini kenapa si,kalau mau marah liat liat kondisi dong.Kita itu lagi diacara pernikahan kita lalu mengapa kamu meninggalkan pesta Arini!" gerutu Bagas kala mereka sampai dikamar hotel.
Kebetulan dari pihak penyelenggara gedung memberikan fasilitas bulan madu gratis dihotel bintang lima.
" Mas,kamu itu udah nikah sama aku.Tolong jangan biarkan masalalumu masuk menjadi duri dalam rumah tangga kita.Ini baru awal mas!"
Arini menghempaskan tubuhnya diatas kasur berukuran king size,ia masih mengenakan gaun pengantinnya.
" Sudah aku tidak mau membahas ini lagi.Arini apa tidak sebaiknya kamu ganti pakaianmu dulu?" Titah Bagas.
" Oh ya mas,em bantu aku melepas gaun ini mas." Ucap Arini yang sudah berdiri didepan Bagas.
Perlahan tangan Bagas terulur kepunggung Arini membuka resleting bagian belakang gaun dengan tangan bergetar.
Jakunnya naik turun kalan melihat kulit punggung Arini yang putih mulus tanpa cacat sedikitpun.
" Ck,aku sudah pernah melakukannya tapi kenapa aku gugup begini.Apa mungkin karna kemarin dalam keadaan mabuk berat dan sekarang aku sadar!" Lirih Bagas dalam hatinya.
Buruk
Gaun itu lolos dari tubuh Arini dan jatuh dilantai menyisakan penyangga dada dan celana pendek sbatas lutut yang juga sudah dilepas oleh Arini.
Mata Bagas membelalak tatkala melihat tampilan wanita yang baru beberapa jam bergelar istri bagi dirinya dengan tampilan tubuh hanya mengenakan penyangga dada dan g-string saja.
Arini kemudian berjalan melenggok kearah meja rias,tak lupa ia membersihkan bekas make upnya.Setelah selesai Arini lantas menghempaskan lagi tubuhnya diatas tempat tidur tanpa mengenakan pakaian atau gaun tidur.
Degup jantung Bagas semakin tak terkendali bahkan ada sesuatu yang menonjol dibalik celananya.Bagas meneguk salivanya sendiri kala melihat sesuatu yang menyembul berhimpitan keluar dari penyangga dada.
Arini tidur dengan posisi miring kekanan hingga hampir semua isi dalam penyangga dadanya keluar dari dalamnya.Arini pura-pura memejamkan matanya karna dia memang sengaja melakukan itu.
" Astaga dia kenapa tidur tanpa pakaian seprti itu." Bagas yang gusar lantas pergi kekamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya sekaligus menjinakkan sang sanca yang sudah mulai mode on.
...****************...
Wajah Mesty memerah kala mendengar cletukan suaminya.Hatinya seprti dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan.
Mesty turun dari mobil namun lagi-lagi Arya yang mendadak jadi suami posesif mencegahnya.
" Tunggu!"
" Apa lagi si mas?"
" Aku ikut!"
" Ck,ikut ya jalan masa iya mau aku gendong."
Mereka berdua masuk kedalam indo april,tempat tersebut kebetulan ramai pengunjung.Didepan kasir tampak antrian panjang yang pengunjungnya kebanyakan para pria.
Buruk
Jas yang Mesty kenakan tersangut sesuatu dan membuatnya jatuh.Semua mata tertuju pada wanita cantik yang tengah mematung didepan pintu.
Arya secepat kilat berdiri didepan tubuh sang istri dan mengambil jas yang jatuh tersebut.
" Ekhem! Yang merasa punya burung tutup mata kalau tidak mau burung kalian saya potong!"
Sontak semua laki-laki yang ada didalam indo april baik yang sedang berbelanja ataupun yang sedang mengantri dikasir,termasuk karyawan indoapril memegangi bagian tengah yang berada diantara kedua paha dengan kedua tangan mereka. Dan lebih konyolnya semua orang tampak kompak memejamkan mata hingga Arya selesai memakaikan jas itu kembali pada istrinya.
" Sudah selesai!" Ucap Arya dan semua orang kompak membuka mata mereka.
Beberapa diantara mereka ada yang menatap Mesty dan mengagumi kecantikannya.
" Wah keren sih, bodyguardnya sangat melindungi dia.Betapa beruntungnya laki-laki yang menjadi suaminya." Ucap salah seorang yang sempat berdiri didekat Mesty.
Mendengar istrinya dipuji Arya lantas melotot dan hampir saja mendekati pria tersebut jika saja Mesty tak meraih tangannya dan menggandengnya pergi.
" Gagal jajan kan!" sungut Mesty.
" Nah,kan kamu yang bawa saya keluar ko malah marah si aneh."
" What? Semua ini gara-gara kamu mas! Kamu itu lebay mas!"
" Ya kan emang saya gak suka ada laki-laki lain yang menatap wajah kamu lebih dari dua detik.Apa lagi jika ada yang berani memuji kamu seperti tadi didepanku.Rasanya ingin ku sobek mulut itu! Apaan aku dibilang bodyguard,besok aku mau buat pengumuman dan pamflet disepanjang jalan.Akan aku tunjukan pada dunia kalau Pramesti Dias Atmaja adalah istri dari Arya firman Anggoro."
Tanpa aba-aba Arya menggendong Mesty dan membawanya masuk kedalam mobil.
Setelah memastikan Mesty duduk dengan baik ia lantas masuk dan duduk dibalik kemudian,saking tak sabarnya membawa istrinya pulang ia sampai lupa meninggalkan Fano yang sedang menyeruput kopinya didepan indo april.
" Boos! Sontoloyo kenapa ditinggal sih! Bos gada ahlak memang!"