Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemakaman Arman
Sepasang suami istri tersebut menghampiri Aisyah yang masih terpaku di tempatnya.
" Nak ayo, kita pulang dulu dan ganti pakaian kamu." Adrian mengajak Aisyah pulang dan berganti pakaian, lalu mereka menuju ke rumah duka, menghadiri pemakaman Arman.
Jenazah Arman sudah di sucikan, di kafani serta di sholati, Dan sekarang di berangkatkan ke pemakaman umum, Oliv juga hadir mendampingi Dirga, dia selalu menempel pada Dirga, dan ada pula seorang pemuda yang umurnya tidal jauh di atas Dirga, yang ternyata selingkuhan Dona, mama Dirga.
Setelah semua proses pemakaman berjalan lancar, semua orang kembali ke rumah masing masing tak terkecuali Aisyah.
" Terima kasih sudah mengantarkan istri saya paman." Ucap Dirga basa basi di depan Adrian.
" saya nitip Aisyah nak, jagalah dia dan sayangi dia, jika kelak kau tidak sanggup untuk menjaganya, kembalikan pada paman, Aisyah juga putri paman, janganlah kau mengangkat tanganmu untuk menyakitinya, cukup nasehati dia dengan baik." Adrian menasehati Dirga sebagai ayah dari Aisyah.
" Iya paman, paman tenang saja." jawab Dirga.
Adrian menurunkan koper Aisyah dari bagasi mobilnya, lalu mereka saling berpamitan.
" bun, titip salam untuk mbak Putri, maaf tidak bisa hadir di resepsinya, Ais doakan semoga mbak Putri dan kak Darius bahagia dunia akhirat." Aisyah mendoakan Putri dari lubuk hatinya yang paling dalam.
"Iya sayang, kamu juga semoga rumah tanggamu bahagia, dan ingat jika kalian sudah tidak ada kecocokan lagi, kamu bisa pulang ku rumah ayah dan Ibu, kau adalah putri kami, rumah ibu dan ayah adalah rumah putrinya juga." ucap Lena lirih.
" Iya bun, doakan Ais bisa mengemban amanah papa Arman ya. menjadi istri yang baik untuk suami Ais dan pernikahan kami membawa kebahagiaan." Doa Aisyah.
" Aamiin, ya sudah Ayah dan ibu pamit pulang ya, jaga diri baik baik." Lena memeluk dan mencium pucuk kepala Aisyah, rasanya berat sekali mengantarkan Aisyah ke rumah suaminya, bahkan Adrian juga tidak dipersilahkan masuk dan berbincang dengan nyaman di dalam rumah, malah di halaman dekat mobil Adrian.
Adrian dan Lena pergi meninggalkan rumah mewah tersebut.menuju rumah mereka yang sederhana, dan bersiap ke resepsi pernikahan putri pertama mereka di kediaman Suami Putri.
Begitu Mobil Adrian sudah tidak terlihat lagi, Dirga memanggil Aisyah.
" Hei lo, wanita kampung, cepat bawa koper lo itu masuk, merusak pemandangan saja! Perintah Dirga pada Aisyah.
Dirga membawa masuk Aisyah lewat pintu samping, dan berjalan ke lorong menuju kamar belakang dimana kamar pembantu rumah itu berada.
"Minah, Susi, Romlah, kenalkan ini teman baru kalian, dia akan membantu pekerjaan kalian." ucap Dirga pada ketiga pembantu perempuan di rumah mewah itu.
" Tapi tuan, bukannya nona ini istri anda, dan baru tadi pagi anda menikahi dia." protes Susi.
" Jangan banyak bertanya, kerjakan saja perintah gue, siapa juga yang sudi punya istri udik, kucel seperti dia, papa saja to yang berseri keras menjadikan dia istri, dengar ya, termasuk lo juga, yang pantas jadi Nyonya Dirgantara cuma Oliv seorang, tidak ada yang lain." Dirga menegaskan pada mereka semua cuma Oliv lah yang pantas untuknya.
" Siapkan kamar untuk dia, dan lo terserah mau ngapain di rumah ini, tapi ingat jangan pernah mengganggu urusan gue, apalagi masuk ke kamar gue, besok Nyonya yang sebenarnya akan datang kesini, jadi lo juga harus melayani dia dengan baik, satu lagi, lo tidak akan mendapatkan gaji seperti mereka. cuma makan doang, jadi kalau lo butuh duit, cari sendiri di luar sana, mau ngemis atau jadi pemulung juga bukan urusan gue, ngerti." Dirga kembali mengingatkan status Aisyah di rumah tersebut, yang tidak lebih baik dari seorang pembantu.
Dirga meninggalkan area kamar Art tersebut dan pergi entah kemana.
"Ya Allah masyaAllah, kok ada suami macam den Dirga itu, kasihan non Aisyah, padahal tuan Arman berpesan pada kita untuk menjaga nona." Ucap Minah.
" Bu, mbak, jangan panggil saya non, di rumah ini status saya tidak lebih tinggi dari kalian, kenalkan nama saya Aisyah."Aisyah mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan mereka.
" Saya Minah, bisa panggil bi Minah, atau bu Minah atau budhe juga bisa seperti mereka memanggil saya." Minah menerima uluran tangan Aisyah dan mereka berpelukan.
"Kalau begitu Ais juga akan memanggil bu Minah dengan budhe."Jawab Aisyah.
"Aku, Susi, panggil mbak Susi saja, dan ini mbak Romlah, ayo mbak tunjukkan kamar kamu, di sebelah kamarku kosong."
Setelah berkenalan dengan mereka Susi mengantar Aisyah le kamarnya.
" Yang sabar ya, tuan Dirga memang begitu orangnya sombong dan angkuh, pacarnya banyak, tapi kali ini ada perempuan seksi dan cantik yang jadi pacarnya, orangnya juga sombong dan angkuh, bahkan kalau tuan Arman tidak di rumah, wanita itu sering datang dan tidur di rumah ini, bahkan sekamar dengan tuan Dirga." Susi memberi tahu semuanya pada Aisyah supaya tidak kaget.
" Astagfirullah, berarti mereka...".
"Bukannya apa apa ya Ais aku cerita seperti ini, supaya kamu tidak kaget saja dengan kelakuan suami kamu, dan kamu bisa jaga diri, kalau aku menjadi kamu, meski aku ini istrinya, tapi kalau suami bejat seperti itu aku tidak akan pernah sudi melayani dia."Ucap Susi keceplosan.
"Up maaf ya, tidak bermaksud" Susi jadi zidak enak hati.
" Tidak apa apa mbak, Terima kasih sudah mengingatkan Ais dan mulai sekarang mbak Susi adalah kakak Ais, tolong bantu Ais ya mbak."kata Aisyah
"Terima kasih, aku senang sekali punya adik secantik kamu, itu di depan adalah kamar kita, yang kiri kamarku dan yang kanan kamar kamu." Susi menunjukkan kamar Aisyah.
ditgg karya selanjutnyaaaa
oliv juga ditinggalin laki karna ada yg baru
dona udah di rampok
tinggal menunggu harinya lagi menjadi gelandangan
selamat menikmati orang2 sombong
🤦🤦🤦🤦 hangus tuh bu ibu pahalanya
🤔🤔🤔