NovelToon NovelToon
Tahanan Ranjang Sang Mafia

Tahanan Ranjang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Newbee

Dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Daisy yang baik hati menjadi tawanan di tempat tidur pemimpin mafia terbesar.
Benjove Haghwer, memiliki tinggi badan 190cm, dengan tubuh yang ideal dan wajah yang sempurna... Di balik penampilannya yang mempesona adalah iblis berhati dingin.
Daisy melarikan diri, Benjove terus mengejarnya.
Bagaikan kucing dan tikus, Benjove menikmati permainan ini, tapi tanpa disadari, dia sendiri jatuh cinta!
Akankah malaikat yang baik hati dan cantik ini bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 31

"Tuan Dereck, Nona Daisy menuju toilet, di bagian Blok D, sedikit jauh dati posisi amda sekarang, saya akan ke sana dan mengurus pengawal wanitanya." Kata Casey.

"Lakukanlah." Perintah Dereck.

Dereck semakin mempercepat langkahnya, ia membelah para pengunjung yang membludak, seolah saat itu ia sedang mencari jarum di tumpukan jerami.

Dereck terseret ombak manusia yang banyak, karena ia melawan arus para pengunjung yang berjubel masuk.

Di tempat Daisy, gadis itu sedang mencoba melepaskan diri dari Mena.

"Mena... Aku akan masuk sendiri, kau tahu kan jika aku malu."

"Jika di mansion tidak masalah bagi saya Nona, tapi malam ini kita berada di luar, saya harus tetap berada di dekat anda. Maafkan saya Nona."

Daisy meangguk dan mengigit bibirnya, ia tidak tahu lagi harus menggunakan cara apa.

Daisy pun masuk ke dalam kamar mandi, saat itulah Casey datang namun para pengawal tidak mencurigainya karena di sana banyak sekali pengunjung.

Saat berada di dalam kamar mandi, dan daisy hendak masuk, Casey datang dan menutup pintu ruangan kamar mandi yang lumayan luas.

"BEETZZZ!!!" Tendangkan Casey melayang menuju Mena.

Namun Mena memiliki insting tajam, ia menghindar tepat waktu.

Tendangan itu membentur dinding.

Casey kemudian melihat ke arah Daisy dan mengangguk pelan, lalu menyerang Mena, Casey terbang ke arah tubuh Mena membuat mereka terjatuh secara bersamaan, ia membungkam mulut Mena.

Daisy pun dengan cepat keluar dari kamar mandi, para pengawal masih tidak sadar jika di dalam kamar mandi sedang terjadi keributan karena Casey membungkam mulut Mena.

"Cepat tolong Mena, dia ada di dalam!" Kata Daisy pada para pengawal.

"Apa yang terjadi Nona!"

"Mena di serang jangan pedulikan aku, cepat kalian masuk!!!" Teriak Daisy ketakutan.

Kemudian para pengawal berbondong-bondong masuk dan benar saja Mena dalam keadaan di piting.

Dengan cepat Mena membalikkan tubuhnya dan melempar kan Casey dengan jurus judonya.

"Bodoh kalian!!! Dimana Nona Daisy!!!" Teriak Mena.

Para pengawal kelabakan, dan buru-buru mereka saling memandang lalu melihat ke arah luar, dan Daisy sudah tidak terlihat lagi.

"Cepat cari atau nyawa kalian akan hilang di tangan Tuan Ben!!!" Teriak Mena sembari memiting Casey.

Namun saat itu Mena lengah, dan Casey memutar lagi tubuh Mena lalu mendorongnya hingga terjerembab.

Casey pun pergi dan menyerang para pengawal yang hendak mencari Daisy.

Casey memukul dan menendang para pengawal yang juga ahli dalam bertarung, namun ketrampilan Casey jauh lebih tinggi di banding mereka.

Casey terbang dan menendangkan kaki-kakinya, secara bersamaan di dada para pengawal itu.

BUGG

BUGGG

BUUGGG

Tendangan bertubi-tubi di udara.

Di dalam toilet Mena mengeluarkan ponselnya, saat itu ia melihat jam menunjukkan pukul 8 malam kurang, dengan cepat Casey menghubungi Traver.

"Tuan Traver.... Nona Daisy melarikan diri. Kami di serang."

"Baiklah aku mengerti."

Kemudian Mena menutup ponselnya.

Di dalam mobil Traver mengatakan pada Ben laporan yang ida dapat dari Mena, saat itu mereka sudah tiba di depan taman hiburan.

"Tuan Ben, Nona Daisy melarikan diri."

Ben hanya diam sesaat kemudian ia mengendurkan dasinya.

"Berapa pengawal yang Mena bawa."

"Sekitar 15 orang Tuan."

"Terlalu banyak manusia sampah, bunyikan alarm kebakaran." Kata Ben.

Kemudian Traver menundukkan kepala dan keluar dari mobil, para pengawal lain juga keluar dan mendapatkan perintah dari Traver.

Setelah beberapa menit, bunyi alarm kebakaran pun terdengar dengan keras. Semua manusia mendadak panik dan ingin menyelamatkan diri, mereka buru-buru berlari menuju gerbang utama dan berlarian.

Ben melihat mereka dari balik kaca jendela mobilnya, dengan duduk menyilangkan kaki, matanya terus tertuju pada lautan manusia yang beberapa menit kemudian taman hiburan itu mendadak kosong.

Ben kemudian keluar dari mobilnya, ia mengambil senapan emasnya dan memutar cylinder ruang untuk memutar peluru hingga berbunyi.

SEERRRR!!! CEKREK!!!

Ben kembali menutupnya.

Pria itu berjalan santai masuk ke dalam taman hiburan yang telah kosong di tinggalkan eh para manusia, bahkan para media lari tunggang langgang ingin menyelamatkan hidup mereka.

Ben mulai memasuki area taman yang sangat luas itu, ia berjalan bagai malaikat pencabut nyawa, mantelnya yang besar berkibar di belakang karena tertiup angin.

Ben juga masih memakai sarung tangan hitam, pria itu terus berjalan, di sana terlihat beberapa pengawal nya juga sedang bertarung.

Di lain tempat Casey masih memburu Mena, saat itu wajah mereka sudah saling tergores dan terluka, entah itu dengan pukulan ataupun terkena benda-benda tumpul.

Traver berjalan mendekati Adiknya yang masih berduel dengan Casey, saat itu Casey hendak mematahkan pergelangan tangan Mena. Casey menjepit Mena yang sudah di bantingnya. Sedikit lagi, dan Casey bisa mematahkan pergelangan tangan Mena hanya dengan satu kali dorongan ke belakang.

"Jika kau melakukannya, aku pastikan bukan hanya tanganmu saja yang akan ku patahkan, tapi kau juga tidak bisa melihat, dan berjalan lagi, kau akan hidup di dalam kegelapan, bahkan tak bisa merangkak, dan memegang makananmu sendiri. Kau mau coba?" Kata Traver dingin mengancam Casey.

Mena melihat kakaknya datang dan menelan ludah, ia sendiri juga takut pada kebengisan sang kakak, maka dari itu kalimat dari kakaknya tak pernah sekalipun ia bantah

Casey melihat wajah dingin Traver, kemudian ia melepaskan Mena dan berjalan mundur sedikit menjauh dari Mena.

"Aku pun penasaran, apa perlu kita coba?" Tanya Casey datar, raut wajah sedih menyelimuti wajah kecilnya.

Traver hanya diam dan kemudian membantu Mena berdiri, ia memapah adiknya.

"Nona Daisy masih belum...." Kata Mena terhenti dan menahan sakit di kaki serta tubuhnya.

"Tuan Ben sedang menyisir wilayah ini." Kata Traver datar dan dingin.

"Kalian tidak bisa mengurungnya terus menerus, bahkan binatang juga harus di lepaskan." Kata Casey mengatur nafasnya yang ngos-ngos an karena bertarung dengan Mena.

"Itu menjadi urusan boss kami, lebih baik kau jangan lagi muncul di hadapanku, atau kau tidak akan tahu bagaimana aku akan menghancurkanmu." Kata Traver tanpa memutar tubuhnya dan masih memapah adiknya.

Mena pun menoleh ke belakang, ia melihat Casey masih berdiri memandangi mereka.

"Kau pengecut Traver!!! Jangan pergi dan hadapi Aku!!! Aku mengatakan bahwa aku ingin mencoba nya!!! Kau terus menerus mengeluarkan omong kosong!!! Dasar pembual!!!" Teriak Casey.

Mena melihat ke arah kakakknya dengan wajah sedih dan penasaran.

"Traver!!! Kembali ke sini dan patahkan tangan dan kakiku, mari kita coba seberapa berani nya kau bisa melakukan itu padaku!!!"

Mena hanya diam saja, ia tidak tahu apa yang terjadi namun yang jelas, ia bisa membaca situasi jika wanita itu dan kakaknya saling mengenal.

"Aku akan membawamu ke mobil lebih dulu, sepertinya Nona Daisy masih belum ketemu."

"Aku bisa berjalan sendiri." Kata Mena.

"Baiklah. Jaga dirimu."

Traver kemudian pergi meninggalkan Mena yang berjalan pincang, Mena tidak pernah memimpikan kehangatan dari saudara kandungnya, karena sejak kecil mereka telah memiliki hubungan yang dingin, meski begitu, Traver selalu datang ketika Mena butuh pertolongan.

Sejak kematian orang tua mereka, Traver telah melalui hari-hari yang mengerikan, di usianya yang masih muda Traver di tuntut untuk menjaga adiknya dan juga mencari nafkah, dan Mena tahu beratnya tanggung jawab yang Traver jalani, maka Mena tak pernah menuntut kakaknya menjadi sosok yang hangat, karena tawa Traver telah lama menghilang meski hanya senyum semburat itu tak akan pernah ada lagi.

bersambung

1
Zainab makky
aq juga
Zainab makky
aq jatuh cinta sama gvrial
Alumina Yolanda
hot banget
Alumina Yolanda
menarik waw
rinrin
pikiran daisy tuh gimana sii bukannya jdi penengah biar keluarga nya ttp harmonis ini malah begtu berdosa sekaliiiii
Zainab makky
desi gak tau klo anakx punya masalah
Henym
Luar biasa
rinrin
dari awal udah seruuu sampai sejauh ini juga masih seruu, banyak yg bikin penasaran di setiap alur nya walaupun kadang kesel jga sama si daisy yg suka bikin bahaya org lain tiap ambil keputusan, udah tauuu ben kejam masih aja suka ambil keputusan yg bikin ribet sendri
Ikram Yusuf
menarij
Usamah Mahri
Luar biasa
Grisella
Menyala
Usamah Mahri
so sweet
Maria Ulfa
sya baru kali ini baca novel sampe episode 300 dan GK bosan2 bacanya pokoknya novel ini sangat bagus 🥰
Auryn nadia
pindahkan juga gunungnya sekalian lah🤣🤣🤣
Auryn nadia
haha hihi 🤣🤣🤣
Nadia safira
Gajelas banget padahal aku tunggu zay dan gav kok jadi sama gege gilaaa
Leo♌
jahat sekali ibu tirinya
Fathimah Shidiqoh
ceritanya seru banget
Fathimah Shidiqoh
ini novel pertama yang aku baca gak nyangka udah mau tamat
Desyana Natalia
sukaa bangett SMA ceritanyaa😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!