Kagum, SHILLGE

...Seusai sarapan Shilla berangkat ke butik cabang mengendarai sepeda motor. Menyusuri sepanjang jalan dibawah hangat nya mentari yang mulai naik ke permukaan. ...

...Saat lampu merah ia berhenti dan tak sengaja sekilas melihat lelaki yang tak asing baginya. Baru saja ia ingin menyapa lampu hijau telah menyala, kembali melajukan motornya hingga tiba di butik. ...

...Memarkirkan motor, melepas helm lalu perlahan ia berjalan masuk sebagai karyawan biasa. Menghela nafas pelan ia langsung menemui meneger dengan senyuman yang mengembang, dari kejauhan ia melihat Eni sedang ngobrol dengan meneger segera ia menghampiri keduanya. ...

“Selamat pagi Bu” Sapa nya. 

“Pagi juga, oh ya kamu anak baru itu tho. Eni tolong kamu ajari dia ya tadi bu Utary susah info ke saya jika ada karyawan baru disini. Semoga betah ya dan kalian semua rukun saya tinggal dulu ada customer yang mau mengobrol dengan saya. Mari”.

“Siap Bu, ayo Shill aku kenalkan kamu ke beberapa barang soalnya kamu kan bagian kasir”.

“Oke deh makasih ya, eh ya kamu di sini sudah lama kah?”.

“ Udah lumayan lama sih sejak buruk ini buka soalnya aku suka gabut dikosan kalau pas malam jadinya dulu aku ambil sift malam saja”Ungkap nya, Shilla mengangguk paham sambil mengikuti kemana pergi nya Eni. 

... Hari terus berjalan, pertama kali dia bekerja Eni full memperkenalkan produk butik dan sisanya akan mulai uji coba besok. Hari ini butik lumayan ramai sehingga tak ada waktu istirahat untuk mereka, walau masih pertama ia sudah mulai cekatan mengikuti apa yang di ajarkan Eni. ...

...Tak terasa jam pulang tiba tepat pukul 20:00 butik tutup, Eni dan Shilla berjalan keluar lalu mengunci butik. Besok Shilla mendapat tugas untuk berangkat lebih pagi karena membawa kunci butik dengan hati-hati ia masukan kunci tersebut ke dalam tas nya. Arah pulang mereka satu jalan keduanya naik motor beriringan hingga sampai pertigaan mereka berpisah. Saat dijalan suasana sedikit sepi nampak dari kejauhan ia melihat seorang lelaki sedang memperbaiki motor nya. ...

...Awalnya ia acuh namun semakin dekat ia kenal betul itu siapa, memberhentikan motor tepat samping Lelaki itu. Terlihat dari dekat pria itu mengenakan jaket serta kaos dan celana bahan dipadu sepatu berwarna putih. Tak lupa rambut nya masih dengan model ala Korea belah tengah. ...

“Mas Faren ya?, mogok kah mas motornya”.

“Assalamu'alaikum, iya benar saya Faren kamu yang anaknya bu Utary butik itu ya”.

...Menganggukan kepala “eh iya Walaikum salam, butuh bantuan gak mas soal nya ini udah mau larut malam lohh takutnya Ibu mas khawatir dirumah”....

“Gak papa, aku udah minta tolong teman buat kesini kamu mau pulang ya?. Kenapa kamu lewat jalan ini kan sepi takutnya kamu kenapa-kenapa gimana”.

“Aku lagi pingin kesunyian mas makanya lewat sini, aku gak tau sih tapi katanya di depan situ rawan begal. Tapi semoga hari ini mereka cuti hehe, mas juga ngapain lewat sini?”.

“ Aku habis antar kain bahan terus aku tanya jalan tercepat itu lewat mana, aku ditunjukin jalan ini eh malah motornya mogok”Sedikit lesu. 

...Ditengah mereka berbincang teman Faren tiba di lokasi ada 1 orang  serta ada mobil pengangkut motor . Shilla sedikit terkejut karena dandanan pria itu sangat berantakan. Faren yang menyadari itu langsung menjelaskan jika temanya tak seburuk apa yang dikira. ...

“Assalamu'alaikum sorry lama bro, apa nya yang rusak ini kok gak jalan. Eh tunggu sama cewe juga lu gak baik loh ditempat sepi gini sama cewe”Tukas nya dengan slengean. 

“Heh jaga ya kalau ngomong dia tuh gue berhentiin soalnya didepan sana jalanan sepi takut ada begal. Nah kebetulan lu udah sampai Lu urus motor gue ya, gue pinjam motor lu buat antar Shilla ya bro oke lah ya”.

“Aduhh ya Allah due konco yo model ngene iki marai hufft, tobat tobat. Yo wes gowo wae rono aku tak melu mobil derek motor mu tak kek no bengkel. Bar kue kowe jemput aku yo awas nganti ora tak sunat meneh kowe. 

(aduh ya Allah punya teman kok modelan kaya gini bikin  huftt, tobat, tobat. Ya sudah bawa aja  sana , nanti aku ikut mobil derek, motor kamu tak taruh bengkel.Setelah itu kamu jemput aku ya awas sampai tidak tak sunat lagi kamu)”.

“Sapurane mas aku dadi ngerepotin sampean pada(maaf mas aku jadi merepotkan kalian berdua) ”Ujarnya tak enak tapi ia sudah setengah jalan sampai rumah, dan memang benar di depan sana banyak begal terjadi pada wanita. 

...Entah tadi ia benar-benar lupa karena otaknya ingin menyendiri saja dan tanpa ia sadari ia belok ke kiri harusnya ke kanan saat di pertigaan. ...

“Iyo, iyo ngko tak jemput e aku tak nganter ke sek saiki (iya, iya tak jemput nanti, tak ngantar ini sekarang ) ”Lalu keduanya pamit dan motor Faren di angkat ke mobil. 

...Faren mengikuti dari belakang tepat saja saat Shilla didepan , mereka putar balik walaupun jaraknya menjadi jauh seenggaknya mereka tidak dihadang begal. Daren memandangi Shilla dari belakang tersirat rasa kagum namun ia segera tersadar karena ia juga sedang dekat dengan seseorang. ...

Akhirnya mereka tiba didepan rumah Shilla. 

“Sesuk wengi tak jemput yo, kei no WA mu yo (besok malam tak jemput ya, kasih no WA kamu ya) ”.

“Eh maaf untuk apa mas, aku gak bisa kasih no WA nya permisi assalamu'alaikum”.

...Menganggukkan kepala diiringi helaan nafas, Faren mencoba memahami jika rak segampang itu mendekati wanita. ...

...Ia menyalakan motor lalu meninggalkan rumah Shilla. Shilla masuk kedalam rumah dan langsung disambut hangat oleh ibu nya. ...

...Ayah Juan sedang tugas diluar kota jadi ia hanya berdua saja dirumah bersama ibu nya. Setelah bebersih badan ia turun untuk makan malam, Ibu nya sudah selesai menyiapkan makanan dimeja tak lupa juga ada beberapa cemilan favorit Shilla. ...

“Asik nya ada onde-onde wihh ada moci juga tapi sayang ini udah malam tapi Shilla pingin huhu”.

“Makalah nduk sepuas kamu untuk malam ini gak usah diet hehe atau mau besok bawa bekal moci hmm?”.

“Boleh Bu hehe” Keduanya melanjutkan makan malam terkadang mengobrol di sela-sela makan. Tak ada rasa cape jika sudah berkumpul dengan keluarga nya itu yang Utary rasakan. Penat nya pekerjaan akan sembuh kala ia berhasil menjadi wanita karir sekaligus ibu untuk anak-anak nya dan melakukan pekerjaan  sebagai seorang istri. 

...   Ia tak gila kemewahan namun ia juga mau membantu keuangan suaminya agar sedikit ringan ...