NovelToon NovelToon
My Wife My Enemy

My Wife My Enemy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Bintang Antariksa Kurniawan, seorang mahasiswa yang terkenal sangat tampan dan diinginkan Oleh kaum wanita.

Dia juga merupakan anak konglomerat yang memiliki perusahaan yang cabangnya dimana-mana.

Namun ada satu mahasiswi yang begitu membencinya, karena Bintang yang dianggapnya suka tebar pesona.

Akankah permusuhan itu bisa berakhir,dan berubah menjadi Cinta.

Simak ceritanya sampai selesai ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Gambar b*bi.

Bintang tersenyum tatkala melihat orang tua beserta adiknya yang berjalan ke arahnya.

"Ayah bunda...!" Bintang memeluk orang tua nya itu secara bergantian.

Kemudian lanjut memeluk adik nya sambil menghuyungkan kekanan dan ke kiri.

"Aaa kak Bintang sakit...!!" gerutu Bulan dan Bintang pun terkekeh.

"Udah lama kamu nunggu nya?" tanya Camelia menatap anak sulungnya itu.

"Nggak kok bun, cuma setengah jam an aja."

"Widih... Makin ganteng aja nih anak ayah !!" Bagas merangkul bahu Bintang sambil menepuk nepuk pelan.

"Iya lah, anak siapa dulu." ucap Bintang membuat mereka semua terkekeh.

"Oma gimana, sehat kan?" tanya Bagas menanyakan kabar mama kandungnya.

"Alhamdulillah yah, sehat. Kan ada Bintang yang selalu jaga in." ucap Bintang membuat Bagas tersenyum.

"Beneran kamu jagain oma? Gak kebanyakan main kan sama temen-temen kamu?" tanya Camellia.

"Kak Bintang emang gak kebanyakan main bun, tapi kebanyakan pacaran !" ucap Bulan melirik Bintang sambil mengulum senyum.

"Hm... Mau jelek-jelek in kakak di depan bunda ya ... Nih rasa in." Bintang mengapit kepala Bulan di ketiaknya, membuat Bulan pun memberontak tak suka.

Bagas dan Camellia hanya menggelengkan kepalanya melihat dua anak mereka yang selalu rindu jika tidak bertemu, namun sekali nya bertemu ya pasti akan selalu saja seperti sekarang.

Dikit dikit bertengkar.

"Ck... Kalian ini... Itu lho diliatin orang-orang." ucap Camellia membuat Bintang dan Bulan menengok sekitar.

Dan ternyata benar, saat ini mereka sedang menjadi pusat perhatian.

Bintang pun melepaskan Bulan dari kejahilannya, sembari menjulurkan lidah mengejek.

"Bunda... Kak Bintang ini lho..." rajuk Bulan kepada Camellia.

"Sudah kamu sini saja, jalan disamping ayah biar gak di gangguin kakak mu." ucap Bagas.

Bulan pun menginjak kaki Bintang kemudian berlari kecil ke samping Bagas.

"Aw... Awas ya !" Ancam Bintang namun Bulan balas menjulurkan lidahnya juga.

"Sudah sudah ... Ayok."

Mereka pun berjalan menuju tempat dimana mobil Bintang di parkirkan.

Bulan bergelayut manja di lengan ayahnya, sedangkan Bintang mengobrol ringan bersama Bunda nya.

Sesampainya di parkiran, Bagas dan Bintang memasukkan beberapa koper bawaan mereka ke bagasi, sedangkan Bulan dan Camellia memasuki kursi penumpang bagian belakang.

Setelahnya, mereka menyusul menaiki mobil. Bintang segera menyalakan mesin, dan melajukan dengan kecepatan sedang.

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di kediaman Rita.

Bintang menghentikan mobilnya dan terlihat Rita yang sudah menunggu kehadiran mereka di depan teras.

"Mama !" Bagas mendekat ke arah Rita dan memeluknya erat.

Begitupun Camellia dan juga Bulan bergantian mencium tangan Rita dan memeluknya.

Sedangkan Bintang membuka bagasi dan menurunkan koper-koper tadi.

"Sehat kan ma." sapa Camellia dan Rita mengangguk.

"Kalian juga di sana sehat sehat kan."

"Alhamdulillah." ucap Bagas dan Camellia secara bersamaan.

"Bulan kangen banget sama oma !" ucap Bulan sambil memeluk Rita membuat Rita terkekeh.

"Kamu kok makin cantik aja sih." puji Rita membuat Bulan tersipu malu-malu.

"Jangan di puji oma, ntar besar kepala dia." seru Bintang membuat Bulan kesal, dia melempar jaket yang baru saja dia lepas ke arah Bintang namun Bintang berhasil menghindar.

"Gak kena !!" Bintang menjulurkan lidahnya.

"Iiihhhh...!!!" Geram Bulan.

"Ck... Sudah sudah, ayo masuk ...Kebiasaan kalian ini, berantem mulu kalau bertemu." ucap Rita menggeleng gelengkan kepalanya.

Mereka pun masuk ke rumah dan langsung menuju ke ruang tengah untuk ber istirahat.

***

Saat ini sudah sekitar pukul 10 malam. Bagas dan Camellia sudah berada di kamar karena lelah dengan perjalanan tadi, sedangkan Rita juga sudah masuk ke kamarnya.

Tinggal lah Bulan dan Bintang yang masih ada diruang tengah.. Mereka sedang menonton sebuah film yang sedang tayang di salah satu stasiun televisi.

"Kak... Bulan kangen sama temen kakak." ucap Bulan. Dia bersandar di lengan Bintang yang duduk di sampingnya.

"Temen kakak banyak." sahut Bintang tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv.

"Bulan kangen sama kak Kinan, pengen ketemu sama dia." ucap Bulan.

"Kalo kangen sama Kinan, ngapain ngomongnya ke kakak. Bilang aja ke dia." sahut Bintang .

"Aaa kakak aja... Ajak dia main ke sini kak.!" Bulan menggoyang goyangkan lengan kakaknya.

"Ck... Apaan sih, jangan kayak gini." ucap Bintang tak suka.

"Ya makanya ajak kesini."

"Iya kan besok lan... ini udah malem, Kinan pasti udah tidur lah." gerutu Bintang dan Bulan menampilkan cengirannya.

"Ya udah Bulan tidur duluan ya kak, Jangan lupa bilangin ke kak Kinan."

"Hmmm.." Bintang hanya menggumam.

Bulan mencium pipi kakaknya sekilas, kemudian berlalu ke kamar Rita.

Bintang pun tersenyum melihat Bulan yang berjalan jingkrak-jingkrak ke arah kamar omanya itu.

"Dasar Lan-lan !" gumam Bintang diakhiri kekehannya.

Bintang kemudian membuka aplikasi hijau dan melihat beberapa pesan yang masuk daei teman-temannya.

Satu pesan masuk dari Kinan berhasil menarik perhatiannya, dia pun membukanya.

Seketika Bintang mendelik kesal tatkala melihat stiker gambar b*bi yang lagi-lagi dikirimkan oleh Kinan.

Kali ini gambar nya lebih terlihat menjijikkan karena terdapat air liur dari b*bi itu yang tumpah-tumpah dari mulutnya.

Bintang yang melihat tulisan online di bagian kiri atas nama Kinan pun tanpa ragu mengetikkan pesan balasan untuknya.

"Maksud lo apaan sih... Hobi banget kirim stiker b*bi ke gue? Gue gak suka ya !!"

Hanya perlu menunggu sekitar 1 menit untuk pesan itu bercentang 2 biru, dan Kinan terlihat sedang mengetikkan sebuah balasan.

"Bagus deh kalo gak suka." balas Kinan dengan santai.

"Maksud lo ? "

"Ck... Maksud gue ya bagus kalo elo gak suka... Masa iya ada orang di kirimin gambar b*bi malah seneng... Kan gak normal tuh orang !"

"Segitu gak ada kerjaan nya ya lo, sampai kirimin gue gambar b*bi mulu... Oh atau jangan-jangan lo emang suka koleksi gambar begitu an ya !!" tuduh Bintang.

"ih lo kok tau sih... Gue emang koleksi gambar gambar b*bi gitu karena bisa ngingetin gue akan wajah elo Bin."

Bintang tersenyum masam sambil menggeleng-geleng kan kepalanya melihat balasan Kinan. Andai saja Kinan ada di sampingnya, pasti sudah dia maki-maki.

"Kok cuma di R doang... Marah lo?"

Bintang terkekeh.

"Sekalian aja gak usah gue bales, biar dia kira gue marah beneran !"

"Idih masih gak mau bales... Ya udah... Gak penting juga balesan dari lo !"

Bintang hanya membaca satu persatu pesan yang masuk dari Kinan tanpa mau membalas nya.

"Woy... !!"

"Beneran nih gak mau bales?"

"Sok jual mahal banget !!"

"Hhhh...!!!"

"Gue blok aja deh !"

Setelah beberapa detik tidak ada lagi pesan yang masuk dari Kinan, membuat Bintang sedikit panik, dan menegakkan posisi duduknya.

"Nih anak beneran nge blok gue !" gumam Bintang pelan.

Tangannya bergerak antara mau mencoba memastikan dengan mengirim sebuah pesan, tapi masih ragu-ragu.

Bintang melihat foto profil Kinan sudah menghilang dan status online nya juga menghilang.

Dengan ragu, Bintang mengetikkan sebuah pesan dan menekan kirim.

"P."

Tidak ada balasan dari Kinan, dan centang 1.

"Dih... Beneran di blok coba sama tuh anak. Sensi amat sih !" gumam Bintang dengan kesal.

Bintang pun mematikan ponselnya, dan membaringkan tubuhnya di sova panjang itu.

Gara-gara Kinan yang memblok nomornya membuat Bintang jadi malas mau berjalan ke kamarnya.

Beberapa menit kemudian terdengar suara dengkuran halus, pertanda Bintang yang sudah terlelap dalam mimpinya.

1
RINI FEBIAN AULIA
kak klo up yang bnyak dong bagus n lucu critanya klo bisa jodohin sekalian bintang ma kinan🤭
Louis Napoleon
lanjut oi dah terlanjur baca Ampe malem
N_ariya
kok bintang masih aja gk peka ya,,,klo dia tuh udah suka dan terbiasa dgn Kinan,,,
بنتى بنتى
next thor
mitmit octa
lanjut thorr
mitmit octa
lanjut thorr keren
N_ariya
up lagi dong,,,,

dasar Kinan,,,,suka bikin gara" ,,,,😂😂😂
Saadatunnisa
seru
RINI FEBIAN AULIA
buruan up lanjutannya kak...seru nich nanggung klo gak cepet" di up😁
N_ariya
seru buanget ceritanya,,,,, bikin senyum ",,,,👍👍👍💪
N_ariya
lanjut,,, seru banget ceritanya,,,,
Novia Rahayu
lanjut thor
Nadine Fatma Azzahra
ceritanya sangat menarik dan bikin gemes
Dey
krn
Fany Okthariau Pratama Hs
👍
Am Premium
ini sdh selesai ya ceritanya kok nanggung Amet Sih...?
بنتى بنتى
next thor, suka bgt ma kisah kampus dan masa sma
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Apa Adanya
lanjut donk ka 🙏🙏😊😊
Tasbih cinta: Follow dulu biar gak ketinggalan up ya🥰
total 1 replies
Tita Avrillian Wulandari
Kecewa
Tita Avrillian Wulandari
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!