Dorothy Perkins, wanita jahat paling terkenal di desanya yang suka melakukan tindakan kekerasan kepada keponakannya, Hyacinth Perkins. Namun suatu hari tiba-tiba ia berubah. Dia baik kepada Hyacinth dan merawat Hyacinth sebagaimana mestinya. Perubahan Dorothy tidak tanpa alasan karena Dorothy dirasuki oleh seseorang perempuan dari dunia lain. Perempuan itu mendapatkan ingatan Dorothy dan mengetahui kenapa Dorothy bertindak kejam kepada Hyacint. Dia memutuskan untuk menjadi Dorothy Perkins lalu menebus dosa-dosa Dorothy dengan membesarkan Hyacinth menjadi gadis dewasa yang cantik di masa depan.
Ini adalah kisah seorang Villainess yang merawat bunga-bunga cantik dalam hidupnya.
[UPDATE 2 CHAPTER SEHARI]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laigtomea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harapan Untuk Masa Depan
Kami berkumpul di ruangan kerja Duke Kalister. Kaisar yang mendengar kabar tentang Saintess palsu menyerang Hyacinth menggunakan sihir teleportasi dari ruang kerjanya tanpa pikir panjang. Kami tidak bertiga saja di ruangan ini. Ada Sir Marfield, Sir Rafael, Dame Emma, Arina, dan Mina. Aku meminta orang-orang itu untuk ikut bersama ke ruangan kerja Duke Kalister karena mereka adalah orang-orang yang bisa aku percaya untuk Hyacinth.
Aku menceritakan apa perbincangan singkat ku dengan sang Saintess palsu tadi. Serta... Aku juga menceritakan kekerasan yang dilakukan oleh diriku sendiri, Dorothy Perkins dahulu kepada Hyacinth. Aku juga membuka identitas asli Hyacinth kepada orang-orang yang ada di ruangan ini. Duke Kalister dan Kaisar juga tidak melawan keputusan untuk membuka identitas asli Hyacinth.
Miliana sudah mengawasi Hyacinth dan aku sejak aku menerima Hyacinth dari pria misterius 4 tahun yang lalu. Miliana adalah utusan gereja dan akan melaporkan apapun yang berhubungan dengan Hyacinth ke gereja. Dari perkataannya Miliana, pihak gereja akan menjemput Hyacinth jika aku tetap bersikap keji kepadanya. Gereja akan menjadi pahlawan dimata Hyacinth sehingga dia akan setia kepada gereja. Tapi semua rencana itu gagal karena aku menggantikan posisi Dorothy Perkins lama dan menjadi Dorothy Perkins yang baru. Dorothy Perkins yang baik hati dan sayang kepada keponakannya, Hyacinth Perkins.
Tentu aku tidak menceritakan soal diriku yang masuk ke tubuh Dorothy Perkins. Aku mengarangnya dengan mengatakan aku tersadar suatu saat jika selama ini tindakanku ke Hyacinth salah dan berusaha memperbaiki hubunganku dengan Hyacinth.
"Aku minta maaf nona Perkins," ucap Kaisar menundukkan kepalanya.
Semua orang heboh melihat Kaisar Xamonia menundukkan kepalanya kepadaku untuk meminta maaf, terkecuali Duke Kalister.
"Saya yang harusnya minta maaf, yang mulia Kaisar. Saya telah memperlakukan anak anda dengan buruk selama 4 tahun," ucapku.
Kaisar mendekatiku dan memegang pundakku. "Jika saya ada diposisi anda, saya pun bingung harus berbuat apa kepada anak yang tiba-tiba diserahkan kepada saya. Setidaknya anda sudah menyadari kesalahan anda dan berusaha menebusnya," balas Kaisar.
Aku sedikit terharu oleh ucapan Kaisar. Apa kau dengar, Dorothy Perkins? Walaupun tindakanmu tidak terpuji sama sekali tapi masih ada yang berusaha memahami dirimu. Bukan aku saja sekarang, tapi orang-orang disini sepertinya memahami dirimu itu seperti apa.
"Nona Perkins memang wanita kuat. 'Kuat' secara harfiah juga," ucap Sir Rafael.
Sir Marfield dan Dame Emma mengangguk setuju. Aku sedikit malu oleh ucapannya Sir Rafael.
Setelahnya, kami membicarakan soal gereja dan Saintess palsu. Semua orang disini sudah mengetahui identitas asli Hyacinth dan tahu juga jika Saintess sebenarnya adalah Hyacinth. Kami semua menyatukan satu pikiran dan melontarkan pertanyaan yang menyangkut Hyacinth dan Gereja.
Pertanyaan pertama yang keluar adalah apa dampak dari kejadian malam ini? Apakah Gereja akan menyebarluaskan informasi tentang putri Duke Kalister yang memiliki kekuatan suci? Jawaban Duke Kalister, "Tidak. Gereja selalu mencari keuntungan untuk mereka sendiri. Jika mereka menyebarluaskan informasi tersebut maka masyarakat akan bertanya-tanya siapakah Saintess yang asli. Jika pihak kita menyebarluaskan kejadian malam ini, maka gereja menuduh Kalister sebagai bangsawan sesat yang menolak kegendak dewi Elifuna. Intinya semua kejadian ini hanya akan menguntungkan gereja saja."
Yang dikatakan Duke Kalister itu masuk akal. Jika diketahui bahwa Karina Kalister memiliki kekuatan suci maka masyarakat akan berpikiran jika Karina Kalister juga adalah seorang Saintess. Lalu Masyarakat akan mulai memunculkan keraguan dihati mereka, apakah gereja salah menemukan Saintess atau sengaja menyembunyikan Saintess yang asli. Ingat, keberadaan gereja sama kuatnya dengan keberadaan Kaisar saat ini.
Pertanyaan kedua, apakah gereja akan menyerang istana Kalister untuk merebut Hyacinth? Aku dengan yakin menjawab, "Pasti. Cepat atau lambat. Pendeta Terry mengatakan pasti merebut Hyacinth dari kita." Walaupun mereka sudah memiliki sosok Saintess disisi mereka, tetap saja Hyacinth diperlukan untuk memperkuat posisi mereka di kekaisaran Xamonia.
"Itu bukan kekuatan suci," ucap Sir Marfield.
"Maksud anda?," tanyaku balik.
Dia menatapku. "Aku pernah bertarung disisi Saintess Camelia. Kekuatan suci miliknya begitu hangat dan penuh kasih sayang. Bahkan dalam perang dia mengirim pasukan musuh ke kedamaian yang tenang. Sedangkan kekuatan Saintess baru itu terasa jahat dan ingin melahap apa yang dia lihat."
Duke Kalister mengeluarkan sebuah buku dari lacinya. Dia menyuruhku untuk mengambil buku yang ia pegang. Aku mengambilnya dan membuka isi buku itu. Aku membuka bagian yang ditandai oleh Duke Kalister. Saat aku membacanya, aku jadi mengerti perkataan Sir Marfield.
Old Testament Ritual. Ini adalah ritual yang diciptakan oleh raja iblis agar saat dia dibunuh oleh Saintess, dia dapat dihidupkan kembali di tubuh yang menjadi wadah barunya. Aku langsung sadar sesuatu dan bertanya kepada Kaisar, "Yang mulia, apa anda melihat mayat Camelia saat dia meninggal?".
"Mayatnya tidak ditemukan setelah dia melompat ke jurang," balas Kaisar.
Di buku ini dijelaskan jika para penyihir jahat menemukan tata cara penggunaan ritual ini dan memodifikasi nya. Seharusnya, Old Testament Ritual memindahkan seluruh aspek yang ada ditubuh raja iblis ke tubuh baru agar saat bangkit kembali raja iblis tidak memiliki kepribadian dan ingatan yang baru. Tapi hasil modifikasi ritual yang dilakukan oleh penyihir menghilangkan unsur jiwa dan hanya mengambil kekuatannya untuk diserap, sehingga tubuh yang harusnya menjadi wadah tidak meninggal justru mendapatkan kekuatan dari tubuh yang dijadikan bahan ritual.
"Gereja benar-benar gila," ucapku.
"Karena itu Saintess palsu hendak menyerap kekuatan suci Hyacinth, agar kekuatan sucinya sempurna dan terlihat dia adalah Saintess pilihan Dewi Elifuna," ucap Kaisar.
Aku melirik ke arah Duke Kalister. "Dari mana anda mendapatkan buku gila ini?," tanyaku.
"Dari seorang Biarawati yang hatinya suci seperti Saintess-Saintess sebelumnya. Dia bermain mencuri buku yang jadi senjata terkuat gereja saat ini. Dia adalah orang yang paling ingin menghancurkan gereja Elifuna saat ini. Kebenciannya terhadap gereja melebihi aku dan yang mulia Kaisar," ucapnya sambil melirik Dame Emma.
Dame Emma yang merasa dilirik Duke Kalister menghela nafasnya. Dia melepaskan ikat rambutnya dan melepaskan rambut palsunya. Memperlihatkan semua orang rambut hijaunya yang indah layaknya dedaunan pohon di hutan.
Semua orang terkejut. Sir Rafael terlihat sangat terkejut bahkan dia seperti tidak bisa mengolah apa yang terjadi saat ini.
"Yang mulia, saya akan meminta gaji ekstra bulan ini," ucap Dame Emma dengan kesal.
Duke Kalister tersenyum licik. "Walaupun hatinya suci, di otaknya hanya ada uang saja."
Dame Emma, alias Judith Felina adalah cucu buyut Saintess ke-664 yaitu Adeline Felina. Dia sangat mengganggumi kisah nenek buyutnya sebagai Saintess telah menyelamatkan ribuan nyawa orang sehingga dia menjadi biarawati dan menyerahkan hidupnya untuk dewi Elifuna. Dia juga menjadi asisten untuk Camelia selama Camelia menjadi Saintess. Tapi dia menjadi membenci gereja saat Camelia dibunuh oleh gereja dan anaknya dibuang oleh pihak gereja. Sejak saat itu dia bergabung ke Kesatria Kalister dan memiliki ambisi serta tujuan yang sama seperti Duke, menghancurkan Gereja Elifuna dan membangunnya kembali ke jalan yang dituntun oleh Dewi Elifuna.
Dame Emma mendatangiku dan memegang kedua tanganku. "Saya sudah mendengar banyak tentang anda dari nona Camelia. Nona Camelia sampai akhir hayat hidupnya ingin bertemu dengan anda dan meminta maaf."
Dame Emma memberikan kalung yang pernah Dorothy berikan kepada Camelia waktu mereka kecil. "Jadi... Selama ini dia menyimpannya? Lihat lah benda ini. Sudah berkarat dan usang."
Dame Emma menggenggam erat tanganku. "Kalung ini selalu nona Camelia silangkan di tongkat sucinya. Dia berharap jika anda selalu bersama disisi-nya."
Camelia tidak tahu jika Dorothy Perkins masih hidup. Gereja telah menipunya hingga ia mati. Aku menangis. Air mataku mengalir deras tanpa bisa ku kendalikan. Aku terisak-isak, perasaan sedih dan sakit hati menguasai diriku.
Duke Kalister berdiri. Dia mengusap kepalaku secara perlahan. Tidak bisa aku menepis tangannya, aku terus menangis karena Camelia selama ini terus memikirkan ku. Dorothy Perkins, kamu dan adikmu saling memikirkan satu sama lain. Tidak ada yang saling meninggalkan. Kalian hanya dipisahkan oleh orang-orang yang jahat dihidup kalian.
"Sudah larut malam, kita akhiri sampai disini saja. Apapun yang terucap di ruangan ini adalah rahasia. Jangan sampai ada yang mengkhianati kepercayaan kami bertiga," ucap Duke Kalister mengakhiri perbincangan dan mewakili aku dan Kaisar.
Kaisar mendatangi aku yang menangis dihadapan Dame Emma. Dia memegang tangan kami dan berkata, "Aku mohon, lindungi putri saya." Kemudian Kaisar melihat kearah Sir Marfield, Sir Rafael, Mina, dan Arina. "Kalian juga. Saya mohon, lindungi putri saya." Mereka berempat salah tingkah. Padahal tanpa Kaisar meminta, mereka pasti akan melindungi Hyacinth.
Dame Emma bersujud di depan Kaisar. Diikuti oleh Sir Marfield, Sir Rafael, Mina, dan Arina.
"Apapun yang terjadi, saya akan melindungi nona Hyacinth. Pedang yang saya bawa ini akan menjadi pedang yang menebas kejahatan." ucap Dame Emma.
"Sebagai Komandan Pasukan Kesatria Kalister dengan ini bersumpah di hadapan baginda Kaisar. Saya akan melindungi nona Hyacinth dari mara bahaya. Pedang yang saya akan membawa kehancuran kepada gereja yang telah berada di jalan yang salah."
Akhir dari pertemuan ini adalah kebenaran, sumpah, dan janji. Tujuan kami semua adalah melindungi Hyacinth. Musuh kami semua adalah Gereja. Apapun yang terjadi kami tidak akan goyah.
***
Aku tidak langsung pergi ke kamarku. Aku masuk ke kamar Hyacinth. Dia tertidur pulas setelah menangis karena mengetahui jika Miliana memusuhinya. Jelas Hyacinth patah hati karena Miliana adalah satu-satunya teman yang dia miliki.
Aku duduk di kasurnya, melihat dia tertidur. Kemudian aku berbaring disebelahnya sambil menepuk-nepuk dadanya dengan perlahan.
"Hyacinth, ini adalah babak pertama dalam hidupmu. Hari ini kamu sudah mengalami patah hati karena sahabatmu berkhianat dan melukaimu. Tapi itu adalah pelajaran pertama untukmu. Dunia tidak selamanya berpihak kepadamu. Selanjutnya kamu akan terjatuh, tersakiti, dan kehilangan. Kamu pasti akan merasakan yang namanya kekecewaan. Kamu akan terpuruk, depresi, dan kehilangan arah. Tapi itu wajar, karena kamu adalah manusia. Yang terpenting jangan pernah putus asa. Jika terjatuh, kamu harus bangkit. Jika kamu kecewa, coba lagi. Jika kamu depresi, tertawakan itu. Jika kamu kehilangan arah, ingatlah orang-orang yang menyayangimu. Dunia adalah tempat yang indah. Disinilah kamu bertemu orang-orang yang menyayangimu. Karenanya jangan sesekali membenci dunia.
Aku mencintaimu sampai kapanpun. Aku akan selalu di sisimu. Jika kamu sudah siap, aku akan menghilang dan memperhatikan mu dari kejauhan. Sekali lagi, aku mencintaimu anakku."
Titik terang kah kenapa doroti bisa punya kekuatan bayangan?
ku tunggu thor
(penasaran aja)