NovelToon NovelToon
Tahanan Cinta Duda Kaya

Tahanan Cinta Duda Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:36.9k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Saat itu Diana tidak akan pernah menyangka bahwa dirinya akan berubah nasib menjadi tahanan cinta seorang pria tampan dan juga kaya. Dia dibawa paksa untuk menikah dengan pria yang tak dikenalnya itu.
Akankah Diana bisa melalui semuanya dengan sabar? ataukah dia akan berusaha kabur dari genggaman pria tersebut?
🌸🌸🌸🌸
Nantikan kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Semuanya sudah di pastikan bahwa Diana dalam kondisi yang stabil dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.

Para tenaga medis keluar dari ruangan yang kini hanya menyisakan Evans dan juga Diana.

Evans mendekat ke Diana dengan duduk di kursi sampingnya.

"Istriku, maafkan aku. Kalau kamu tidak bersamaku pasti kamu tidak akan seperti ini" kata Evans merasa bersalah.

Diana sangat ingin bicara bahwa semua itu bukan salahnya namun tenaga yang ia miliki hanya sedikit sehingga hanya bisa menuruti keinginan Evans yang memintanya untuk jangan dulu bicara.

Diana menangis menatap wajah Evans hingga membuat Evans panik.

Kemudian Evans mendekat sambil menyentuh wajah Diana yang mengalami goresan akibat kecelakaan sebelumnya.

Diana membuka mulutnya dan ingin sekali mengatakan banyak hal. Meski Evans sudah berusaha agar tidak Diana lakukan namun Diana masih gigih ingin mengatakannya.

"Baiklah, silahkan bicara tapi bisikan saja istriku" Evans mendekatkan telinganya.

"Kamu tidak salah suamiku, jangan menyalahkan dirimu dan jangan bersedih" bisik Diana dengan lirih.

Perkataan yang sangat ingin di dengar oleh Evans saat itu sontak membuatnya meneteskan air matanya lagi.

Evans mengelus wajahnya dengan perlahan sambil menatapnya penuh dengan kasih sayang.

Dia sedikit tersenyum agar Diana tak lagi risau dengan perasaan sedih melihat suaminya terpuruk karena kondisinya.

"Cup" Evans mencium keningnya dengan lembut.

"Istriku, istirahatlah. Aku akan tetap disini menemanimu"

Diana mengedipkan matanya untuk mengiyakan ucapan Evans.

Sekujur tubuhnya terasa sakit dan goresan luka yang banyak itu mulai terasa perih. Diana memejamkan matanya merasakan efek kantuk yang berat namun karena hal itu justru membuatnya lega dan tidur setelahnya.

Sementara Diana tidur, Evans tetap berada di sampingnya dan menemani istrinya dengan penuh perhatian.

Namun di saat hening melanda, ponsel Evans bergetar.

Dia keluar dari ruangan tempat Diana di rawat agar tidak mengganggu istirahatnya.

"Halo, Bos. Kami sudah menangkap pelakunya" kata Ben melalui telepon.

"Cari tahu siapa dalang di balik semuanya"

"Siap bos"

Berhubung sudah mendapatkan informasi mengenai orang yang telah membuat istrinya terluka, Evans memastikan terlebih dahulu kondisi istrinya sebelum dia pergi menemui pelakunya.

Evans menghubungi Lili untuk sementara menemani Diana saat Evans pergi karena hal penting itu.

Butuh waktu sekitar 1 jam sampai semuanya terkendali dan kini tiba waktunya Evans menemui orang jahat tersebut.

Brak!

Evans membuka pintu ruangan kecil itu dengan kencang.

Emosinya memuncak hingga mengepalkan tinjunya mendarat ke wajah pria jahat tersebut.

Plak!

Bug!

Evans menendang perut pria itu hingga terpental. Semua anak buahnya hanya memejamkan mata sejenak melihat bos mereka penuh dengan amarah.

"Silahkan bos"

Arion memberikan sapu tangan untuk membersihkan noda dar*h di tangan Evans.

Pria jahat yang wajahnya telah babak belur kini menjadi semakin parah terkena pukulan dan tendangan keras dari Evans.

"Siapa dalangnya?!" tanya Evans dengan suara keras.

"Dia sudah mengaku bos, semua ini perintah Nona Kirana" jawab Arion.

"Dimana perempuan itu? beraninya melakukan hal bodoh! rupanya dia benar-benar tidak kenal takut, hah!"

"Ben sedang membawanya kesini bos"

Amarah Evans semakin menjadi hingga sangat ingin melakukan hal yang lebih buruk ke pria suruhan Kirana itu.

"Cukup bos" pinta Arion menahan bahunya.

Namun Arion meminta agar Evans tidak sampai hilang akal karena semua itu bisa tersangkut hukum yang berlaku.

"Hah!! sial*n!"

Semuanya hanya bisa menyaksikan bos mereka yang tidak pernah menunjukkan amarah seperti itu.

Ternyata rasa cinta yang besar membuat Evans kalut, tak terima dengan perlakuan kejam orang lain ke istrinya.

Semuanya menjadi hening namun samar-samar terdengar rintihan dari pria jahat tersebut di ruangan itu.

Mereka menunggu pelaku utama sampai di tempat itu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Obati orang itu seperlunya saja!" perintahnya dengan ketus.

"Siap Bos"

Meskipun telah membuatnya babak belur namun Evans masih mempunyai hati nurani untuk mengobati orang tersebut sebelum di serahkan ke pihak berwajib bersamaan dengan tokoh utamanya.

"Bos, saya sudah bawa Nona Kirana" kata Ben sambil menyerahkan Kirana yang kini sudah terikat dengan kencang.

Bruk!

Kirana di lemparkan dengan keras hingga terduduk di lantai yang dingin.

"Buka penutup mata dan mulutnya!" kata Evans merasa muak.

Ben membuka penutup itu dengan cepat hingga Kirana merasakan ketakutan dan gemetaran.

"Lepaskan!" ucapnya merasa kesal.

Evans menutup mulutnya yang bersuara keras itu dengan menahannya dari dagunya hingga mulut Kirana tak bisa terbuka.

"Ternyata kamu masih berani ya? apa kamu tidak mengerti posisimu sekarang? hah!" bentak Evans.

Evans merasa kotor telah menyentuh dagu Kirana kemudian langsung melepaskannya dan mengelap dengan sapu tangan yang baru.

"Evans, apa maksudmu? kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? aku kakak ipar mu"

"Diam! cepat bawa pria itu kesini dan lihat seperti apa dia bisa mengelak"

"Siap Bos"

Anak buahnya membawa pria itu ke hadapan Kirana hingga terduduk di depannya.

"Hah?" gumam Kirana merasa takut melihat kondisi orang itu.

"Gimana? apa kamu sudah paham? hah!"

"Aku tidak tahu apa maksudmu Evans, lepaskan aku! apa kamu mau Lucas sedih kalau bibinya terluka?"

"Cih, jangan sebut nama anakku lagi. Tidak ada kesempatan untukmu bisa bebas menemui anakku"

"Cepat bawa Kirana ke kantor polisi dan bawa semua buktinya dan pastikan mereka berdua tutup mulut tentang kejadian di sini jika mereka masih sayang dengan nyawanya!"

Evans sangat muak selama ini membiarkan Kirana berada di dekat anaknya meskipun mengetahui sifatnya yang serakah.

Namun Evans sama sekali tidak menyangka Kirana akan berbuat kejam dan nekat kepada Diana.

"Evans, tolong jangan bawa aku ke kantor polisi. Aku mengaku salah, aku janji tidak akan melakukannya lagi" ucap Kirana memohon.

"Selama ini aku sudah cukup berbaik hati Kirana tapi saat ini istriku terbaring lemah di rumah sakit dan sulit untuk memaafkan mu"

"Cepat bawa mereka"

"Baik Bos"

Kirana meronta dan memohon dengan tatapan memelas berharap Evans mau memaafkannya namun Evans sama sekali tidak bergeming.

"Evans.. tolong ampuni aku kali ini, Evans"

"Evans"

Suara Kirana yang terus memohon dan memanggil Evans semakin jauh.

Dia dibawa dengan di tangan masih terikat sedangkan pria suruhannya itu hanya bisa pasrah saat di bawa juga oleh anak buah Evans.

Keduanya kini berada di mobil yang sama, Kirana menyalahkan pria itu atas kesalahannya sampai ketahuan oleh Evans dan menyebabkan dirinya terseret dalam posisi yang sulit.

Dia semakin murka dan semakin membenci Diana yang menurutnya menjadi akar masalah yang terjadi dalam hidupnya.

"Semoga saja Diana tidak tertolong" gumam Kirana.

"Aku benar-benar benci wanita jal*ng itu, hah! sial*n"

1
panty sari
kk iparnya itu ngebet banget main peluk peluk aja evan juga bukannya tampar itu kk ipar udha lancang main peluk
Rahma
lanjut kak
Wiwi
lanjut Thor
Tya Putry
👍👍👍
Nur Syamsi
Singkirkan tu ulat bulu thor
Wiwi
lanjut Thor
Yustina
lanjut...
Reni Anjarwani
lanjutt
Reni Anjarwani
doubel up thor
Wiwi
lanjut Thor semangat terus Thor
Wiwi
wow pelakor sudah datang, Thor jangan jangan adiknya meninggal sama kakaknya /Right Bah!//Right Bah!/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!