Seorang gadis yang sedang berlibur bersama bernama Erina harus kehilangan kehormatannya karena salah mengambil kunci sehingga berakhir bersama seorang pria yang tidak dikenalnya.
bagaimana saat dia mengetahui bahwa dia hamil? anak kembar
karena kesalahan tersebut terpaksa dia harus menangung hasilnya dengan melahirkan anak-anak yang jenius dan tampan.
empat tahun berlalu ke dua bocah tersebut sangat tampan dan jenius bagaman cara si kembar mencari sang ayah yang ibunya saja tidak tau siapa lelaki tersebut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengakuan
"Tapi kenapa mereka belum juga sadar kalian menipuku." ucap David
membuat kedua orang di hadapannya mengeleng
"Tidak tuan sungguh." ucap mereka serempak
"Kalau dalam lima menit ke dua putraku belum juga bangun awas kalian." ucap David
Kedua orang tersebut terdiam dan berdoa dalam hati semoga ke dua anak tersebut terbangun
Empat detik telah berlalu ke dua orang tersebut sudah keringat dingin sisa satu menit lagi, terdengar suara dalam kamar, nampak baryen dan Brian terbangun
kedua orang tersebut bernapas lega, sedang kedua bocah tersebut terbangun mereka melihat sekelilingnya di dalam kamar nampak ada empat orang pria
sala satu dari ke empat pria tersebut, menatap penuh cinta pada mereka.
"Apa kalian baik-baik saja." tanyak Davidavid seraya mendekati ke dua putranya
mereka hanya mengangguk dengan wajah datarnya,
"Diman ponsel kami." tanyak Brayen dengan tatapan datar membuat semua mata di sana terbelalak melihat bocah tersebut yang Tanpa ekspresi memang buah jatuh tak jauh dari pohonnya pikir ke tiga orang tersebut melihat ke dua anak lelaki tersebut yang berbicara tanpa ekspresi
"itu ponselmu." ucap David sambil meyerahkan ponsel milik si kembar
"kenapa kau menculik kami." ucap Brayen pura-pura bodoh
"mereka hanya inggin mengajak kalian main." ucap David
"Dan siapa kau." tanya brayen, "aku ....David tampak berpikir keras sebelum berbicara
"Di mana ayah kalian." David malah bertanya balik, ke dua anak tersebut menunduk pura-pura sedih
"Ayah kami melarikan diri." ucap Brayen sedikit berbohong, David terbelalak mendengar ucapan putranya, nafasnya memburu, bisa-bisanya mama mereka mengatakan hal tersebut,bukan sebaliknya
"Siapa yang mengatakan hal tersebut." tanyak David
"Aunty Eni." ucap mereka berbarengan
"Dia mengatakan apalagi tentang ayah kalian." tanyakDavid
"Tidak ada itu saja." ucap si kembar
"Terus ibu kalian, apakah mengatakan sesuatu tentang ayah kalian," Tanyak David
"Tidak, ucap Brayen
"Apakah kalian pernah bertanyak tentang ayah kalian," ucap David
keduanya menganguk
"Pernah tapi sepertinya mama Tampak sangat sedih." ucap mereka dengan wajah di buat sedih
David semakin merasa bersalah kepada kedua putranya karna terlambat menemukan mereka,
"Terus apa katanya."? tanyak David
"Kata mama nanti di saat kalian sudah mengerti mama akan berbicara." ucap si kembar
"Baiklah aku mengerti, apa kalian ingin bertemu ayah kalian." tanyak david
"Apa boleh." ucap si kembar,
"Tentu saja boleh." ucap David sambil tersenyum
"Apa kalian berdua tak menyadari wajah kita begitu mirip."ucap David sambil mengelus wajahnya si kembar saling melihat dan matanya tertuju pada wajah David, ke duanya mengaguk tanda setuju,
"Aku ayah kalian dan aku tak pernah meningalakan mama kalian tapi mama kalian yang meningalakan ayah." ucap David dengan wajah di buat sedih dan terluka membuat orang yang melihatnya iba
"Bahkan ayah selama ini mencari kalian tapi semuanya sia-sia." ucap David
"Benarkah paman adalah ayah kami dan ayah mencari kami." ucap si kembar
"Tentu saja mencari kalian anak-anak ayah yang ganteng dan baik." ucap David sambil memeluk ke dua putranya
Sedang ke tiga orang pria dewasa yang dari tadi melihat adegan demi adegan yang terjadi sangat terharu sampai-sampai salah satu dari mereka menagis melihat adegan tersebut sedang need matanya merah menahan air matanya
Ia mengingat bagamna perjuangannya mencari wanita yang di tiduri bosannya sampa-sampa pacarnya meninggalkannya karna tak pernah lagi menghabiskan waktu bersama
sedang ayah dan anak yang sedang berpelukan hari bercampur bahagia tapi hal itu tidak berlangsung lama saat brayen mengingat wanita yang melahirkannya di secepat mungkin mengambil ponselnya
lima puluh panggilan Tidak terjawab membuat si kembar benar-benar panik