The Power Mr Alfa 2045

Setelah sampai rumah .Alfa masuk dan duduk. Dilihatnya Agus membuat kan wanita itu minuman. Untuk wanita yang duduk diam didepannya.

" Loe Dinara atau Devina." Selidik Alfa

" Kau Dinara kan?" kata Agus. Sambil meletakan teh hangat. Di depan gadis itu

" Bagaimana kalian bisa tahu" kata gadis itu menatap keduanya.

" Ya tahu lah, karna loe ngak punya rasa takut. Sedangkan Vina sedikit ragu ragu dalam bicara."Kata Alfa.

" Vina sudah di pecat dari kesatuan. Dia sudah pindah ke papua bersama Aditya. Gue ngak tahu, apa yang terjadi padanya Tapi ia sempat mengirim pesan Untuk ku membantunya. Mengambil barang barang kalian di gudang markas mereka. Dan menyuruh ku untuk mengembalikannya pada kalian.Karna ia bilang tak sempat minta maaf. Jadi gue antar kesini " Kata gadis itu. Yang memang benar kembaran Vina teman mereka.

" Sudah kita duga, lalu siapa para pria tadi. Untuk apa mereka menyerang mu ?" kata Agus .

" Mereka hanya tak senang. Gue datang ke markas mereka kemaren. Padahal gue hanya mengambil sisa barang barang Vina. Mereka bilang Vina tak becus bekerja. Karna dia membela kalian. Gue sih tidak tahu apa permasalahanya Tapi yang jelas Vina hanya tak ingin kalian celaka. Dan gue dengar Alfa sekarang dekat dengan Moana. Dia itu putri seorang jendral .Lho berdua harus berhati hati. Karna gadis itu di awasi. Walau dia hanya bekerja sebagai penerjemah bahasa Tapi Ia juga seorang anggota polwan Tapi yang gue dengar, Ia sempat menolak bekerja di instansi pemerintah .Karna ia masih terikat bekerja menjadi desainer." kata Nara

" Jadi dia bukan intel?" Kata Alfa

" Bukan" jawab Nara.

" Dari mana loe tahu?" kata Alfa.

" Dua hari yang lalu gue mengawasi kalian. Moana memang sempat mendaftar di kepolisian atas permintaan papinya. Tapi dia menolak. Dengan cara mabok saat datang kesana. Hingga dia hanya di minta jadi penerjemah. Dan temannya Helen itu lah yang sebenarnya seorang intel. Mereka bekerja untuk mengawasi orang orang yang mengusik ranah kepolisian. Karna menurut kabar. Mereka sedang memulihkan pencitraan. Setelah kasus Sando kemaren." Kata Nara

" Sebenarnya ada banyak masalah di dalam badan kepolisian. Yang membuat pro dan kontra. Begitu juga dengan TNi yang Ikut turun campur tangan untuk menyelesaikan masalah hukum. Tapi karna banyak yang terkait. Mereka menutupnya rapat rapat" Jelas Nara.

" Lalu. bagaimana dengan big bos. Apa tanggapan beliau. Karna masalah ini juga akan terkait dengan beliau. Apa masalah pro kontra pembangunan ibu kota konoha juga ikut rumit." Kata Agus

" Masalah itu gue tidak tahu. Karna itu akan di lanjutkan oleh big bos selanjut nya. Paslon yang menang di masa akan datanglah .Yang akan melanjutkan tugas beliau di tahun 2024" kata Nara.

" Menurut gue semua ini saling terkait gus, Karna ini juga dalam pemerintahan beliau. Gue hanya cemas dengan alurnya Karna pastinya akan makin melebar. Masalah ekonomi kita memang sudah sedikit membaik Karna menkeu sendiri mengatakan tingkat ekonomi kita naik ke level 5,O4 persen. Hanya inflasi masih berjalan. Karna pengaruh pemilu bulan depan" Kata Alfa

" Tapi apa menurut kalian pemilu kali ini akan terjadi. Hanya dalam satu putaran saja?" Kata Nara.

" Entahlah, menurut gue kita hanya bisa melihat saja. Karna sangat banyak pendukung paslon 2 yang bersimpati pada mereka. Ketimbang sikap Arogan pemimpin nomor satu dan tiga. Yang mengorek gorek masa lalu .Calon big bos no 2 itu." Kata Agus.

" Apalagi mereka kedua calon itu sempat . Menyuruh calon big bos untuk membuka rahasia pertahanan negara konoha Yang harusnya kita jaga Agar dunia luar tidak tahu. Entah mengapa kadang sikap itu tidak terlihat menyenangkan" Kata Alfa

" Kau mengikuti debat itu juga Al?" kata Agus kaget .

" Ya, kita juga harus tahu.Kemana alur debatnya. Karna kita juga harus tahu perkembangannya . Karna ini menyangkut masa emas negeri konoha juga. Lagi pula semua ini saling berkaitan." kata Alfa menarik nafas dalam.

" Ya gue rasa memang begitu." kata Nara

" Ya sudah, ini sudah malam.Ayo kita istirahat Besok lagi kita lanjutkan " kata Alfa Yang sudah mengantuk.

" Ya loe tidurlah disini ra, besok saja pulangnya.Tak baik wanita di luar sendiri. Apa pun yang terjadi tak perlu di bahas. Karna kita juga ngak mau loe celaka. Sekarang kita cukup mengawasinya saja. Karna kurasa memang ada pro dan kontra Ada kubu yang benar dan yang salah. Jadi kita lihat saja hasilnya nanti." kata Agus menyudahi .Karna sudah jam 12 malam .

" Ya loe benar bro, sementara ini kami sedang tidak mengurusi masalah politik Karna politik sendiri sedang berseteru . Antar kubu mereka sendiri. Kita cukup jadi pendengar dan melihat saja apa yang akan terjadi. Karna pastinya mata orang orang sedang semua mengarah kesana." Kata Alfa cukup tenang. Melihat banyak masyarakat yang berhati hati memilih pemimpin mereka. Dan siapa yang akan mereka pilih nanti.

" Ya sudah ayo tidur, ngobrolnya besok lagi. Ra loe tak perlu sungkan untuk menjelaskan apapun pada kami. Karna kami sudah tahu dan mengerti. Apa yang terjadi pada Vina. Al ayo kita tidur. Biar Nara tidur di kamar loe." Kata Agus. Yang kini baru tahu gadis itu memang kembaran Vina yaitu Nara.

" Ya ayo, ingat kunci kamarnya, takut ada kucing garong masuk. Kami tidur duluan ya." kata Alfa pamit berdiri. Lalu masuk ke kamar Agus.

" Astaga mana ada kucing garong disini Aneh aneh aja loe Al, Yang ada tikus kepala hitam kali."kata Agus. Yang membuat Nara tersenyum. Mendengar ocehan Alfa dan Agus.Lalu keduanya pun Masuk ke kamar Agus.

Sebenar apa yang dikatakan Alfa dan Agus itu benar. Karna tiap orang punya sisi baik dan sisi gelap. Hingga tak perlu mengungkit masalah yang sudah berlalu. Karna mereka tahu Vina sengaja melaku kan itu. Untuk melindungi teman teman nya. Hingga ia rela di pecat Walau ia tak tidak bersalah . Sedangkan Nara yang juga seorang polwan memilih berhenti. Karna tak ingin terseret masalah politik Hingga membuatnya hampir di hukum atasannya. Namun Nara memakai cara praduga tak bersalah. Karna ia sempat menyamar jadi kembarannya. Kini Nara memilih membuka usaha di bidang kuliner dengan membuka cafenya sendiri

" Huh....aku ngantuk juga, untung mereka cepat datang. Pasti para pria itu Akan menelpon kak Aditya besok. Masa bodo emang gue pikirin.Yang penting gue bukan anggota lagi. Sana bila mau adu tanding.." batin Nara. Karna ada persaingan ketat di antara dua aparat negara itu. Entah apa yang terjadi. Nara tak ambil pusing. Karna kini mereka bukan bagian abdi negara lagi. Lagian bulan depan Aditya juga akan berhenti Setelah cafe mereka buka cabang baru. Ketimbang stress bekerja pada pemerintah .Mending buka usaha sendiri.