Setelah ibunya meninggal sejak usianya tujuh tahun, kini Naira terpaksa tinggal dengan ibu serta kakak tirinya, pilihan ayahnya kali ini cukup membuat kehidupan Naira serasa di neraka.
Penyiksaan yang selalu Naira dapatkan selama ini, pada akhirnya telah membuat nya mulai berani melakukan perlawanan, dirinya sudah sangat lelah karena selalu mengalah dan terus-terusan ditindas oleh ibu serta kakak tirinya.
Suatu ketika, telah terjadi peristiwa memalukan dalam hidupnya, hingga membuat dirinya terpaksa di nikahkan dengan seorang pria misterius oleh warga satu kampung,nah loh! Kira-kira apa yang membuat mereka sampai di paksa harus menikah? Serta telah membuat warga satu kampung menjadi murka ? Mengapa pria misterius tersebut bisa datang secara tiba-tiba dalam kehidupan Naira dan malah menjadi suami dadakannya.
Lantas siapakah pria misterius tersebut?
Jangan lupa ikuti kisahnya hanya di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau sangat menyebalkan
Dengan perasaan bahagianya, kini Marcel di utus oleh Tuan Iskandar untuk menggantikan sementara waktu posisi Nathan, karena sampai saat ini belum ada tanda ditemukannya seorang Nathan Rahadian sedangkan perusahaan baru saja stabil karena sempat mengalami keterpurukan akibat saham perusahaan yang anjlok akibat terjadinya inflasi, dan Nathan lah yang telah membuat semuanya menjadi stabil, namun naas nasibnya begitu tidak beruntung, sampai akhirnya Tuan Iskandar jatuh sakit karena memikirkan nasib putranya, Marcel pun semakin berada di atas angin, dan ia berharap jika Papahnya akan segera menyusul Nathan ke alam baka, pikirnya.
"Lapor Tuan Marcel, sisa bekas puing mobil milik mendiang Tuan Nathan telah kami sapu ratakan, jadi pihak polisi tidak akan menemukan barang bukti tersebut, jatuhnya mobil milik Tuan Nathan ke dasar jurang sedalam lebih dari lima puluh meter tersebut dan di penuhi oleh semak belukar sehingga tidak ada warga setempat yang tahu jika di tempat tersebut telah terjadi kecelakaan tunggal, konon kata nya, saya mendapatkan informasi dari warga setempat jika jurang yang sangat curam itu merupakan tempat yang sangat angker, tidak ada warga setempat yang berani datang ke tempat itu!" papar Joya, orang kepercayaannya Marcel.
"Good job Joy, kau memang selalu bisa aku andalkan, jika dalam kurun waktu enam bulan Nathan tidak kembali, maka aku akan mengambil seluruh aset perusahaan nya Papah, dan aku pastikan perusahaan milik keluarga Rahadian akan jatuh padaku!" kata Marcel, sambil tertawa puas. Ia pun memutar-mutar kursi kebesarannya Nathan sambil bersorak gembira jika dirinya merasa telah menang telak atas diri Nathan yang ia anggap sudah mati, dan mayatnya telah hangus terbakar oleh si jago merah.
......................
Rumah Pak Rojak
Menjelang malam hari, Sehun menyempatkan diri untuk sekedar mengobrol dengan ayah mertuanya, sedangkan Naira sedang sibuk menyiapkan dagangannya untuk ia bawa besok ke kantin sekolah, modal usaha yang ia dapat pun adalah dari hasil nafkah pertama yang telah di berikan oleh suaminya, dan Sehun pun sangat setuju dengan ide dari istrinya tersebut. Rupanya Naira Sudah pandai membuat beberapa aneka kue dan juga jajanan untuk anak sekolah, dan sisa uangnya ia pakai untuk belanja, dan Naira memanfaatkan nya untuk keperluan dapur.
"Kamu mau dagang begituan Nai, cih mana laku! Aku yakin gak akan ada yang beli daganganmu!" cibir Lilis yang tiada hentinya mengejek Naira.
"Kita lihat saja nanti, yang penting aku sudah berusaha dan gak berdiam diri doang, aku gak mau menjadi manusia yang tidak berguna dan tidak bisa berbuat apa-apa!" kini Naira sengaja menyindir Lilis otomatis Lilis pun menjadi kesal di buatnya.
"Apa kau bilang barusan hah? Siapa yang kau sebut manusia tidak berguna? Kau sengaja menyindirku?" hardik Lilis sambil berkacak pinggang.
"Loh, memangnya aku sebutin nama kamu kalau kamu itu tidak berguna, mungkin kamunya saja yang merasa jadi manusia yang tidak berguna, dasar parasit!" cetus Naira dengan beraninya, kali ini ia sudah tidak mau mengalah lagi seperti dulu, di tambah saat ini ia memiliki dua orang pria yang akan selalu melindungi dirinya, yang pertama adalah ayah kandungnya dan yang kedua adalah suaminya sendiri.
Lalu Lilis pun mencoba mendekat, di tendangnya baskom yang berisi adonan kue, Naira pun semakin kesal di buatnya, sampai akhirnya ia melemparkan dua butir telur tepat mengenai kepala Lilis dan bau amisnya pun begitu menyengat di rambutnya.
"NAIRAAAAA....!" teriak Lilis yang cukup menggema sehingga membuat sang ibu terbangun dari tidur lelapnya, begitu pun dengan Sehun dan juga Pak Rojak yang sedang asik mengobrol di teras rumahnya.
Saat Ibu Salma melihat dapur yang berantakan apalagi melihat kondisi putrinya yang sudah bau amis dari telur, ia pun langsung menanyakan apa yang telah terjadi pada putrinya.
Lilis pun menceritakan semua kejadiannya sampai akhirnya Bu Salma naik pitan di buatnya dan dengan beraninya menampar wajah Naira, beruntungnya Sehun segera menepisnya.
"Jangan pernah anda sedikitpun menyentuh istriku, aku tidak akan segan membalasnya dengan yang lebih menyakitkan dari pada sekedar tamparan." ancam Sehun dengan sorot matanya yang nyalang, seketika tubuh Bu salma langsung gemetar.
"Lepaskan tanganku, dasar menantu kurang ajar kau!" bentak Bu Salma masih dalam keadaan tubuhnya yang gemetar, sedangkan Sehun terus saja mencengkram dengan kuat tangan kanan Bu Salma.
"Saya peringatkan sekali lagi kepada kalian, jika sampai istriku kalian usik, maka kalian akan berurusan denganku, faham?" sungut Sehun tidak main-main dengan ancamannya.
Kemudian ia pun melepaskan cengkraman tangannya, sehingga Bu Salma meringis kesakitan, di tambah pergelangan tangannya menjadi kemerahan akibat cengkraman kuat dari tangan Sehun.
Mereka pun pada akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar mereka masing-masing. Lalu Sehun membantu membersihkan dapur yang berantakan, sedangkan Pak Rojak sangat geram atas kelakuan Istri dan juga anak tirinya.
"Maafkan Ibu dan kakakmu ya Nai, nanti coba ayah nasehati mereka!" ucap Pak Rojak yang bergegas menemui istri serta anak tirinya.
Saat menjelang tengah malam, Naira mendengar suara orang merintih, dan Naira pun terbangun dari tidurnya karena suara rintihan tersebut semakin nyaring di telinganya. Dan rupanya Sehun lah yang sedari tadi merintih dengan tubuhnya yang menggigil. Naira kini menjadi panik di buatnya.
"Mas Sehun, kamu sakit?" tanya Naira
Sehun hanya mengangguk dan kedua bola matanya mengeluarkan air mata, karena saking menggigilnya. Naira buru-buru mengambilkan selimut tebal, namun tetap saja masih menggigil, tanpa berfikir panjang ia terpaksa memeluk suaminya begitu erat.
'Semoga dengan cara seperti ini, tubuhmu tidak akan menggigil lagi!' batinnya penuh harap.
Menjelang pagi, ketika Sehun membuka kedua bola matanya, ia sangat terkejut ketika mendapati istrinya berada dalam pelukannya, entah kenapa ia merasa sangat senang bisa sedekat ini dengan Naira, di tatapnya wajah wanita cantik yang masih tertidur pulas, Sehun sendiri sempat tertawa kecil ketika mulut istrinya menganga.
'Ya ampun, kau sangat lucu dan menggemaskan jika seperti ini, Nai! Tidak ku sangka aku di pertemukan dengan wanita seperti mu, aku berjanji akan membahagiakanmu, tapi maaf jika aku belum bisa memberikan kemewahan untukmu, aku sendiri masih sangat penasaran akan jati diriku yang sebenarnya, kenapa aku samasekali tidak ingat tentang masa laluku dan siapa aku?' gumam Sehun dalam hati.
Selang sepuluh menit setelah Sehun puas memandangi wajah cantik istrinya, tiba-tiba Naira terbangun dari tidurnya, ia pun sangat terkejut ketika tahu dirinya sedang memeluk suaminya, ia jadi teringat peristiwa semalam, saat dirinya memeluk Suaminya. Tiba-tiba wajahnya menjadi merona karena malu, ia kini buru-buru melepaskan pelukannya, namun sayangnya Sehun tidak mengizinkannya, ia malah meminta Naira untuk tidak beranjak di sampingnya.
"Tetaplah seperti ini dulu, kau adalah istriku dan sudah menjadi kewajiban mu untuk patuh terhadap perintah suamimu, bukankah begitu Nai?" tanya Sehun yang tiada hentinya menatap sendu Naira. Di tatap seperti itu, Naira malah menjadi salah tingkah.
"emmhhh..emmhhh, tapi sampai kapan kau akan memelukku seperti ini?" tanya Naira terbata.
"Sampai kau menyukaiku!" sahut Sehun dengan seriusnya.
Deg
Naira cukup terkejut atas perkataan dari Suaminya. Ia pun buru-buru menghindar dan bergegas pergi keluar dari dalam kamarnya. Entah kenapa detak jantungnya berdegup menjadi cepat dan berirama, kini ia terus saja mengelus dadanya dari balik pintu kamarnya.
'Fyuhhhhh, kendalikan dirimu Nai, kau tidak boleh menjadi lemah seperti ini? Mas Sehun, kenapa kau mengatakan hal seperti itu? Kau telah membuatku menjadi kacau, huft." umpat Nadira Slam hati
Bersambung....
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
gk tega aku thor, klo Naira diduakan😭