NovelToon NovelToon
BERMALAM DENGAN CEO

BERMALAM DENGAN CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Romansa
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: SariRani

Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.

Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.

Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Detektif dadakan

Karena macet di tol , yg seharusnya 3 jam perjalanan menjadi 5 jam untuk kembali ke Jakarta. Alfano merasa kesal padahal bukan dia yg nyetir.

"Kalau macet kayak gitu tadi di tol ya males banget aku ke Bandung tiap minggu" celetuk Alfano ketika sudah keluar tol Jakarta.

Jaka langsung menoleh ke arah bosnya itu.

"Ya naik pesawat aja kalau gitu, lebih simple. Kamu kan banyak duit, jadi gampang dan tidak membuang waktu lebih lama" sahut Jaka.

"Lah, terus kalau aku naik pesawat , waktu dibandung naik apa? Angkot?" tanya Alfano.

"Aduh aduh aduh. Kayaknya aku mau kena darah tinggi kalau ngomongin soal kepolosanmu jadi orang kaya" omel Jaka yg merasa otak Alfano begitu kekanak kanakan kalau bahas soal hal pribadi kayak gini.

"Hehe maklum dari kecil aku udah bawa mobil sendiri atau pake driver jadi ya kalau aku gak bawa mobil terus di kota orang naik apa. Gak kepikiran aku bakal naik angkot berdesakan bareng banyak orang. Mau nyewa ya belum tentu mobilnya enak dipake" keluh kesah Alfano.

"Yaudah, aku males berdebat sama kamu ya. Entah kamu pake atau nggak saranku ini. Kamu di Bandung harus beli mobil biasa aja gak usah mewah mewah atau kalau km mau motor matic aja. Jangan nujukkin kekayaanmu ke Asmara , nanti dikira gak tulus kamu minta maafnya. Terus karena kita gak tau berapa lama kamu berjuang bolak balik disana, lebih efektif kalau kamu beli rumah atau nyewa, jadi waktu sampek bandara kamu bisa pake kendaraan online atau taxi buat kerumahmu dulu" jelas Jaka dengan nada sudah terdengar jika dirinya lelah.

"Bener juga saranmu ini, Jak. Memang kamu asisten dan sahabat terbaikku!" puji Alfano tapi dibalas Jaka dengan tatapan jengah melihat tingkah bosnya yg kyak anak kecil harus dituntun dulu soal sesuatu.

"Oh ya, aku ada kabar baik buatmu. Kemarin aku lihat sebelah rumah Asmara lagi dijual terus aku langsung hubungi kontak di bannernya. Kata pemiliknya, ternyata rumah yg dijual itu gandeng sama rumah yg ternyata disewa Asmara dan itu memang 2 rumah tapi pemiliknya sama. Ada pintu connection penghubung, so kamu bisa lebih lancar ndeketin dia" ucap Jaka.

Alfano seketika bertepuk tangan dengan kinerja Jaka yang menurutnya detail padahal untuk urusan pribadi bosnya bukan pekerjaan.

"Memang, Jaka terbaik! Bonusmu 2 kali lipat karena udah nyeblosin Parmana, kukirim sekarang" ujar Alfano langsung mengambil hp disakunya dan membuka mobile banking.

Jaka pun langsung sumringah dan terlihat tidak lelah lagi. Sikapnya langsung ceria, kesal yg ia rasakan kepada Alfano langsung sirna. Memang godaan uang tuh bisa merubah perasaan orang ya 😄

"Makaasih loh bos. Aku jadi semangat lagi ini ngantar kamu pulang!" seru Jaka bahagia.

Alfano hanya geleng geleng kepala, menyadari perubahan perasaan Jaka yg signifikan setelah ia kirimin bonus.

"Dasar mata duitan" lirih Alfano tp berniat bercanda dan ikut tersenyum. Jaka pun cueeeeeek ajaa, masa bodoh dibilang mata duitan emang manusia hidup butuh duit kan.

"Oh ya. Nanti atau besok setelah kamu longgar tolong urus pembelian rumah sebelah Asmara, kalau semisal rumah Asmara itu juga bisa dibeli ya beli aja tp bikin perjanjian sama si penjual jangan pernah bilang ke Asmara kalau rumah yg ia tinggali udah aku beli juga" ujar Alfano memberikan intruksi.

"Oke siap" sahut Jaka.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju apartemen Alfano. Jaka sepertinya akan menginap di apartemen bosnya itu karena sudah terlalu lelah untuk berpindah lagi di apartemennya yg lumayan jauh.

.

Di sebuah rumah mewah nan besar, terlihat 2 wanita yang memiliki perbedaan usia yg cukup ketara namun terlihat mirip sedang menikmati minggu sore di ruang santai outdoor yang didepannya ada kolam ikan koi.

Mereka adalah Bu Laras dan Alfani. Yup rumah yang dimaksud adalah rumah keluarga Alfano. Ibu dan anak itu sedang mengobrol santai menikmati hari yang semakin senja dan mengobrolkan banyak hal termasuk kehidupan satu satunya lelaki di keluarga mereka, siapa lagi kalau bukan Alfano.

"Mom, gimana kabar tuh anak? Udah tanggung jawab belum sama perempuan yg dia perkaos?" tanya Alfani sambil meminum teh miliknya.

*perkaos : slank dari per**sa

"Entahlah. Momi pokoknya gak mau menerima kesalahan dia sebelum perempuan yg di perkaos itu memaafkannya. Enak aja dia main celup tapi gak tanggunh jawab. Momi kalau jadi ibu si perempuan itu , udah kulabrak si Alfano tanpa ampun!" jawab Laras dengan emosi.

"Iya mom, aku juga sampek sekarang udah jalan hampir 4 bulan ya sejak tau dia begitu jadi males banget berhubungan sama dia. Sampek sekarang Alfano juga belum ngasih informasi lagi. Dasar lelaki angkuh tak bertanggung jawab!" kesal Alfani.

Laras hanya menghembuskan nafas dengan kasar karena mengingat anak lelaki yg ia banggakan sudah menodai kepercayaannya.

"Eh mom, momi gak penasaran sama si perempuan itu? Momi mau nggak kita jadi detektif untuk cari tau siapa dia dan gimana keadaannya?" ide Alfani tiba tiba mencuat.

"Wah, boleh juga tuh ide. Momi mau ikut. Daripada nunggu Alfano yg lambat kayak siput gitu buat minta maaf , mending momi yg minta maaf sebagai ibu Alfano tidak bisa mendidiknya dengan baik" sahut Laras yang diakhiri dengan ekspresi sendu.

Alfani yg tau raut kesedihan ibunya menyadari hati ibu mana yg tidak sakit jika mengetahui kesalahan besar anaknya yg menyakiti orang lain. Alfani pun beranjak dari kursinya dan memeluk Laras dari belakang.

"Tenang momi, kita yang akan tanggung jawab biat kesalahan si Alfano itu sampek dia sadar sendiri" ujar Alfani dengan lembut untuk menenangkan hati Laras.

"Terus gimana kamu cari infonya, Fan?" tanya Laras ketika sudah lebih tenang.

"Serahkan itu pada Alfani, momi. Ada Jaka yang selalu bisa menjadi narasumber kita meskipun ya tidak semudah itu ia bisa ngasih info tentang bosnya itu. Jaka tuh emang tipe cowok setia dan setia kawan" ujar Alfani.

"Oh iya ada Jaka, pasti dia tau banyak soal perempuan itu" sahut Laras.

Kedua wanita itupun melanjutkan rencana menjadi detektif dadakan dan menikmati sore di taman belakang rumah mereka dengan penuh kasih sayang.

.

Di apartemen Alfano, Jaka langsung tidur di kamar tamu setelah masuk ke apartemen bosnya itu. Alfano pun tidak melarang karena ia tau capeknya driver yang udah nyetir antar kota selama 5 jam.

Jaka tertidur lelap dari sore hingga malam pun ia masih nyaman berada di alam mimpi, sedangkan Alfano sibuk mengurus persiapan meeting senin besok.

Tiba tiba disela sibuknya melihat data dan laporan perusahaan, ia melihat foto kegiatan yg sudah setahun lalu di departemen finance. Disitu ia melihat Asmara berpartisipasi menjadi presenter untuk menyampaikan laporan tahunan di rapat umum direksi.

"Oh aku baru ingat, Asmara ternyata wanita yg menjadi presenter rapat waktu itu. Kenapa aku gak notice itu dia ya?" kata Alfano ketika melihat foto yang menampilkan Asmara dengan blazer biru kemeja putih dan rok hitam selutut menampilkan sosok wanita elegan dan berintelektual.

"Dia memang wanita pintar" puji Alfano dengan senyuman mengembang di bibirnya.

Setelah melihat foto Asmara itu, Alfano jadi tidak konsentrasi. Pikirannya dipenuhi oleh kejadian bermalam di mobil yang meskipun ia lakukan dalam pengaruh obat liar, namun tubuhnya masih mengingat rasa penyatuan bersama Asmara.

"Aduuuuuh, gak bisa konsentrasi lagi!" kesal Afano yang sudah 30 menit tidak bisa fokus ke pekerjaan.

Akhirnya Alfano pun memutuskan untuk tidur saja karena jam sudah menujukkan pukul 11 malam.

1
Sulas Tri
ikut bahagia punya mertua baik seperti Bu laras
Sulas Tri
kasian kau mara
Sulas Tri
tidak ku sangka kau alfano bisa bucin juga
Sulas Tri
ya g mungkin menakutkan lah mara malah mengenakkan ha ha ha
Sulas Tri
lanjut tor
Sulas Tri
sungguh keluargd
Sulas Tri
ada aja kamu bunga
Sulas Tri
ya g mungkin ngegosip Jaka rahul2
Sulas Tri
asmara sudah mulai Deket sama alfano jadi kalo di tinggal sebentar aja sudah merasa kehilangan
nadya_hime
Gw kutuk Al, lu ntar yg bucin bulol ke Mara
Sulas Tri
sungguh keluarga yg bisa di tiru
Sulas Tri
akhirnya mara dan Fino saling berprlukan
Sulas Tri
lanjut
Sulas Tri
ok lanjut
Sulas Tri
mulai deh
Sulas Tri
asik
Sulas Tri
ha ha ha fano2
Sulas Tri
tambah menarik dan lucu tor
Sulas Tri
mulai deh nakalnya
Sulas Tri
cieeee akhirnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!