Mafia Terjebak Di Pesantren

untuk beberapa detik queen terdiam,lalu tersadar ada yang memanggil nya.

"klau Engk boleh engk papa kok!..lagi pula itu__"

"boleh kok!..nih.."

Azmi cukup tercengang melihat queen dengn suka rela menyerahkan iPad nya, padahal dalam hati tadi Azmi mengira dia tidak akan menyerahkan Ipad-nya yang mungkin saja ada sesuatu yang penting yang jelas privat.

"gak papa?.."Azmi mencoba memastikan lagi dengn menatap lekat wajah queen yang tampak tak ada yg berubah lebih tepatnya masih berekspresi ceria bagaikan tak ada beban hidup sama sekali.

"ya gkpp Gus mas!..,lagi pula apa yang Aqila miliki itu punya Gus juga"

Azmi sedikit merasa tersentuh mendengarnya,tapi dengn cepat menepis nya dia engk mau jatuh kedalam pesona Aqila yang masih blm tau siapa sebenarnya,tapi sedikit menggoda engk papa bukan?

"benar?.."

queen sedikit tersentak melihat kelakukan Azmi yang tiba-tiba memajukan kepalanya kearahnya.

"knp Gus?.."dengn sengaja queen engk memundurkan atau mengelak pandangan Azmi yang mengarah padanya.

"tidak papa!!.."dengn cepat Azmi menjauh dan duduk di samping queen dengn hati yang merasa aneh melihat queen engk takut dirinya di apa-apain dengnnya, walaupun wajar saja mereka lakukan tapi mereka menikah bukan dasar cinta setidaknya Aqila sedikit waspada padanya bukan?

.

di Rusia

sebuah hutan yang penuh pepohonan tinggi dan besar, terkesan menyeramkan dan horor,dia tengah hutan terdengar suara kehebohan yang hampir mengguncang sebuah gadung besar yang tak lain sebuah markas rahasia di tengah hutan belantara,jauh dari kata hiruk pikuk masyarakat.

"ini tidak mungkin!.."

"ini mustahil!!.."

"saya engk percaya!!.."

"Aron di mana kalian menemukan queen ha!!.. jawab!!.."

Aron dan anggotanya membeku di tempat dengn susah payah dia menjawab dengn gagap tak lupa keringat sebesar jagung sudah di dahinya,saat mendapatkan situasi yang sulit dan tak terduga.

"ma-maaf ka-kami telat.."sebuah penyesalan tercetak jelas di wajah mereka.

suasana sangat ramai tapi satu suara pun tak lagi terdengar,mereka hanya bisa menangis dalam diam dan menatapi orang yang sangat berjasa dalam hidup mereka kini telah meninggal dengn keadaan yang menggenaskan,bahkan wajahnya sudah cacat sebelah, sungguh kematian yang tragis.

"dimana kalian menjumpai queen?.."tatapan zin yang tajam bagaikan menusuk siapa saja.

"di-di goa yang lumayan jauh di mana sebuah hutan tempat bertempurnya queen dengn musuh.."Aron merupakan orang yang mewakili sekitar 50 orang lebih untuk menelusuri hutan yang luas di daerah Indonesia tepatnya di mana queen mereka mendarat dan bertempur di sana.

Aron dengn rasa dada yang sesak,bahkan hampir tidak bernafas karena di tatapan oleh seluruh anggota dan 5 orang yang cukup di hormati di sini, sungguh sangat mengurangi oksigen bagi mereka yang berhasil membawa mayat ketua mereka.

dengn nada Yang sedih dia berkata kembali"kami awalnya engk percaya ini jasat queen,karena kami tau seberapa kuat nya ketua kita,tapi setelah di selidiki kembali memang benar ini queen kita..di-dia meninggalkan ki-kita.."Aron tak bisa berkata-kata lagi,ini kesalahannya seandainya dia dan anggotanya lebih cepat menemukan ketua mereka, pasti hal ini tidak terjadi.

suasana semakin heboh kembali,mereka sedih sangat sedih kali ini.

"ehem.."

pria berbaju hitam melirik temannya yang berdehem mengkode,seolah paham dua pria itu pelan-pelan menjauh dari kerumunan,tanpa mereka sadari ada sebuah tatapan tajam menatap mereka bagaikan ingin menelannya.

"dia meninggal.."suara yang sangat pelan.

"lapor sama bos!,masalah selanjutnya kita tunggu printah saja.."ujar pria itu,dan di anggukan kawannya,setelah itu mereka kembali ke kerumunan untuk menyaksikan kembali ketua mereka telah ke neraka pasti bosnya akan senang.