Di jaman kerajaan, Putri Lexi adalah istri kesayangan kaisar Qin, karena kasih sayang kaisar Qin terhadap putri Lexi mumbuat para selir iri. Puncak kemarahan para selir adalah ketika putri Lexi akan di angkat menjadi permasuri. Dengan dendam yang membara para selir menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh putri Lexi. Pembunuhan pun terjadi namun jiwa putri Lexi time travel ke era modern dimana jiwanya masuk ke tubuh bernama Lexiani yang selalu di bully karena tubuhnya yang subur. Akan kah putri Lexi bisa bertahan di era modern ??
Kalo penasaran yuuuk simak novel ini ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cucu Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penuh Warna
Setelah Lexi mempunyai keluarga yang lengkap Lexi merasa bahagia. Ternyata ayah tirinya memperlakukan Lexi selayaknya anak kandung.
Kadang ayah tirinya sangat menjaganya dengan ketat.
Dan kabar baiknya ayah Lexi sudah mendatangi tuan James untuk meminta pengertiannya agar Lexi di jemput setelah lulus SMU.
Ternyata tuan James Menyetujuinya. Lengkaplah sudah kebahagiaan mereka bisa berlumpul lebih lama dengan Lexi.
Beberapa bulan kemudian ..
Lexi bersama ayah dan ibunya akan memulai sarapan pagi.
Fernando : sayang mengapa wajahmu begitu pucat ?
Sinta : ooow benarkah? Apa bedakku kurang tebal ?
Lexi : bukan bedak bu.. tapi memang wajah ibu terlihat pucat.
Sinta : kalian jangan terlalu khawatirkan aku baik baik saja. Ayoo kita mulai makan, sambil mengambil nasi buat suami dan anaknya.
Merekapun terdiam dan melanjutkan makan sambil tak bersuara, hanya terdengar suara senfok garpu yang menyentuh piring.
Namun saat suapan Lexi yang ke 3 terdengar suara
Hoeek... hooek seperti orang yang akan muntah. Lexi dan Fernando sangat terkejut.
Lexi : ibu .... apa kamu tidak apa apa ?
Sinta hanya menggelengkan kepalanya lalu beranjak ke kamar mandi diikuti suaminya.
Suaminya tampak cemas, saat istrinya memuntahkan makanan, suaminya mengelus punggung istrinya.
Fernando : apa yang sakit ? dengan wajah khawatir.
Sinta : aku tak apa apa... kamu pergilah makan sebentar lagi akan pergi bekerja.
Fernando : mana boleh, ayoo kita kedokter.
Sinta : tidak usah, paling aku hanya masuk angin.
Namun Fernando selaku suaminya sangat khawatir, dia langsung menggendong istrinya untuk di bawa ke dokter.
Lexi : ayaah aku juga ikut yaa ? memasang wajah penuh harap.
Fernando : baiklah sayang, sekalian bawa sepatu dan tas ibumu kita akan ke Rumah Sakit.
Fernando dengan penuh kasih sayang menggendong istrinya menuju halaman parkiran rumah. Dan dengan sigap sang supir menghampiri tuannya yang sedang menggendong istrinya.
Lexi dengan cepat membantu membuka pintu mobil saat mobil menhampiri. Dan tangannya di jadikan sandaran agar kepala ayahnya tidak terbentur saat masuk mobil.
Setelah ayah dan ibunya aman masuk di mobil kursi belakang, Lexi pun dengan sigap masuk mobil di kursi depan.
Lexi tampak cemas menyaksikan ibunya yang pucat.
Lexi : ayah aku duduk di depan dekat supir, agar ayah dan ibu bisa leluasa di kursi penumpang.
Fernando : iya sayang, ayah dan ibu duduk di belakang, sambil terus menusap tengkuk dan punggung istrinya.
Lexi langsung mengintruksikan supir untuk membawa mereka ke Rumah Sakit A dan harus cepat sampai agar ibunya tidak menderita.
Supir mengangguk dan langsung meluncur membawa mereka ke Rumah Sakit. Dalam waktu 20 menit akhirnya mereka sampai di Rumah Sakit A.
Fernando tanpa sungkan menggendong istrinya menuju ruang pemeriksaan. Lexi mengikut langkah ayahnya sambil sefikit berlari, karena langkah sang ayah sangat lebar.
Sinta : Fernando, turunkan aku.. aku malu di lihat orang, sambil menutup wajahnya yang sudah memerah.
Fernando : tutup matamu saja kalo malu, mereka juga tahu kalo kamu di gendong karena sakit. Dengan tatapan lembut yang membuat hati istrinya dag dig dug.
Lexi hanya bisa tersenyum melihat ibunya yang sedang malu, dia memuji ayahnya sangat penuh perhatian.
Tanpa menunggu antrian merekapun langsung masuk ke ruang pemeriksaan yang membuat mereka sangat cemas.
Cerita ini hanyalah fiktif belaka bila ada nama, tempat yang sama author mohon maaf yaa
Jangan lupa like dan comentnya...