Apa yang akan kalian lakukan jika bertemu dengan seorang anak kecil yang tengah menangis karena terlepas dari orang tuanya? Panik ouh sudah pasti, seperti itulah yang di alami oleh kenzia. Niat hati pergi ke taman untuk merefresh otak nya yang hampir mau meledak, dirinya malah bertemu dengan seorang bocil yang menangis karena terpisah dari orang tuanya. Untungnya saja Zia anak baik rajin menabung tidak sombong,dan menyukai anak kecil, dia pun mengajak anak itu bermain, hingga tanpa sadar sang bocil itu nyaman padanya sampai memanggil nya dengan sebutan mommy. "Kayaknya anak itu gak punya ibu, sampai manggil gue mommy gitu. Kasihan kamu nak, andai aja bapak mu duda ganteng kaya raya, aku siap jadi mommy mu."ucap zia sembari memandang ke arah anak kecil .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Semenjak perkataan Akas yang tadi Zia dan Akas sama sama sungkan untuk bicara.
Ceklek.... " pintu terbuka terlihat Oliv mama dan dan uncle Dion. Oliv lebih dulu menghampiri Zia
" Oliv sudah kenyang?" tanya Zia pada oliv
" sudah mommy Oliv sudah makan bersama uncle Dion juga" ujar Oliv
" Oliv mau tidur disini mommy sudah janji momy sudah janji tadi" kata Oliv
" baiklah kalo Oliv masih mau Disini uncle Dion sama nenek akan pulang ke rumah kami tidak bisa tidur disini " usul Dion sekaligus berpamitan pada mereka
Pasalnya di ruangan Zia hanya ada satu kasur dan satu sofa.
" baiklah kakak lagian mama tidak baik bermalam disini , kalian hati hati pulang" kata Zia
" Hem terimakasih dek atas pengertiannya , kami pulang kamu istirahat yang benar dulu biar besok sudah boleh " ujar Dion sambil mengelus rambut Zia.
" mama pulang besok pagi mama akan datang" kata mama Dita
" kami pamit dulu kas titip Zia" kata Dion dianguki oleh Akas , setelah keluarga Zia pulang hanya Akas dan Zia masih belum memejamkan mata, sedangkan Oliv sudah mengantuk dari tadi
" krukk.. Krukk ." sudah perut Zia membuat Akas menoleh ke arah Zia
" kamu lapar yah" Akas dengan lembut tapi beda halnya dengan Zia, pipi Zia sudah merah
" Hem dari tadi sore aku belum makan" jawab Zia
" kenapa tidak bilang dari tadi, kalo begitu saya pesan makan dulu keluar " berlalu segara keluar
" Oliv tau tidak Daddy kadang sangat mengesalkan kadang juga sangat baik ,entah karena dia mengalami nasib buruk harus ditinggal pergi, entah sekejam ibu meninggal Oliv" batin Zia melihat Oliv
Tak berselang lama Akas datang membawa makan untuk dan juga untuk dirinya karena dia juga merasa lapar
" sini makan " Akas membantu Zia untuk duduk, hingga dia berniat menyuapi Zia
" biar aku sendiri saja kakak" Kata Zia ingin merebut sendok dari Akas
" biar kakak saja kau tinggal makan duduk telan sudah diem* Akas langsung memasukkan bubur itu kemulut Zia, Zia hanya pasrah se pasrah parahnya
" kakak'" ingin bicara tapi Akas sudah memasukan bubur kembali kemulut Zia membuat pipi Zia mengembung
" lucu" batin Akas
" kalo mau bicara telan dulu maknanya" kata Akas
Zia langsung saja menelan makannya tanpa mengunyah terlebih dahulu Akas yang melihatnya heran
" kak bisa tidak jangan asal memasukkan makan nan itu kemulut ku hah" Zia sangat kesal dengan tindakan Akas
" ya yaa maaf lanjut lagi makannya" memasukkan bubur kembali ke mulut Zia
" kakak sudah makan" tanya Zia dibalas gelengan oleh Akas
" kakak makan lah biar aku makan sendiri" ujar Zia
" tak apa kamu makan saja duluan " menyuapi Zia lagi
Hingga bubur sudah setengah lagi
" kakak aku sudah lapar kakak makan saja" ujar Zia
Akas dengan sigap memberikan air minum pada Zia
" hmm baik lah " Akas memakan sisa makanan Zia tanpa merasa jijik sama sekali dia juga makan dari sendok miliki Zia , Zia yang melihat melototkan matanya
" kenapa " Akas heran melihat Zia yang melihatnya seperti ingin memakan orang
" kenapa kakak makan sisa aku dan pakai sendok bekas aku" Zia kesal
" yang pertama sayang nasi nya kalo ngak dimakan yabg yang kedua emang kenapa kalo aku makan pake sendok kamu" Akas mengambil makan untuk lagi porsi makan Akas memang banyak
" kakak memang manusi mengesalkan" Zia menatap Akas di dengan mata permusuhan. Akas buru buru meyelesaikan makan nya dan segera membantu Zia untuk tiduran.
# to be continued
..cpt pulih y Oliv