Ketika semua hanya bisa di selesai dengan uang. Yang membuat ia melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan uang, juga termasuk menju*l tubuhnya sendiri.
Tidak mudah menjadi seorang ibu tunggal. di tengah kerasnya sebuah kehidupan yang semakin padat akan ekonomi yang semakin meningkat.
Ketika terkuaknya kebenaran jati diri putrinya. apakah semua akan baik-baik saja? atau mungkin akan bertambah buruk?
Ikuti kisahnya dalam. Ranjang Penyelesaian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5_Ranjang Penyelesaian
"Mana Deva?" Wanita paruh baya menanyakan putranya pada seorang asisten rumah tangga Dave.
Kedatangan wanita yang biasa dipanggil mama oleh Dave. Tiba-tiba muncul di kediamannya tanpa mengabarkan pada Dave kalau dia mau berkunjung.
"Nyonya, maaf saya tidak menyadari kehadiran, nyonya. Putra nyonya mungkin ada di atas," asisten rumah tangga menjawab dengan sopan.
"Panggil!" Rosalina wanita angkuh sangat tidak suka dengan menantunya karena tidak bisa memberinya cucu.
Pernikahan Dave bersama Lusia sudah berjalan hampir 7 tahun. Namun semenjak kematian putri mereka, Lusia tidak bisa memberi Dave keturunan lagi. Membuat mama Rosalina membenci menantunya.
Tak jarang Rosalina sering menyusul kan Dave agar menikah lagi supaya punya keturunan yang bisa mewariskan harta-harta mereka.
Namun Dave mengabaikan tidak kepikiran menikah lagi.
"B-baik, nyonya." Sebelum mendapat masalah dari Rosalina. Asisten rumah tangga Dave tergesa-gesa berlari menuju lantai 2 sebelum di amuk Rosalina.
"Den, bawa nyonya. Katanya mau bertemu dengan Den Deva,"
"Mama? Kenapa tidak bilang aku tidak ada di rumah tadi."
"M-maaf, Den."
Dave turun menemui mama.
"Mana wanita benalu itu?" Tanya Rosalina duduk elegan.
"Apa tujuan mama kemari?" Dave tidak mau berdebat dengan mama. Menulikan telinga setiap kali mama menyebut istrinya benalu.
"Menikah. Cuma itu. Kalau Dave dengan sukarela mau memenuhi keinginan mama, menikah kemudian punya anak. Mama berjanji akan menerima istrimu," tawar wanita itu.
"Lupakan." Tolak Dave.
Rosalina tersenyum menggeleng, "Apa istimewanya wanita itu? Cantik? Mama lihat banyak wanita lebih cantik dari dia. Cuma wanita-wanita lain di luar sana kurang modal aja mempercantikkan diri."
"Baik? Mama tidak melihat adanya kebaikan dari istrimu itu. Memenuhi kebutuhan ranjang mu? Jelas tidak. Mama tahu semenjak kecelakaan kalian sudah jarang bergaul dengan alasan segunung dari istrinya mu. Wanita seperti itu yang kau perjuangkan?"
"Ahahahaha. Kau lucu sekali putraku." Rosalina tidak habis pikir ada apa dengan otak putranya tidak mau membuka mata melihat kebenaran.
"Mama sudah selesai?" tidak ada yang beda. Jawaban Dave masih tetap sama.
Rosalina memutar otak bagaimana caranya agar dia bisa buat hati Dave berpaling mencintai Lusia.
"Baiklah kalau itu yang kau inginkan. Bagaimana kalau mama cari pembantu menjaga istri mu. Siapa tahu dengan itu Lusia bisa sembuh dari lumpuh," saran Rosalina.
"T----"
"Mama tidak terima penolakan."
Dave mengalah. Biarkan mama melakukan sesukanya. Terpenting bagi pria itu. Rosalina berhenti minta dia menikah lagi.
**
Cukup lama Lusia tidak pernah berkunjung ke rumah orang tuanya.
Namun dia tiba-tiba ajak Dave kesana.
Kedua dalam perjalanan menuju rumah keluarga Lusia.
Selang sejam. Dave dan Lusia tiba. Dave membantu menurunkan Lusia dari mobil ke kursi roda.
"Kalian sudah sampai?"
Kedua mendapat sambutan hangat dari ibu Lusia senang dengan kunjungan keduanya.
"Iya, bu."
"Mari masuk." Ibu Lena mengajak putri dan menantunya masuk ke dalam rumah.
Lusia kaget melihat ada Aulia duduk di ruangan rumah ibu.
Aulia. Batin Lusia memang belum tahu Aulia sudah kembali ke kota.
Dave yang melihat wanita itu. Ia menatapnya dalam. Dave merasa tidak asing dengan sosok Aulia.
Ini untuk pertama kali Dave bertamu adik tiri Lusia.
Aku merasa tidak pernah melihat bibir indah itu. Tapi dimana? Batin Dave.
Sementara Aulia hanya diam berwajah datar.