NovelToon NovelToon
Ditikung Kakak Kandung

Ditikung Kakak Kandung

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:419.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dhevy Yuliana

brakk

"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.

Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.

Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.

Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.

Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.

Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.

Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?

yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Asmirandah yang mendengar perdebatan antara Ayah dan juga kakaknya itu, hanya dapat terdiam dengan ekspresi yang sangat datar. entahlah. mungkin saja, Wanita itu sudah sudah tidak merasakan lagi yang namanya empati kepada saudaranya itu. setelah pengkhianatan itu terjadi.

Padahal dulunya, Asmirandah adalah seorang wanita yang sangat perhatian dan juga penyayang apalagi kepada kakak kandungnya sendiri. namun sekarang, setelah perselingkuhan itu terbongkar, wanita itu menjadi enggan terhadap kakaknya sendiri.

"apa kau setuju dengan usulanku ini Mira?"tiba-tiba saja, lamunan dari Asmirandah buyar karena mendapat pertanyaan dari laki-laki paruh baya yang bergelar sebagai Ayahnya itu.

"aku sama sekali tidak peduli. terserah Papa saja."setelah mengatakan hal itu, Asmirandah memutuskan untuk berjalan menjauh dari tempat itu.

Naomi menatap kepergian sang adik, dengan tatapan mata nanar. dirinya tidak percaya bahwa semua yang ia perbuat selama ini, berimbas pada sikap sang yang seperti orang lain.

****

"kenapa hatiku masih sakit sekali Ya Tuhan."ucap Asmirandah Seraya mengusap wajahnya dengan kasar. kemudian menyunggar rambutnya sendiri ke belakang dengan gerakan kasar.

Sejujurnya Wanita itu sudah tidak memiliki selera untuk berhadapan dengan wanita yang bergelar sebagai kakak kandungnya itu. namun mau bagaimana lagi, mereka adalah satu saudara satu darah dan satu benih yang sama. yang tentunya, ikatan darah mereka lebih kuat dari apapun. sampai kapanpun juga, tidak akan pernah ada yang namanya bekas saudara.

"gak usah ditangisi seperti itu. semua tidak akan pernah kembali seperti semula. malah kamu akan merasa sangat mengerikan di depan mereka."Asmirandah se ketika menular saat mendengar suara seseorang yang berbicara kepadanya.

"Bang Zidane, Abang ngapain ada di sini?"tanya Asmirandah dengan raut wajah heran.

"tidak ada aku hanya ingin melihat kondisi dari kedua manusia yang telah aku anggap sebagai orang tuaku sendiri. walaupun hubunganku dengan Naomi sudah berakhir, bukan berarti aku melupakan Papa dan juga Bunda."ucapnya tersenyum samar.

Membuat Asmirandah yang mendengar itu, seketika menyentuh area dadanya yang terasa berdenyut. karena mendengar penuturan dari laki-laki yang hampir saja menjadi kakak iparnya itu.

"aku mohon maafkan kelakuan kakakku."ucap Asmirandah Seraya menundukkan kepala. walaupun Wanita itu sangat membenci sang kakak atas kejadian itu, namun tidak dipungkiri ada sedikit rasa bersalah terhadap laki-laki yang ada di hadapannya saat ini.

"kamu tidak usah meminta maaf seperti itu. Ini semua bukan salahmu. lagi pula, aku sebagai laki-laki yang terlalu bodoh karena terlalu menganggap bahwa kakakmu itu adalah wanita baik-baik."ucapnya tersenyum getir.

Asmirandah yang mendengar itu seketika menghirup udara sebanyak mungkin. dan setelah itu, melepaskannya secara perlahan. dan hal itu dilakukan oleh Asmirandah, secara berulang kali.

"apa kamu sudah lebih tenang?"tanya Zidane saat melihat wanita yang ada di sampingnya itu sudah tidak melakukan pernafasan seperti beberapa saat yang lalu.

Asmirandah yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala dan tersenyum tipis. wanita itu merasa, hatinya terasa lebih tenang dan juga damai setelah berbagi cerita dengan Zidane.

"oh ya aku mau mengatakan, bahwa nanti siang akan diadakan pernikahan di kediaman Yudha."ucapnya dengan lesu.

Sontak saja hal itu membuat Zidane yang mendengarnya, seketika membulatkan kedua mata dengan mulut yang menganga lebar. laki-laki itu tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini.

"apakah kamu serius?"tanya laki-laki itu mencoba untuk memastikan apa yang ia dengar.

"aku serius. mungkin saja sekarang ini, Papa sedang berbincang dan membahas semuanya dengan kedua orang tua Yudha."jawab Asmirandah.

"apa mereka tahu?"tanya Zidane pada wanita yang ada di sampingnya saat ini.

"tahu karena aku yang memberitahunya."ucapnya dengan suara yang sangat lirih.

Zidane yang mendengar itu, ketika menghela nafas panjang."ya sebenarnya, itulah cara terbaik agar mereka tidak mengganggu kita."ucap Zidane Soraya membuang nafasnya dengan perlahan.

" tapi walaupun pernikahan mereka dapat dilaksanakan dengan baik, itu bukan berarti kita akan bebas dari gangguan, bukan?"tanya wanita itu dengan raut wajah frustasi.

Karena memang Asmirandah sangat mengetahui bagaimana peringai dari laki-laki yang sempat membuat dirinya bahagia beberapa tahun itu.

"kalau itu terjadi, aku akan langsung keluar dari kota ini. kalau perlu, keluar dari negara ini."ucapnya dengan mantap.

Karena sejujurnya, Zidane sama sekali tidak ingin lagi berhubungan dengan wanita itu apapun yang terjadi nantinya.

"ya mungkin Bang Zidane dapat melakukan hal itu. tapi aku, aku akan tetap terjebak dengan mereka. karena memang, aku harus mengurus keluarga dan juga bisnis dari Papa."ucap Asmirandah lagi-lagi menghela nafas panjang.

***

Sementara itu di tempat lain lebih tepatnya di sebuah ruangan rawat VVIP terlihat dua pasang orang tua tengah berbincang-bincang dengan serius. siapa lagi jika bukan orang tua dari Yudha dan juga Naomi. mereka tengah membicarakan tentang pernikahan yang sebentar lagi akan dilaksanakan itu.

"jadi bagaimana Tuan Aaron? apakah anda setuju dengan rencanaku ini?"tanya Indra menatap ke arah Aaron dan juga Chelsea yang duduk berseberangan dengan dirinya dan juga sang istri.

"kalau anda tidak keberatan Dan tidak malu dengan yang telah diperbuat oleh kedua anak kita, aku setuju setuju saja. lebih cepat, lebih baik."jawab Aaron melirik ke arah Naomi dan juga Yudha yang masih tertunduk lemas di tempatnya.

"oh tidak Tuan Aaron. aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini. justru yang aku takutkan, adalah reaksimu. karena anda, akan mendapatkan menantu dari laki-laki yang jelas-jelas sangat tidak bermoral ini."ucap Indra menatap tajam ke arah putranya.

hening....

Untuk beberapa saat, ruang rawat VVIP tersebut dalam keadaan hening. entah apa yang tengah mereka pikirkan saat ini. yang jelas, yang terdengar hanyalah deru nafas masing-masing.

"kapan rencana ini akan dilakukan? aku takut, jika rencana kita diperlambat, sesuatu hal yang buruk akan terjadi pada Naomi."tiba-tiba saja, Chelsea memecah keheningan. hingga membuat pandangan semua orang, seketika menatap ke arah wanita paruh baya itu.

"aku mau secepatnya. karena aku juga tidak ingin menanggung malu akan hal ini. jika sampai hal itu terjadi, maka aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri karena telah gagal dalam mendidik Yudha menjadi laki-laki yang baik." sahut Celine dengan ekspresi wajah datar.

Wanita paruh baya yang sejak awal sangat menentang keputusan dari suaminya itu, tiba-tiba saja berubah pikiran dan mendukung keputusan dari Indra. tentu saja hal itu membuat Yudha, semakin merasa terpojok. karena laki-laki itu, sudah tidak memiliki kawan untuk menentang keputusan dari Ayahnya sendiri. yang hanya dapat dilakukan oleh Yudha, adalah hanya berpasrah.

Namun, di dalam kepasrahannya Yudha tidak ingin melepaskan semuanya begitu saja.

1
Annis Quinnipiac
lembek bgt sumpah asminandar
Fhatiimah
Luar biasa
Muhammad Rafli321
novel gaje
Amerta
Good job
ay Susie
critone mulek ky bolah ruwet . thor apa gak pusing buat cerita nya . maaf aku yg baca aja pusing 7 keliling
Wayan Sucani
Kok jd kesel sama Mira
Wayan Sucani
Mira lemah ...
💛i'm SPONGEBOB💛
perkataan cowok bullshi*/Puke/
Fi Tra
bodoh
Sunarmi Narmi
Kelamaan..baru akan nikah..dri pda ribet...Mira kmu pergi jauh diam" beres..ngak usah plng sampai 1 minggu kan jdi nya gagal...gitu aja ribet..batal nikah hrs ngomong berulang sama calonnya..ya jls ngak setuju..aneh kmu Miraaaa...pinter dikit dong
Sunarmi Narmi
Kebanyakan pertimbangan...ngemeng aja...cari tau dulu baru coment..kelamaan..miraa
Wuri Handayani
aku tidak terlalu suka kalou pemeran perempuan itu terlalu lembek di sakiti di tindas air mata jadi andalan
Supriyatun
ada kata2 yg kurang pas di sambungan kata perkata🤭🤪🙏🏻
Anggur Wijayanti
lama² jadi males bacanya, nggak bisa ngelawan apa, Asmirandah nya jangan di bikin lemah apa thor
Ayunda Marbun
asmirandah bodoh tolol
Ayunda Marbun
najis ga jls emosi aku bacanya
Ayunda Marbun
puqi
Ayunda Marbun
asmirandah terlalu lol author ny terlalu berbelit belit
Ayunda Marbun
longor yang bhat ceruta itu
Ayunda Marbun
novel terga jelas yg pernah aku baca pemain utamanya paok kali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!