NovelToon NovelToon
Dibuang Suami, Diratukan Adik Ipar

Dibuang Suami, Diratukan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami Tak Berguna
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Regina, memilih bercerai dari sang suami yang telah menikahinya selama 5 tahun.

Dia selalu tidak terlihat di depan sang suami karena perempuan lain yang dicintai suaminya.

Namun setelah bercerai, ternyata malah menjadi awal dari kisah cintanya bersama sang adik ipar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Persiapan donor hati

Pada siang harinya ketika Arvin memastikan Regina dalam kondisi baik-baik saja, maka dia membiarkan Regina pergi dari apartemennya.

Meski begitu, Arvin masih menyetir mobil untuk Regina dan berkendara keluar dari blok apartemen.

"Sekarang Kau mau ke mana?" Tanya Arvin sambil melirik Regina yang sedari tadi terus menatap keluar jendela.

"Entahlah," jawab Regina yang juga bingung harus pergi ke mana Sebab Dia tahu kemanapun dia pergi Kevin pasti akan menemukannya dan dia sangat tidak mau bertemu dengan pria sialan itu.

Arvin terus memperhatikan Regina, dia tidak tahu harus bertanya apa sampai akhirnya Regina lah yang kembali berkata, "Bisakah kau membantuku bersembunyi dari kakakmu selama beberapa hari saja? Aku perlu waktu untuk menenangkan diri, tapi tidak tahu mau pergi kemana supaya pria itu tidak menemukanku."

"Kalau begitu Kau bisa pergi ke villa milikku, di sana cukup tenang, tidak ada keributan yang akan mengganggu," ucap Arvin dijawab anggukan pelan Regina sehingga Arvin menuju ke sebuah villa miliknya yang terletak di sebelah timur ibukota.

Karena Arvin terlalu larut memperhatikan Regina dan menghibur perempuan itu, dia tidak menyadari sebuah mobil yang mengikutinya hingga mereka tiba di villa dan akhirnya Arvin meninggalkan Regina tanpa kecurigaan apapun.

Dia hanya berpesan pada Regina agar menghubunginya jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi.

Dan setelah mobil milik Arvin pergi, pria yang berada dalam mobil yang terparkir tak jauh dari villa pun mengambil ponselnya dan menghubungi atasannya.

"Katakan!" Perintah asisten Kevin dari seberang telepon.

"Nyonya Regina dibawa ke villa milik tuan muda kedua yang terletak di dekat pantai xx," ucap sang pria sambil mengamati villa besar yang tampak mewah di hadapannya.

"Berjaga lah disana, dan kabarkan perkembangannya," perintah pria dari seberang telepon sebelum panggilan telepon itu diakhiri.

Sementara Regina yang berada dalam villa, dia akhirnya menenangkan diri, memilih untuk berenang dan menjernihkan pikirannya di dalam air yang tenang.

Namun tak lama setelah Regina menenggelamkan pikirannya di dalam air kolam, dari pintu masuk rumah itu sebuah mobil baru saja tiba.

Seorang pria turun dari mobil membuat semua orang di sana terkejut dan para pelayan yang bertugas di villa tersebut dengan cepat menyambutnya.

"Tuan muda, Apakah ada yang ketinggalan?" Tanya sang kepala pelayan merasa bingung, padahal sebelumnya ia melihat Arvin sudah mengenakan stelan kantor, tapi kenapa menggantinya lagi dengan yang lain. Bahkan gaya rambutnya juga telah berubah?

Meski heran, Sang kepala pelayan tidak bertanya apa pun, hanya mendengar pria yang bersamanya berkata, "antarkan aku pada Regina."

"Nona Regina sedang di kolam," kata sang kepala pelayan segera menunjukkan jalan.

Sambil melangkah menuju kolam yang terletak di sebelah barat Villa, Kevin memperhatikan villa itu, ini pertama kalinya ia datang ke villa tersebut, ia tak menyangka, Pelayan Arvin tak akan mengenalinya.

Tapi ini adalah sebuah keuntungan baginya karena mereka kembar hanya orang yang sering melihat merekalah yang bisa membedakan mereka.

Maka setelah tiba di kolam dan melihat Regina sedang meminum jus jeruk di pinggir kolam, ia menghentikan langkahnya dan memberi kode pada kepala pelayan untuk meninggalkan mereka.

Lalu Kevin berjalan mendekati Regina, membuat Regina menoleh setelah mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Dia sangat terkejut saat melihat kedatangan Kevin, kenapa pria itu bisa ada di sini?

Bahkan kepala pelayan tampak memperlakukan kevin dengan baik. 

Regina yang panik dengan cepat keluar dari kolam, mengulurkan tangannya untuk menggapai ponsel yang diletakkan tak jauh dari pinggir kolam. 

Namun sayang, kaki Kevin lebih dulu terulur ke arah ponsel tersebut, menendang ponsel Regina sampai tergelincir masuk ke kolong kursi. 

"Sepertinya kau bersenang-senang di sini ya," kata Kevin sambil berjongkok menatap Regina membuat Regina kembali masuk ke dalam kolam menjauhi Kevin.

"Percuma menjauh, kau tidak akan pernah bisa lepas dariku sampai aku sendiri yang memutuskan untuk melepaskanmu! Cepat keluar dari tempat itu dan ikuti aku ke rumah sakit!" Tegas Kevin sambil berdiri, pria itu meletakkan kedua tangannya di saku celana dan menatap Regina yang berdiam diri di dalam kolam sambil memberikannya tatapan permusuhan. 

Kevin merasa sedikit kecewa dengan tatapan Itu, sebab biasanya tatapan yang ia terima Dari Regina ialah tatapan penuh cinta dan penuh kasih, penuh kelembutan dan tatapan seorang perempuan yang menanti kekasihnya untuk membalas cintanya. 

"Kita sudah sepakat untuk bercerai, jadi--"

"Tapi kita belum cerai! Statusmu masih istriku, jadi Jangan membantah dan cepat ikuti ucapanku sebelum kesabaranku habis!" Tegas Kevin kini berjalan ke arah kursi dan mengambil ponsel yang sebelumnya ia tendang ke bawah kolong kursi. 

"Kembalikan ponselku!" Teriak Regina penuh amarah. 

"Tentu!" Kata Kevin tanpa basa-basi langsung membuang ponsel itu ke arah kolam, namun sengaja membuatnya jatuh dengan jarak cukup jauh dari Regina untuk memastikan ponsel tersebut langsung rusak. 

"Kau punya waktu 10 menit untuk bersiap," kata Kevin berjalan meninggalkan kolam. 

Regina menggertakkan giginya melihat kelakuan Kevin, dia pun berenang ke dasar kolam mengambil ponselnya yang tergeletak di sana. 

Setelah mendapatkan ponselnya, Regina memastikan bahwa ponsel tersebut tidak dapat dinyalakan lagi hingga dia kembali menggertak sambil keluar dari kolam dan segera mengambil jubah handuknya lalu meninggalkan kolam. 

Setelah tiba di dalam rumah, Regina berpikir untuk mencari kepala pelayan agar mendapatkan pertolongan, namun ia terkejut saat kepala pelayan malah melayani Kevin dengan begitu sopannya seperti melayani Arvin. 

'Dia pasti akan berpura-pura menjadi Arvin, jadi percuma saja jika aku berbicara pada kepala pelayan. Lagi pula aku tidak mungkin terus membebani Arvin dan membuatnya berselisih dengan kakaknya, kasihan Arvin kalau harus terlibat dalam masalah rumah tangga kami,' ucap Regina dalam hati akhirnya memilih untuk mengganti pakaiannya dan mengikuti Kevin pergi ke rumah sakit. 

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Regina berkata, "Apa yang kau inginkan membawaku ke rumah sakit? Kau ingin aku pergi untuk melihat bagaimana keromantisanmu bersama cinta pertamamu itu? Atau kau menyuruhku pergi ke sana untuk membersihkan kotoran perempuanmu itu?" 

Regina berbicara dengan tangan terkepal kuat, dulunya Dia pernah diperintahkan oleh Kevin untuk membersihkan noda yang ditinggalkan oleh Selena di ruang rawat inap rumah sakit. 

Setiap kali Regina teringat hari itu, dia benar-benar kesal pada dirinya sendiri yang dengan patuh mengikuti perintah dari Kevin hanya dengan alasan cinta buta. 

"Kau harus menjalani pemeriksaan kesehatan," jawab Kevin dengan santai, pria itu mengambil iPad dan segera menyelesaikan beberapa pekerjaan yang bisa diselesaikan saat itu. 

"Pemeriksaan kesehatan? Untuk apa?" Kening Regina mengerut, Ini pertama kalinya Kevin menyuruhnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Biasanya Ibu mertuanya lah yang menyuruhnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, pria di sampingnya ini sama sekali tidak peduli padanya. 

"Ikuti saja perintahku!" Tegas Kevin. 

"Baiklah," Regina mengangguk, "Aku akan melakukan tes kesehatan jika kau menandatangani dokumen perceraiannya!" Tegas Regina yang saat ini sudah sangat yakin untuk bercerai dengan Kevin, lagi pula selama ini dia telah mengikuti pria yang salah. Cinta lamanya, pria yang ia kagumi telah muncul, dan orang itu jelas bukan orang seperti Kevin! 

Kevin mematikan iPad di tangannya lalu menatap perempuan di sampingnya yang tampak tegas dan percaya diri menatapnya, "Aku Yang akan memutuskan kapan kita bercerai! Kau hanya perlu mengikuti apa yang kuinginkan!"

"Heh! Kenapa aku harus mengikutimu? Lihat dirimu,, semua yang ada padamu hanya kau curahkan pada perempuan bernama Selena itu, Jadi kenapa tidak menyuruh Selena untuk mengikuti apapun yang kau inginkan? Kenapa harus menyiksa aku?" Tanya Regina kesal. 

"Kalau kau tidak patuh, aku akan menyampaikan kesepakatan perceraian kita pada kakek supaya kau melihat--"

"Sekarang kau mengancamku?! Kau sadar apa yang kau lakukan sekarang? Kakek itu kakek kandungmu, Bahkan dia lebih dekat denganmu, dan aku hanya orang asing yang datang ke rumahmu! Tapi sekarang kau menggunakan kakek untuk mengancamku? Kau berani mengatakan hal buruk pada kakek untuk membuatnya langsung menemui malaikat pencabut nyawa?!" Regina benar-benar marah pada pria di hadapannya. 

"Kalau kau tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada kakek, maka ikuti kata-kataku, lakukan pemeriksaan hari ini juga!" Perintah Kevin. 

"Kau!!" Regina menggerakkan giginya, Dia sangat menyayangi dan menghormati kakek mertuanya selayaknya kakek kandungnya sendiri. 

Tapi bagaimana bisa pria di sampingnya ini benar-benar tidak tahu malu dan menggunakan kakeknya sendiri sebagai bahan ancaman? 

Sungguh cucu yang durhaka! 

Pada akhirnya, Regina tiba di rumah sakit dan menjalani serangkaian tes kesehatan, ia langsung meninggalkan rumah sakit setelah seluruh proses selesai. 

Regina memutuskan untuk membeli ponsel baru, dan segera mengaktifkan ponselnya yang mana laporan panggilan tak terjawab langsung menyerbu Regina. 

Panggilan tak terjawab; ARVIN

Seketika senyuman terpatri di wajah Regina saat melihat panggilan telepon tak terjawab dari Arvin. Benar, inilah pria yang ia cintai, sosok yang hebat dan penuh rasa perduli. 

Saat Regina hendak menekan tombol panggil untuk menelepon balik Arvin, ketika itu jugalah panggilan telepon dari Alvin kembali masuk membuat jantung Regina seketika berdegup kencang saat ia mengangkat panggilan telepon itu dan mendekatkan ponsel ke telinganya. 

Dari seberang telepon, nada suara yang panik langsung terdengar, "kau di mana? Kau baik-baik saja?" 

Regina yang mendengarnya tak mampu menahan deguban jantungnya yang berpacu terlalu cepat, dia bahkan harus menenangkan diri terlebih dahulu baru bisa menjawab. 

Tetapi jeda diantara panggilan telepon itu malah membuat pria di seberang telepon menjadi panik, "katakan padaku apa yang terjadi, apakah Kevin menyakitimu?" 

"Aku baik-baik saja, Jangan khawatir," ucap Regina setelah berhasil menenangkan dirinya. 

"Kau di mana? Aku akan menjemputmu sekarang!" Tegas pria dari seberang telepon. 

"Aku di,,,, mari bertemu di cafe xx, kebetulan aku mau membeli sesuatu di sana," ucap Regina langsung mematikan panggilan telepon itu dan segera berlari mencari taksi untuk mengantarnya ke cafe xx. 

Sementara itu, di rumah sakit, saat ini Kevin telah mendapatkan hasil pemeriksaan dan bibirnya melengkung sempurna saat mendapati bahwa Regina siap untuk mendonorkan hatinya dalam 2 hari ke depan. 

Kevin langsung mendiskusikan tentang operasi donor hati yang akan dilakukan oleh Regina untuk Selena, mereka Langsung menyusun jadwalnya dan segera menghubungi kepala pelayan di rumahnya untuk menyiapkan segala barang-barang Selena karena dia akan menjemput Selena agar hari ini juga Selena bisa masuk rumah sakit untuk persiapan donor hati. 

1
Susi Akbarini
emanng mau tykar kevon ama laki2 lain..
ya gak ada yg mau ama selwna yg pwnyakiran..
❤❤❤❤😉
Warijah Warijah
Arvin bukan Kevin Selena, smg niatnya untuk merayu Arvin diketahui oleh Kevin. jd Kevin tahu siapa Selena sebenarnya...yaitu jalang klas kakap /Grin//Grin//Grin//Grin/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
🍏A↪(Jabar)📍
bukankah si Selena udh pernh bertemu Arvin pas di taman🤔
🍏A↪(Jabar)📍
semoga aja tuh dipatuk ular😂
🍏A↪(Jabar)📍
paling" mati😂
Lyvia
mimpimu ketinggian selena n kau kevin tunggu saja kehancuranmu n penyesalanmu karna menghianati regina
Mrs.Riozelino Fernandez
ayoooo jalankan rencana licik mu...🤣🤣🤣🤣
Kamiem sag
bener kan Selena itu ular beludak
begitu tau kepastian pisisi Kevin di perusahaan dan dan dikeluarga dia langsung berniat merebut Arvin
haa... betapa bodohnya kau Kevin
Mrs.Riozelino Fernandez
memastikan apakah Kevin masih layak diperjuangkan atau tidak 🤣🤣🤣🤣
Kamiem sag
Selena cuma mau memastikan kesejahteraannya saja
Susi Akbarini
masih mending gak jadi OB..

😀😀😀❤❤❤❤
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kamiem sag
kakek memang the Best
Warijah Warijah
Kpn Kevin tahu kebutuhan Selena?
Mrs.Riozelino Fernandez
kenapa gak dikeluarkan aja sih dari keluarga,dengan begitu Kevin bisa lihat siapa itu Selena...
Mrs.Riozelino Fernandez: gedeg banget kk 🤣🤣🤣🤣
Lyvia: g seru nanti 😄
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lama lama kamu bisa ompong nih Kev,suka banget menggeretakkan gigi...
Soraya
lanjut thor
ros
Luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!