NovelToon NovelToon
Menjerat Hati Perjaka Tua

Menjerat Hati Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rossy Dildara

Demi menuruti permintaan terakhir dari sang Ayah, Citra rela menikah dengan seorang pria matang berumur 35 tahun yang bernama Steven Prasetyo.

Dipaksa? Tentu tidak. Citra dengan ikhlas dan senang hati menerima pernikahan itu meski selisih mereka 16 tahun. Bahkan, dia sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.

Namun, sebuah fakta mengejutkan saat Citra mengetahui sebuah rahasia tentang alasan Steven menikahinya. Mungkin itu juga sebabnya mengapa sikap Steven selalu dingin dan menjaga jarak selama ini.

Sesungguhnya dia kecewa, tetapi entah mengapa semangat untuk mendapatkan cinta dari pria dewasa itu tak pernah pudar. Malah makin membara. Citra bertekad akan membuat pria yang membuatnya berdebar setiap hari itu jatuh cinta padanya. Bila perlu sampai tergila-gila.

Akankah Citra berhasil menaklukkan hati Steven? Atau justru dia menyerah dan lebih memilih meninggalkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Om jahat

"Masa aku?" Steven menunjuk wajahnya sendiri dengan mata yang membelalak. "Kamu memangnya nggak bisa sendiri? Tinggal bangun dan lepas baju, terus elap. Gampang, Cit."

"Aku lemes, Om. Aku nggak punya tenaga." Suara Citra kini terdengar lemah.

"Bangun buat duduk doang lemes?"

Citra mengangguk samar.

"Tadi bukannya kamu bisa jalan, ya? Kok sekarang bangun saja nggak bisa, sih?" Steven menatap Citra dengan wajah tak percaya. Memang gadis itu hanya berpura-pura, supaya menarik simpati Steven.

"Kan itu tadi, sekarang aku benar-benar lemas. Om lihat saja." Citra mengangkat lengannya, dan tiba-tiba langsung dia jatuhnya. Dia seolah-olah memperagakan jika saat ini dia benar-benar lemas tak berdaya.

"Ya sudah, mending nggak usah dielap deh. Langsung makan bubur saja terus minum obat." Steven mendudukkan bokongnya di atas kasur, di dekat Citra.

"Kan aku sudah bilang kalau tubuhku lengket. Om mah nggak peka banget, sih. Aku 'kan cuma minta bantuan untuk mengelap tubuhku. Kalau aku bisa, aku nggak akan minta tolong." Bola mata Citra langsung berkaca-kaca, wajahnya tampak memohon dengan sedih.

"Tapi masalahnya 'kan kamu buka baju, Cit. Memangnya kamu nggak malu kalau telanjang di depanku?" Dahi Steven langsung berkeringat, dia juga menelan ludah. Lagi-lagi lintasan pergumulan panas dimimpinya kembali terbayang, dan itu membuatnya seketika gugup.

"Malu sih tapi ...." Citra terdiam sesaat, lalu berkata, "Eh, tapi 'kan Om sudah pernah melihatku telanjang."

"Kapan? Nggak pernah." Steven dengan paniknya langsung menggeleng cepat.

"Waktu itu pernah Om."

"Nggak, belum pernah!"

"Dih pernah."

"Nggak, Cit. Itu 'kan cuma mimpi."

"Mimpi?" Alis mata Citra bertaut. "Maksudnya?" Citra menatap Steven dengan serius, dan wajah pria itu tampak merah merona. Dia juga terlihat tengah menelan ludah dan menyeka keringat pada dahinya. "Dih, Om mimpiin aku telanjang, ya? Om mesum banget."

Steven sontak membulatkan matanya, dia pun segera menggeleng cepat. "Enak saja kamu kalau bicara, mana mungkin aku mimpiin kamu, Cit!" elaknya.

"Terus tadi apa? Katanya pernah lihat di mimpi?"

"Ah sudah lupakan saja." Steven yang sudah kehabisan kata-kata untuk menjawab lantas mengibaskan salah satu tangannya. "Tapi intinya aku nggak mau dan nggak bisa. Maaf, Cit."

"Alasannya apa?"

"Aku nggak mau."

"Ya alasan nggak maunya apa, Om? Apa-apa 'kan musti ada alasannya."

"Ya sekarang begini saja. Coba dibalik, kamu kalau lihat aku telanjang bagaimana? Apa kamu kuat?" tantang Steven.

"Kuat, ngapain aku nggak kuat."

"Beneran?"

"Iyalah. Om 'kan ganteng gitu, masa iya aku nggak kuat," jawabnya meyakinkan.

"Tapi ini 'kan beda. Telanjang berarti melihat semuanya, kamu kuat apa nggak?"

"Iya, aku kuat. Coba saja telanjang di depanku," tantang Citra.

Steven berdecak kesal. 'Kenapa dia malah menantangku balik? Apa dia benar-benar nggak takut? Citra ini beneran polos atau nggak sih?'

Steven terdiam beberapa saat, dia menatap Citra dengan serius. Tetapi entah mengapa gadis itu langsung menutupi wajahnya, lalu tak lama terdengar isak tangis.

"Dih, kamu kenapa? Kok nangis?" Steven langsung mendekati Citra lalu membuka wajahnya, tidak ada air mata di sana. Hanya saja wajah Citra terlihat begitu sedih.

"Om selalu beralasan! Apa-apa nggak boleh! Apa-apa nggak mau! Kalau begitu Om telepon saja Om Gugun deh." Citra memalingkan wajahnya. Dadanya terasa sesak dan bergemuruh.

"Telepon Gugun mau apa?"

"Ya biar Om Gugun saja yang membantuku, mengelap tubuhku lalu melihat aku telanjang."

Steven langsung menggeleng cepat. "Mana boleh begitu, Cit."

"Tuh 'kan nggak boleh lagi. Ya sudah sih Om saja." Citra terdiam beberapa saat, lalu perlahan air mata itu mengalir pada sudut matanya. "Kalau memang Om nggak cinta sama aku ... setidaknya Om sayang dong sama aku. Katanya Om juga akan selalu disisiku. Kalau aku butuh sesuatu bilang dan sekarang buktinnya Om nggak mau. Kalau begini mah aku lebih baik ikut Ayah dan Bunda saja."

"Hus! Jangan bicara seperti itu, nggak baik." Steven menggeserkan dagu Citra hingga wajah mereka saling memandang. Perlahan dia mengusap air mata itu.

"Kenapa sih, Om. Kenapa Om seperti menjaga jarak denganku? Kenapa Om juga selalu risih setiap kali aku menyentuh Om?"

"Karena memang—"

"Apa karena Om nggak cinta?" sela Citra cepat. "Lalu apa yang harus aku lakukan supaya Om cinta padaku?"

"Kamu nggak perlu melakukan apa-apa."

"Tapi aku mau Om cinta padaku."

"Aku nggak bisa."

Citra langsung menarik tubuhnya untuk duduk dan Steven dengan cepatnya menghindar sebab jarak mereka sangat dekat. Tingkah Steven dapat Citra pahami karena benar pria itu tak ingin dekat-dekat dengannya.

'Tuh 'kan, menghindar lagi.' Citra gegas turun dari tempat tidur dengan penuh emosi, lalu dia pun membuka lemari dan mengambil semua pakaiannya kemudian menaruhnya ke dalam koper.

"Hei, apa yang kamu lakukan? Kenapa membereskan pakaian?" Steven segera menghampiri, lalu mencekal salah satu tangan Citra.

"Aku mau pergi dari sini!" Citra menepis kasar tangan Steven, lalu cepat-cepat menutup koper.

"Kamu nggak boleh ke mana-mana, Cit." Steven menahan koper yang hendak Citra dorong.

"Aku mau pergi! Lepas!" Citra menarik tangan Steven supaya melepaskan kopernya, tetapi tertahan oleh tenaga Steven yang lebih besar. "Lepaskan kopernya, Om! Aku mau pergi!"

"Nggak! Kamu nggak boleh pergi!" Steven menggeleng.

"Aku mau pergi! Aku nggak mau tinggal bareng sama Om yang jahat padaku!" pekik Citra sambil menangis, wajahnya merah dan dadanya terlihat naik turun.

"Aku nggak jahat padamu, Cit. Aku sayang padamu."

"Nggak! Om nggak sayang! Om jahat!"

Steven menarik kasar koper itu hingga membuat tubuh Citra tertarik dan langsung saja dia bawa ke dalam pelukan. Gadis itu meronta dan menghentakkan dada Steven, lantas segera berlari begitu saja tanpa membawa koper.

"Citra!" pekik Steven. Dia ikut berlari mengejar saat gadis itu keluar dari apartemen.

...Tinggalin aja, Cit. Buat apa sih hidup sama pria yang sok jual mahal 😏...

1
Dedeh Herawati
mampir ach
Ariyani Ariyani
aku sllu like cuman jarang koment dd othor🙏💪💪💪
visi Sembiring
thor apa anak nissa dan tian bknnya diculik ya sama aulia ms mrk ga sadar juga?
IG: @rossy_dildara: Rahasia kak, nanti terungkap pas mereka dibuat judul baru🤭
total 1 replies
Nayosha
waah udh normal si Stev ternyata
Nayosha
hahaha pisang anaknya ternyataaaa...ngakak dech
Nayosha
mau liat CCTV ya
Nayosha
ih PD banget ya Fira
Nayosha
bener jgn di kasih izin Bu...tuman tuh si Fira...emang ga tau diri
Nayosha
beresin dulu SM Aulia nya Om...supaya aman
Ariyani Ariyani
ko tidak ada ya? mohon infonya 🙏🙏🙏
IG: @rossy_dildara: udah aku pindahin ke aplikasi GN' Kak
total 1 replies
Nayosha
enak aja Lo Fir mau rujuk sm Tian...halu dia
Nayosha
dasar Steven buka puasa nya langsung goyangin Citra kayanya
Nayosha
Fira ya
Nayosha
bagus dech ada kemajuan....tp abis di pukuli Tian jadi ngga Inget...ada yah am esia gitu...ada yg muncul Inget ada yg lupa LG sebagian
Nayosha
amnesia nya udh maju dikit kedepan kayanya ...udh Inget Citra waktu di culik si kumis Lelel soalnya
Nayosha
hahahaha. bagus jg KL di dunia nyata ada Burung seperti Kevin....buat ngasih pelajaran pelakor/Facepalm/
Nayosha
duel
Nayosha
Bikin Stev kelabakan aja LG Cit...ngumpet dl sm si kembar di rumah Om Tian...bisa di liat reaksi Steven gimana
Nayosha
Citra tau tuh Stev chatingan sm si Imel
Nayosha
tuh kan mana tahan Stev ga akan bisa lah....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!